Anda di halaman 1dari 32

KARBOHIDRAT 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul penting yang

dibutuhkan oleh manusia.Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati

melambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi manusia dan

kebanyakan hewan.Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman

hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi cahaya

untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2 dan H2O. Zat gizi ini banyak

dimiliki dalam beberapa jenis bahan makanan sebagai komponen utamanya.

Oleh karena itu, bukan hal yang sulit untuk dapat menemukan bahan menu

utama setiap hidangan ini.Karbohidrat dapat diperoleh dari banyak jenis

pangan, misalnya serealia, umbi-umbian, buah, dll.

Di Indonesia, padi merupakan sumber karbohidrat yang dijadikan

sebagai makanan pokok yang masih belum tergantikan. Hal itulah yang

mendasari pentingnya pengetahuan mengenai karbohidrat yang sangat

kompleks ini.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut

hidrat dari karbon.Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m yang pada

umumnya harga n = harga m. II

Berdasarkan jumlah unit monosakarida penyusunnya, terdapat tiga

kelompok penting yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai kelompok-kelompok karbohidrat

tersebutlah yang mendasari kita melakukan percobaan ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sifat golongan dari karbohidrat?

2. Bagaimana reaksi spesifik dari golongan karbohidrat

C. Maksud Praktikum

Untuk mengetahui dan memahami sifat golongan dari karbohidrat.

D. Tujuan Praktikum

Untuk menentukan dan mengidentifikasi senyawa-senyawa

yang masuk pada golongan monosakarida, disakarida, oligosakarida

dan polisakarida dengan reaksi spesifik dengan bantuan pemanasan.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui cara menentukan

sifat dari beberapa golongan karbohidrat dengan mereaksikannya dengan

beberapa pereaksi.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Karbohidrat adalah komponen daam makanan yang merupakan

sumber energi utama bagi organisme hidup. Dalam makanan

kita,karbohidrat terdapat sebagai polisakarida yang dibuat dalam tumbuhan

dengan cara fotosintesis. Tumbuhan merupakan gudang yang menyimpan

dalam bentuk amilum dan selulosa. Amilum digunakan oleh hewan dan

manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi energy. Disamping

dalam tumbuhan dan manusia juga terdapat karbohidrat yang merupakan

sumber energi, yaitu glikogjen (Anna Poedjiadi : 247).

Berbagai macam metode kromatografi (KLT,KCKT,KG dan

elektroforesis) telah digunakan untuk analisis karbohidrat dalam sampel

makanan. KLT merupakan metode yang cepat dan sederhana yang telah

digunakan beberpa tahun yang lalu , meskipun kapasitas dan

direprodusibilitasnya sering kali kurang memuaskan. Metode KG pada

umumnya peka , akan tetapi proses derivatasinya kadanng lebih kurang

dari satu macam, sehingga evaluasi komatogramnya menjadi lebih

kompleks. KCKT merupakan metode pilihan untuk pemisahan karbohidrat

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

karena reprodusibilitasnya tinggi serta kemampuan pemisahan dan

kecepatannya bagus ( Abdul Rohman :21).

Karbohidrat merupakan satu dari diantara nutrien utama bagi manusia.

Didalam tubuh dijumpai beberapa jalur oksidasi karbohidrat misalnya (H.

Pantjita Hardjasasmita:24) :

1. Glikolisis anerob, sering pula dikenal sebagai jalur Embden

Meyerhof. Jalur oksidasi ini berlangsung tanda adanya oksigen .

2. Glikolisis aerob, sering dikenal pula sebagai siklus Krebs (siklus

TCA:Trikarboksilat ; siklus asam sitrat) jalur ini berlangsung dengan

adanya oksigen. Kedua jalur tersebut dihubungkan oleh asetil

SkoA yaitu suatu produk reaksi oksidasi dekarbosilasi asam

piruvat.

3. Jalur glikogenesis dan glikogenolisis

4. Jalur asam glukoronat

5. Jalur HMP-shunt

6. Jalur glukoneogenesis

Karbohidrat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Monosakarida

Adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi

karbohidrat yang lebih sederhana (Robert K. Murray:2009).

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

Akhiran osadigunakan dalam tata nama karbohidrat sistematik untuk

menyatakan suatu gula pereduksi , suatu gula yang mengandung gugus

aldehida atau suatu gugus -hidroksiketon. Monosakarida yang

mengandung gugus aldehida dirujuk sebagai aldosa (aldehida plus-osa).

Gluktosa, galaktosa, ribosa dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa.

Monosakarida seperti misalnya fruktosa dengan gugus keton yang disebut

ketosa (keton plus-osa). Banyaknya suatu atom dalam suatu monosakarida

dapat dinyatakan dalam tri,tetr, dan seterusnya (Ralph Fessenden: 1984).

Monosakarida ini diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa,

heksosa atau heptosa ; bergantung pada jumlah atom karbon ; dan sebagai

aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimiliki

senyawa tersebut (Robert K. Murray:2009).

2. Disakarida

Adalah produk kondensasi du unit manosakarida contohnya maltosa

dan sukrosa (Robert K. Murray:2009).

Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari

dua satan monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida

dari karbon I (dari) satu satuan ke suatu OH (dari) satuan lain. Suatu cara

ikatan yang lazin adalah suati hubungan glikosida dan dari satuan

pertama ke gugus 4-hidroksil dari satuan kedua (Ralph Fessenden: 1984).

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

3. Oligosakarida

Adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida.

Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh

manusia (Ralph Fessenden: 1984).

4. Polisakarida

Adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida

, contohnya pati dan dekstrin yang munkin merupakan polimer linier

atau bercabang. polisakarida kadang-kadang di klasifikasikan sebagai

heksosan atau pentosan, bergantung pada identitas monosakarida

pembentukannya. Selain pati dan dekstrin , makanan mengandung

beragam polisakarida , lain yang secara kolektif dinamai polisakarida

nonpati , zat ini tidak dicerna oleh enzim manusia dan merupakan

komponen utama serat dalam makanan (Ralph Fessenden: 1984).

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

B. Uraian Bahan

1. AgNO3 (Ditjen POM, 1979 : 97)

Nama resmi : ARGENTI NITRAS

Nama lain : Perak nitrat

RM / BM : AgNO3 / 169,87

Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna putih,

tidak berbau, menjadi gelap jika kena cahaya.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol

(95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

Kegunaan : Sebagai pereaksi

2. NH4OH (Ditjen POM, 1979 : 86)

Nama resmi : Ammonium

Nama lain : Amonium

RM / BM : NH4OH / 35,05

Pemerian : Cairan jernih, tak berwarna, bau khas, menusuk kuat

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

3. Fehling A (Ditjen POM, 1979 : 691)

Nama resmi : Kalium natrium tartrat

Nama lain : Fehling A

RM / BM : C4H4KNa6O.4H2O / 210,12377

Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih tidak

berbau

Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

4. Fehling B (Ditjen POM, 1979 : 731)

Nama resmi : Tembaga (II) sulfat

Nama lain : Fehling B

RM / BM : CuSO4. 5H2O

Pemerian : Prisma triklinik atau serbuk hablur biru

Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air atau dalam 3 bagian gliserol P

sangat sukar larut dalam etanol (95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

5. Glukosa (Ditjen POM, 1979 : 300)

Nama resmi : Dextrodum

Nama lain : Glukosa

RM / BM : C6H12O6. H2O / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk

granul putih tidak berbau, rasa manis

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

mendidih, etanol mendidih, sukar larut dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi

6. HCl (Ditjen POM,1979 : 53 )

Nama resmi : Acidum Hydrochloridum

Nama lain : Asam klorida

RM / BM : HCl / 34,46

Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsang

Kelarutan : Larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

7. NaOH (Ditjen POM,1979 : 412)

Nama resmi : Natrii Hidroxydum

Nama lain : Natrium hidroksida

RM / BM : NaOH / 40,00

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping,

keras rapuh, dan menunjukkan suasana hablur

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%)P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

8. Iodium (Ditjen POM, 1979 : 470)

Nama resmi : Iodium

Nama lain : Iodium

RM / BM : I2 / 253,8

Pemerian : Keping atau granul, berat, hitam keabu-abuan, bau

khas, berkilau seperti metal

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam karbon

disulfida kloroform karbon tetraklorida dan eter

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

9. Amilum (Ditjen POM, 1979 : 93)

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

Nama resmi : Amilum

Nama lain : Kanji

Pemerian : Serbuk sangat halus, putih, tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

C. Prosedur Kerja (Anonim,2011)

MONOSAKARIDA

1. Reaksi Glukosa dengan Larutan Perak Beramoniak

Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M.

Tambahkan NH4OH sampai endapan yang terbentuk tepat melarut

kembali. Selanjutnya masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml larutan

glukosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas

kimia yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati perubahan

yang terjadi.

2. Uji Benedict

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml

fehling B kocok, tambahkan 1 ml larutan glukosa 10%. Masukkan tabung

reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisis air panas selama 1 menit.

Amati perubahan yang terjadi.

DISAKARIDA

1. Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak Beramoniak

Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M.

Tambahkan (NH4OH) tetes pertetes sambil dikocok sampai endapan yang

terbentuk tepat melarut kembali. Selanjutnya masukkan ke dalam tabung

reaksi 1 ml sukrosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini ke dalam

gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati

perubahan yang terjadi.

2. Uji Benedict

Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict.

Tambahkan 1 ml larutan sukrosa 10%. Masukkan tabung ini ke dalam

gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 menit. Dinginkan, amati

perubahan yang terjadi.

POLISAKARIDA

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

1. Reaksi amilum dengan yodium

Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum 2 %.

Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi,

panaskan tabung reaksi selama beberapa menit. Dinginkan, amati

perubahan yang terjadi.

2. Hidrolisis amilum

Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2 %

tambahkan 10 tetes HCL pekat, panaskan tabung reaksi sampai larutan

mendidih selama beberapa menit. Tambahkan beberapa tetes larutan

NaOH 10%, sampai larutan bersifat basa. Ambil 3 ml larutan ini dan

masukkan ke dalam tabung reaksi lain dan tambahkan 2 ml larutan

benedict panaskan di atas air mendidih selama 5 menit. Amati

perubahan yang terjadi.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat yang digunakan

Alat yang dipakai dalam percobaan ini yaitu botol semprot, gegep

kayu, gelas kimia, panci, pipet tetes, pipet skala, rak tabung dan tabung

reaksi.

B. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, aquades, AgNO3 ,

amilum 2%, benedict, fehling A, fehling B, Glukosa 10%, HCL pekat , NaOH

10%, NH4OH, sukrosa 10% , dan yodium.

C. Cara Kerja

MONOSAKARIDA

1. Reaksi Glukosa dengan Larutan Perak Beramoniak

Langkah pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan. Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

AgNO3 0,1 M lalu ditambahkan NH4OH sampai endapan yang terbentuk

tepat melarut kembali. Selanjutnya kedalam tabung reaksi dimasukkan 1

ml larutan glukosa 10%. Kemudian dikocok dan dimasukkan tabung

reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama beberapa

menit. Lalu diamati perubahan yang terjadi.

2. Uji Benedict

Diambil sebuah tabung reaksi lalu diisi dengan 1 ml larutan fehling

A dan 1 ml fehling B kemudian dikocok, lalu ditambahkan 1 ml larutan

glukosa 10% dan dimasukkan tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang

berisis air panas selama 1 menit lalu diamati perubahan yang terjadi.

DISAKARIDA

1. Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak Beramoniak

Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO 3 0,1 M. Lalu

ditambahkan (NH4OH) tetes pertetes sambil dikocok sampai endapan

yang terbentuk tepat melarut kembali. Selanjutnya dimasukkan ke dalam

tabung reaksi 1 ml sukrosa 10% kemudian dikocok dan dimasukkan

tabung reaksi ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama

beberapa menit lalu diamati perubahan yang terjadi.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

2. Uji Benedict

Diisi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan benedict lal

ditambahkan dengan 1 ml larutan sukrosa 10%. Kemudian dimasukkan

tabung ini ke dalam gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 menit.

Dinginkan, dan di amati perubahan yang terjadi.

POLISAKARIDA

1. Reaksi amilum dengan yodium

Diambil sebuah tabung reaksi kemudian diisi dengan 3 ml

larutan amilum 2 % lalu ditambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M.

Kemudian diamati perubahan yang terjadi. Selanjutnya dipanaskan

tabung reaksi selama beberapa menit. Dinginkan, dan diamati perubahan

yang terjadi.

2. Hidrolisis amilum

Diisi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2 % lalu

ditambahkan 10 tetes HCL pekat, kemudian dipanaskan tabung reaksi

sampai larutan mendidih selama beberapa menit. Selanjutnya


WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH
150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 10%, sampai larutan bersifat

basa. Kemudian diambil 3 ml larutan ini dan dimasukkan ke dalam

tabung reaksi lain dan ditambahkan 2 ml larutan benedict kemudian

dipanaskan di atas air mendidih selama 5 menit. Selanjutnya diamati

perubahan yang terjadi.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Praktikum

1. Tabel Pengamatan

MONOSAKARIDA

1. Reaksi glukosa dengan larutan Perak Beramoniak

Zat-zat yang Warna endapan / larutan


direaksikan
AgNO3 + sedikit Endapan coklat
NH4OH
AgNO3 + kelebihan Larutan berwarna bening
NH4OH
AgNO3 + NH4OH + Endapan hijau bening
glukosa

2. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling

Zat-zat yang Warna endapan / larutan


direaksikan
Fehling A + Fehling B Biru Tua

Fehling + glukosa Biru Tua (setelah dipanaskan


menjadi merah bata

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

3. Uji Benedict

Zat-zat yang Warna endapan / larutan


direaksikan

Benedict + glukosa Biru laut

+ dipanaskan Endapan merah bata

DISAKARIDA

1. Reaksi sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak

Zat-zat yang Warna endapan / larutan


direaksikan

Larutan perak Putih/ putih dadi


beramoniak

Sukrosa Putih/ putih dadi

2. Uji Benedict

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan / larutan

Benedict Biru

Benedict + sukrosa + Endapan jingga


dipanaskan

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

POLISAKARIDA

1. Reaksi Amilum dengan yodium

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan / larutan

Larutan amilum Putih

Amilum + I2 Hitam Kebiruan

Amilum + I2 + Hitam Kebiruan (tidak


Pemanasan berubah)
Setelah didinginkan Hitam Kebiruan (tidak
berubah)

2. Hidrolisis amilum

Zat-zat yang Warna endapan / larutan


direaksikan
Larutan amilum Putih

Amilum + HCl Bening


panas
Amilum + HCl Bening
panas + NaOH
Benedict + Biru
dipanaskan

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

2. Reaksi

MONOSAKARIDA

a. Monosakarida

Reaksi glukosa dengan perak beramoniak

2 AgNO3 + 2NH4OH 2AgOH putih + 2NH4NO3

2 Ag2O + NH4OH 2 Ag (NH3) OH + H2O

CH2O CH2O
O O
H H H H
OH H + Ag 2O OH H + 2 Ag Perak
OH OH OH OH
H OH H OH

Reaksi glukosa dengan fehling


CH2O CH2O
O O
H H H H
OH H + 2CuO OH H + Cu2O Merah bata
OH OH OH OH
H OH H OH

Reaksi glukosa dengan benedict

CH2O CH2O
O O
H H H H
OH H + 2CuO OH H + Cu2O Merah bata
OH OH OH OH
H OH H OH

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

b. Disakarida

a. Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak

AgNO3 + NH4OH AgOH + NH4NO3

AgO + 2NH4OH Ag(NH3)2O + H2O

H2COH H H2COH H

CH2OH + H2O
OH H OH H
HO

H OH H OH

H2COH H2COH H

H H

CH2OH
OH H
OH H
HO HO H

H OH H OH

Glukosa fruktosa

H2COH

H H

HO OH H + Ag(NH3)2 OH

H OH

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

H2COH

H H

+ Ag + 2NH3
OH H
HO HO cermin perak

H OH perak

b. Reaksi sukrosa sengan larutan benedict

H2COH H H2COH H

CH2OH + H2O
OH H OH H
HO

H OH H OH

H2COH H2COH H

H H

CH2OH
OH H OH H
HO HO H

H OH H OH

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

H2COH

H H

OH H + 2CuSO4

HO HO

H OH

H2COH

H H

OH H + Cu2O + 2SO4-

HO HO Merah bata

H OH

c. . Polisakarida

1. Reaksi Amilum dengan iodium sebelum dipanaskan


CHOH
2 CHOH
2 CHOH
2 CHOH
2

O O O O
H H H H H H H H H H H H
+I 2
o O
OH H OH H OH OH OH H OH H OH OH

OH H OH H OH H OH H

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

3. Reaksi Amilum dengan Iodium setelah dipanaskan

CHOH
2 CHOH
2 CHOH
2 cHOH
2

O O O O
H H H H H H H H H H H H
+I 2
o O
OH H OH H OH OH OH H OH H OH OH

OH H OH H OH H OH H

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

B. Pembahasan

Secara umum, karbohidrat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

monosakarida dan turunannya, oligosakarida serta polisakarida. Masing-

masing kelompok memiliki keunggulan serta fungsi yang khas dalam pangan.

Higroskopisitas karbohidrat bervariasi dan tergantung pada struktur, isomer

dan kemurnian. Sedangkan solubilitas karbohidrat akan berkurang jika

karbohidrat lengket satu sama lain. Monosakarida dan oligosakarida larut

dalam air. Monosakarida juga larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam

pelarut organic (ether, chloroform, benzene). Monosakarida dan

oligosakarida serta gula alcohol memiliki rasa manis. D Mannose memiliki

rasa manis dan pahit. Beberapa oligosakarida, seperti gentiobiosa, memiliki

rasa pahit. Pemanis yang sering digunakan adalah sukrosa, starch syrup

(campuran glukosa, maltosa dan malto oligosakarida), glukosa, gula invert,

fruktosa, laktosa dan gula alcohol (sorbitol, mannitol, xylitol).

Maksud dari percobaan kali ini adalah mempelajari beberapa sifat-

sifat golongan karbohidrat. Pada percobaan pertama yakni mengenai

golongan karbohidrat monosakarida yang mana dalam percobaan ini dipakai

glukosa 10% yang direaksikan dengan larutan AgNO3 dan NH4OH. Pada saat

AgNO3 direaksikan dengan sedikit NH4OH menghasilkan larutan yang

memiliki endapan cokelat, saat AgNO3 direaksikan dengan NH4OH yang

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

ditambahkan berlebih menghasilkan larutan berubah menjadi bening,

selanjutnya saat AgNO3 direaksikan dengan NH4OH dan glukosa,

menghasilkan larutan berwarna hijau bening. Selain itu direaksikan dengan

pereaksi fehling yang menghasilkan warna dari biru tua menjadi merah bata

setelah dipanaskan dan uji benedict yang menghasilkan larutan dari warna

biru laut menjadi merah bata dengan endapan.

Pada percobaan kedua yakni golongan karbohidrat disakarida yang

mana digunakan sukrosa 10%. Saat direaksikan dengan larutan perak

beramoniak menghasilkan larutan berwarna putih keruh dengan endapan

putih dadi, yang setelah rendam didalam air panas selama beberapa menit

menghasilkan larutan berwarna hijau. Setelah itu uji benedict yang

menghasilkan larutan warna biru dan kemudian terbentuk endapan jingga

setelah dipanaskan.

Pada percobaan ketiga yakni golongan karbohidrat polisakarida; yang

mana dipakai amylum 2%. Saat amylum direaksikan dengan yodium

menghasilkan warna larutan hitam kebiruan, dan setelah dipanaskan

kemudian didinginkan tidak mengalamai perubahan. Selanjutnya hidrolisis

amylum yang mana ketika amylum direaksikan dengan HCL kemudian

dipanaskan menghasilkan larutan yang bening begitu juga ketika

ditambahkan NaOH. Namun ketika ditambahkan lagi dengan benedict dan

kemudian dipanaskan menghasilkan larutan berwarna biru

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan,maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. MONOSAKARIDA

a. Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak

- AgNO3 + sedikit NH4OH cokelat

- AgNO3 + NH4OH berlebih bening

- AgNO3 + NH4OH + glukosa dipanaskan hijau bening

b. Reaksi glukosa dengan larutan fehling

- Fehling A + Fehling B Biru tua

- Fehling + Glukosa dipanaskan Merah bata

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

c. Uji benedict

- Benedict + Glukosa dipanaskan merah bata

2. DISAKARIDA

a. Reaksi Sukrosa deng larutan Perak Beramoniak

- AgNO3 + Sukrosa dipanaskan hijau

b. Uji bendict

- Bendict + Sukrosa dipanaskan jingga

3. POLISAKARIDA

a. Amylum dengan Yodium

- Amylum + I2 dipanaskan hitam kebiru-biruan

b. Hidrolisis Amylum

- Amylum + HCL dipanaskan bening

- Amylum + HCL + NaOH Bening

- Amylum + HCL + NaOH + Benedict dipanaskan Biru

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

B. Saran

Saran saya sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan dalam

praktikum dilengkapi guna memperlancar jalannya praktikum

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060
KARBOHIDRAT 23

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal POM.1979. Farmakope Indonesia edisi III . Depkes RI :

Jakarta

Fessenden,Fessenden . 1984 . Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta

Hardjhasasmita, P. 1996 . Ikhtisar Biokimia Dasar. Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia : Jakarta

Martoharsono, S. 1978. BIOKIMIA. Universitas Gadja Mada : Yogyakarta

Murray, K. 2009. BIOKIMIA HARPER. EGC : Jakarta

Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press : Jakarta

Riawan, S.2007. KIMIA ORGANIK. Binarupa Aksara : Jakarta

Rohman, Abdul. 2007. Metode Kromatografi untuk Analisis Makanan.


Pustaka Pelajar : Jakarta

Science .2003. Material Safety Data Sheet.http:// www.sciencelab.com./


msdsphp?msdsid.com. diakses tanggal 15 april 2011.

WAHYULIANINGSIH IBNU QUDAMAH


150 2010 060

Anda mungkin juga menyukai