Anda di halaman 1dari 15

Suatu persamaan kimia meringkaskan sejumlah besar

informasi mengenai zat – zat yang terlibat dalam reaksi.


Persamaan itu tidaklah sekedar pernyataan kualitatif yang
menguraikan zat – zat yang terlibat, tetapi juga pernyataan
kuantitatif yang menjelaskan berapa banyak pereaksi dan
hasil reaksi yang terlibat.
Proses membuat perhitungan yang didasarkan pada rumus
– rumus dan persamaan – persamaan kimia disebut “
STOIKHIOMETRI ”.
Berasal dari kata Yunani :
stoicheion = unsur.
Metria = ilmu pengukuran
 DEFINISI MATERI, PARTIKEL MATERI
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang
dan mempunyai massa. Segala sesuatu tersebut dapat
berbentuk padat, cair dan gas.
Besaran ruang atau volume adalah besaran yang
menunjukan besarnya ruang yang ditempati oleh
materi.
Besaran massa adalah besaran yang menunjukkan
jumlah materi yang menyusun suatu materi.
Massa dapat digolongkan berdasarkan 2 sifat yaitu :
1. Sifat ekstrinsik ; yaitu sifat yang tergantung terhadap jumlah. Seperti
ukuran, bentuk, panjang, massa dan temperatur.
2. Sifat intrinsik ; yaitu sifat yang tidak tergantung terhadap jumlah.
Seperti bau, warna, sifat logam, sifat non logam, sifat asam, sifat basa
dan semua sifat kimia lainnya.
Materi dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Zat tunggal (zat murni) ; seperti unsur dan senyawa
zat ini adalah zat yang penyusunnya sejenis.
semua zat ini bersifat homogen. Sifat homogen suatu zat adalah sifat
zat yang menunjukan bahwa setiap bagian zat dapat dibedakan antara
satu dengan yang lain walaupun dengan mikroskop.
2. Zat campuran ; seperti larutan, koloid dan suspensi
zat ini adalah zat yang penyusunnya tidak sejenis.
sifat suatu campuran adalah :
a. disusun dari beberapa jenis zat tunggal melalui proses fisika
b. sifat asal komponen penyusunnya campuran masih tampak
c. susunan komponen campuran tidak tetap (sembarang)
d. dapat dipisahkan melalui proses fisika
 Larutan adalah campuran homogen, yaitu campuran yang
mempunyai komponen penyusun tercampur merata sehingga
setiap bagiannya mempunyai sifat yang sama.
contohnya : larutan gula
 Suspensi adalah campuran heterogen, yaitu zat – zat yang
dicampurkan masih sangat mudah dibedakan.
contohnya : campuran pasir dengan air, kopi dengan air, minyak
dengan air, tanah liat dengan air.
 Koloid adalah campuran heterogen, yaitu zat – zat yang meski telah
dicampurkan masih dapat dibedakan. Koloid tidak dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan biasa tetapi dengan
penyaringan ultra.
Materi tersusun dari partikel yang dapat berbentuk atom, molekul
atau ion.
1. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih
mempunyai sifat – sifat unsur tersebut.
contoh atom ini adalah unsur monoatomik, seperti besi (Fe),
Natrium (Na), Kalium (K), Tembaga (Cu), dll.
2. Molekul adalah dua atom atau lebih yang membentuk jadi satu. Atom
– atom tersebut dapat sejenis ataupun berbeda.
Molekul yang atom – atomnya sejenis disebut molekul unsur, yang
terdiri atas :
a. unsur diatomik, contoh : unsur Nitrogen (N2), unsur
oksigen (O2) dan unsur Hidrogen (H2)
b. unsur poliatomik, contoh : unsur polibelerang (S8)
dan unsur polifosforus (P4)
Molekul yang terdiri atas atom – atom yang berbeda jenisnya disebut
molekul senyawa.
contoh : molekul senyawa air (H2O), molekul senyawa amoniak
(NH3) dan molekul senyawa asam sulfat (H2SO4)
3. Ion, dapat berupa atom atau kumpulan atom bermuatan listrik.
Muatan ion ini bisa positif atau negatif.
 KONSEP MOL
Konsep mol ini digunakan untuk menyatakan jumlah zat yang bereaksi.
Mol berasal dari kata latin, yaitu mole : tumpukan.
Mol adalah satuan jumlah zat yang merupakan jembatan penghubung
antara massa zat dengan jumlah partikelnya.
Oleh karena itu, mol adalah satuan jumlah zat yang menyatakan jumlah
partikel zat yang sangat besar, yaitu sebagai berikut :
1 mol = 6,02 x 1023
artinya :
1 mol unsur = 6,02 x 1023 partikel atom
1 mol senyawa = 6,02 x 1023 partikel molekul
1 mol ion = 6,02 x 1023 partikel ion
1 mol elektron = 6,02 x 1023 partikel elektron
Bilangan 6,02 x 1023 disebut Bilangan Avogadro (N0)
Bilangan ini menyatakan jumlah atom dalam 12 gram 12C.
1 mol zat didefinisikan sebagai banyaknya zat yang mengandung jumlah
Partikel sebesar 6,02 x 1023.
x N0
Mol Jumlah Partikel
: N0

Contoh :
0,5 mol senyawa H2SO4 = 0,5 x (6,02 x 1023 molekul H2SO4)
= 3,01 x 1023 molekul H2SO4
= (2 x 3,01 x 1023 atom H) + (1 x 3,01 x 1023 atom S)
+ (4 x 3,01 x 1023 atom O)
= (6,02 x 1023 atom H) + (3,01 x 1023 atom S) +
(12,04 x 1023 atom O)
Catatan :
1 molekul H2SO4 = 2 atom H + 1 atom S + 4 atom O
1 mol H2SO4 = 2 mol H + 1 mol S + 4 mol O
 MASSA MOLAR, VOLUME MOLAR, KEMOLARAN
Massa molar adalah massa satu mol zat dalam satuan gram.
Massa molar berhubungan dengan Ar atau BM ( gram/mol ).
Contoh :
1 mol Na (Ar = 23), massanya 1 x 23 gram = 23 gram
Dituliskan 1 mol Na = 23 gram

Jika massa suatu zat adalah m gram dan jumlah molnya adalah n,
Maka hubungan massa zat dengan molnya dapat kita tuliskan sbb:
1. Untuk unsur monoatomik :
m
m  n x Ar atau n 
Ar

2. Untuk unsur diatomik dan senyawa :


m
m  n x BM atau n 
BM
Avogadro menyatakan bahwa volume setiap mol gas apa saja pada
Suhu 0 oC (273 K) dan tekanan 1 atm (76 cmHg) adalah 22,4 liter.
Keadaan ini disebut keadaan standar STP ( Standard Temperature
And Pressure).

Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada keadaan STP yaitu
22,4 liter.
Jika volume molar gas adalah V dan jumlah mol gas adalah n, maka
hubungan volume gas dengan molnya dapat ditulis sbb:

x 22,4 liter
Mol V
: 22,4 liter
Hubungan dalam Konsep Mol :

x No
: Ar / BM
Massa Mol Jumlah partikel
(gram) (n) (atom / molekul)
x Ar / BM : No

: 22,4 x 22,4

Volume gas (STP)


(liter)
Kemolaran adalah salah satu cara untuk menyatakan kepekatan larutan.
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan.
Kemolaran dinyatakan dengan lambang M, dengan satuan mol L-1.
n
M
V
Dimana : M = molar
V = volume larutan

Contoh :
Tentukan kemolaran larutan dari campuran 4 gram NaOH dengan air
Sehingga diperoleh 200 ml larutan.
Jawab : 4 gr
mol NaOH   0,1 mol
n 40 gr / mol
M
V volume laru tan (V )  200 ml  0,2 liter
0,1 mol
jadi, M   0,5 mol L1
0,2 liter
 RUMUS KIMIA
Senyawa kimia adalah zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur – unsur
sehingga merupakan kombinasi lambang yang disebut Rumus Kimia.
Rumus Kimia adalah lambang yang menyatakan :
1. Unsur – unsur yang terdapat dalam suatu senyawa
2. Jumlah atom relatif dari tiap unsur
Satuan rumus adalah kumpulan atom – atom terkecil dimana rumus dapat
terbentuk.
Molekul adalah sekumpulan atom – atom yang terikat dan merupakan
kesatuan serta mempunyai sifat – sifat fisik dan kimiawi yang khas.

Rumus kimia dibedakan menjadi :


1. Rumus sederhana atau Rumus Empiris, adalah rumus yang didasarkan
pada satuan rumus atau rumus yang paling sederhana yang
memberikan perbandingan jumlah atom untuk setiap jenis atom yang
ada didalam senyawa tersebut.
2. Rumus molekul, adalah rumus yang didasarkan atas sebuah molekul
yang sebenarnya.

Terdapat 3 kemungkinan hubungan yang perlu dipertimbankan :


1. Rumus empiris dan Rumus molekul dapat identik, seperti : CCl4
2. Rumus molekul dapat merupakan sebuah penggandaan dari rumus
empiris, seperti Rumus molekul H2O2 adalah 2 x rumus empiris HO
3. Suatu senyawa dalam keadaan padat dapat memiliki rumus empiris,
seperti : NaCl, MgCl2 atau NaNO3. dan tidak memiliki rumus molekul

Rumus Empiris didapat dengan cara menyederhanakan rumus molekulnya


Atau dapat dinyatakan bahwa Rumus Molekul merupakan kelipatan
Bilangan bulat dari rumus empiris.

RM = ( RE ) n
Contoh :
Suatu senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan
Mr = 180. tentukanlah rumus molekul senyawa X tersebut !
( Ar C = 12 ; H = 1 ; O = 16 )
Jawab :
(RE)n = RM
(Mr CH2O)n = Mr RM
30 n = 180
n =6
Dengan memasukan n kepersamaan RM = ( RE ) n, didapat :
RM = (CH2O)n
= (CH2O)6
= C6H12O6
Jadi rumus molekul senyawa X tersebut adalah (CH2O)6
= C6H12O6
SELAMAT BELAJAR .....
BY : SRI ARDHIANY, ST.,MT

Anda mungkin juga menyukai