K+ 4 mEq
Ca 3 mEq
Keunggulan:
- Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami
gangguan hati
- Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik
dibanding RL pada neonatus
- Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi
dengan isofluran
- Mempunyai efek vasodilator
- Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA,
dapat
meningkatkan
tonisitas
larutan
infus
sehingga
memperkecil
risiko
- Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus
emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
- < 24 jam pasca operasi
- Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya
300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
- Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
Komposisi: Na+, Cl-, glukosa
c. KA-EN 3A
Indikasi:
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
Komposisi:
Na+ 50 mEq/l
K+ 20 mEq/l
Dextrose 100 gr
Laktat 20 mEq/l
c. KA-EN 3B
Indikasi :
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
Komposisi :
- Na+ 50 mEq/l
- K+ 20 mEq/l
- Dextrose 24 gr
- Cl- 50 mEq/l
d. KA-EN MG3
Indikasi :
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan
kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral
terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium 20 mEq/L
- Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
Komposisi :
Na+ 60 mEq/l
Cl- 50 mEq/l
e. KA-EN 4A
Indikasi :
-
Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai
kadar konsentrasi kalium serum normal
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
f. KA-EN 4B
Indikasi:
- Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
- Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
- Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
- Na 30 mEq/L
- K 8 mEq/L
- Cl 28 mEq/L
- Laktat 10 mEq/L
- Glukosa 37,5 gr/L
g. NaCl (Otsu-NS)
Indikasi/ rasional:
Untuk resusitasi
Komposisi:
- Na+ 154 meq
- Cl- 154 meq
Resusitasi
Asidosis metabolik
i. MARTOS-10
Indikasi:
-
Untuk menyediakan tambahan air dan karbohidrat sebelum dan sesudah operasi.
Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat,
stres berat dan defisiensi protein.
Komposisi : Maltosa
j. AMIPAREN
Indikasi:
-
Luka bakar
Infeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
Komposisi :
- L-leucine 4 gr
- Lisoleusine 8 gr
- L-trigosine 0,5 gr
- L-Methionine 3,9 gr
k. AMINOVEL-600
Indikasi:
- Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
- Penderita GI yang dipuasakan
- Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
- Stres metabolik sedang
- Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
l. PAN-AMING
Indikasi:
- Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
- Nitrisi dini pasca operasi
- Tifoid
Komposisi: asam amino
Implikasi Keperawatan Larutan Intravena
Jenis/ Contoh
Larutan isotonik
Ringer
Laktat
(larutan
elektrolit
yang kompartemen
vaskuler,
vaskuler.
memperbanyak
seimbang)
volume
Kaji
tanda-tanda
pertama
memberikan
air
kali
pemberian
bebas
saat
tetapi
dextrose
pada
klien
peningkatan
Larutan Hipotonik
tekanan
berisiko
mengalami
intrakranial
karena
untuk
yang
air
bebas
dan
menangani
NaCl 0,33% (sepertiga konsentrasi salin eliminasi zat sisa oleh ginjal. Jangan berikan
normal)
pada
klien
peningkatan
yang
tekanan
berisiko
mengalami
intrakranial
karena
cairan
Kebutuhan cairan ketika overload yakni identifikasi adanya overload
cairan, monitoring input-output, monitoring lab value, monitoring BB,
observasi tanda gejala kelebihan cairan, Diet Natrium, tidak mengacu berat
badan karena BB bercampur antara lemak, protein dan cairan.
Tipe cairan terapi
Jumlan cairan
Terapi pemeliharaan
1500-2000
83-125
ml/jam
atau
1,5-2
pemeliharaan cairan
ml/menit
(tergantung
BB
individu)
Terapi Hidrasi
1000-3000
60-120
ml/jam
atau
1-2
ml/menit
kemudian lebih lanjut dihitung tergantung pada apakah pompa infus digunakan atau
tingkat cairan disesuaikan secara manual seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
Requirement per hour (ml/hr) = Requirement per day (ml/24hr) 24
Usia
mL/ 24 jam
3 hari
3,0
1 tahun
2 tahun
9,5
11,8
6 tahun
20,0
10 tahun
28,7
14 tahun
45,0
18 tahun
54,0
(orang dewasa)
Referensi
Potter, P.A & Perry, A.G. (2006). Fundamental of Nursing: Concept, Process and Practice.
Fourth Edition. Volume 2. St.Louis: Mosby Year Book Inc
Sherwood, L. (2004). Human Physiology: from Cells to System. Fifth Edition. California:
Thomson Learning.
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2001). Brunner & Suddarts Textbook of Medical-Surgical
Nursing. Philadelphia : Lippincott Inc
Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC
Tamsuri, A. (2009). Klien dengan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Jakarta:
EGC
Kee, Joyce Le Fever., Paulanka Betty J., Polek Carolee. 2010. Handbook of Fluid,
Electrolytte and Acid Base Imbalance (3rd Ed). USA : Delmar
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3038406/
diakses
dan
diunduh
10