A. Judul Percobaan:
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
B. Hari/tanggal Percobaan:
Senin, 25 Maret 2019, 07.30 WIB
C. Hari/tanggal Selesai Percobaan:
Senin, 25 Maret 2019, 12.00 WIB
D. Tujuan Percobaan:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam reaksi pengenalan karbohidrat
2. Melakukan pengujian adanya monosakarida dan disakarida
3. Melakukan pengujian adanya gula pereduksi
4. Melakukan hidrolisis polisakarida dan disakarida
5. Menguji hasil hidrolisis disakarida dan polisakarida
E. Dasar Teori
1. Pengertian dan Rumus Umum Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat
organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski
terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus
umum ini memberikan kesan zat karbon yang diikat dengan air (dihidrasi),
sehingga diberi nama karbohidrat (Sediaoetama, 2004).
Karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh para ahli kimia
Perancis. Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-senyawa
organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Dalam senyawa ini, dua unsur terakhir mempunyai perbandingan 2:1,
seperti perbandingan hidrogen dan oksigen pada air. Mereka menganggap
senyawa-senyawa ini merupakan hidrat dari karbon yang mempunyai
rumus perbandingan Cn(H2O)m, n = m atau kelipatan urutan bilangan bulat
seterusnya, misalnya glukosa adalah C6H12O6 atau laktosa adalah
C12H22O11. Akhirnya, pada tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat
dan karbon” merupakan anggapan yang keliru, dan karbohidrat sebenarnya
adalah polihidroksida keton atau turunan dari keduanya. Sakarida atau zat
1
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
gula adalah nama yang sering dipakai sebagai pengganti nama karbohidrat
(Sumardjo, 2009).
2. Struktur Umum Karbohidrat
2
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
3
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
4
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2O, H+
+2 +
3H2O (l)
5
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2 →
Hidroksi metilfurfural 𝛂-naftol kompleks berwarna ungu
b. Uji Seliwanof
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton
disebut ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia
adalah aldosa. Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl
pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dengan penambahan
resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk kompleks berwana
merah jingga atau merah bata. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa
ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehirasi daripada aldosa.
Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji
positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida
yang terdiri dari fruktosa dan glukosa (Kusbandari, 2015). Reaksi
umumnya adalah sebagai berikut:
+ →
c. Uji Barfoed
Uji bafoed merupakan uji untuk membedakan karbohidrat
golongan monosakarida dan disakarida. Prinsipnya adalah reduksi
6
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Cu2+ yang terdapat dalam pereaksi barfoed oleh gugus pereduksi pada
monokasarida dalam suasana asam. Reaksi positif ditunjukkan dengan
munculnya endapan merah jingga atau merah bata. Pada uji barfoed
glukosa, fruktosa, laktosa dan sukrosa bereaksi positif yang ditandai
dengan adanya endapan merah bata setelah dipanaskan. Sehingga
glukosa, fruktosa, laktosa, dan sukrosa merupakan gula monosakarida
pereduksi seperti yang terdapat dalam literatur yang menyatakan
bahwa uji Barfoed digunakan untuk menguji adanya gula
monosakarida pereduksi. Sedangkan pada sampel maltosa dan amilum
bereaksi negatif. Hal itu terbukti bahwa maltosa dan amilum bukan
termasuk gula monosakarida pereduksi (Priyadi dkk, 2015).
d. Uji Tollens
Reaksi positif oleh pereaksi Tollens ditandai dengan
terbentuknya cermin perak. Tas pada pereaksi Tollens didasarkan pada
mudahnya gugus aldehid yang terbentuk dari reaksi reversibel dari
hemiasetal siklis monosakarida (Matsjeh dkk, 1996).
7
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
8
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
9
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
10
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
G. Alur
1. Uji Molish
2 – 5 tetes sampel
2 tetes sampel
5 tetes sampel
11
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
4. Uji Tollens
a) Pembuatan Reagen Tollens
1 mL larutan AgNO3 1%
b) Pengujian Tollens
2 tetes sampel
12
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
7. Hidrolisis Sukrosa
0,5 mL sukrosa
1A 1B 1A 1B 1A 1B
13
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
8. Hidrolisis Pati
a) Tabung 1
2 mL larutan pati
Tabung A Tabung B
Hasil Hasil
b) Tabung 2
2 mL larutan pati
Tabung A Tabung B
Hasil Hasil
14
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
c) Tabung 3
2 mL larutan pati
Larutan tabung 3
Tabung A Tabung B
Hasil Hasil
15
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H. Hasil Pengamatan
No. Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Uji Molish Sukrosa: Sukrosa (tabel berikutnya) Cuplikan sampel
16
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2SO4 kompleks
pekat: berwarna
larutan coklat muda
tidak dan terdapat
berwarna hablur
Aquades: Glukosa
cairan Ditambah
tidak perekasi
berwarna molish:
larutan
berwarna
coklat muda
Ditambah
H2SO4 pekat
terbentuk 2
lapisan:
coklat muda
dan coklat
kemerahan
17
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Ditambah
aquades:
terbentuk
kompleks
berwarna
coklat muda
dan terdapat
hablur
Amilum
Ditambah
perekasi
molish:
larutan
berwarna
coklat muda
Ditambah
H2SO4 pekat
terbentuk 2
lapisan:
coklat muda
18
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
dan coklat
kemerahan
Ditambah
aquades:
terbentuk
kompleks
berwarna
coklat muda
dan terdapat
hablur
Fruktosa
Ditambah
perekasi
molish:
larutan
berwarna
coklat muda
Ditambah
H2SO4 pekat
terbentuk 2
19
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
lapisan:
coklat muda
dan ungu
dibagian
bawah
Ditambah
aquades:
terbentuk
kompleks
berwarna
ungu dan
terdapat
hablur
20
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
21
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
22
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
tidak
berwarna
Dipanaskan
diatas
penangas air:
larutan
berwarna
merah ceri
selama 06.40
menit
3. Uji Barfoed Amilum: Amilum + Berdasarkan
5 tetes sampel tidak barfoed = hasil percobaan
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berwarna larutan fruktosa
2. Ditambahkan tetes demi tetes reagen Glukosa: warna biru merupakan
barfoed
tidak Glukosa + monosakarida
3. Dipanaskan dalam penangas air
berwarna barfoed = yang dtandai
Jika dalam 2 Jika dalam 10 menit
menit terbentuk terbentuk endapan Laktosa: larutan dengan adanya
endapan merah merah disakarida tidak warna biru endapan merah
monosakarida (+) (+) berwarna Laktosa + bata yang
Hasil Hasil terbentuk pada
barfoed =
23
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
24
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
25
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
laktosa Amilum +
tidak tollens dan
berwarna dipanaskan:
glukosa larutan
tidak coklat
berwarna namun tidak
fruktosa terbentuk
tidak cermin perak
berwarna Laktosa +
tollens dan
dipanaskan:
terbentuk
cermin perak
Glukosa +
tollens dan
dipanaskan:
larutan
berwarna
kuning
26
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Fruktosa +
tollens dan
dipanaskan:
larutan
berwarna
abu-abu
5. Tes Fehling Fehling A: Fehling A + Berdasarkan
larutan Fehling B:
2 tetes sampel percobaan
berwarna larutan
biru berwarna amilum tidak
1. Dimasukkan ke dalam tabung Fehling B: biru
reaksi termasuk gula
larutan Amilum
2. Ditambahkan 5 tetes larutan fehling tidak Larutan pereduksi,
3. Dikocok berwarna amilum +
4. Dipanaskan diatas penangas air sedangkan
Amilum: fehling:
selama 3-4 menit tidak larutan sukrosa, laktosa
berwarna berwarna
Hasil Pengamatan dan fruktosa
Laktosa: biru
tidak Saat merupakan gula
Keterangan sampel: amilum, laktosa, sukrosa, berwarna dipanaskan pereduksi
Glukosa: larutan
glukosa, dan fruktosa tidak berwarna ditandai dengan
berwarna biru adanya endapan
Sukrosa: Laktosa
tidak Larutan merah bata saat
berwarna laktosa + tes fehling
fehling:
27
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
28
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Fruktosa
Larutan
fruktosa +
fehling:
larutan
berwarna
biru
Saat
dipanaskan:
endapan
merah bata
6. Tes Benedict Amilum: Amilum Berdasarkan
29
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
30
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Glukosa
Glukosa +
benedict:
larutan
berwarna
biru
Dipanaskan:
larutan
berwarna
biru
Fruktosa
Fruktosa +
benedict:
larutan
berwarna
biru
Dipanaskan:
endapan
merah bata
31
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
32
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
33
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
34
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
biru
Tabung 3 kehijauan,
1. Ditambah 1 mL air terdapat
2. Dibiarkan pada suhu kamar endapan
3. Dibagi menjadi 2 larutan merah bata
2B
Ditambah
3A 3B seliwanof:
4. Ditambah 2 larutan
4. Ditambah 5
mL benedict berwarna
mL seliwanof
5. Dipanaskan kekuningan
5. Dipanaskan di
di dalam dalam Dipanaskan:
35
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
3A
Ditambah
benedict:
larutan
berwarna
biru
Dipanaskan:
larutan
berwarna
biru
kehijauan,
terdapat
endapan
merah bata
3B
Ditambah
seliwanof:
larutan
berwarna
kekuningan
36
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Dipanaskan:
larutan
berwarna
jingga
8. Hidrolisis Pati Larutan Tabung 1 Pada hidrolisis pati
Pati: Larutan pati
2 mL larutan pati bertujuan untuk
larutan + HCl:
tidak larutan tidak menghidrolisis pati
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
berwarna berwarna
2. Ditambahkan 2 mL HCl 3 M dan menguji hasil
HCl 3M: Dipanaskan:
3. Dipanaskan di dalam penangas air hidrolisis pati
larutan larutan tidak
4. Didinginkan pada suhu kamar tidak berwarna
5. Ditambahkan 3 mL NaOH 3 M dengan tes iodin dan
berwarna Ditambah
Larutan tabung 1 NaOH 3M: NaOH: tes benedict.
larutan larutan tidak Tabung 1
1. Dimasukkan ke dalam 2 tabung tidak berwarna
dengan volume yang sama berwarna A1 Terjadi hidrolisis
Aquades: Ditambah sempurna dengan
Tabung A Tabung B cairan iod: larutan
tidak tidak adanya penambahan
1. Ditambahkan 1 1. Ditambahkan 3 berwarna berwarna basa sehingga pada
tetes iodine tetes benedict Iodine: B1
2. Dibandingkan 2. Dipanaskan larutan Ditambah tabung 1A ketika tes
dengan iodine hingga berwarna benedict iodin menghasilkan
pembanding terbentuk merah sebelum
kecoklatan dipanaskan: uji negatif larutan
endapan merah
Hasil Hasil Benedict: larutan tidak berwarna
larutan
37
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
39
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
40
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
No Dugaan/ Reaksi
H2O
+
Sukrosa glukosa fruktosa
H2O, H+
+2 +
3H2O hidroksi metil furfural 𝛂-naftol
+2 →
Kompleks berwarna ungu
H2O, H+
+2 + 3H2O
+2 →
41
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Glukosa
H2O, H+
+2 + 3H2O
+2 →
Kompleks berwarna ungu
Amilum
n+
H2O, H+
+2 + 3H2O
+2 →
Kompleks berwarna ungu
Fruktosa
H2O, H+
+2 + 3H2O
42
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2 →
Kompleks berwarna ungu
2. Uji seliwanoff positif bila waktu yang dibutuhkan untuk mengalami
perubahan warna menjadi merah ceri kurang dari 10 menit, maka
sampel yang diuji mengandung gugus ketosa
Amilum
H+
n + n H2O 2n
glukosa
resorsinol
Laktosa
H2O, H+
+
glukosa galaktosa
H+, O, SO2 (tidak dapat bereaksi)
resorsinol
43
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Glukosa
H2O, H+
resorsinol
Fruktosa
3H2O, H+
H+, O, SO2
resorsinol
produk berwarna merah ceri
3. Uji barfoed positif jika dihasilkan endapan berwarna merah, < 2 menit
termasuk monosakarida, < 10 menit maka disakarida dan jika > 10
menit termasuk polisakarida
Amilum
44
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
45
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Sukrosa
46
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Amilum
(aq) (aq) +
2Ag(NH3)2OH (aq)
+ 2Ag (s) cermin perak + NH3 (aq)
Glukosa
47
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
(aq) + 2Cu2+ → +
Cu2O(s) merah bata
Glukosa
H2O, H+
+
48
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
49
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Laktosa
(aq) + 2Cu2+ → +
Cu2O(s) merah bata
Sukrosa
H2O, H+
+
50
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
51
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Tabung 1
+
H+, OH-
Sukrosa glukosa fruktosa
Tabung 1A
Glukosa
3H2O, H+
H+, O, SO2
resorsinol
produk berwarna merah ceri
52
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Tabung 2
+
OH-
Sukrosa glukosa fruktosa
Tabung 2A
Glukosa
3H2O, H+
H+, O, SO2
resorsinol
produk berwarna merah ceri
53
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Tabung 3
H2O
Tabung 3A
Cu2+
Tabung 3B
resorsinol
8. Hidrolisis Pati
Pati terhidrolisis menghasilkan sejumlah tertentu glukosa
Pati yang telah terhidrolisis jika diuji dengan tes iod maka tidak akan
terjadi reaksi dan jika diuji dengan tes benedict akan menghasilkan
endapan merah bata
Tabung 1
n+
H+, OH-
54
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Tabung 1A
+ I2
Tabung 1B
H2O
n+
Tabung 2A
+ n I2 →
n + 2 H2O (l)
Tabung 2B
n + Cu2+ (aq)
Tabung 3
H2O
n+
Tabung 3A
55
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+ n I2 →
n + 2 H2O (l)
Tabung 3B
n + Cu2+ (aq)
56
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
57
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Pada percobaan ini sampel yang akan diuji meliputi sukrosa, glukosa
dan amilum dan fruktosa. Jika pada sampel yang akan diuji terdapat
karbohidrat maka dihasilkan cincin berwarna ungu.
Langkah pertama yaitu menyiapkan 4 buah tabung reaksi,
selanjutnya sebanyak 5 tetes masing-masing sampel dimasukkan ke dalam
tabung reaksi berbeda. Sampel yang diuji adalah sukrosa (tidak berwarna),
glukosa (tidak berwarna), amilum (tidak berwarna), dan fruktosa (tidak
berwarna). Kemudian pada masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes
pereaksi Molish (larutan berwarna coklat) dan didapatkan pada semua
tabung larutan berwarna coklat muda dan keruh.
Langkah selanjutnya dimasukkan tetes demi tetes asam sulfat pekat
ke dalam dasar tabung dengan pipet sedemikian rupa hingga terbentuk
lapisan yang terpisah dari lapisan awal di masing-masing tabung reaksi..
Fungsi penambahan asam sulfat (H2SO4) pekat adalah untuk menghidrolisis
sampel akan diuji sehingga nantinya akan menghasilkan furfural atau
turunannya. H2SO4 pekat dalam hal ini akan menghidrolisis ikatan glikosida
(ikatan yang menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida
yang lain) menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi
menjadi furfural dan turunannya.
Pada tabung 1 (sampel sukrosa), tabung 2 (sampel glukosa), dan
tabung 3 (sampel amilum) terbentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna coklat
muda, dan lapisan bawah berwarna coklat kemerahan yang menandakan
terbentuknya cincin berwarna merah. Pada percobaan yang dilakukan tidak
terbentuk cincin berwarna ungu, hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang
ditambahkan terlalu sedikit dan proses penambahannya tidak pada dasar
tabung melainkan diteteskan langsung dari atas atau tidak melalui dinding
tabung. Namun pada maisng-masing tabung dihasilkan cincin berwarna
merah. Tabung 4 (sampel fruktosa) terbentuk 2 lapisan yakni lapisan atas
berwarna coklat muda dan lapisan bawah berwarna ungu. Kemudian pada
masing-masing tabung ditambahkan 5 mL aquades dan didapatkan pada
tabung 1,2,3 terbentuk larutan berwarna coklat muda serta terdapat hablur
58
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2O
H2O, H+
o +2 +
3H2O (l) hidroksi metil furfural 𝛂-naftol
+2 →
Kompleks berwarna ungu
59
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2O, H+
o +2 +
3 H2O (l)
+2 →
Glukosa
Tabung 2 dengan sampel glukosa terbentuk cincin berwarna merah
pada permukaan lapisan bawah, hal ini menunjukkan bahwa glukosa telah
terhidrasi menghasilkan hidroksimetil furfural yang kemudian membentuk
kompleks dengan α-naftol dari reagen molish. Terbentuknya senyawa
kompleks berwarna ungu menandakan uji positif bahwa glukosa merupakan
karbohidrat. Reaksi yang terjadi:
H2O, H+
+2 + 3H2O
+2 →
Kompleks berwarna ungu
Amilum
Tabung 3 dengan sampel amilum terbentuk cincin berwarna merah
pada permukaan lapisan bawah, hal ini menunjukkan bahwa ikatan
glikosidik pada amilum telah terhidrolisis oleh H2SO4, sehingga terbentuk
monosakarida, yaitu glukosa. Amilum merupakan polisakarida dengan
60
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
n+
amilum glukosa
H2O, H+
+2
+ 3H2O
+2 →
Senyawa kompleks berwarna ungu
Fruktosa
Tabung 4 dengan sampel fruktosa terbentuk cincin berwarna ungu
pada permukaan lapisan bawah dan setelah ditambahkan aquades terbentuk
larutan kompleks berwarna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa
monosakarida, dalam hal ini fruktosa telah terhidrasi menghasilkan furfural
yang kemudian membentuk kompleks dengan α-naftol dari reagen molish.
Sehingga didapatkan bahwa fruktosa merupakan karbohidrat. Reaksi yang
terjadi:
61
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2O, H+
+2
fruktosa
+ 3H2O
+2 →
Senyawa kompleks berwarna ungu
62
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
merah ceri (Sumardjo, 2009). Jika reaksi ini menunjukkan hasil yang positif
maka larutan akan berwarna merah ceri yang menandakan terdapatnya
gugus ketosa dalam suatu sampel.
Sampel yang akan diuji adalah amilum (tidak berwarna), laktosa
(tidak berwarna), glukosa (tidak berwarna), dan fruktosa (tidak berwarna).
Langkah pertama yaitu menyiapkan 4 tabung reaksi kemudian ditambahkan
2 tetes sampel ke dalam tabung reaksi yang berbeda. Setelah itu pada
masing-masing tabung ditambahkan 5 tetes reagen seliwanoff (tidak
berwarna) dan dikocok, didapatkan larutan tidak berwarna. masing-masing
tabung reaksi dipanaskan di atas penangas air. Fungsi pemanasan adalah
untuk mendehidrasi ketoheksosa dalam pereaksi seliwanoff membentuk
hidroksimetil furfural dan kondensasi hidroksimetil furfural dengan
resorsinol membentuk larutan berwarna merah ceri. Kemudian dihitung
berapa waktu yang diperlukan untuk terjadi perubahan warna menjadi
merah ceri, jika waktu yang diperlukan kurang dari dari 10 menit maka uji
dengan pereaksi seliwanoff dinyatakan positif.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa tabung 1 (sampel
amilum), tabung 2 (sampel laktosa), tabung 3 (sampel glukosa), ketiganya
setelah dipanaskan tidak terjadi perubahan warna atau tetap berupa larutan
tidak berwarna. reaksinya adalah sebagai berikut:
Amilum
H+
n + n H2O 2n
glukosa
H+, O, SO2 (tidak dapat bereaksi)
resorsinol
Laktosa
63
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H2O, H+
resorsinol
Glukosa
H+, O, SO2
H2O, H+
resorsinol
3H2O, H+
H+, O, SO2
resorsinol
produk berwarna merah ceri
64
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
65
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
66
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2 +1
(aq) + 2Cu2+ (aq) + 5OH- (aq) → + Cu2O
(s) merah bata + 3H2O (l)
+2
(aq) + 2Cu2+ (aq) + 5OH- (aq) → (aq) +
+1
Cu2O (s) + 3H2O (l)
+2
(aq) + 2Cu2+ (aq) + 5OH- (aq) → (aq)
+ Cu2O (s) + 3H2O (l)
+1
68
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
69
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
70
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+1
0
(aq) + 2Ag(s) cermin perak + NH3 (aq)
0
(aq) + 2Ag (s) cermin perak + NH3 (aq)
Amilum
71
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
tidak dapat mereduksi pereaksi tollens. Hal ini menunjukkan bahwa amilum
bukan merupakan gula pereduksi. Persamaan reaksinya:
Laktosa
(aq) (aq) +
+1
0
2Ag(NH3)2OH (aq) + 2Ag (s) + NH3 (aq)
Glukosa
72
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
memiliki gugus aldosa yang dapat dapat mereduksi Ag+ dari reagen tollens
menjadi Ag sehingga terbentuk cermin perak. Reaksi yang terjadi yaitu:
+1
0
(aq) + 2Ag(s) cermin perak + NH3 (aq)
Fruktosa
Tabung 5 (sampel fruktosa) setelah pemanasan hanya didapatkan
larutan berwarna abu-abu. Secara teori meskipun berupa suatu keton,
fruktosa juga merupakan gula pereduksi (Fessenden & Fessenden, 1986).
Sehingga dapat bereaksi mereduksi Ag+ dari reagen tollens menjadi Ag dan
terbentuk cermin perak. alasan fruktosa mudah teroksidasi adalah karena
dalam larutan basa suatu fruktosa berada dalam kesetimbangan dengan dua
aldehida diastereomerik serta penggunaan suatu zat antara tautometri
enadiol.
73
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
0
(aq) + 2Ag (s) cermin perak + NH3 (aq)
5. Tes Fehling
Tes fehling ini bertujuan untuk menguji adanya gula pereduksi. Tes
dengan reagen fehling didasarkan pada kereaktifan zat yang akan
diokasidasi terhadap oksidator lemah (reagen fehling). Terbentuknya
endapan merah bata menunjukkan tes positif adanya gula pereaksi pada
karbohidrat. Reagen fehling bereaksi dengan karbohidrat dengan gugus
aldosa, karena aldosa mengandung gugus aldehid yang mudah direduksi
daripada ketosa yang mengandung gugus keton. Reagen fehling akan
bereaksi dengan gugus aldehid (kecuali aldehid dalam gugus aromatik) dan
alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa merupakan gugus
ketosa memiliki alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan mannosa dalam suasana basa yang memberikan hasil uji positif
dengan reagen fehling. Reagen Fehling mengandung ion Cu2+ yang bersifat
oksidator lemah. Uji positif reagen fehling menghasilkan endapan merah
bata.
Percobaan ini didasarkan pada reaksi redoks, sampel yang akan diuji
akan dioksidasi oleh ion Cu2+ yang terkadung dalam larutan fehling,
sedangkan ion Cu2+ yang memiliki muatan +2 akan direduksi oleh gula
pereduksi menjadi Cu2O yang bermuatan +1. Reaksi redoks sendiri
merupakan reaksi dimana terjadi kenaikan atau penurunan bilangan
74
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
oksidasi. Percobaan ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pembuatan reagen
fehling dan tes fehling.
Pembuatan reagen fehling
Reagen fehling yang telah dibuat digunakan untuk mengidentifikasi
karbohidrat yang mengandung gula pereduksi berdasarkan perbedaan sifat
mudah tidaknya senyawa tersebut dioksidasi. Langkah pertama dalam
pembuatan reagen fehling adalah 5 mL fehling A (larutan berwarna biru
muda) dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 5 mL
fehling B (larutan tidak berwarna) kemudian dikocok sampai homogen.
Reagen fehling yang terbentuk yaitu berupa larutan berwarna biru tua.
Larutan Fehling A adalah CuSO4 dalam air, sedangkan Fehling B adalah
larutan garam K-tatrat dan NaOH dalam air.
Reaksi yang terjadi yaitu:
2 KNaCuH4O6(aq) + 2Cu2+(aq) + 2 OH-(aq) → Cu(C4H2O6)22-(aq) +
Cu(OH)2(aq) + 2 Na+(aq) + 2 K+(aq) + 2 H+(aq)
Tes fehling
Percobaan tahap kedua yaitu tes fehling. Sampel yang akan diuji
yaitu amilum (tidak berwarna), laktosa (tidak berwarna), sukrosa (tidak
berwarna), glukosa (tidak berwarna), dan fruktosa (tidak berwarna).
Langkah pertama yang dilakukan adalah masing-masing sampel
sebanyak 2 tetes dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi yang berbeda,
kemudian ditambahkan dengan 5 tetes larutan fehling (larutan berwarna biru
tua) dan didapatkan pada masing-masing sampel larutan berwarna biru.
Kemudian dikocok dan dipanaskan diatas penangas air selama 3-4 menit.
Tujuan pemanasan adalah mempercepat reaksi reduksi-oksidasi antara ion
Cu2+ dari reagen fehling dengan senyawa yang akan diuji. Kemudian
ditunggu hingga terbentuk endapan merah bata pada larutan.
Berdasarkan percobaan pada sampel amilum tidak terbentuk
endapan merah bata. Amilum mempunyai hemiasetal pada satu ujung dari
molekulnya, tetapi ujung ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan molekul
amilum, sehingga tidak mempengaruhi reaksi. Sehingga amilum tidak dapat
75
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2
(aq) + 2Cu2+ → +
+1
Cu2O(s) merah bata
Sukrosa
H2O, H+
76
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2
o (aq) + Cu2+ (aq) →
(aq) + Cu2O (s)
+1
+2
o (aq) (aq) + Cu2+ (aq)
(aq) + Cu2O (s)
+1
Fruktosa
+2 +1
(aq) + Cu2+ → (aq) + Cu2O (s)
77
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2 +1
(aq) + Cu2+ (aq) → (aq) + Cu2O (s)
6. Tes benedict
Tes benedict sama halnya dengan tes fehling yaitu bertujuan untuk
menguji adanya gula pereduksi. Tes dengan reagen benedict didasarkan
pada kereaktifan zat yang akan diokasidasi terhadap oksidator lemah
(reagen benedict). Terbentuknya endapan merah bata menunjukkan tes
positif adanya gula pereaksi pada karbohidrat. Reagen benedict bereaksi
dengan karbohidrat dengan gugus aldosa, karena aldosa mengandung gugus
aldehid yang mudah direduksi daripada ketosa yang mengandung gugus
keton. Reagen benedict akan bereaksi dengan gugus aldehid (kecuali
aldehid dalam gugus aromatik) dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu,
meskipun fruktosa merupakan gugus ketosa memiliki alpha hidroksi keton,
maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana
basa yang memberikan hasil uji positif dengan reagen benedict. Reagen
benedict mengandung ion Cu2+ yang bersifat oksidator lemah. Uji positif
reagen benedict menghasilkan endapan merah bata.
Percobaan ini didasarkan pada reaksi redoks, sampel yang akan diuji
akan dioksidasi oleh ion Cu2+ yang terkadung dalam larutan benedict,
sedangkan ion Cu2+ yang memiliki muatan +2 akan direduksi oleh gula
pereduksi menjadi Cu2O yang bermuatan +1. Reaksi redoks sendiri
merupakan reaksi dimana terjadi kenaikan atau penurunan bilangan
oksidasi.
Reagen benedict yang berwarna biru mengandung cuprisulfat,
natrium karbonat dan natrium sitarat. Pereaksi ini dapat direduksi oleh
karbohidrat pereduksi yang mempunyai gugus aldehida dan keton bebas
membentuk endapan merah bata dari kuprooksida (Cu2O).
78
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Percobaan tes benedict, sampel yang akan diuji yaitu amilum (tidak
berwarna), laktosa (tidak berwarna), sukrosa (tidak berwarna), glukosa
(tidak berwarna), dan fruktosa (tidak berwarna).
Langkah pertama yang dilakukan adalah masing-masing sampel
sebanyak 5 tetes dimasukkan ke dalam 5 tabung reaksi yang berbeda,
kemudian ditambahkan dengan 5 tetes larutan benedict (larutan berwarna
biru) dan didapatkan pada masing-masing sampel larutan berwarna biru.
Kemudian dikocok dan dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit.
Tujuan pemanasan adalah mempercepat reaksi reduksi-oksidasi antara ion
Cu2+ dari reagen benedict dengan senyawa yang akan diuji. Kemudian
ditunggu hingga terbentuk endapan merah bata pada larutan.
Berdasarkan percobaan pada sampel amilum tidak terbentuk
endapan merah bata. Amilum mempunyai hemiasetal pada satu ujung dari
molekulnya, tetapi ujung ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan molekul
amilum, sehingga tidak mempengaruhi reaksi. Sehingga amilum tidak dapat
mereduksi reagen benedict dan bukan merupakan gula pereduksi. Reaksi
yang terjadi pada percobaan ini yaitu :
79
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+2
(aq) + 2Cu2+ → +
+1
Cu2O(s) merah bata
Sukrosa
H2O, H+
+2
o (aq) + Cu2+ (aq) →
(aq) + Cu2O (s)
+1
+2
o (aq) (aq) + Cu2+ (aq)
(aq) + Cu2O (s)
+1
80
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Fruktosa
+2 +1
(aq) + Cu2+ → (aq) + Cu2O (s)
+2 +1
(aq) + Cu2+ (aq) → (aq) + Cu2O (s)
7. Hidolisis Sukrosa
Pada percobaan ketujuh hidrolisis sukrosa bertujuan untuk
menghidrolisis sukrosa dan menguji hasil hidrolisis sukrosa dengan tes
benedict dan uji seliwanoff. Sukrosa yang telah dihidrolisis apabila
dilakukan uji benedict menghasilkan uji positif ditunjukan dengan warna
merah bata, hal ini menunjukan sampel mengandung gula pereduksi
(aldehid bebas dan keton bebas). Sukrosa yang telah dihidrolisis dan
81
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+
H+, OH-
Larutan pada tabung 1 dibagi kedalam dua tabung yaitu tabung 1A
dan tabung 1B. Pada tabung 1A ditambah 2 mL benedict (larutan berwarna
biru) dan didapatkan larutan berwarna biru kemudian dipanaskan di dalam
penangas air selama 5 menit. Fungsi benedict adalah adalah untuk
82
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
mengetahui adanya gula pereduksi dalam hal ini sebagai indikator bahwa
sukrosa terhidrolisis atau tidak. Apabila terbentuk endapan merah bata maka
erjadi hidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa yang menghasilkan uji positif
dengan reagen benedict karena glukosa mengandung suatu gugus
hemiasetal dengan karbon anomerik bebas, sehingga didalam air gugus ini
berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid rantai terbuka.
Sedangkan pada fruktosa yang memiliki alpha hidroksi keton, maka
fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa.
Akibatnya glukosa dan fruktosa dapat mereduksi pereaksi benedict uji
positif membentuk endapan merah bata Cu2O dan menandakan bahwa
adanya gula pereduksi. Setelah pemanasan pada percobaan didapatkan
larutan berwarna biru dan terbentuk endapan merah bata, reaksinya adalah:
+2 +1
(aq) + Cu2+ (aq) → (aq) + Cu2O (s)
83
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
3H2O, H+
H+, O, SO2
resorsinol
Hal ini menunjukkan bahwa hasil hidrolisis sukrosa adalah suatu
karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dalam bentuk monosakarida
karena penyusun sukrosa adalah glukosa dan fruktosa maka yang memenuhi
sifat tersebut adalah glukosa, selain itu terbukti bahwa larutan mengandung
gugus ketosa yaitu fruktosa. Sehingga dapat disimpulkan pada tabung 1
sukrosa terhidrolisis total karena penambahan asam dan basa pada larutan.
Tabung 2
Tabung 2 ditambah 1 mL air (cairan tidak berwarna) kemudian
dipanaskan dalam penangas air, lalu didinginkan pada suhu kamar.
Kemudian ditambah 1,5 mL NaOH (larutan tidak berwarna). penambahan
NaOH berfungsi untuk menghidrolisis sukrosa menjadi monomer glukosa
dan fruktosa. Reaksinya adalah:
+
OH-
Larutan pada tabung 2 dibagi kedalam dua tabung yaitu tabung 2A
dan tabung 2B. Pada tabung 2A ditambah 2 mL benedict (larutan berwarna
biru) dan didapatkan larutan berwarna biru kemudian dipanaskan di dalam
penangas air selama 5 menit. Fungsi benedict adalah adalah untuk
mengetahui adanya gula pereduksi dalam hal ini sebagai indikator bahwa
84
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
sukrosa terhidrolisis atau tidak. Apabila terbentuk endapan merah bata maka
terjadi hidrolisis menjadi fruktosa dan glukosa yang menghasilkan uji
positif dengan reagen benedict karena glukosa mengandung suatu gugus
hemiasetal dengan karbon anomerik bebas, sehingga didalam air gugus ini
berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid rantai terbuka.
Sedangkan pada fruktosa yang memiliki alpha hidroksi keton, maka
fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa.
Akibatnya glukosa dan fruktosa dapat mereduksi pereaksi benedict uji
positif membentuk endapan merah bata Cu2O dan menandakan bahwa
adanya gula pereduksi. Setelah pemanasan pada percobaan didapatkan
larutan berwarna biru dan terbentuk endapan merah bata, reaksinya adalah:
+2 +1
(aq) + Cu2+ (aq) → (aq) + Cu2O (s)
3H2O, H+
85
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H+, O, SO2
resorsinol
Hal ini menunjukkan bahwa hasil hidrolisis sukrosa adalah suatu
karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dalam bentuk monosakarida
karena penyusun sukrosa adalah glukosa dan fruktosa maka yang memenuhi
sifat tersebut adalah glukosa, selain itu terbukti bahwa larutan mengandung
gugus ketosa yaitu fruktosa. Sehingga dapat disimpulkan pada tabung 2
sukrosa terhidrolisis sebagian karena penambahan basa pada larutan.
Tabung 3
Tabung 3 ditambah 1 mL air (cairan tidak berwarna) lalu dibiarkan
pada suhu kamar. Karena tidak ada penambahan asam ataupun basa maka
seharusnya dalam tabung 3 tidak terjadi hidrolisis sukrosa.
H2O
86
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa.
Akibatnya glukosa dan fruktosa dapat mereduksi pereaksi benedict uji
positif membentuk endapan merah bata Cu2O dan menandakan bahwa
adanya gula pereduksi. Setelah pemanasan pada percobaan didapatkan
larutan berwarna biru dan terbentuk endapan merah bata. Secara teori
sukrosa yang tidak terhidrolisis jika direaksikan dengan reagen benedict
tidak membentuk endapan merah bata, karena sukrosa tidak terhidrolisis
menjadi monosakarida fruktosa dan glukosa yang merupakan gula
pereduksi.
Cu2+
87
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
resorsinol
88
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
H+, OH-
n+
Kemudian larutan pada tabung 1 dimasukkan ke dalam 2 tabung
reaksi dengan volume yang sama yaitu tabung reaksi 1A dan 1B. Tabung
1A di tambah 1 tetes iodin (larutan berwarna merah kecoklatan), setelah
penambahan iodine didapatkan larutan tidak berwarna. hal tersebut
menandakan bahwa amilum terhidrolisis sempurna menjadi glukosa
sehingga ketika direaksikan dengan amilum menghasilkan larutan yang
tidak berwarna atau tidak terdapat reaksi. Reaksinya adalah:
+ I2
90
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Tabung 2
Tabung 2 larutan pati dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan dengan 2 mL air (cairan tidak berwarna). Kemudian larutan
dipanaskan di dalam penangas air dan didinginkan dalam suhu kamar lalu
di tambah 3 mL air dan didapatkan larutan tidak berwarna, kemudian di bagi
dalam 2 tabung reaksi dengan volume yang sama. Karena hanya terdapat
penambahan air dan pemanasan maka bisa terjadi hidrolisis atau tidak
(hidrolisis sebagian).
Tabung 3
Tabung 3 sebanyak 2 mL larutan pati dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambahkan 2 mL air. Kemudian larutan dibiarkan pada suhu
kamar lalu di tambah 3 mL air, dihasilkan larutan tidak berwarna.
Reaksi yang terjadi pada tabung 2 dan 3 berdasarkan percobaan
tidak terjadi hidrolisis pada pati, reaksinya adalah sebagai berikut:
H2O
91
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
+ n I2 →
n + 2 H2O (l)
n + Cu2+ (aq)
J. Diskusi
1. Uji Barfoed
a. Laktosa, berdasarkan percobaan pada sampel laktosa tidak terbentuk
endapan merah bata. Secara teori dilihat dari rumus strukturnya laktosa
merupakan disakarida dan jika dilakukan uji dengan reagen barfoed
akan menghasilkan endapan merah bata. Tidak terbentuknya endapan
merah bata pada percobaan kemungkinan karena kurang lamanya
waktu pemanasan. Disakarida mempunyai sifat yang lemah dalam
mereduksi ion-ion Cu2+ dalam larutan tembaga (II) asetat, disakarida
terlebih dahulu mengalami reaksi hidrolisis menjadi monosakarida
penyusunnya agar dapat mereduksi reagen Barfoed. Sehingga
disakarida untuk mereduksi ion Cu(II) dari pereaksi Barfoed menjadi
Cu(I) membutuhkan waktu yang lebih lama daripada monosakarida.
b. Glukosa, berdasarkan percobaan pada sampel glukosa tidak terbentuk
endapan merah bata. Secara teori glukosa merupakan jenis
monosakarida, dan jika dilakukan uji dengan reagen barfoed akan
menghasilkan endapan merah bata yang relatif cepat. Tidak
terbentuknya endapan merah bata pada glukosa dapat terjadi karena
92
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
93
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
94
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka,
dan ketika diuji dengan benedict seharusnya tidak terdapat endapan merah
bata, ketika diuji dengan seliwanoff larutan tidak berwarna jingga.
5. Hidrolisis pati pada tabung 1B
Tabung 1B setelah ditambah 3 tetes benedict, kemudian dipanaskan
hanya dihasilkan larutan berwarna soft blue dan tidak terbentuk endapan
merah bata. Secara teori pada tabung 1B ini pati terhidrolisis total menjadi
glukosa secara sempurna karena adanya penambahan asam dan basa pada
larutan pati, apabila pati terhidrolisis maka akan menghasilkan
monosakarida glukosa dalam jumlah tertentu yang jika direaksikan dengan
reagen benedict uji positif menghasilkan endapan merah bata.
Ketidaksesuaian tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah
satunya kurang lamannya proses pemanasan sehingga reaksi belum terjadi
secara sempurna atau belum terbentuk endapan merah bata.
K. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan
berdasarkan tujuan adalah:
1. Pada uji molish bertujuan untuk mengidentifikasi karbohidrat secara
umum. Sukrosa, glukosa, amilum, dan fruktosa merupakan senyawa
karbohidrat yang terbukti saat uji molish menghasilkan uji positif ditandai
dengan terbentuknya kompleks berwarna ungu.
2. Pada uji seliwanoff bertujuan membuktikan adanya ketosa. Fruktosa
mengandung gugus ketosa yang terbukti saat uji seliwanoff menghasilkan
uji positif dengan mengalami perubahan warna menjadi merah ceri dalam
waktu 06.40 menit. Sedangkan amilum, laktosa, dan glukosa tidak
mengandung gugus ketosa yang terbukti saat uji seliwanoff menghasilkan
uji negatif (tidak mengalami perubahan warna menjadi merah ceri) dalam
waktu <10 menit.
3. Pada uji barfoed bertujuan untuk membedakan monosakarida dan
disakarida. Fruktosa merupakan monosakarida yang terbukti saat uji
barfoed menghasilkan uji positif ditandai dengan adanya endapan merah
bata yang terbentuk dalam waktu 01:45 menit. Berdasarkan hasil percobaan
95
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
96
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
2A ketika uji benedict menghasilkan uji positif endapan merah bata dan
tabung 2B ketika uji seliwanoff menghasilkan uji positif larutan berwarna
jingga. Pada tabung 3 terjadi hidrolisis sehingga pada tabung 3A ketika uji
benedict menghasilkan uji positif endapan merah bata dan tabung 3B ketika
uji seliwanoff menghasilkan uji positif larutan berwarna jingga.
Berdasarkan teori tabung 3 tidak terjadi hidrolisis sukrosa.
8. Pada hidrolisis pati bertujuan untuk menghidrolisis pati dan menguji hasil
hidrolisis pati dengan tes iodin dan tes benedict. Pada tabung 1 terjadi
hidrolisis sempurna dengan adanya penambahan basa sehingga pada
tabung 1A ketika tes iodin menghasilkan uji negatif larutan tidak berwarna
namun pada tabung 1B ketika tes benedict menghasilkan uji negatif dengan
tidak adanya endapan merah bata, berdasarkan teori seharusnya tabung 1B
terdapat endapan merah bata. Pada tabung 2 terjadi hidrolisis sebagian (bisa
terhidrolisis dan bisa tidak) di percobaan ini tidak terjadi hidrolisis karena
hanya terdapat penambahan air, sehingga pada tabung 2A ketika tes iodin
menghasilkan uji positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna
biru kehitaman dan pada tabung 2B ketika tes benedict menghasilkan uji
negatif dengan tidak adanya endapan merah bata. Pada tabung 3 tidak
terjadi hidrolisis karena hanya terdapat penambahan air, sehingga pada
tabung 3A ketika tes iodin menghasilkan uji positif ditandai dengan
terbentuknya kompleks berwarna biru kehitaman dan pada tabung 3B
ketika tes benedict menghasilkan uji negatif dengan tidak adanya endapan
merah bata.
L. Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Anonim. 2018. Fehling’s Test. http://www.medbiochemistry.com (Online),
diakses pada 31 Maret 2019.
Anonim. Tanpa tahun. Carbohydrate Estimation Teaching KIT (Qualitatice).
http://biobharati.com (Online), diakses pada 31 Maret 2019.
Anonim. Tanpa Tahun. Tollens’s Test For Aldehyde.
http://academics.wellesley.edu (Online), diakses pada 31 Maret 2019.
97
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Fessenden, R.J., & Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik Edisi III. Aloysius
Hadyana Pudjaatmaka, Penerjemah. Jakarta: Erlangga
Junk, W.R., & Pacoast H.M. 1980. Handbook of Sugar. Westpost, Connecticut:
Avi Publishing Company, Inc.
Kartasapoetra & Marsetyo. 1995. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan
Produktivitas Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
Kirk, R.E., & Othmer, D.F. 1960. Encyclopedia of Chemical Technology. New
York: The Interscience Encyclopedia Inc.
Kusbandari, Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida Dalam
Tepung dan Pati Umbi Ganyong. Yogyakarta: Jurnal Farmasi.
Lean, Michael E.J. 2013. Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Nilamsari dan
Fajriyah, Penerjemah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Matsjeh dkk. 1996. Kimia Organik II. Yogyakarta: USM Press.
Priyadi, dkk. 2015. Jurnal Uji Kualitatif Karbohidrat.
www.sarahtsafuadah.blog.upi.edu. (Online), diakses tanggal 30 Maret
2019.
98
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
b) Reagen Selliwanof
Senyawa ini dapat mengalami kondensasi dengan
hidroksimetil furfural, menghasilkan senyawa kompleks yang
berwarna. Reaksi seliwanof adalah suatu reaksi untuk
99
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
c) Reagen Barfoed
Terdiri atas senyawa tembaga asetat. Reagen Barfoed
merupakan asam lemah dan hanya direduksi oleh monosakarida.
d) Reagen Tollens
Terdiri atas 1 ml AgNO3 1% , 1 ml NaOH 2 M, dan NH4OH
encer.
e) Reagen Benedict
Terdiri atas:
CuSO4: menyediakan Cu2+
Na-sitrat: mencegah terjadinya endapan Cu(OH)2 atau CuCO3
Na2CO3 : sebagai alkali yang mengubah gugus karbonil bebas
dari gula menjadi bentuk enol yang reaktif
f) Reagen Fehling
Merupakan campuran dari Fehling A dan Fehling B dengan
perbandingan volume 1:1.
Fehling A: mengandung Cu (II) sulfat dan asam sulfat encer
Fehling B: mengandung NaOH dan natrium kalium tartarat
2) Jelaskan prinsip-prinsip reaksi yang terjadi antara reagen dan
karbohidrat yang diuji!
a) Percobaan Molisch
Uji molish didasarkan pada reaksi antara alfa naftol dengan
hidroksi metal furfural (heksosa) atau furfural (pentosa) hasil
reaksi asam sulfat dengan karbohidrat membentuk cincin
berwarna ungu.
b) Percobaan Seliwanof
100
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
101
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
102
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
CH2OH CH2OH
CH2OH
O OH O
OH
H2O
OH C Cu(CH3COO)2
OH OH
H COO-
OH Cu2O
CH3COOH +
OH OH
OH
endapan
OH OH merahbata
OH
D-glukopiranosa
103
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
1. Uji Molish
No. Alur Foto Keterangan
104
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
105
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
106
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
107
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
4. Uji Tollens
a. Pembuatan reagen tollens
108
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
2. Ditambahkan 1 Larutan
tetes larutan NaOH berwarna
5% coklat
3. Ditambahkan Reagen
larutan NH4OH 2% Tollens larutan
setetes demi tetes tidak berwarna
sampai semua
endapan terlarut
b. Pengujian tollens
No. Alur Foto Keterangan
1. 2 tetes sampel Sampel tidak
(sukrosa, amilum, berwarna dan
laktosa, glukosa, reagen tollens
dan fruktosa) tidak
dimasukkan ke berwarna,
dalam tabung sampel +
reaksi dan reagen tollens
ditambahkan pada masing-
109
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Sukrosa
amilum
Laktosa
110
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
Glukosa
Fruktosa
5. Tes Fehling
No. Alur Foto Keterangan
1. 2 tetes sampel Semua sampel
(amilum, laktosa, tidak berwarna
sukrosa, glukosa,
dan fruktosa)
dimasukkan ke
dalam tabung
reaksi
2. Ditambahkan 5 Pada semua
tetes larutan fehling tabung: larutan
pada setiap tabung berwarna biru
dan dikocok tua
111
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
6. Tes Benedict
No. Alur Foto Keterangan
1. 5 tetes sampel Semua sampel
(amilum, laktosa, tidak berwarna
sukrosa, glukosa,
dan fruktosa)
dimasukkan ke
dalam tabung
reaksi
2. Ditambahkan 5 Pada semua
tetes larutan tabung: larutan
benedict pada berwarna biru
setiap tabung dan muda
dikocok
112
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
7. Hidrolisis Sukrosa
No. Alur Foto Keterangan
1. 0,5 mL sukrosa Larutan tidak
dimasukkan ke berwarna
dalam tabung
reaksi dan
ditambahkan 6 mL
aquades kemudian
dimasukkan ke
dalam 3 tabung
reaksi dengan
volume sama
2. Tabung 1 Larutan tidak
ditambahkan 1 mL berwarna
HCl dan NaOH 1,5
mL. Tabung 2
ditambah 1 mL
aquades dan NaOH
1.5 mL. Tabung 3
ditambah 1 mL
aquades
113
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
114
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
berwarna
jingga
8. Hidrolisis Pati
No. Alur Foto Keterangan
1. 2 mL larutan pati Pati: tidak
dimasukkan ke berwarna
dalam tabung
reaksi 1, 2, dan 3
115
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Pengenalan Jenis-jenis Karbohidrat
116