Anda di halaman 1dari 3

1.

pengendapan dengan logam berat


Tujuan: untuk mengidentifikasi protein secara kualitatif
Prinsip: Logam berat pada protein akan menyebabkan denaturasi protein dengan
pengendapan protein, apabila berbagai gugus dipermukaan molekul protein
bermuatan negatif sehingga membentuk garam dengan kation dari logam berat.
Fungsi reagen: CuSO4, ZnSO4 dan Pb : sebagai logam berat yang mermolekul
positif
Dasar reaksi: protein encer+CuSO4, Pb dan ZnSO4mendenaturasi protein
sehingga muncul endapan
Hasil praktikum: pada praktikum dihasilkan endapan. Pada dasarnya semua ion
logam ini akan menghasilkan gumpalan (endapan) pada larutan protein Karena
ion logam ini akan membentuk kompleks dengan protein dengan adanya gaya
tarik antara gugus NH- dengan ion logam yang bermutatan positf. endapan
putih di bawah tabung hal ini terjadi karena logam berat dapat mengendapkan
protein dengan cara menaikkan Ph diatas titik isoelektrik (Ridwan, 1990)
sehingga akan memutuslan jembatan garam dan berikatan dgn protein
membentuk endapan logam proteinat (winarno, 2002). Endapan yang dihasilkan
dapat dilarutkan kembali dengan CuSO4 dan ZnSO4 berlebih.
2. pengendapan dengan alkaloid
Tujuan: untuk mengetahui proses pengendapan protein dengan pereaksi alkaloid
Prinsip: penetralan muatan
Fungsi reagen:
- asam sulfosalisilat, esbach, kalium ferosianida+asetat
glasial: sebagai alkaloid bermuatan negatif
Dasar reaksi: protein encer+reagen alkaloidprotein dlm suasana asam
sehingga bermuatan positif kemudian reagen alkaloid akan mentralkannya dgn
ion negatif sehingga muncul endapan
Hasil praktikum: protein encer akan mengalami pengendapan karena mengalami
titik isolistrik akibat reaksi antara albumin degan ion-ion negatif mengakibatkan
terjadinya denaturasi dan koagulasi. Tabung I yang berisi larutan protein encer
dan ditambahkan asam sulfosalisilat membentuk larutan berWarna putih
keruh dan endapan putih keruh. Warna keruh disebabkan karena terjadi ikatan
antara ion salisilat dengan protein encer, ion-ion negatif dapat menjenuhkan
larutan hingga pH larutan berada di bawah pH isolistrik sehingga gumpalan larut
kembali ( Riawan, 1990). Pada tabung II yg berisi larutan esbach membentuk
larutan dan endapan berwarna kuning. Pada tabung III yang ditambah kalium
ferosianida dan asetat glasial menGhasilkan warna larutan dan endapan
kehijauan (Pudjaatmaka, 2002), setelah didiamkan beberapa saat warna
hijau pada larutanan dan endapan semakin terlihat. Perubahan2 yg
terjadi disebabkan oleh pereaksi alkaloid yang mengendapkan protein

karena berikatan dengan gugus amin pada protein yang bermuatan


positif. Endapan akan kembali larut jika ditambahkan asam encer
3. pengendapan oleh garam- garam dan alkohol pekat
Tujuan: untuk mengetahui proses pengendapan protein dengan garam dan alkohol pekat
Prinsip: penarikan air oleh garam ammonium sulfat dan alcohol pekat
Fungsi reagen:
- Ammonium sulfat dan alkohol : mengendapkan protein
dengan cara menarik air dari gugus OH, -NH, -CO, NH2
- aquades : Mengencerkan larutan
Dasar reaksi:
- Protein + (NH4)2SO4 +diaduk ada endapan
- + aquades endapan larut
- Alkohol + protein ada endapan
- +aquades endapan larut
Hasil praktikum: adanya pengendapan disebabkan karena adanya gugus
NH2, NH, OH, CO dalam protein yang dpt mengikat sehingga protein
kehilangan air. Pada saat itulah protein akan mempunyai kelarutan yg
paling kecil dan mudah diendapkan.uji protein dgn pengendapan oleh
garam2 organik dengan persentase tinggi dlm larutan protein maka
kelarutannya akan berkurang, sehingga mengakibatkan pengendapan
(yudi, 2009 ). Endapan dari hasil ini dapat dilarutkan kembali dengna
penambahan air.
4. pengendapan oleh asam
Tujuan: untuk mengetahui proses pengendapan protein dengan asam
Prinsip: Pengendapan protein karena denaturasi.
Fungsi reagen:
-HNO3 dan CH3COOH : sebagai asam kuat
- pemanasan : membantu denaturasi protein
- reagen millon nasse: mendeteksi adanya protein
Dasar reaksi:
- Protein+HNO3 mendenaturasi protein endapan
- Protein + CH3COOH mendenaturasi
protein+pemanasanendapan
- endapan+reagen millon nassemerah(adanya protein dgn gugus
hidroksinil)
Hasil praktikum: (a)Pada percobaan pengendapan protein dengan asam
mineral,dimasukkan HNO3 pekat ke dalam tabung reaksi.
Kemudianditambahkan tetes demi tetes sampel protein melalui dinding tabung
sehinggaterbentuk cincin putih. Terbentuknya endapan ini disebabkan oleh
reaksi asam dengan gugus aminopada protein. Jika ditambahkan asam nitrat
lagi, laarutan tsb akan menghasilkan endapan yang lebih banyak. Ini
membuktikan bahwa pengendapan dengan HNO3 bersifat irresversible. Hal ini
dikarenakan HNO3 merupakan asam okso yang stabil mengion.
(b)Pada percobaan terjadi denaturasi sampel protein karena penambahan
asamasetat atau asam cuka. Pada saat ditambahkan asam asetat terbentuk
endapan putih yang menunjukkan bahwa endapan dalamtabung reaksi tersebut
masih bersifat sebagai protein, akan tetapi telahterjadi perubahan struktur
tersier maupun kwarterner namum belummencapai pH isoelektris yaitu pH
dimana protein memiliki muatan positifdan negative yang sama sehingga protein

tersebut mengendap. Kemudiantabung reaksi dipanaskan selama 5 menit


sehingga menghasilkan endapanyang semakin banyak seperti gel (flake). Hal ini
dikarenakan protein telahmencapai pH isoelektris, pada saat inilah protein
mengalami denaturasi yangditandai kekeruhan yang semakin meningkat dan
timbulnya gumpalan danproses pemanasan juga merupakan salah satu factor
yang menjadikanprotein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya
menurun. Setelah dilakukannya pemanasan, larutan ini diuji dengan pereaksi
millon yang memberikan hasil positif. Sehingga warna endapan berubah menjadi
warna ke-oranye an. Larutan ini menghasilkan endapan yang tidak dapat
dilarutkan lagi meskipun ditambahkan asam.

Anda mungkin juga menyukai