Frans JV Pangalila
Jakarta
Topik Diskusi
- resusitasi
- replacement (penggantian)
- rumatan
- nutrisi
⓿ apa tipe cairan yang diberikan ?
- kristaloid
- koloid
- cairan mengandung komponen darah
⓿ kapan memulai atau menghentikan pemberian cairan ?
Definisi dan Metoda Pemberian Cairan
Fluid bolus (Resusitasi) :
- pemberian cairan secara cepat ( 500 - 1000 ml dalam 15 – 20 menit )
untuk mengatasi hipotensi / syok
Fluid challenge :
- melakukan penilaian terhadap efek pemberian cairan ( 100 – 200 ml
dalam 5 -10 menit ) dengan tujuan optimalisasi perfusi jaringan
Fluid replacement :
- pemberian infus secara kontinu untuk mempertahankan hemostasis
atau keseimbangan, menggantikan cairan yang hilang atau mencegah
kerusakan lebih luas ( misalnya : prehidrasi untuk mencegah kontras
nefropati )
“ SYOK “
Segera berikan cairan !!
“ Kristaloid 4 ml/kg (10 menit) atau 250
cc dapat diulang 2 atau 3 kali “
Fluid Challenges
o klinis : dicurigai kemungkinan masih adanya defisit cairan
→ pemberian cairan secara cepat dalam volume kecil dalam
periode waktu pendek untuk hindari overload cairan
→ fluid challenges (+) apabila stroke volume atau cardiac out
put meningkat 10 – 15%
→ caranya: cairan kristaloid 4ml/kg dalam 10 menit
o monitoring: klinis + cardiac output
▪ Non invasif :
- Passive Leg Rising
- Ekokardiografi (diameter vena cava, Vti/ Aortic Blood Flow)
▪ Invasif :
- tekanan vena sentral (Rule 5-2)
- passive leg rising (intra arterial monitor/PICCO/Flotrac Vigileo)
- pulse pressure variation/stroke volume variation (intraarterial
monitoring/PICCO/Flotrac Vigileo)
Fluid Replacement
o Tujuan untuk menggantikan cairan hilang agar perfusi tetap
optimal
o Cairan diberikan seharusnya menyerupai cairan yang hilang
- NaCl 0.9 (saline) pada kasus diare
- cairan isotonis untuk luka bakar
- packer red cell / whole blood pada perdarahan
- sering digunakan untuk menambah dukungan kalori
o Pemberian cairan replacement harus perhatikan, adakah ?
- dehidrasi
- keseimbangan elektrolit (Na, K) dan asam-basa
- balans cairan ++ / overload
Fluid Maintenance (rumatan)
o Indikasi: pasien yang belum toleransi sepenuhnya terhadap
pemberian cairan melalui oral !
o GOAL: untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
o Kriteria cairan maintenance harus menopang kebutuhan
H2O
Glucose Na + K+
1 ml/ kg/ jam
1 – 1.5 g/ kg / 1 – 1.5 mmol / 1 mmol / kg /
atau
hari kg / hari hari
25 ml/kg/ hari
Pemilihan Tipe Cairan
Tipe cairan:
Cairan kristaloid:
- mengandung elektrolit (Na, K, Ca, Cl) dan tidak mengandung molekul
besar sehingga mudah berdifusi ke ruang ekstravaskular
- efektif sebagai cairan pengganti atau rumatan
- berdasarkan tonisitas terdiri dari : isotonis, hipotonis dan hipertonis
- contoh: NaCl 0.9%, Ringer laktat, Asering dan Dekstrose 5%
Cairan koloid:
- mengandung protein (BM > 30.000), mempunyai sifat onkotik sehingga
cairan tidak mudah berdifusi ke ruang ekstravaskular
- contoh: non sintetik (albumin 4%, 20%, 25%) ; sintetik (starch, gelatin
dan dextran 40/70)
GluKosa 5 % iv Dextrose 5% /
Tersisa 10 % setelah kristaloid
sejam pemberian hipotonis
Kristaloid iv
kristaloid
Tersisa 25 % setelah
isotonis
sejam pemberian
Normal saline
Ringer asetat /
laktat
Koloid – albumin iv
Tersisa 80 - 90 % setelah Koloid
sejam pemberian Starch / HES
Albumin
RL, Asering & NS KAEN 3B
KAEN-Mg3
Koloid ? D5 & D10
800 ml 200 ml
KAEN 3B
RL, Asering & NS KAEN-Mg3
Koloid
660 ml 255 ml 85 ml
Gangguan Elektrolit dan Penangananya
(fokus: Hiponatremia, Hipokalemia dan Hipofosfatemia)
Frans Pangalila
Pendahuluan :
gangguan elektrolit sering memberikan gejala non-spesifik
tetapi tidak jarang memberikan gejala gawat darurat :
- gangguan kesadaran, kejang , hipotensi dan syok
Severity Symptoms
• vomiting
• cardio-respiratory arrest
Severe • seizures
( < 125 mEq / L ) • deep somnolence-coma
(GCS ≤ 8)
Manajemen
⓿ Langkah 1 : anamnesa dan pemeriksaan fisk
- lihat status keseimbangan cairan - lembaran observasi
⓿ Langkah 2 : ukur serum osmolality
Hiponatremia
Manajemen
o Prinsip:
- proteksi jantung: ca gluconas iv
- redistribusi kalium dari ekstrseluler ke intraseluler:
insulin + dekstrose + sodium bicarbonat (meylon)
B2 agonis: salbutamol
- eliminasi kalium : furosemide atau hemodialisis
- atasi penyebab dasarnya
Hipofosfatemia ( P+ )
o definisi: serum fosfat < 0.8 mmol/l
o 99% berada pada intraseluler
o Penyebab paling sering:
- paratiroid sekunder - defisiensi Vit D
- penggunaan loop diuretik berlebihan - malnutrisi
- penggunaan antacid pengikat fosfat - diabetik ketoasidosis
berlebihan - sindroma Re-feeding
Asimptomatik
- berikan fosfat Sandoz 1-2 tab effervescent peroral / sonde lambung 3 kali
perhari
- Jangan berikan bersamaan preparate mengandung Ca, Mg dan Al
Simptomatik
- berikan sodium glycerofosfat 20 mmol (2x10 ml) dalam larutan glukosa 5%
250 ml atau NS 0.9% dalam 12 jam melalui akses perifer atau sentral
Berat < 0.3 mmol/L
Otsu-NS® 500 ml
Meylon 8.4%
WIDA KN-2
Electrolytes-CHO AA-CHO-Fat
Crystalloid Colloid AA + CHO
KA-EN 1B®
Asering® WIDA HES 130® KA-EN 3A®
Pan Amin-G
AA
WIDABES® KA-EN 3B®
WIDA HES-BES® Amiparen
Otsu - RL® KA-EN 4A® Aminoleban
Otsu - NS® KA-EN 4B® Kidmin Access
KA-EN MG3® Fat
Acute Loss Replacement AA-CHO-Vit. Otsulip Maintenance
WIDA KN-1 Electrolyte
BFLUID
To complete HOMEOSTASIS requirement
& Nutritional Support