Anda di halaman 1dari 49

pembimbing :

dr. Novi Handayani, Msi.Med Sp.A


Pendahuluan
Kenapa keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
penting? KARENA:

•Lingkungan sel adalah cairan


•Komposisi cairan  air, elektrolit dan zat non
elektrolit
•Air adalah sumber H+ yang tidak terhingga ( akan
berdisosiasi tergantung lingkungan di sekitarnya) 
menjadi asam atau basa
TUJUAN ?
TAHAP PEMBERIAN TERAPI

•Kebutuhan akan rumatan •Menjaga perfusi yang cukup


(maintenance) dari cairan dan
elektrolit •Memperbaiki defisit cairan dan
elektrolit sekaligus memperbaiki
•Mengganti kehilangan cairan yang gangguan asam basa
terjadi
•Mencukupi kebutuhan nutrisi
•Mencukupi kehilangan abnormal
dari cairan yang sedang berlangsung
(on going abnormal losses
Komposisi tubuh

Cairan : komponen terbesar tubuh  persentase


terhadap BB terus berubah sesuai umur
Setelah pubertas
◦ laki-laki > wanita
Obesitas <<
Distribusi cairan tubuh
Umur
Kompartemen Lahir Bulan Tahun
cairan tubuh
0 3 6 6 16

Total Cairan Tubuh 78% 75% 70% 65% 60%

Cairan Intraseluler 33% 37,5% 40% 42,5% 40%

Cairan Ekstraseluler 45% 37,5% 30% 22,5% 20%


Osmolaritas à Osmol/L air
Osmolalitas à Osmol/kg air

Pergerakan air
Bila terdapat beda konsentrasi antar
2kompartemen  cairan
bergerak dari cairan konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi 
“OSMOSIS”
Besar tekanan untuk melawan osmosis
 “tekanan osmotik”
Jumlah total partikel dalam
cairanyang menyebabkan
osmosis 
OSMOL

Osmolaritas  Osmol/L air

Osmolalitas  Osmol/kg air


Implikasi pergerakan air
Terapi cairan
TERAPI CAIRAN

RESUSITASI KOREKSI RUMATAN

Hipo/hiper Na
Hipo/hiper K

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

RL Dextran Kaen 1B
RA Haemacel Kaen 3B Aminofusin
NS Gelofusin Kaen 3A Kaen Mg3/tridex 100
Kaen 4A
Menggantikan kehilangan Kaen 4B
akut cairan tubuh Memelihara keseimbangan
cairan tubuh dan nutrisi
Tatalaksana
Kristaloid Koloid
NaCl 0,9% Plasma
Ringer Gelatin
Ringer’s Lactate Dextran
Ringer’s Acetate HES
Ringerfundin Albumin
JENIS TERAPI CAIRAN
Untuk Rumatan :
 Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )

 Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mq/L + Laktat 20 mEq/L )

 Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )

 Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L )

 Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )

 Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10 mEq/L )


Tatalaksana …..……….

Perkiraan kehilangan cairan:


 Berat badan :
Perubahan BB yg cepat perubahan cairan tubuh total.
 Anamnesis :
 Kehilangan cairan
 Masukan cairan
 Produksi urin
Pemeriksaan fisik :mental, TD, N, HR, mukosa, turgor, warna
kulit,perabaan perifer, CRT.
Laboratorium :kimia serum, HCT, urin lengkap.
Derajat dehidrasi
rumus hollyday segar
Fisiologi Cairan……….

Kebutuhan Cairan
Maintenance = IWL + Urine output + Stool

1 day of age = 50 ml H2O/kgBW/day.


2 days of age = 75 ml H2O/kgBW/day.
 > 3 days of age = 100 ml H2O/kgBW/day.
< 10 kg = 100 ml H2O/kgBW/day.
 10 – 20 kg = 1000 ml + 50 ml H2O/kgBW/day for every kg over 10 kg.
 > 20 kg = 1500 ml + 20 ml H2O/kgBW/day
for every kg over 20 kg.
Pasien-2 dg kesulitan kompensasi (kelainan jantung, ginjal)
harus dilakukan perhitungan ketat/titrasi.
JUMLAH TETESAN PERMENIT
Kebutuhan Cairan
pada Anak
 Contoh anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya adalah :
10 x 100 cc = 1000 cc
10 x 50 cc = 500 cc
5 x 20 cc = 100 cc
Jumlah = 1600 cc
 Konversi ke dalam tetesan makro :
 1cc = 15 tetes (otsuka)
1600cc X 15 tetes
= 24,000 tetes
1 hari – 24 jam
1 jam -60 menit
1 hari – 24 x 60 = 1440 menit
Tetes/menit = 24,000 / 1440
= ~17tetes
Tatalaksana cairan
Tujuan :
1. Menggantikan volume sirkulasi efektif (volume replacement):
― Jenis cairan : koloid, kristaloid
― Indikasi : perdarahan, kehilangan plasma
― Target : ruang intravaskuler

2. Menggantikan cairan tubuh (fluid replacement):


― Jenis cairan : kristaloid
― Indikasi : dehidrasi, rumatan
― Target : ruang interstisial dan jaringan
Tatalaksana …..……….

Tujuan awal:
mengembalikan volume siskulasi efektif yang adekuat.

Status dehidrasi(kehilangan air & natrium):


Hipo-natremik, Iso-natremik, Hiper-natremik.

Ringan Sedang Berat


Penurunan BB 5% 10% 15%
Turgor
Selaput lendir Kering sangat kering pecah-pecah
Warna kulit Pucat Kelabu Mottled
Urine Oliguri ringan Oliguri Oliguri berat
Tekanan darah Normal normal Turun
Nadi
Gangguan
keseimbangan
elektrolit
Hiponatremia
Terjadi bila rasio air terhadap natrium meningkat
Lebih sering karena ekspansi volume cairan ekstrasel
dibanding karena kehilangan natrium
Akibat hiponatremia  Cairan berpindah ke kompartemen
intrasel  edema sel
Gejala:
◦ Mual, muntah
◦ Iritabel
◦ Nyeri kepala
◦ Penurunan kesadaran
◦ Kejang
Penyebab hiponatremia
Syndrome of inappropriate ADH (SIADH)
Renal losses  Cerebral salt wasting (CSW), ATN fase
poliurik
Non renal losses – diare, luka bakar, stoma
Lain lain:
◦ Gagal jantung
◦ Sindroma nefrotik
◦ Sirosis
◦ Ketoasidosis diabetik
Hiponatremia

Dengan gejala  terutama kejang


Ensefalopati karena
ABC hiponatremia akut adalah
KEGAWATAN!!!
Antikonvulsan

Koreksi cepat natrium:


Meningkatkan +/- 3 mmol/L Natrium
Berikan NaCl 3% 4 ml/kg dalam 30 menit

Periksa kadar natrium, bolus diulang sampai


tidak kejang atau kadar Na > 125

Kirim PICU
Hiponatremia Na serum < 135 mEq/L

Tanpa gejala
Tentukan status
volume

Normal atau meningkat Dehidrasi sedang, Na 130-135 Dehidrasi berat, Na <130

• Restriksi cairan 50% • Rehidrasi  hitung cairan • Rehidrasi  hitung cairan


• Berikan NaCl 0.9% maintenance dan defisit maintenance dan defisit
• Koreksi natrium
dengan NaCl 0.9%

Monitoring:
•Balans cairan
•Bila memungkinkan timbang badan
•Evaluasi terjadinya symptomatic hyponatremia
•Evaluasi kesadaran dan status neurologi tiap 2 jam sampai kadar natrium normal
Hipernatremia

Na serum > 145 mEq/L

Kelebihan natrium Defisit air Defisit air dan natrium

• NaHCO3 >> • Intake air kurang


• Insensible loss >>
• Salin hipertonik >> • Hilang dari saluran cerna
• DI :
• Hiperaldosteronisme • Hilang dari kulit
• Sentral
• Hilang dari ginjal
• perifer
Tata Laksana

• Prinsip:
- Tergantung penyebab
- Pasien hipernatremia biasanya terdapat dehidrasi  waspada pada bayi dan
anak karena perpindahan air intrasel ke ekstrasel kadang “tak tampak
dehidrasi”
- Hindari koreksi cepat!!!  menyebabkan ?
- Koreksi dalam 48 jam dengan penurunan natrium maksimal 0.5 mmo/L/jam
atau 12 mmol/hari
- Bila natrium >170  lebih lambat koreksinya  72 jam
Kalium

• Kation kedua terbesar setelah natrium


• 98% intrasel (140-150 mEq/L)
• 2% ekstrasel (3.5 – 5.5 mEq/L)
• Fungsi utama  menjaga potensial
membran terutama pada otot jantung
• Keseimbangan kalium dijaga oleh ginjal
• Ekskresi dan reabsornsi aktif di tubulus
• Difusi ditentukan oleh aktivitas
Pompa Na-K
• Dipengaruhi oleh: insulin, katekolamin,
asam basa, kadar kalium intrasel
Hipokalemia

• Kalium < 3.5 mEq/L


• Penyebab tersering: muntah dan mencret
• Efek: Hiperpolarisasi membran dan gangguan kontraksi otot
• Klinis  tergantung derajat
• 3 – 3.5 mEq/L : ringan  asymptomatic
• 2.5 – 3 mEq/L : sedang  kelemahan otot, kram, konstipasi

• < 2.5 : berat  paralisis, hiporefleks


• <2 : sangat berat  rhabdomiolisis, depresi nafas

• Terapi :
• Tergantung kadar kalium dan gambaran EKG
Hipokalemia

• Target terapi  Mencegah munculnya gejala atau mengatasi gejala yang


sudah muncul
• Hipokalemia asymptomatic  Kalium oral (tablet 750 mg  10 mEq/mg, tablet
600 mg  8 mEq/mg)
• Hipokalemia symptomatic  KCl intravena
• Cara koreksi:

• 0.5 mEq/kgBB (max 20 mEq)  dalam 1-2 jam


• Harus ada monitoring  EKG
• Bila sudah stabil  peroral

Taketomo, C. K., Hodding, J. R., & Kraus, D. M. (2013). Pediatric


and neonatal dosage handbook. Hudson, OH: Lexi-Comp.
Hiperkalemia

• Kalium > 5.5 mEq/L


• Penyebab: paling sering karena gagal ginjal
• Penyebab lain:
• Hemolisis, rhabdomiolisis, luka bakar,
asidosis, dll
• Klinis:
• Kelemahan otot, paralisis otot termasuk
otot nafas
Kapan hiperkalemia ditata laksana?
1.Bila ada gejala
2.Bila ada perubahan EKG
3.Bila kadar kalium >6 mEq/L meskipun tanpa gejala

Prinsip terapi:
1.Evaluasi  stop semua sumber kalium (infus, nutrisi dll), obat yang meningkatkan
kadar kalium (NSAID, ACE inhibitor, diuretik hemat kalium) 2.Target terapi:
melawan efek kardiak kalium, mengurangi gejala, menormalkan kadar kalium
Hiperkalemia

• Kalsium  Kalsium glukonat 20 mg/kgBB dalam 2-5 menit  untuk mengembalikan


resting potensial membran
• BicNat  1 mEq/kg dalam 5 menit  bila pH alkali maka kalium akan masuk intrasel
• Agonis beta adrenergik (mis albuterol)  membantu kalium berpindah intrasel
• Dekstrosa + insulin  0.2 unit regular insulin untuk tiap 1 g glukosa (10 ml/kg D10%
dengan 0.2 unit/kg insulin)
• Exchange resins (kayexalat)  1 gram/kgBB  setiap 1 gram resin mengikat 1
mEq kalium dan melepas 2 mEq natrium, diulang 1-2 jam
• Diuretik  furosemid 1 mg/kg/kali untuk meningkatkan ekskresi kalium (tidak
untuk keadaan gagal ginjal)
• dialisis
RUMUS
Terapi cairan
neotatus
KEBUTUHAN CAIRAN

mg/kg/day
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai