KOMPETENSI DASAR
3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pemberian tugas, peserta didik dapat menghitung jumlah mol
pereaksi yang bersisa dan hasil reaksi yang terbentuk dalam suatu
persamaan reaksi kimia dengan benar.
2. Melalui pemberian tugas, peserta didik dapat menentukan jenis reaksi
stoikiometri atau nonstoikiometri dalam persamaan reaksi kimia
Pendahuluan
Leo sedang sedih karena tidak lulus ujian masuk ke fakultas kedokteran.
Dia dihampiri oleh ridwan. Saat ridwan tersenyum padanya, leo membalas
senyuman itu.“tau ngak, kalau dalam kimia, kamu tuh pereaksi
berlebih?”Tanya ridwan.
Leo menatap heran .“iya pereaksi berlebih.” Ujar ridwan ,’”jadi gini , kamu
dan fakultas kedokteran tuh pereaksinya ,sementara dokter lulusannya
adalah produk . Nah , fakultas kedokteran kan punya kuota berapa mereka
nerima mahasiswa , jadi fakultas kedokteran berlaku sebagai pereaksi
pembatas . Kamu ini berlaku sebagai pereaksi berlebih . Kamu nggak lulus
karna emang kuotanya sudah habis , bukan karna kamu bodoh . Dalam
reaksi kimia , kita jugak nggak bisa tentuin partikel mana yang bisa bereaksi
dan mana yang nggak . Kadang , butuh keberuntungan juga .”
“jadi , keberuntungan juga ya , pada akhirnya ?” Tanya leo
“ dan usaha tentunya ! Aku juga dulu gagal , tapi bisa masuk setelah belajar
lagi selama setahun,” kata ridwan sembil tersenyum . leo pun akhirnya ikut
tersenyum ....
1. Reaksi Stoikiometri dan Reaksi Nonstoikiometri
Bila dua zat direaksikan akan didapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama kedua
pereaksi tepat habis bereaksi dan kemungkinan kedua salah satu pereaksi habis
sedangkan pereaksi yang lain bersisa. Reaksi dimana kedua zat pereaksi tepat habis
bereaksi (tidak ada zat sisa) disebut dengan reaksi stoikiometri sedangkan reaksi
dimana salah satu pereaksinya bersisa atau tidak tepat habis bereaksi disebut dengan
reaksi nonstoikiometri.
X + 2Y → XY2
= Molekul X
= Molekul Y
= XY2
Penjelasan Gambar
a. Tentukanlah pereaksi yang bersisa dan berapa mol zat sisa tersebut?
CATATAN :
Koefisien dalam persamaan reaksi menyatakan jumlah atau perbandingan mol dari
senyawa –senyawa yang direaksikan .
2. Cara Menentukan Pereaksi Pembatas
Contoh Soal:
Sebanyak 31,75 gram tembaga direaksikan dengan 32 gram belerang dengan reaksi
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
(Ar Cu = 63,5 Ar S = 32)
a. Tentukanlah pereaksi pembatas!
b. Berapakah massa CuS yang terbentuk?
c. Pereaksi apakah yang bersisa dan berapakah massanya
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
31,75 gram 32 gram ?
1
↓ ↓
Mula-mula 0,5 mol 1 mol
2
↓ ↓2
3
Yang bereaksi 0,5 mol 0,5 mol → 0,5 mol
4
↓
Sisa - mol 0,5 mol ←5 47,75
gram Skema No. 2
a. Pereaksi pembatas adalah Cu Mol zat yang bereaksi dihitung
dengan
b. Massa CuS yang terbentuk adalah 47,75 gram
c. Pereaksi yang bersisa adalah S dan massanya 16 gram?
Hasil pembagian terkecil = pereaksi
pembatas
Berikut cara menentukan pereaksi pembatas:
1. Persamaan kimia yang terjadi telah setarakan, jika belum, harus disetarakan terlebih
dahulu.
2. Tentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.
3. Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan
koefisiennya.
Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.
Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.
Dengan adanya salah satu pereaksi yang habis terlebih dahulu, maka jumlah produk
yang dihasilkan tergantung pada banyaknya zat yang habis terlebih dahulu. Dalam proses
industri pereaksi pembatas adalah zat yang lebih mahal. Misalnya perak nitrat yang
digunakan untuk membuat perak klorida yang digunakan dalam film fotografi. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan contoh diatas, cara3 penentuan
AgNO pereaksi
+ NaCl –––→ AgCl +pembatas
NaNO3 adalah:
Untuk persamaan kimia yang ada harus setara , bila belum setara maka persamaan
tersebut harus disetarakan kemudian :
1.Tentukan jumlah mol yang diketahui dari masing masing pereaksi
2.Jumlah mol masing masing koefisien yang telah ditentukan dibagi dengan
koefisiennya (menentukan pereaksi terbatas).
3. Tentukan mol pereaksi yang bereaksi
4. Tentukan mol hasil reaksi yang bereaksi
5. Cari apa yang ditanyakan
Catatan :
Hasil bagi yang terkecil merupakan pereaksi pembatas, Jika hasil bagi sama maka kedua
pereaksi habis bereaksi
Contoh soal :
1. Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) �� 3(g)
Tentukan:
a. pereaksi pembatasnya;
b. berapa gram zat yang tersisa?
(Ar N = 14 dan H = 1)!
Jawab:
a. Langkah 1
Mencari zat yang habis bereaksi
Reaksi : N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol
yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol
setelah reaksi :– 1,0 mol
Jadi, pereaksi yang habis bereaksi adalah N2.
b. Langkah 2
Mencari mol pereaksi yang bersisa.
N2(g) + 3 H2(g)
mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol
yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol
setelah reaksi : 0 mol 1,0 mol
1. Sebanyak 20 gram CaCO3 dilarutkan dalam 1 liter larutan asam klorida 0,2 M menurut
persamaan reaksi:
CaCO3(s) + 2 HCl(aq) (aq) + CO2(g) + H2O(l)
2
a. Tentukan massa CaCl2 yang terbentuk (Ar Ca = 40, Cl = 35,5, C = 12, dan O = 16)!
b. Berapa liter volume gas karbon dioksida yang dihasilkan bila diukur pada suhu dan tekanan
yang sama pada saat 2 liter gas NO (Ar N = 14 dan O = 16) massanya 1,2 gram?
1. Karbon dibakar menurut persamaan reaksi:
2 C(s) + O2(g) (g)
Berapa gram CO yang dapat dihasilkan apabila 6 gram karbon dibakar dengan 32 gram
oksigen? (Ar C = 12 dan O = 16)
2. Sebanyak 8,1 gram logam aluminium direaksikan dengan 38 gram Cr2O3 (Ar Al = 27, Cr = 52,
dan O = 16) sesuai persamaan reaksi:
2 Al(s) + Cr2O3(aq) ⎯⎯ 2O3(aq) + 2 Cr(s)
Berapa gram logam kromium yang dihasilkan?