STOIKIOMETRI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul materi “Stoikiometri” tentang hal-hal yang berkenaan dengan rumus
kimia dan reaksi kimia ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Maksud dan tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Dasar serta sebagai tambahan wawasan bagi penulis dan pembaca
tentang hal yang berhubungan dengan judul ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dosen Anggun Wulandari, S.Si., M.Pd., selaku dosen bidang Kimia Dasar
yang sudah memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan demi kesempurnaan makalah
ini. Terakhir, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………......……….……ii
DAFTAR ISI……………………………………………......................…….…..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan……………………………………………….…1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Mol
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat menarik beberapa rumusan
masalah. Diantaranya:
1. Apa arti konsep mol?
2. Bagaimana hubungan mol dengan jumlah partikel?
3. Bagaimana hubungan mol dengan massa molar?
4. Bagaimana hubungan mol dengan volume molar?
5. Bagaimana perhitungan rumus kimia berupa rumus empiris dan rumus
molekul?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mendefinisikan arti konsep mol
2. Mendeskripsikan bagaimana hubungan antara mol dengan jumlah
partikel.
3. Mendeskripsikan bagaimana hubungan antara mol dengan massa
molar.
4. Mendeskripsikan bagaimana hubungan antara mol dengan dengan
volume molar.
5. Mengetahui perhitungan kimia berupa rumus empiris dan rumus
molekul.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Mol
Dalam ilmu kimia, kita sering menjumpai partikel-partikel yang sangat kecil
berupa atom dan molekul. Dengan jumlah yang sangat banyak dari partikel-
partikel yang sangat kecil tersebut maka sulit untuk menghitung jumlahnya.
Oleh karena itu para ahli kimia membuat kesepakatan bahwa mol digunakan
untuk satuan dari jumlah partikel yang sangat kecil.
1. Pengertian Mol
Pengukuran massa atau volume suatu zat umumnya menggunakan
satuan gram atau liter. Untuk mengetahui hubungan antara massa zat
dalam satuan gram dengan Ar atau Mr zat itu maka diperlukan besaran
lain yang dinamakan mol. Mol adalah banyaknya zat yang mengandung
jumlah partikel atau gabungan dari Partikel zat seperti dinyatakan oleh
rumus kimianya.
John Lochsmid pada tahun 1985 melakukan percobaan. Dari hasil
percobaannya ternyata 12 gram C-12 mengandung 6,02 x 10 23 butir atom,
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa 1 mol zat = 6,02 x 10 23 partikel.
Jadi satu mol zat adalah jumlah zat yang mengandung 6,02 x 10 23 partikel
zat itu yang disebut dengan bilangan Avogadro dan diberi lambang L.
Nama bilangan Avogadro dipilih sebagai penghormatan kepada Avogadro,
karena beliau adalah orang pertama yang mengusulkan perlunya jumlah
satuan jumlah partikel.
Berdasarkan kesepakatan para ahli kimia yang tersimpan dalam
IUPAC, yang digunakan sebagai standar adalah atom karbon-12 (C-12),
yaitu “Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkandung dalam
suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat
dalam 12 gram C-12.”
X=nxL
Keterangan:
X = jumlah partikel
n = jumlah mol zat
L= 6,02 x 1023 (bilangan Avogadro)
Contoh Soal :
1. Tentukan molekul yang terkandung dalam 0,7 mol H2O!
2. Tentukan mol
Keterangan :
Massa molar = Ar atau Mr zat
m = massa zat (g)
Mr = massa molekul relative
Ar = massa atom relative
Contoh Soal :
Berapa jumlah mol yang terdapat dalam 67 gram air? (Ar H=1 ,
O=16)?
Jawab :
m
n=
Mr H 2 O
67
n=
(2 x Ar H + Ar O)
67
n=
(2 x 1+16)
= 3,72 mol
Jadi, besarnya mol yang terdapat dalam 67 gram air adalah 3,72
mol.
v
volume molar =
n
Keterangan :
v = volume gas
n = jumlah mol
Volume molar gas bergantung pada suhu dan tekanan sehingga terdapat
3 keadaan yang harus diperhatikan.
Keadaan standar (STP)
Keadaan standar adalah keadaan dengan suhu 0oC dan
tekanan 1 atm, atau biasa disebut STP (Standart Temperature and
Pressure). Pada kondisi STP, volume molar gas adalah 22,4 l/mol.
Bunyi hukum Avogadro yaitu “Pada volume yang sama dengan
gas yang berbeda-beda (suhu (T) dan tekanan (P) sama)
terkandung jumlah partikel yang sama.” Pada kondisi standar
(suhu 0oC dan tekanan 1 atm) volume molar gas bernilai sebesar
22,4 liter. Jadi, berdasarkan hukum Avogadro dapat disimpulkan
persamaan:
PV = nRT
Keterangan:
P = tekanan gas (dalam atm)
V= volume gas (dalam liter)
n = jumlah mol gas (dalam mol)
R= tetapan gas (0,082 liter.atm/mol.K)
T= suhu (dalam Kelvin = K)
C. Perhitungan Kimia
Perhitungan kimia atau stoikiometri merupakan bagian dari ilmu kimia
yang membahas tentang perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa,
termasuk di dalamnya pembahasan tentang massa unsur-unsur dalam rumus
kimia dan reaksi kimia.
1. Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus Empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan jumlah
unsur-unsur penyusun molekul paling sederhana. Misalnya rumus
molekul hidrogen peroksida, zat antiseptik, dan zat pemutih untuk tekstil
dan rambut, adalah H2O2. Rumus ini menunjukkan bahwa setiap molekul
hidrogen peroksida terdiri dari dua atom hidrogen dan dua atom oksigen.
Perbandingan atom hidrogen dan atom oksigen adalah 2:2 atau 1:1.
Rumus Empiris hidrogen peroksida adalah HO. Rumus kimia senyawa
ion merupakan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus sebenarnya
yang menyatakan jumlah unsur-unsur yang menyusun suatu molekul.
Perbedaan rumus empiris dan rumus molekul terletak pada jumlah
atomnya, tetapi jenis atom unsur penyusunnya sama.