Anda di halaman 1dari 14

Seorang perempuan berusia 19 tahun berobat ke dokter kerana mengeluh nyeri

pada ulu hati dan sering merasa mual sejak sebulan yang lalu. Dari anamnesis
dikeathui ia sering terlambat makan. Setelah diperiksa dokter menyatakann
terdapat luka pada lambungnya.
1.
2.
3.
4.
5.

Topografi dari gaster


Bagian2 gaster
Pendarahan dan persarafan dari gaster
Proses pencernaan lemak, karbohidrat, protein
Enzim-enzim yang berperan dalam pencernaan

TOPOGRAFI GASTER
Makroskopis gaster
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar dan mempunyai 3 fungsi
utama yaitu menyimpan makanan. Pada orang dewasa, lambung mempunyai kapasitas
sekitar 1500 ml.1 Selain itu lambung juga mencampur makanan dengan getah lambung untuk
membentuk kimus yang setengah padat dan mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus
sehingga pencernaan dan absorpsi yang efisien dapat berlangsung.
Lambung terletak pada bagian atas abdomen, dari regio hipochondrium kiri sampai regio
epigastrium dan regio umbilikalis.1 Sebagian besar lambung terletak di bawah iga-iga bagian
bawah. Secara kasar, lambung mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum,
dua curvatura yang dikenal sebagai curvatura major dan minor, serta dua permukaan anterior dan
posterior.1,2 Lambung relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi diantara ujung-ujung tersebut
sangat mobile. Lambung cenderung terletak tinggi dan transversal pada orang yang pendek dan
gemuk manakala memanjang secara vertikal pada orang yang tinggi dan kurus. Bentuk lambung
sangat berbeda-beda tergantung pada volumenya, isi tubuh dan posisi tubuhnya.
Lambung terbahagi kepada fundus yang berbentuk kubah dan menonjol ke atas serta
teletak di sebelah kiri ostium cardicum. 1 Biasanya fundus terisi penuh oleh gas. Corpus pula dari
setinggi ostium cardiacum sampai setinggi incisura angularis, suatu lekukan yang selalu berada
pada bagian bawah curvatura minor.2 Antrum pylorum adalah bentuk bagian yang paling
berbentuk lambung. Dinding ototnya tebal membentuk sphincter pylorum yang berkontraksi dan
berilaksasi saat kimus masuk ke duodenum seperti gambar 1.

Gambar 1: bagian gaster


Sumber: http://img.tfd.com/mk/S/X2604-S-56

Curvatura minor membentuk pinggir kanan lambung dan terbentuk dari ostium
cardiacum sampai pylorus.1,2 Omentum minus terbentang dari curvatura minor sampai hati.
Curvatura major jauh lebih panjang dari curvatura minor dan terbentang dari sisi kiri ostium
cardiacum, melalui kubah fundus dan kemudian mengitarinya dan menuju ke kanan sampai
bagian inferior pylorus.2 Ligamentum (omentum) gastrolienalis terbentang dari bagian atas
curvatura major sampai limpa, dan omentum majus terbentang dari bagian bawah curvatura
major sampai colon transversum. Ostium cardiacum merupakan tempat dimana oesophagus
bagian abdomen masuk ke lambung.
Walaupun secara anatomis tidak ada sphincter, diduga bahwa terdapat mekanisme
fisiologis yang mencegah regurgitasi isi lambung ke oesophagus. Ostium pyloricum dibentuk
oleh canalis pyloricus yang panjangnya sekitar 2,5 cm. 3 Otot sirkular yang meliputi lambung
jauh lebih tebal di sini dan secara anatomis dan fisiologi membentuk sphincter pyloricum.
Pylorus terletak pada bagian transpilorica dan posisinya dapat dikenali dengan adanya sedikit
kontraksi pada permukaan lambung. Sphincter pyloricum mengatur kecepatan pengeluaran isi
lambung ke duodenum seperti gambar 2 dibawah.

Gambar 2: makroskopis gaster


Sumber: http://academic.kellogg.edu/herbrandsonc/bio201_McKinley/f26

Membran mukosa adalah tebal dan banyak pembuluh darah dan terdiri atas banyak
lipatan atau rugae yang longitudinal arahnya. Lipatan memendek bila lambung teregang. Dinding
otot lambung mengandung serabut longitudinal, serabut sirkular dan serabut obliqus.3
Serabut longitudinal terletak paling superfisial dan paling banyak sepanjang curvatura.
Serabut sirkular yang lebih dalam mengelilingi fundus lambung dan sangat menebal pada
pylorus untuk membentuk sphincter pyloricum. Serabut sirkular jarang sekali ditemukan pada
daerah fundus. Serabut obliq membentuk lapisan otot yang paling dalam. Serabut ini mengitari
fundus dan berjalan turun sepanjang dinding anterior dan posterior, berjalan sejajar dengan
curvatura minor. Peritoneum mengelilingi lambung secara lengkap dan meninggalkan curvatura
sebagai lapisan ganda yang dikenal sebagai omentum.3
Batas-batas anterior dinding anterior abdomen adalah arcus costae kiri, pleura dan paru
kiri, diafragma dan lobus kiri hepar. Posterior pula adalah bursa omentalis, difragma, limfa,
kelenjar suprarenal kiri, bagian atas ginjal kiri, A.lienalis, pankreas, mesocolon transversum dan
colon transversum.

Mikroskopis Gaster
Dinding gaster dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu, tunika mukosa,
tunika submukosa tunika muskularis dan juga tunika serosa. Tunika mukosa
merupakan epitel selapis torak tanpa bersel goblet, tidak terdapat vili
intestinalis. Di lapisan ini terdapat foveola gastrika/pit gaster yang dibentuk
epitel, lamina propia dan muskularis mukosa. 4 Seluruh gaster terdapat rugae
(lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan menghilang
saat gaster distensi oleh cairan dan material padat. Foveola tersebut
terdapat sel mukosa yang mensekresi mucus terutama terdiri dari:

Sel neck : Menghasilkan secret mukosa asam kaya glikosaminoglikan


Sel parietal : Menghasilkan HCl
Sel chief : Menghasilkan pepsin
Sel argentaffin : Menghasilkan intrinsic factor castle untuk
pembentukan darah

Gambar 3: mikroskopis gaster


Sumber: http://www.flashcardmachine.com/lab-final15.html

Lapisan kedua pula ialah tunika submukosa yang merupakan jaringan ikat
longgar banyak mengandung pembuluh darah dan saraf pleksus Meissner.
Manakala lapisan ketiga ialah tunika muskularis yang terdiri atas otot oblik
(dekat lumen), otot sirkular (bagian tengah) dan otot longitudinal (bagian
luar). Tunika muskularis longitudinalis ini terletak di sepanjang kedua
curvature. Diantara otot sirkuler dan longitudinal tersebut sedikit dipisah
pleksus saraf mienterikus Auerbach.4 Untuk tunika muskularis sirkuler, ia
memancar dari curvature minor ke curvature major. Ia juga melapisi bagian
corpus dan pylorus. Pada pylorus, serabut-serabut

otot memadat dan

membentuk katup disebut valvula pyloricum atau dikenali sebagai m.


sphincter pylori. Katup ini membuka atau menutup tergantung keasaman
duodenum. Dan yang terakhir ialah tunika muskularis obliquus yang
merupakan lapisan paling dalam dan merupakan lanjutan otot sirkuler
bagian dalam oesophagus. Tunika ini melapisi fundus, pada curvature minor
berjalan ke arah caudal, kemudian menyebar ke curvature major untuk
bergabung dengan serabut-serabut otot sirkuler. Lapisan keempat ialah
tunika serosa

yang melapisi seluruh permukaan

luar lambung, sehingga

lambung terletak intra peritoneal. Pada curvature minor, I amelanjutkan diri


menjadi dua lapisan yaitu omentum minus pars densa dan omentum mainus
pars

flaxida.

Omentum

minus

merupakan

penggantung

yang

menghubungkan gaster dengan hepar. Curvatura major melanjutakan diri


sebagai omentum majus yang menghubungkan gaster dengan colon. Jadi
omentum merupakan duplikat peritoneum yang melapisi gaster.

Fiksasi Gaster

Perdarahan pembuluh arteri gaster :1-3

A.gastrica sinistra, berasal dari A.coelica. Ia berjalan ke atas dan kiri untuk
mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang curvatura minor

lambung. Ia memperdarahi sepertiga bawah oesophagus dan bagian kanan atas

lambung.
A.gastrica dextra, berasal A.hepatica pada pinggir atas pylorus dan berjalan ke kiri

sepanjang curvatura minor. Ia memperdarahi bagian kanan bawah lambung.


A.gastrica brevis, berasal dari A.lienalis pada hillus limfa dan berjalan ke depan

dalam ligamentum gastrolienalis untuk memperdarahi fundus.


A.gastroepiploica sinistra, berasal dari A.lienalis pada hillus limfa dan berjalan ke
depan dalam ligamentum gastrolienalis untuk memperdarahi lambung sepanjang

bagian atas curvatura major.


A.gastroepiploida dextra, berasal dari A.gastroduodenalis yang merupakan
cabang dari A.hepatica. Ia berjalan ke kiri dan memperdarahi lambung sepanjang
bagian bawah curvatura major.

Pembuluh Vena:
Vena-vena ini mengalirkan darah ke sirkulasi portal. V.gastrica sinistra dan dextra langsung
mengalirkan darah ke V.porta. V.gastrica brevis danV.gastroepiploica sinistra bermuara dalam
V.lienalis. V.gastroepiploica dextra bermuara dalam V.mesenterica superior.

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di


lambung terjadi proses motilitas. Terdapat empat aspek proses motilitas di
lambung, yaitu:
1 Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong
adalah 50 ml sedangkan lambung dapat mengembang hingga
kapasitasnya 1 liter
2 Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan
korpus lambung, makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa
adanya pencampuran. Makanan secara bertahap akan disalurkan dari
korpus ke antrum.
3 Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang
kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi
lambung

dan

menghasilkan

kimus.

Dengan

gerakan

retropulsi

menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang


peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.
4 Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik
antrum menyebabkan juga gaya pendorong untuk mengosongkan
lambung.
Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah
lambung. Beberapa sekret lambung diantaranya:
1 HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen
lambung.

Fungsi

mengaktifkan

HCL

prekusor

dalam
enzim

proses

pencernaan

pepsinogen

menjadi

adalah

(1)

pepsin

dan

membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) membantu


penguraian serat otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim
bertugas mematikan mikroorganisme dalam makanan.
2 Pepsinogen: pada saat disekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen
mengalami penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin
berfungsi dalam pencernaan protein untuk menghasilkan fragmenfragmen peptida. Karena fungsinya memecah protein, maka peptin
dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif
(pepsinogen) agar tidak mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.
3 Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk
mengatasi beberapa cedera pada mukosa lambung.
4 Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan
vitamin B12. vitamin B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila
tidak ada faktor intrinsik, maka vitamin B12 tidak dapat diserap.
5 Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat
sel G yang mensekresikan gastrin.
Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring
dengan mengalirnya makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah
terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi pencernaan protein.

Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil
alkohol dan aspirin. Makanan selanjutnya memasuki usus halus.

Pencernaan dan penyerapan karbohidrat.


Karbohidrat utama dalam makanan adalah polisakarida,disakarida dan
monosakarida. Di mulut, zat tepung (polimer glukosa) dicerna oleh enzim
amylase

saliva.

Enzim

ini

bekerja

secara

Namun,apabila bolus sampai ke lambung,

optimum

pada

pH

6.8.

keasaman getah lambung

menghambat kerja amylase saliva. Maka, pencernaan karbohidrat tidak


berlaku di lambung. Apabila isi lambung memasuki usus halus, amylase
saliva dan amylase pankreas kembali bekerja pada polisakarida di dalam
makanan. Hasil akhir daripada pencernaan ini adalah oligosakarida, yaitu
maltose, maltotriosa dan dekstrin.
Enzim oligosakaridase yang berfungsi untuk melanjutkan pencernaan
berada di bagian luar brush border, yaitu pada membrane mikrovili usus
halus. Setelah siap dicerna, di mana semua hasil pencernaan karbohidrat
adalah monosakarida, yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Molekul-molekul
ini akan kemudiannya diserap ke dinding usus halus.
Pengangkutan glukosa juga turut mengangkut galaktosa.Namun,untuk
fruktosa ,mekanismenya berbeda.Penyerapan fruktosa berlangsung dengan
difusi terfasilitasi dari lumen halus ke dalam eritrosit dan keluar dari eritrosit
untuk masuk ke dalam interstisium.
Glukosa,setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor,kluar
dari sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi untuk masuk ke dalam
darah mlalui vilus.
Pencernaan dan penyerapan protein
Pencernaan protein bermula di lambung di mana terdapatnya pepsin
untuk menguraikan ikatan peptida.Pepsin awalnya disekresi dalam bentuk

precursor inaktif (proenzim) dan cuma diaktifkan dalam lambung.Perkusor


pepsin disebut pepsinogen dan asam hidroklisa (HCl).
Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik dan asam amino
kedua sehingga hasilnya adalah polipeptida dengan pelbagai ukuran. pH
optimum untuk pepsin bekerja adalah 1.6 3.2 ( asam). Kerja pepsin akan
terhenti apabila isi lambung mula memasuki duodenum dan bercampur
dengan getah pankreas yang bersifat alkali.
Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalaui pencernaan di
lambung di cerna lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal
dari pankreas dan mukosa usus halus yaitu tripsin, kimotripsin dan elastase.
Protein dari makanan dan protein endogen dihidrolisis menjadi konstituenkonstituen asam amino dan beberapa fragmen peptide kecil oleh pepsin
lambung dan enzim proteolitik pankreas. Asam amino akan diserap ke dalam
sel epitel usus halus dan masuk kedalam darah melalui mekanisme
transportasi sekunderyang bergantung pada NA+ dan energi. Peptidapeptida kecil pula diangkut oleh pembawa spesifik dan diuraikan menjadi
asama amino dan aminopeptidase yang terdapat di brush border sel epitel
atau oleh peptidase intrasel. Pencernaan akhir asam amino terjadi di tiga
tempat yaitu lumen usus halus, brush border dan sitoplasma sel mukosa.
Seperti monosakarida, asam amino masuk ke jaringan kapiler yang ada di
dalam vilus. Penyerapan asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung
dengan cepat, tapi penyerapan di ileum berlangsung dengan lambat.
Pencernaan dan penyerapan lemak
Pencernaan lemak kebanyakannya bermula di duodenum apabila
enzim lipase pankreas disekresi. Enzim ini menghidrolisis ikatan trigliserida
dan bekerja pada kecepatan yang sangat rendah. Enzim ini juga bekerja
pada lemak yang telah diemulsikan.Lemak relatifnya adalah tidak larut air.
Namun begitu, dengan bantuan garam empedu, lesitin dan monogliserida
yang memberi efek deterjen, lemak akhirnya diemulsikan dan siap untuk
dicerna oleh enzim lipase pankreas.

Apabila konsentrasi garam empedu di usus halus meningkat, dan


kantung empedu berkontraksi, lipid dan garam empedu berinteraksi lalu
membentuk misel. Pembentukan misel melarutkan lipid dan menyebabkan
terjadinya mekanisme transport lipid ke enterosit. Setelah misel ini mencapai
membran luminal sel epitel, monogliserida dan asam lemak berdifusi secara
pasif dari misel dan menembus komponen lemak membrane sel epitel untuk
memasuki interior sel-sel tersebut.
Setelah berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak
bebas diseintesis ulang menjadi trigliserida dan ia bergabung membentuk
butir dan

dibungkus oleh lipoprotein sehingga menjadi larut didalam air.

Butir ini dikenal sebagai kilomikron. Ia dikeluarkan secara eksositosis dari sel
epitel ke dalam cairan interstisium di dalam vilus. Seterusnya ia masuk ke
dalam lakteal pusat.
Garam-garam empedu pula secara terus menerus mengulang fungsi
mereka untuk melarutkan lemak di sepanjang usus halus sampai semua
lemak diserap. Pemindahan monogliserida dan asam lemak bebas dari kimus
menembus masuk sel epitel adalah merupakan proses pasif, namun
keseluruhan mekanisme ini tetap memerlukan energi, terutama ketika garam
empedu secara aktif disekresikan oleh hati dan sintesis ulang trigliserida dan
pembentukan kilomikron.5
4.Enzim Dan Hormon Pencernaan6
a) Hormon pencernaan
Hormon
i Gastrin

Keterangan
o Merangsang sekresi sel parietal dan sel utama
o Meningkatkan motilitas lambung
o Melemaskan sfingter ileosekum
o Menginduksi gerakan massa ke kolon

ii

Sekretin

o Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus


o Melemaskan sfingter ileosekum
o Menginduksi gerakan massa ke kolon

o Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus


iii

Kolesistoki

o Menghambat pengosongan lambung


o Menghambat sekresi lambung

nin

o Merangsang sekresi NaHCO3 encer oleh sel-sel duktus

(CCK)

pancreas
o Merangsang sekresi empedu kaya-NaHCO3 oleh hati
o Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin
o Menghambat pengosongan lambung
o Merangsang sekresi enzim-enzim pencernaan oleh selsel asinus pancreas

iv

Gastric

o Menyebabkan kontraksi kandung empedu


o Menyebabkan relaksasi sfingter Oddi

inhibitory

o Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin

peptide

o Dapat

menimbulkan

perubahan-perubahan

adaptif

jangka panjang proporsi enzim-enzim pancreas


o Berperan dalam rasa kenyang
o Menghambat pengosongan lambung
o Menghambat sekresi lambung
o Merangsang sekresi insulin oleh pancreas

b)

Pencernaan dalam mulut

Enzi

Keterangan

m
Saliva Terdiri daripada 99.5% air dan bahan padat seperti albumin, globulin
dan musin.
pH saliva adalah 6,8 dan bervariasi tergantung konsentrasi CO2
dalam darah
Kepadatan berkisar dari 18 ke 35
Amila Menghidrolisis polisakarida menjadi disakarida
se

Enzim ini bekerja paling optimum pada pH 6,8

Pada pH kurang dari 4 enzim ini inaktif misalnya di dalam lambung


c)

Pencernaan di lambung

Enzim
i HCl

Keterangan
HCL melindungi lambung dari serangan bakteri, virus dan

lambun
g

jamur yang masuk bersama makanan dan minuman.

Apabila protein dan HCl lambung bercampur akan terjadi


denaturasi.

Struktur tersier

protein

akan hilang

karena

penghancuran ikatan hydrogen. Lipatan rantai polipeptida


ii Pepsin

akan terbuka sehingga enzim proteolitik dapat bekerja.


Menghidrolisis protein menjadi fragmen peptida

Sel chief mensekresi proenzim (zimogen) pepsinogen di dalam


lambung

iii Renin
(kimosi

Zimogen ini diaktifkan oleh HCl yang disekresi oleh sel

parietal
Enzim yang hanya terdapat pada lambung bayi

Enzim ini digunakan untuk koagulasi susu dan mencegah

n)

aliran cepat dari lambung.

Kasein susu apabila bercampur dengan Ca renin akan menjadi


Ca parakaseinat. Ca parakaseinat bercampur dengan pepsin

iv Lipase

akan pecah kembali.


Digunakan
untuk

hidrolisis

triasilgliserol

menjadi

monoasilgliserol dan asam lemak.

Fungsi lipolitiknya tidak penting karena pH optimum kurang


lebih 7.5 (tidak sesuai dengan pH lambung)

Aktivitasnya diperkuat oleh garam empedu.

d) Pencernaan oleh pancreas dan usus


Enzim
Tripsin

Keterangan
Tripsinogen disekresi sebagai zimogen

Tripsinogen

diaktifkan

di

dalam

duodenum

bantuan enzim enterokinase menjadi tripsin

dengan

Pepton

menghidrolisis

pada

ikatan

peptide

yang

mengandungi asam amino lysin dan arginin

Kimotripsin

Mempunyai daya koagulasi susu pada pH optimal 8.


Kimotripsin disintesis di dalam pankreas sebagai
kimotripsinogen yang tidak aktif

Kimotripsinogen bersama tripsin akan mengaktifkan

Karboksipepti

kimotripsinogen menjadi kimotripsin.


Enzim ini adalah ekso peptidase

dase

Enzim proteolitik mengandungi Zn.

Amilase

Amilase kurang lebih sama dengan amilase saliva.

pankreas

Amilase pancreas menghidrolisis kanji menjadi maltose.

Lipase

Enzim ini menghidrolisis lemak menjadi asam lemak,

pankreas

gliserol, mono dan digliserida.

(steapsin)

Aktivitasnya diperkuat oleh garam empedu.

Kolesterol

Kolestrol bebas bercampur dengan asam lemak akan

esterase
RNase
DNase

menjadi est. kolestrol dan asam lemak.

dan

Enzim ini diaktifkan oleh garam empedu


Enzim ini mengkatalisa asam nukleat (RNA dan DNA)
menjadi nukleotida.

e) Pencernaan oleh usus


Enzim
keterangan
i Aminopeptidas Enzim ini mengubah polipeptida menjadi amino
e

asid dan peptida.

Cara

kerja

enzim

ini

dengan

mengkatalisis

hidrolisa ikatan peptida di ujung molekul di sisi


ii
iii

Dipeptidase
Disakaridase

yang mengandungi gugus amino bebas.


Enzim ini mengubah peptida menjadi amino asid.
Enzim
ini
mengubah
disakarida
menjadi

monosakarida misalnya enzim sukrase, maltase,


iv

Fosfatase

isomaltase dan laktase.


Enzim ini digunakan untuk melepaskan fosfat dari

senyawa fosat organik berasal dari makanan


v
vi

Polinukleotida

seperti hexosefosfat dan gliserofosfat nukleotida.


Enzim ini mengubah asam nukleat menjadi

se
Nukleotidase

nukleotida.
Nukleosida (purin)

(nukleosida
fosforilase)

Fosfolisasi pentose

Enzim purin nukleosidase


Nukleosida (pirimidin)

uridin, sistidin dan

timidin
vii

Lesitinase

Enzim pirimidin nukleosidase


Enzim ini mencerna lesitin menjadi gliserol, asam
lemak, asam fosfat dan kolin.

Anda mungkin juga menyukai