Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Kasus

Preeklamsia 
Berat

Oleh : Inge Pradita

112016014
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N Nama : Tn. A

Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 02-Maret-2001 Tanggal lahir : -

Usia :16 tahun Usia : 17 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh

Alamat : jl. Perpedan Alamat : jl. Perpedan

Tanggal Masuk RS : 02 Maret 2017 Penghasilan : ± 500.000


ANAMNESIS

• Autoanamnesa dilakukan di kamar bersalin RSUD Koja pada tanggal 02 Maret


2017 pukul 14.00 Wib.
• Keluhan utama:
• Pasien datang karena rujukan dari RSUK Kalideres karena tekanan darah
tinggi dan mempunyai riwayat kejang.
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien dirujuk ke RSUD Koja karena terdapat tekanan darah tinggi dan
mempunyai riwayat kejang. Pasien tidak mengeluh adanya perut kencang-
kencang atau mulas,tidak ada riwayat keluar darah dan lendir dari jalan
lahir sebelumnya, ataupun air ketuban keluar dari jalan lahir. Pasien tidak
mengeluh adanya kaki bengkak ataupun sakit kepala. Pasien tidak
mengatakan adanya sesak, pandangan kabur, mual, ataupun muntah. Ini
merupakan kehamilan yang pertama dan selama hamil pasien mengeluh
sering merasa mual.

• Riwayat Penyakit Dahulu


• Pasien mengatakan mempunyai riwayat asma
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat hipertensi, diabetes melitus, jantung, asma dan alergi pada
keluarga disangkal.

• Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah 1 kali, ketika berusia 15 tahun, suami pasien saat itu
berusia 17 tahun, usia pernikahan sudah 3 bulan.
• Riwayat Kontrasepsi
• -
ANAMNESIS

• Riwayat Menstruasi
• HPHT : 08- Juli - 2016
• Taksiran Partus : 15- April- 2017
• Usia Kehamilan : 30 minggu
• Menarche : 12 tahun
• Siklus Haid : Teratur (antara 28-30 hari)
• Lama Haid: 6-7 hari
• Banyaknya : 3 pembalut per hari
• Warna : kemerahan
• Dismenore : (+), kadang-kadang
ANAMNESIS

• Riwayat Obstetrik
• Hamil ini
• Riwayat Sosial dan Ekonomi
• Pasien saat ini tinggal dengan suaminya. Pasien seorang ibu rumah tangga,
dan suami pasien bekerja sebagai buruh Biaya hidup sehari-hari diperoleh
dari gaji yang didapat suami pasien. Pasien mengaku tidak pernah
mengonsumsi alkohol maupun merokok.
• Riwayat Antenatal
• Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan kandungannya secara
rutin.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 02 maret 2017 pukul 14.00 Wib

Keadaan umum Tampak sakit sedang Kepala Normosefal

Kesadaran Kompos mentis Mata Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
THT Tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis
Keadaan gizi Kesan baik
Leher KGB tidak membesar
Tinggi badan 147 cm
Dada Simetris statis dan dimanis, tidak ditemukan
Berat badan 50 kg
retraksi
Tekanan darah 170/110mmHg
Jantung Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
Nadi 109 kali/menit,reguler kuat angkat murmur atau gallop
Pernapasan teratur 24 kali/menit, teratur, tidak Paru Suara napas vesikuler (+)/(+), ronkhi (-)/(-),
tampak sesak wheezing (-)/(-)

Suhu 37,60C Abdomen Lihat status obstetri


Ekstremitas Akral hangat, tidak terdapat edema, CRT < 2
detik
Pemeriksaan Fisik

 Status Obstetrik HIS : 1x 10’ selama 30”, Kualitas :


 Pemeriksaan Luar ringan
 Inspeksi : Membuncit membujur linea nigrae (+),
striae livide (+ ).
Auskultasi : Denyut jantung janin (+), 150
x/menit
 Palpasi : TBJ : 155 gramx (TFU-13) = 2325
 Leopold I : TFU 28 cm, teraba bagian bulat keras. gram
 Leopold II : Kanan : teraba bagian keras seperti
papan. Pemeriksaan dalam :
Anogenital :
 Kiri: teraba bagian-bagian kecil janin.
Inspeksi :
 Leopold III : Teraba bagian bulat dan lunak, belum Vagina / Vulva / Uretra : Tidak edema (Normal)
masuk PAP Inspekulo : Tidak dilakukan
 Leopold IV : tidak dilakukan
Vagina Toucher :
Portio : Kaku
Pembukaan : tidak ada
Pemeriksaan Penunjang

 - Test urine dipstik : +3


 - CTG
Anjuran Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan Darah Rutin, Pemeriksaan Hemostasis, Kimia klinik, Urine


lengkap
Resume
■ Pasien 16 tahun, G1P0A0, sedang hamil 32 minggu datang dengan rujukan dari RSUK kalideres karena terdapat tekanan darah
tinggi dan mempunyai riwayat kejang 3 kali. Dalam pemeriksaan fisik didapati keadaan umum tampak sakit ringan, Kesadaran
Compomentis, tekanan darah 170/110 mmHg, Nadi 109 kali/menit, Pernapasan 24 kali/menit, Suhu : 37,6 0C,mata tidak anemis,
sklera tidak ikterik, perut Membuncit membujur, linea nigrae (+), striae livide (+ ). pada pemeriksaan Palpasi didapati :

■ Leopold I : TFU 23 cm, teraba bagian bulat keras.

■ Leopold II : Kanan : teraba bagian keras seperti papan.

■ Kiri: teraba bagian-bagian kecil janin.

■ Leopold III : Teraba bagian bulat dan lunak, belum masuk PAP

■ Auskultasi didapati bunyi vesikuler tidak terdapat wheezing, murmur, dan gallop, DJJ :150 x/menit, dan pada eksremitas akral
hangat tidak terdapat edema. Pemeriksaan dalam :

■ Vagina Toucher :

■ Portio : Kaku

■ Pembukaan : tidak ada

■ Pada pemeriksaan laboratorium urinalisasi didapati warna urin keruh dan proteinuria +3.
Diagnosa

■ G1P0A0 hamil 32 minggu dengan preklamsia


Berat
Penatalaksanaan :

• MgSO4 bolus 4 gr IV (40% dalam 10 cc), drip 6 gr (1gr/jam)


• Pemasangan kateter dan urine bag
• Pemasangan Bed Monitor
• Observasi denyut jantung janin
• Konsultasi dengan dokter Kebinanan
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Hemostasis


Hemoglobin 11,7 g/dl 12,0 - 15,0 g/dl PT 8,8’ 9,9 - 11.8 ’
Leukosit 15,72 103/ul 4.00 - 10.50 APTT 30,3’ 31,0 - 47,0’
Hematokrit 35,4 % 35.0 - 45.0
Trombosit 323 103/ul 182 - 369

Kimia Klinik :
SGOT (AST) 21 U/L <32
SGPT (ALT) 15 U/L <33
Ureum 20,0 mg/dL 16.6 - 48.5
Creatinin 0.94 mg/dL 0.51 - 0.95
Pemeriksaan Laboratorium

Warna Merah Kuning pucat


Kekeruhan Keruh Jernih Leukosit 5-10/LPB <10
Berat Jenis 1.030 1.002 - 1.035 Eritrosit Banyak /LPB <3
PH 6,0 4,6 - 8,0 Bakteria +1 (-) Negatif
Kristal (-) Negatif (-) Negatif
Protein 3+ (-) Negatif
Silinder Silinder Glanular +1 (-) Negatif
Keton (-) Negatif (-) Negatif Sel Epitel +1 (-) Negatif
Glukosa (-) Negatif (-) Negatif Jamur (-) Negatif (-) Negatif
Bilirubin (-) Negatif (-) Negatif

Darah samar +3 (-) Negatif


Leukosit Esterase +1 (-) Negatif

Nitrit (-) Negatif (-) Negatif

Urobilinogen 0,2 Eu 0,1-1,0


Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi kronik dengan
Hipertensi kronik
superimposed preeklamsia

Preeklamsia Eklamsia Hipertensi gestional


Epidemiologi

WHO memperkirakan kasus preeklampsia tujuh kali lebih tinggi di negara


berkembang daripada di negara maju. Prevalensi preeklampsia di Negara maju adalah
1,3% - 6%, sedangkan di Negara berkembang adalah 1,8% - 18%.5,6 Insiden
preeklampsia di Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau sekitar 5,3%. 1
Etiologi & Patofisiologi

– Etiologi dan patogenesis eklampsia sampai saat ini


masih belum sepenuhnya dipahami “the disease of
theories”
Manifestasi Klinis
DIAGNOSA
– Preeklampsia ringan, :
– Preeklampsia berat:
– Tekanan darah 140/90 mmHg setelah 20 – Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
minggu kehamilan dengan riwayat tekanan diastolik ≥ 110 mmHg atau lebih. Tekanan darah ini
darah normal. tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di
rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring.
– Proteinuria kuantitatif ≥ 0,3 gr perliter atau
– Proteinuria 2,0 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau
kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau
> 2+.
midstream.
– Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24
– Edema pada lengan, muka, perut, atau jam.
edema geralisata. Edema lokal tidak – Trombositopeni berat <100.000 sel/mm3 atau
dimasukkan dalam kriteria preeklamsia. penurunan trombosit dengan cepat.
Penatalaksanaan

• Penanganan obsterik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang


optimal, yaitu sebalum janin mati dalam kandungan, akan tetapi
sudah cukup matur untuk hidup diluar uterus.
Tujuan pengobatan PEB adalah :
• Mencegah terjadinya eklampsi.
• Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup besar.
• Persalinan harus dengan trauma yang sedikit-sedikitnya.
• Mencegah hipertensi yang menetap.
Penatalaksanaan

• preeklampsia yang berat, dapat ditangani secara aktif atau konservatif

kehamilan dipertahankan
Terminasi Kehamilan bersamaan dengan terapi
medikmentosa
Penatalaksanaan

• Cara Pemberian MgSO4 :


• Initial dose :
• - Loading dose : 4 gr-6 gr MgSO4 intravena 40% dalam 100ml selama
15 menit hingga 20 menit.
• Bila kejang berulang diberikan MgSO4 20 % 2 gr IV, diberikan sekurang
- kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir.Bila setelah
diberikan dosis tambahan masih tetap kejang dapat diberikan Sodium
Amobarbital 3-5 mg/ kg BB IV perlahan-lahan.
• - Maintenace dose : MgSO4 1 g / jam intra vena
Penatalaksanaan
• Syarat pemberian Magnesium Sulfat:

• Harus tersedia antidotum Magnesium Sulfat yaitu Kalsium Glukonas 10% =1 g (10% dalam
10cc), diberikan iv secara perlahan selama 3 menit, apabila terdapat tanda – tanda intoksikasi
MgSO4.
• Refleks patella (+)
• Frekuensi pernafasan > 16 kali / menit dan tidak ada depresi napas.

• Diberhentikan bila :
• Ada tanda-tanda intoksikasi
• Setelah 24 jam pascapersalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir.

Anda mungkin juga menyukai