Anda di halaman 1dari 10

KIMIA DASAR

OLEH
ISHAK NURDIN, ST.MT.
Bagian-5
HUKUM KIMIA DAN KONSEP PENGUKURAN MOL ATOM

• Hukum Kimia merupakan aturan-aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam


membahas dan menyelesaikan persoalan-persoalan reaksi kimia atau perubahan-
perubahan atom pada suatu unsur, molekul maupun zat.
• Hukum kimia : Teori yang merumuskan Fakta-fakta empiris dari berbagai pengamatan
dan percobaan kimia secara berulang-ulang dengan menggunakan metode ilmiah
• Hukum-Hukum Kimia :
1. Hukum Lavoiser (Kekekalan Massa)
2. Hukum Proust (Perbandingan Tetap)
3. Hukum Dhalton (Perbandingan berganda)
4. Hukum Gay Lussac (Perbandingan Volume)
5. Hukum Avogadro

HUKUM LAVOISiER (Hukum Kekekalan Massa):


Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dengan
kata lain Reaksi kimia atom-atom tidak dapat dimusnahkan, tidak dapat diciptakan
ataupun diubah menjadi atom lain.
Atom hanya mengalami perubahan susunan menjadi partikel zat yang berbeda.
• Gas Oksigen dalam rekasi pembakaran cukup berperan. Sehingga massa oksigen yang
bereaksi dalam pembakaran perlu diperhitungkan.
• Contoh
1. Persamaan Reaksi 2HgO → 2Hg + O2
2. Gas Hidrogen berekasi dengan Gas Oksigen : akan membentuk air.

2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)

HUKUM PROUST (Hukum Perbandingan Tetap)


Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu.
Suatu senyawa yang sama, meskipun dihasilkan dari reaksi kimia yang berbeda juga akan
memiliki komposisi unsur yang sama.
Contoh : Unsur Hidrogen (H2) berekasi dengan unsur Oksigen (O2) membentuk senyawa
air.
Pada reaksi tersebut diperoleh perbandingan massa hidrogen dan massa oksigen tetap,
yakni 1 : 8.

HUKUM DALTON (Hukum Perbandingan berganda)


Senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih unsur berbeda dengan komposisi
tertentu dan tetap.
Gabungan dari dua unsur berbeda memungkinkan terbentuknya beberapa senyawa yang
berbeda komposisi masing-masing unsur .
Contoh Reaksi Hukum Dalton:
Unsur Carbon C dan unsur oksigen (O) dapat berekasi dan membentuk senyawa:
CO dan senyawa CO2

Hukum Gay Lussac (Perbandingan Volume)


Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana.
Hukum volume tetap ini hanya berlaku untuk Zat-zat dalam wujud Gas.
Hukum Gay lussac tidak dapat dijelaskan dalam teori atom Dalton: karena Dalton menganggap bahwa partikel unsur berupa atom
tunggal (mono atomik)

Hukum Avogadro
Bahwa partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal, namun dapat berupa dua atom atau lebih.
Berdasarkan hal ini, maka Avogadro melakukan pengamatan yang berbunyi :
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumnya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Perbandingan volum gas, akan sama dengan perbandingan jumlah molekul gas-gas tersebut.

(Jumlah molekul x) / (Jumlah molekul y) = (Volume gas x ) / (volume gas y)

Volume yang dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X volume yang diketahui
Jumlah molekul yg dicari = (koefisien yang dicari) / (koefisien yang diketahui) X Jumlah molekul yang diketahui

Contoh: 2 molekul Hidrogen berekasi dengan 1 molekul Oksigen, akan menghasilkan 2 molekul air

2H2 (g) + O2 (g) 2 H2O


Contoh Soal :
• Molalitas yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut pada tiap satuan berat pelarut.
Satuan molalitas ialah molal (m) yang sama dengan mol/kilogram. Jika n mol senyawa dilarutkan
dalam P kilogram pelarut, maka rumus molalitas larutan yaitu :

m = n/p atau m =(gr/Mr)x (1000/grPl)


Keterangan:
m = molalitas suatu zat (molal)
p = massa pelarut (gr)
n = mol suatu zat (mol)

Mol yaitu gram zat dibagi dengan massa molekul relatif (Mr). Rumus menghitung mol suatu senyawa
yaitu :
n = gram/Mr
Keterangan:
n = mol suatu zat (mol)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gram/mol)
gr = massa suatu zat (gr)
Fraksi Mol adalah perbandingan jumlah mol suatu komponen larutan dengan
jumlah mol keseluruhan komponen larutan.
Berdasarkan definisi tersebut, maka fraksi mol tidak mempunyai satuan.
Jika suatu larutan terdiri dari komponen A dan B dengan jumlah mol nA dan nB,
maka rumus fraksi mol A (xA) dan fraksi mol B (xB)

Contoh Soal :

Hitunglah Molalitas dan Fraksi Mol NaOH dalam air yang kadarnya 40%
(Mr. NaOH = 40)
Jawab:
Molal m = (gr/Mr)x (1000/grPl) Misal 100 gr NaOH, maka gr = 40 gram
gr P = 100 – 40 = 60gr
Sehingga m = (40/40)x (1000/60) = …. Molal

Fraksi Mol : XA = nA / (nA+nB) jumlah mol nA = gr/Mr (NaOH)= 40/40 = 1


XB = Nb/ (nA+nB) Jumlah mol Nb = grP/Mr (H2O)= 60/18 =3.33
TUGAS INDIVIDU:

1. Berapa gram Kristal H2C2O4 yang harus dilarutkan agar diperoleh 600 mL
larutan H2C2O4 1 M ?

2. Diketahui 0,50 liter larutan urea (CO(NH2)2) dibuat dengan cara melarutkan 6
gram urea dalam air. Massa molekul relatif urea adalah 60.
Tentukan Molaritas dari Molekul tersebut !

3. Diketahui 20 gram natrium hidroksida (NaOH) dilarutkan dalam 4 kg air.


Massa molekul relatif NaOH yaitu 40. Tentukan Molalitas larutan tersebut !

4. Misalkan suatu larutan yang dibuat dari 5,85 gram garam dapur (Mr = 58,5)
yang dilarutkan dalam 100 gram air (Mr = 18).
Tentukan Fraksi mol Garam dapur dan Fraksi Mol air !
4.2 REAKSI KIMIA

• Reaksi Kimia merupakan Proses pemisahan atau penggabungan/penyusunan kembali


atom-atom, sehingga membentuk kembali atom-atom yang tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan.
• Jenis-jenis reaksi kimia :
1. Reaksi endapan
2. Reaksi Asam-Basa
3. Reaksi Reduksi Oksidasi

• Reaksi Endapan : Reaksi yang menimbulkan endapan


MgCl2(aq) + AgNO3(aq)
MgCl2(aq)+2AgNO3(aq) 2AgCl(s)+Mg(NO3)2( aq)

• Reaksi asam basa : Reaksi yang melibatkan perekasi larutan asam dan basa didalam
menentukan PH.

Rumusan umum untuk reaksi asam–basa menurut definisi Brønsted–Lowry adalah:


HA + B → BH+ + A−
Dimana HA mewakili asam, B mewakili Basah

H2 O + H 2 O H3O+ + OH−
Contoh Rekasi Redoks diantaranya:
1. Besi yang berkarat
2. Sayur yang membusuk

Contoh Reaksi Redoks

Reaksi Non Redoks

Anda mungkin juga menyukai