Anda di halaman 1dari 26

KARBOHIDRAT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan salah satu hal yang paling penting dalam
hidup manusia. Bagaimana tidak, makanan pokok seperti nasi,
kentang, umbi-umbian, jagung, merupakan karbohidrat. Karbohidrat
juga berfungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, bahkan
hasil fotosintesis pun mengandung karbohidrat. Maka dari itu, sangat
penting bagi kita untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud
karbohidrat, bagaimana rumus molekul, rumus struktur, serta
bagaimana reaksi karbohidrat jika direaksikan dengan pereaksi
tertentu.
Istilah karbohidrat pada awalnya digunakan untuk golongan
senyawa yang mengandung C, H, dan O yang dianalisis mepunyai
rumus (CH2O)n’ yaitu senyawa n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Senywa-senyawa ini memiliki sifat sebagai zat
pereduksi karena mengandung gugus karbonil seperti aldehida atau
keton, dan memiliki gugus hidoroksil dalam jumlah sangat banyak.
Saat ini, istilah karbohidrat mengacu pada polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa-senyawa yang diturunkan dari
gugus ini
Secara garis besar, karbohidrat digolongkan menjadi tiga
golongan, yakni monosakarida atau biasa disebut sebagai gula
sederhana, disakarida, dan polisakarida. Tiap-tiap golongan
karbohidrat memiliki reaksi yang berbeda jika direaksikan, baik dari
segi warna, bentuk, dan endapan yang terbentuk. Maka dari itu,
sebagai farmasis penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami
reaksi-reaksi karbohidrat, karena karbohidrat merupakan molekul yang
sangat penting bagi mahluk hidup.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dilakukannya praktikum ini agar mempelajari
beberapa sifat-sifat golongan karbohidrat.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu:
a. Agar mengetahui reaksi karbohidrat dengan perak beramoniak
b. Agar mengetahui reaksi karbohidrat dengan uji benedict
c. Agar mengetahui reaksi karbohidrat dengan fehling
d. Agar mengetahui reaksi karbohidrat dengan yodium

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum


Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa zat ini sebagian
besar mempunyai rumus Cn(H2O)m yang berarti selain menganding
atom C juga mengandung atom H dan O dengan prbandingan 2 : 1
seperti pada air. Sebenarnya nama tersebut kurang tepat karena pada
karbohidrat atom H dan O tidak saling terikat pada seperti pada air
dan banyaknya senyawa senyawa organic yang mempunyai
perbandingan H dan O yang sama, seperti asam asetat dan asam
laktat. Oleh karna itu, untuk menghindari salah pengertian para ahli
cenderung menggunakan nama sakarida (Salirawati, h. 277, 2005).
Secara garis besar karbohidrat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu
monosakarida (contoh: glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida
(contoh: sukrosa, laktosa, maltosa), dan polisakarida (contoh:
glikogen, amilum), pengklasifikasian itu didasarkan pada reaksi
hidrolisisnya (Salirawati, h. 277, 2005).
Penggolongan karbohidrat atau sakrida umumnya didasarkan
pada jumlah atom C yang dikandungnya. Berikut ini jenis – jenis
sakarida (Marzuki, hh, 2010:190-194).
1. Monosakarida, adalah satuan karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida diklasifikasikan ke dalam aldosa dan kentosa.
Senyawa yang tergolong monosakarida sebagai berikut :
a. Glukosa
Glukosa adalah monosakarida yang terpenting, kadang-
kadang disebut gula darah karena djumpai dalam darah.
Glukosa digunakan untuk makhluk hidup sebagai sumber
energy.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
b. Fruktosa
Fruktosa disebut juga lefulosa karena memutar bidang
polaritas kekiri. Fruktosa terdapat dalam buah-buahan, madu,
maupun sukrosa.

c. Galaktosa
Galaktosa terdapat dalam disakarida laktos dalam keadaan
terikat dengan glkosa.
d. Silosa
Tidak terdapat bebas dialam tetapi dapat diperoleh dari
proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu.
e. Ribosa
Ribosa adalah monosakarida yang membentuk sebagian
kerangka polimer dari asam-asam nukleat.
2. Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun atas dua satuan
monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida.
Senyawa yang tergolong disakarida adalah sebagai berikut :
a. Maltosa
Gula ini merupakan disakarida utama yang dioeroleh dari
hidrolisis pati
b. Laktosa
Laktosa merupakan disakarida alamiah yang dijumpai hanya
pada binatang yang mnyusui.
c. Sukrosa
Sukrosa adalah gula pasir yang kita kenal sehari-hari. Selain
terdapat pada tebu dan bit, sukrosa juga ditemukan pada
tumbuhan seperti nanas dan wortel.
3. Polisakarida Umumnya polisakarida mempunyai molekul besar
dan kompleks daripada monosakarida dan disakarida. Beberapa
polisakarida yng penting adalah sebagai berikut :
a. Amylium, dalam kehidupan sehari-hari disebut pati. Merupakan
poliskarida yang banyak terdapat di alam terutama tumbuhan.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
b. Glikogen, pada tubuh manusia terdapat di hati dan otot.
c. Selulosa, terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk
dinding sel.
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon
(C) dalam ikatan deng hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam suatu
perbandingan 1:2:1. Karbohidrat tersebut tersebar luas didalam
tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, pembentukan karbohidrat
terbentuk melalui proses fotosintesis senyawa air dalam tanah dan
karbondioksida di udara bereaksi dengan banttuan sinar cahaya
matahari dan pigmen klorofil, sehingga menghasilkan glukosa dan
oksigen (Subandi, h. 63, 2008).
Klasifikasi karbohidrat biasanya disakan atas kompleksitas
struktur kimia. Berdasarkan kompleksitasnya, karbohidrat
dibedahkan atas karbohidrat sederhana, yang lebih dikenal dengan
monosakarida, dan karbohidrat majmuk yang meliputi oligosakarida
dan polisakarida. Arbohidrat yang anyak mengandung gugus
hidroksil dan mempunyai gugus formil atau gugus aldehid dikenal
degan polisakarida aldehida, sedangkan karbohidrat yang banyak
mengandung gugs hidroksil dan mempunyai gugus karbonil atau
gugus keton dikenal polihidroksi keton. Selain itu, ada pula yang
meenghsilkan karbohidrat menjadi karbohidrat yang dapat dicerna
karbohidrat dn karbohidrat yang tidak dapat dicerna (Manurung,
h.205, 2009).
Jenis karbohidrat terdiri atas (Subandi, h. 63, 2008) :
a. Zat tepung, terutama diambil dari tanaman hijau, diantaranya :
1. Butir-butir gandum, jagung, beras dan sagu.
2. Akar umbi-umbian. Misalnya kentang.
3. Selulosa, zat tepung yang biasa dijumpai dalam batang dan
tangkai tanaman. Misalnya, sagu.
b. Zat gula yang berasal dari bahann dalam tumbuh-tumbuhan
kecuali laktosa dan gula susu :

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
1. Sukrosa terdaat pada tebu.
2. Maltosa terbentuk karena hidrolisiz zat tepung.
3. Dekstrosa dan glukosa terdapat pada gula buah – buahan dan
madu.
Karbohidrat tidak saja sangat penting bagi sumber energi bagi
tubuh, beberapa diantarannya dapa dipakai sebagai bahan baku
untuk pembentukan snyawa-senyawa baru yang mempunyai
kegunaan khusus, melalui proses fermentasi, amilim atau zat tepung
dapat diubah menjadi etil alcohol, dan karbon dioksida (Sumardjo, h.
205, 2009).
2.2 Uraian Bahan
1. Aquades (Ditjen POM, h.96, 1979)
Nama Resmi : AQUADESTILLATA
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak
berwarna
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
2. Amilum (Ditjen POM, h.93, 1979)
Nama Resmi : AMYLUM ORIZAE
Nama Lain : Pati beras
Pemerian : Serbuk sangat halus; putih; tidak berbau;
tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95) P

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk
dan kering
Kegunaan : Sebagai sampel
3. Amonia (Ditjen POM, h.86, 1979)
Nama Resmi : AMMONIA
Nama Lain : Amonia
Rumus Molekul : NH4OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 35,05


Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
menusuk kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Penyimpan : Dalam wadah tertutup rapat , ditempat sejuk
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
4. Asam Klorida (Ditjen POM, h. 53, 1979)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam klorida
Rumus Molekul : HCl
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 36,46


Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang
Peyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. Fehling A (Ditjen POM, h.692, 1979)
Nama Resmi : FEHLING A

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
Kandungan : CuSO4.5H2O 34,64 g H2SO4 pekat 6,5 mL
dan aquadest 500 ml
Pemerian : Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai oksidator
6. Fehling B (Ditjen POM, h.692, 1979)
Nama Resmi : FEHLING B
Kandungan : K. Na tartrat 176 g, NaOH 77 g, aquadest 500
mL
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai oksidator
7. Glukosa ( Ditjen POM, h.268, 1979)
Nama Resmi : GLUKOSUM
Nama Lain : Glukosa
Rumus Molekul : C6H12O6
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 198,17


Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau
butiran putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
etanol (95) P. Mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
8. Iodum (Ditjen POM, h. 316, 1979)
Nama Resmi : IODUM

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
Nama Lain : Iodum
Rumus Molekul : I2

Rumus Struktur : I-I


Berat Molekul : 126,91
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam; hitam kelabu; bau khas.
Kelarutan : Larut dalam lebih 3500 bagian air, dalam 13
bagian etanol (95%) P, dalam lebih kurang 80
bagian gliserol P dan dalam lebih kurang 4
bagian karbondisulfida P; larut dalam klorofom
P dan dalam karbontetraklorida P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai dasar pembentukan iodoform.
9. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, h. 421, 1979)
Nama resmi : NATRIUM HYDROXIDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus Struktur :

Berat molekul : 40,00


Pemerian : Bentuk batang, butiran massa hablur, kering,
keras, rapuh, menunjukkan susunan hablur,
putih, dan mudah meleleh
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam
etanol (95%) P.
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
10. Perak Nitrat (Ditjen POM, h. 97, 1979)
Nama Resmi : ARGENTII NITRAS
Nama Lain : Perak Nitrat

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
Rumus Molekul : AgNO3
Rumus Struktur :

Rumus Struktur : 169,87


Pemerian : Hablur berwarna putih,tidak berbau dan
menjadi gelap bila terkena sinar.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai peraksi golongan anion.
11. Sukrosa (Ditjen POM, h. 725, 1979)
Nama Resmi : SAKAROSA
Nama Lain : Sukrosa
Rumus Molekul : C12H22O11
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 342,20


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau massa hablur
atau serbuk warna putih; tidak berbau; rasa
manis
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95) P
Kegunaan : Sebagai sampel
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, hh, 2019: 20-22)
1. Monosakarida
a. Reaksi glukosa dengan larutan perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL AgNO3 0,1 M, tambahkan
(NH4OH) sampai endapan yang terbentuk tapat melarut lagi.
Selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL larutan
glukosa 10%. Kocok dan masukkan tabung reaksi ini kedalam

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
gelas yang berisi air panas selama beberapa menit. Amati
perubahan yang terjadi.
b. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
Isi sebuah larutan reaksi 1 mL larutan Fehling A dan 1 mL
larutan Fehling B, kocok, tambahkan 1 mL larutan glukosa 10%.
Masukkan tabung reaksi ini kedalam gelas kimia yang berisi air
panas selama 1 menit. Amati perubahan yang terjadi.
c. Uji Benedict
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 mL larutan Benedict.
Tambahkan 1 mL larutan glukosa 10%. Masukkan tabung reaksi
ini ke dalam gelas kimia yang berisi air panas selama 5 manit.
Dinginkan, amati perubahan yang terjadi.
2. Disakarida
a. Reaksi Sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 mL larutan AgNO3 0,1 M.
Tambahkan (NH4OH) tetes pertetes sambil di kocok sampai
endapan yang terbentuk tepat melarut lagi. Selanjutnya
masukkan ke dalam tabung reaksi 1 mL sukrosa 10%. Kocok
dan masukkan tabung reaksi ini kedalam gelas kimia yang berisi
air panas, selama beberapa menit. Amati perubahan yang
terjadi.
b. Uji Benedict
Isi tabung reaksi dengan 2 mL larutan Benedict. Tambahkan 1
mL larutan sukrosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam
gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 manit. Dinginkan,
amati perubahan yang terjadi.
3. Polisakarida
a. Reaksi Amilum dengan yodium
Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 mL larutan amilum 2%.
Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M. Amati perubahan yang

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
terjadi, panaskan tabung reaksi selama beberapa menit.
Dinginkan. amati perubahan yang terjadi.
b. Hidrolisis Amilum
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 mL larutan amilum 2 %.
Tambahkan 10 tetes HCl pekat. Panaskan tabung reaksi sampai
larutan mendidih selama beberapa menit. Tambahkan beberapa
tetes NaOH 10%, sampai larutan bersifat basa. Ambil 3 mL
larutan ini dan masukkan kedalam tabung reaksi lain dan
tambahkan 2 mL larutan Benedict, panaskan diatas air yang
mendidih selama 5 manit. Amati perubahan yang terjadi.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu gegep
kayu, pembakar bunsen, pipet skala, pipet tetes, rak tabung, dan
tabung reaksi.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam peraktikum ini yaitu Aquadest,
Larutan AgNO3 0,1 M, Larutan NH4OH 1 M, Larutan HCl Pekat,
Larutan NaOH 10%, Larutan Amilum 2%, Larutan Glukosa 10%,
larutan Sukrosa 10%, Larutan Fehling A dan Fehling B, Larutan
Benedict, Larutan Yodium (I2) 0,1 M.
3.3 Cara Kerja
1. Monosakarida
a. Reaksi glukosa dengan Perak Beramoniak
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL AgNO3 0,1 M,
tambahkan (NH4OH) sampai endapan yang terbentuk tapat
melarut lagi. Selanjutnya 1 mL larutan glukosa 10%. Kocok lalu
panaskan dengan air panas. Amati perubahan yang terjadi
(Terbentuk cermin perak).
b. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan Fehling A dan 1
mL larutan Fehling B, kocok lalu tambahkan 1 mL larutan
glukosa 10%. Panaskan. Amati perubahan yang terjadi
(Terbentuk endapan merah bata).
c. Uji Benedict
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 mL larutan Benedict.
Tambahkan 1 mL larutan glukosa 10%. Panaskan. Lalu amati
perubahan yang terjadi (Terbentuk warna merah bata).
2. Disakarida
a. Reaksi Sukrosa dengan larutan Perak Beramoniak

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
Isi sebuah tabung reaksi dengan 1 mL larutan AgNO3 0,1 M.
Tambahkan (NH4OH) tetes pertetes sambil di kocok sampai
endapan yang terbentuk larut kembali. Selanjutnya masukkan 1
mL sukrosa 10%. Kocok lalu panaskan dengan air panas.
Amati perubahan yang terjadi.
b. Uji Benedict
Isi tabung reaksi dengan 2 mL larutan Benedict. Tambahkan 1
mL larutan sukrosa 10%. Masukkan tabung reaksi ini ke dalam
gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 manit. Dinginkan,
amati perubahan yang terjadi.
3. Polisakarida
a. Reaksi Amilum dengan yodium
Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 mL larutan amilum 2%.
Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M. Amati perubahan
yang terjadi, panaskan tabung reaksi selama beberapa menit.
Dinginkan. amati perubahan yang terjadi.
b. Hidrolisis Amilum
Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 mL larutan amilum 2 %.
Tambahkan 10 tetes HCl pekat. Panaskan tabung reaksi
sampai larutan mendidih selama neberapa menit. Tambahkan
beberapa tetes NaOH 10%, sampai larutan bersifat basaa.
Ambil 3 mL larutan ini dan masukkan kedalam tabung reaksi
lain dan tambahkan 2 mL larutan Benedict, panaskan diatas air
yang mendidih selama 5 manit. Amati perubahan yang terjadi.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan


A. Monosakarida
1.) Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak

Zat-zat yang Direaksikan Warna endapan/larutan

AgNO3 + sedikit NH4OH Bening

AgNO3 + kelebihan NH4OH Kuning

AgNO3 + NH4OH + glukosa Endapan cermin perak

2.) Reaksi glukosa dengan larutan fehling

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/ larutan

Fehling A + Fehling B Biru muda – biru tua

Fehling + glukosa Endapan merah bata

3.) Uji benedict

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/ larutan

Benedict + glukosa Endapan merah bata

B. Disakarida
1.) reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak

Zat- zat yang direaksikan Warna endapan

Larutan perak beramoniak Cermin perak

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
2.) Uji benedict

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/ larutan

Benedict + sukrosa Endapan merah bata

C. Polisakarida
1.) Reaksi amilum dengan yodium

Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan

Larutan amilum Bening

Amilum + I2 Biru tua

Amilum + I2 + pemanasan Biru tua

Setelah didinginkan Biru tua

4.2 Reaksi
1. Uji Tollens

2. Uji Fehling

3. Uji Benedict

4. Reaksi Amilum dan Yodium


(C6H10O5)n + I2 (C6H10O5I2)n

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan yang
berhubungan dengan karbohidrat, dimana kita mempelajari sifat-sifat
dari karbohidrat berdasar reaksi-reaksi kimianya.
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang disusun oleh
unsur H, O, dan C yang terdapat banyak di alam. Karbohidrat
digolongkan menjadi tiga yaitu monosakarida, disakarida atau
oligosakarida, dan poli sakarida. Monosakarida adalah merupakan
gula yang paling sederhana, contoh dari monosakarida yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Disakarida adalah karbohidrat yang disusn
oleh dua monosakarida, yang termasuk disakarida yaitu, sukrosa,
maltose, dan laktosa. Sedangkan untuk polisakarida adalah
karbohirdat yang disusun oleh banyak monosakarid contohnya pati
dan selulosa.
Pada percobaan pertama kita melakukan percobaan reaksi
glukosa dan sukrosa dengan larutan perak beramoniak, digunakan
perak nitrat (AgNO3) yang ditambahkan dengan ammonium hidroksida
NH4OH dengan alasan karena ammonium hidroksida NH4OH dapat
membuat suasana basa serta untuk memperlambat pembentukan
cermin perak yang terbentuk bukan karena oksidasi. Sebelum
diapanaskan larutan yang menggunakan glukosa larutannya berwarna
hitam dan setelah dipanaskan larutan membentuk endapan perak
atau biasanya disebut dengan cermin perak, hal ini bisa terjadi karena
glukosa merupakan gula pereduksi dan mengikat gugus aldehid yang
mudah melepaska hydrogen, perak nitrat AgNO3 direduksi menjadi
unsur Ag yang akan mengendap pada dasar tabung yang biasa
disebut dengan cermin perak. Sedangkan untuk sampel sukrosa
membentuk endapan perak (cermin perak) setelah dipanaskan
menurut teori hal ini terjadi karena sukrosa merupakan disakarida
yang bukan merupakan gula pereduksi dan disusun oleh

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
fruktosa dan glukosa, sukrosa tidak mempunyai gugus –OH bebas
yang reaktif dan kedua monosakarida sudah saling terikat.
Pada percobaan kedua kita mereaksikan fehling A dan B
dengan glukosa dimana fehling A merupakan larutan CuSO 4 dan
fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat, larutan fehling A dan B membentuk larutan berwarna biru dan
setelah dipanaskan membentuk endapan merah bata, hal ini dapat
terjadi karena glukosa merupakan gula yang mengikat gugus aldehid
sehingga dapat mereduksi Cu+ yang terdapat pada pereaksi fehling
yang terlihat sebagai endapan merah bata pada tabung reaksi.
Pada percobaan ketiga kita melakukan uji benedict pada glukosa
dan sukrosa. Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat
anhidrat dan tembaga sulfit. Pada sampel glukosa larutan menjadi
merah bata ketika dipanaskan hal ini dikarenakan glukosa merupakan
gula yang mengandung gugus aldehid sehingga dapat mereduksi Cu+
sedangkan untuk sukrosa sendiri setelah dipanaskan menjadi merah
bata hal ini menurut teori sukrosa mereduksi Cu+ karena sukrosa
bukan merupakan gula pereduksi dan tidak mempunyai gugus -OH
yang bebas, sehingga terjadi reaksi reduksi dan oksidasi.
Pada percobaan keempat kita mereaksikan amilum dengan
yodium larutan amilum berwarna putih setelah ditambahkan I 2
menurut teori larutan menjadi biru kehijauan dan setelah pemanasan
larutan menjadi biru tua lalu larutan didinginkan warna larutan tetap
berwarna biru tua. Menurut teori apabila iodin direaksikan dengan
amilum larutan berwarna biru karena iodin diadsorpsi oleh amilum.
Namun, yang terjadi tidak adanya perubahan warna. Hal ini tidak luput
dari faktor kesalahan, diantaranya kesalahan dalam memipet,
kesalahan dalam mereaksikan, dan pada pembuatan larutan amilum
terjadi beberapa kesalahan, sehingga hasil yang didapat tidak sesuai
dengan teori.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
a. Pada reaksi glukosa dan sukrosa dengan perak beramoniak
keduanya membentuk cermin perak.
b. Pada reaksi glukosa dengan fehling A dan B membentuk endapan
merah bata
c. Pada uji benedict glukosa dan sukrosa keduanya menghasilkan
merah bata
d. Pada reaksi amilum dengan yodium larutan berwarna biru tua
5.2 Saran
Sebaiknya laboratorium lebih memperhatikan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum sehingga praktikum dapat berjalan dengan
baik dan hasil yang didapatkan lebih maksimal.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Universitas Muslim
Indonesia: Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia : Jakarta.

Marzuki, I 2010, Kimia Dalam Keperawatan, Pustaka As Salam:


Makassar.

Manurung, J 2009, Pengantar Kimia Organik : Buku Panduan Untuk


Mahasiswa, EGC: Jakarta.

Salirawati, D 2005, Belajar Kimia Secara Menarik, Grasindo: Jakarta.

Subandi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien, Salemba Medika: Jakarta.

Sumardjo, 2009, Pengantar Kimia : Buku Panduan Untuk Mahasiswa


Kedokteran, EGC: Jakarta.

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Reaksi Karbohidrat dengan Larutan Perak Beramonia (Tollens)

Monosakarida Disakarida

Masukkan 1 mL AgNO3 0.1 M

+ NH4OH hingga endapan


yang terbentuk larut

+ 1 mL glukosa + 1 mL sukrosa
10% 10%

Kocok

Panaskan

Amati Perubahan
yang terjadi

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
2. Reaksi Glukosa dengan Fehling

Masukkan 1 mL Fehling A dan B

+ 1 mL glukosa
10%

Kocok

Panaskan

Amati Perubahan
yang terjadi

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
3. Uji Benedict

Monosakarida Disakarida

Masukkan 2 mL Benedict

+ 1 mL glukosa + 1 mL sukrosa
10% 10%

Kocok

Panaskan

Amati Perubahan
yang terjadi

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
4. Reaksi Amilum dan Yodium

Masukkan 3 mL amilum 2%

+ 5 tetes larutan I2 0.1 M

Kocok

Panaskan

Amati Perubahan
yang terjadi

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT
B. Gambar
1. Uji Tollens

Gambar 1.1. Sebelum Gambar 1.2. Setelah


dipanaskan dipanaskan
2. Uji Fehling

Gambar 2.1. Sebelum Gambar 2.2. Setelah


dipanaskan dipanaskan
3. Uji Benedict

Gambar 3.1. Sebelum Gambar 3.2. Setelah


dipanaskan dipanaskan

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140
KARBOHIDRAT

4. Hidrolisis Amilum

Gambar 4.1. Sebelum Gambar 4.2. Setelah


dipanaskan dipanaskan

AZZAHRA AULYA RAHMAH MUHAMMAD IQBAL


15020180140

Anda mungkin juga menyukai