Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“KESEIMBANGAN ASAM BASA”

Kelompok 11
Siti Nurhidayah 20201880010
Waladatun Nabilah 20201880026
Alif Luthfian Humairoh 20201880035
M.Raihan Pratama Addin 20201880053
Syahidah Asma Amanina 20201880073

PROGRAM STUDI S-1 KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


SURABAYA

2021
PELAKSANAAN
HASIL PENGAMATAN

Ph DARAH Ph URINE sebelum Ph URINE setelah


7,44 6 6
Kel 1 (+15 menit)

7,36 5 6
Kel 2 (+30 menit)

7,45 6 6,5
Kel 3 (+45 menit)

7,37 7 6
Kel 4 (+60 menit)

7,39 6 6
Kel 5 (+15 menit)

6 5,5
Kel 6 (+30 menit)

7,36 6 5
Kel 7 (+45 menit)

7,45 5 5,5
Kel 8 (+60 menit)

7,39 7 6
Kel 9 (+15 menit)

7,46 6 5,5
Kel 10 (+30 menit)

7,58 6 5
Kel 11 (+45 menit)

7,28 6 5
Kel 12 (+60 menit)
PEMBAHASAN

Pada praktikum keseimbangan asam basa ini menggunakan sampel darah, soft drink,
urine, dan pengukuran PH. Soft drink di sini adalah minuman berkarbonasi yang mengandung
CO2. Pada pengukuran PH urine satu yang sebelum meminum softdrink didapatkan hasil pH
yang netral yaitu sekitar 7,2-7,4. Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme keseimbangan
asam-basa yang baik dalam tubuh manusia tepatnya pada renal yaitu keseimbangan dari
pengaturan ekskresi asam, pengaturan ekskresi amonia, dan pengaturan reabsorpsi HCO3- dalam
filtrat glomerulus. Pada urine dua dilakukan pengukuran PH setelah 15 menit meminum
minuman berkarbonasi yang bersifat asam karena mengandung CO2, dari hasil pengukuran
didapatkan kadar pH yang cukup rendah yaitu 6. Hal ini terjadi karena kandungan CO2 akan
bereaksi dengan H2O dalam eritrosit dibantu oleh enzim karbonik anhidrase menjadi H2CO3
(asam bikarbonat) yang selanjutnya akan dibawa ke paru-paru, eritrosit sendiri, maupun ke
ginjal. Pada Urin (1) dan sampel darah sebelum meminum soft drink Ukur Ph setiap sampel Urin
(3) dan sampel darah 30 menit setelah meminum soft drink Urin (4) dan sampel darah 45 menit
setelah meminum soft drink Urin (5) dan sampel darah 60 menit setelah meminum soft drink
Urin (2) dan sampel darah 15 menit setelah meminum soft drink ginjal H2CO3 akan berdisosiasi
menjadi H+ dan HCO3-, HCO3- akan direabsorpsi oleh ginjal kembali dan H+ akan di
ekskresikan melalui urine. Ekskresi dari H+ melalui urine sendiri dalam bentuk NH4+ pada
keadaan tubuh yang memiliki ph cukup rendah ekskresi NH4+ melalui urine ini akan meningkat
dikarenakan kadar H+ juga tinggi jadi pada keadaan tubuh memiliki ph yang rendah akan terjadi
peningkatan dari reabsorpsi HCO3- dan peningkatan dari ekskresi H+ di urine dalam bentuk
NH4+. pada urine 3, 4, dan 5 akan diperoleh hasil pH yang perlahan-lahan kembali ke pH yang
netral. Pada sampel darah yang diambil menunjukkan tidak ada perubahan dalam tiap perlakuan,
dari sebelum meminum minuman berkarbonasi maupun sesudahnya. Dari hasil pengukuran
didapatkan hasil PH darah tetap Netral tidak menunjukkan perubahan keadaan PH rendah yang
signifikan karena terjadi proses buffer yang didahului dengan ikatan antara CO2 dan H2O dalam
eritrosit dibantu oleh enzim karbonik anhidrase menjadi H2CO3 (asam karbonat) kemudian akan
berdiferensiasi menjadi HCO3- yang masuk ke ginjal dan H+ yang akan diedarkan ke paru dan
eritrosit sendiri. Pada eritrosit H+ akan dibakar oleh Hb jadi pada keadaan adanya H+ yang
berlebih akan menjadi penyeimbang atau proses buffering oleh Hb agar konsentrasi dari H+
dalam tubuh tetap terjaga.

HASIL DISKUSI
1. Jelaskan perubahan yang terjadi ketika mengonsumsi soft drink!
Jawaban : Perubahan yang terjadi ketika mengonsumsi softdrink ada pada pH pada tubuh
karena softdrink bersifat asam maka tubuh akan menyesuaikan agar bisa tetap netral
karena tubuh juga memiliki buffer untuk menetralkan.

2. Bagaimana seharusnya perubahan assam basa yang terjadi dalam darah dan urine
pada menit ke-15, 30, 45, dan 60?
Jawaban : Pada menit ke-15, 30,45, dan 60 perubahan yang terjadi adalah menjadi asam,
karena ketika minum soft drink tubuh akan mengalami katabolisme. Pada soft drink ada
air yang berkarbonisasi (CO2 dan H2O). CO2 dari metabolism bertemu dengan H2O
menjadi H2CO3, ada reaksi enzimatis dan mengakibatkan pH dari darah maupun urine
menjadi asam.

3. Bahan/ molekul dalam tubuh manakah yang berperan sebagai asam dan basa?
Jelaskan satu persatu!
Jawaban : Molekul atau bahan asam dari tubuh bisa dari HCL, DNA, RNA, keton, lalu
hydrogen bisa dari hydrogen.

4. Berikan contoh makanan atau minuman yang bersifat asam dan jelaskan
mekanisme perubahannya pada tubuh!
Jawaban :
- Produk susu, seperti keju dan mentega
- Daging segar maupun daging olahan
- Makanan yang tinggi protein
- Beberapa jenis ikan
- Kopi dan alkohol
Apabila pH kurang dari 7 merupakan pertanda tubuh kelebihan asam. kondisi ini sangat
mengancam kesehatan, karena tubuh tidak mampu bersikap toleransi pada endapan asam
yang terlalu lama. Bila PH rendah maka telah terjadi penimbunan karbondioksida di
dalam darah. Kadar karbondioksida yang begitu tinggi menjadikan sulit bernafas. Sel
kanker terbukti lebih gampang tumbuh apabila kadarasam tubuh tinggi. Selain itu, darah
dengan asam tinggi bisa menghalangi penyerapan vitamin, sehingga racun bisa
menyumbat di dalam sel. Kondisi ini akan memicu proses penuaan lebih cepat, kelebihan
berat badan, perut kembung, mengeluarkan banyak gas, terganggunya sistem pencernaan
dan fungsi organ menjadi lambat.

5. Berikan contoh makanan atau minuman yang bersifat basa, dan jelaskan
mekanisme perubahannya pada tubuh !
Jawaban :
- buah-buahan dan sayuran,
- kedelai dan tahu
- kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong
Makanan yang bersifat basa memiliki pH di atas 7. Dan tubuh manusia cenderung
bersifat basa, dengan pH rata-rata 7,4. Makanan yang bersifat basa memiliki beberapa
efek positif bagi tubuh. Di antaranya adalah memperbaiki kinerja ginjal, membantu
menurunkan berat badan, mencegah penyakit jantung, kanker dan osteoporosis. Selain
itu, makanan yang bersifat basa akan meningkatkan kinerja otak dan mengurangi sakit
punggung.

6. Jelaskan gangguan alkalosis metabolic pada tubuh, berikan contoh kasus dan
mekanisme dan tubuh mengatasinya!
Jawaban : Pada alkalosis metabolic, HCO3- berlebihan dan pH meningkat, disebabkan
oleh :
• Pemberian alkali berlebihan
• Kehilangan HCl lambung berlebihan (mutah2 hebat/ lama)
• Kehilangan K+ (Aldosteronism dan Cushing Syndrome)
• Pemberian diuretika tertentu dalam jangka waktu yang panjang
Mekanisme kompensasi:
• Sistem buffer: terutama oleh buffer bikarbonat
• Sistem pernafasan: pH yang naik menekan pusat pernapasan
Mekanisme renal :
• Pertukaran Na+-H+ Menurun
• Pembentukan ammonia Menurun
• Reabsorpsi HCO3- Menurun

7. Jelaskan gangguan alkalosis respiratorik pada tubuh, berikan contoh kasus dan
bagaimana mekanisme tubuh mengatasinya!
Jawaban :
Pada alkalosis respiratorik primer kekurangan [H2CO3] àpCO2, pH meningkat sebab:
Semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya laju (rate) atau kedalaman (depth)
pernapasan, atau keduanya
Misalnya demam , suhu luar yang tinggi, histeria yang menyebabkan hiperventilasi,
hipoksia, dan keracunan salisilat
Eliminasi CO2 yang berlebihan menurunkan [H2CO3] à ratio [HCO3-] / [H2CO3]
meningkat àpH meningkat
• Mekanisme kompensasi : terutama dilakukan oleh ginjal
• Mekanisme renal
Menurunnya pertukaran Na+-H+
Menurunnya pembentukan ammonia
Menurunnya reabsorpsi HCO3-

8. Jelaskan gangguan asidosis respiratorik pada tubuh, berikan contoh kasus dan
bagaimana mekanisme tubuh mengatasinya!
Jawaban :
Pada asidosis respiratorik primer [H2CO3] berlebihan àpCO2, pH menurun sebab :
– Menurunnya Eliminasi CO2 lewat paru oleh sebab mekanis, misalnya seperti
pada bronchopneumoni, status asthmaticus bronchiale, dan fibrosis paru2.
– Bernapas dengan udara yang kaya CO2 àpCO2 meningkat
– Depresi pusat pernafasan (keracunan morfin)
• Mekanisme kompensasi:
Sistem buffer: Asam karbonat yang masuk dalam darah yang berlebihan terutama
dibuffer oleh Hb dan sistem buffer protein
Sistem pernafasan: pCO2 yang meningkat merangsang pusat pernapasanà menaikkan laju
pernapasan (asal kelainan primer bukan pada pusat pernapasan) à pengeluaran CO2
lewat paru
• Mekanisme renal
Meningkatnya pertukaran Na+-H+
Meningkatnya pembentukan ammonia
Meningkatnya reabsorpsi HCO3-

9. Jelaskan gangguan alkalosis respiratorik pada tubuh, berikan contoh kasus dan
bagaimana mekanisme tubuh mengatasinya!
Jawaban :
Pada alkalosis respiratorik primer kekurangan [H2CO3] àpCO2, pH meningkat sebab:
Semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya laju (rate) atau kedalaman (depth)
pernapasan, atau keduanya
Misalnya demam , suhu luar yang tinggi, histeria yang menyebabkan hiperventilasi,
hipoksia, dan keracunan salisilat
Eliminasi CO2 yang berlebihan menurunkan [H2CO3] à ratio [HCO3-] / [H2CO3]
meningkat àpH meningkat
• Mekanisme kompensasi : terutama dilakukan oleh ginjal
• Mekanisme renal
Menurunnya pertukaran Na+-H+
Menurunnya pembentukan ammonia
Menurunnya reabsorpsi HCO3-

10. System apa sajakah yang terdapat dalam tubuh yang berperan untuk
mempertahankan asam basa?
Jawaban :
Sistem yang berperan mempertahankan pH darah:
– Sistem buffer
– Sistem pernapasan
– Sistem renal

11. Bagaimana peran darah/ asam dan basa terhadap afinitas Hb dan O2 ?
Jawaban : Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,
pengatur suhu dan pemelihara keseimbangan cairan, asam dan basa. Afinitas Hb terhadap
O2 terutama dikendalikan oleh pH darah.
KESIMPULAN

Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingg kita bisa menentukan sifat
suatu larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH
merupakan suatu parameter untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.

Diketahui derajat keasaman darah manusia normalnya antara 7.35 hingga 7.45, agar
proses metabolisme dan fungsi organ dalam tubuh dapat berjalan optimal. Terdapat kelainan
utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis. Asidosis adalah keadaan
saat darah terlalu banyak mengandung asam dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa dan
kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Keseimbangan asam basa merupakan hal yang penting bagi tubuh karena mempengaruhi
fungsi organ vital. Gangguan keseimbangan asam basa yang berat, dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup pasien. Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa
agar proses metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan optimal. Keseimbangan asam basa
dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai