Anda di halaman 1dari 45

TERAPI CAIRAN

VICKLEN S. PESIWARISSA
2018-84-081
POINTS
1. PERPINDAHAN SUBSTANSI
2. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
3. KEBUTUHAN CAIRAN
4. TERAPI CAIRAN
5. PARAMETER KEBERHASILAN TC
1. PERPINDAHAN SUBSTANSI
Perpindahan substansi
1. Permeable 1. Pasif
2. Non-permeable 2. Aktif
3. Semipermeable
Perpindahan substansi
1. Difusi
• Tanpa membran, ke segala arah
• Konsentrasi zat terlarut tinggi  konsentrasi zat terlarut
rendah

2. Osmosis
• Membran semipermeable, searah
• Air berpindah ke daerah zat terlarut tinggi

3. Filtrasi
• Perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi membran
• Cairan keluar dari daerah bertekanan tinggi
Pergerakan cairan Difusi

Osmosis
Perpindahan substansi
4. Transport aktif

• Untuk mengembalikan substansi yang


berdifusi dari daerah yang konsentrasinya
rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi
• Transport ini melawan perbedaan
konsentrasi
2. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Persentase Air Dalam Tubuh
Body (100%)

Water Tissue
60% 40%

ICS ECS
40% (60) 20% (40)

Interstitial space Intravascular space 5%


15% (30) (10)
ICS Fluid

• Merupakan cadangan cairan tubuh terbesar.

Pada orang dewasa sekitar 2/3 (sekitar 27 liter

rata2 untuk dewasa pria dengan BB 70 Kg).


ECS Fluid

• Cadangan cairan di luar sel (15 liter pada pria dewasa

dengan BB 70 Kg)

• Cairan Intravaskular  darah, protein plasma, dan

ion

• Cairan Interstisial (11-12 liter pada orang dewasa


Kandungan cairan

1. Elektrolit 2. Non-Elektrolit
• Natrium • Glukosa
• Kalium • Protein
• Kalsium
• Magnesium
• Clorida
Komposisi Elektrolit dan nonelektrolit
pada Cairan Tubuh

mEq/l Plasm Interstitial Interselular


\
Na 142 114 15
K 4 4 150
Ca 5 2,5 2
Mg 3 1,5 27
Cl 103 114 1
HCO3 27 30 10
HPO4 2 2 100
SO4 1 1 20
Asam Organik 5 5 0

Protein 16 0 63
TOTAL 154 152 194
Persentase Air Dalam Tubuh
3. KEBUTUHAN CAIRAN
Bayi dan Anak

Dewasa
Faktor yg mempengaruhi kebutuhan
cairan
4. TERAPI CAIRAN
Definisi
Tindakan untuk memelihara ataupun mengganti cairan tubuh
dengan pemberian cairan infus kristaloid (elektrolit) atau koloid
(plasma ekspander) secara intravena untuk mengatasi berbagai
masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, meliputi
menggantikan volume cairan yang hilang akibat perdarahan,
dehidrasi atau syok.
Tujuan
1. Mengganti cairan yang hilang
2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang
berlangsung
3. Mencukupi kebutuhan harian
4. Mengatasi syok
5. Mengoreksi dehidrasi
6. Mengatasi kelainan akibat terapi lain
Sifat cairan
1. Isotonik
2. Hipotonik
3. Hipertonik
Penatalaksanaan terapi cairan
meliputi
1. Resusitasi cairan
2. Terapi rumatan
Macam-macam Cairan yang Dapat
Digunakan dalam Terapi Cairan
1. Cairan Kristaloid
a. Ringer laktat
b. NaCl 0,9% (normal saline)
c. Dextrose 5% dan 10%

2. Cairan Koloid
a. Koloid Alami yaitu fraksi protein plasma 5% dan albumin manusia
( 5 dan 2,5%).
b. Koloid Sintesis, yaitu
- Dextran
- Hydroxylethyl Starch (Heta starch)
- Gelatin
Jenis-jenis cairan

cairan yang tersusun dari Koloid alami


makromolekul agar bertahan
KOLOID lebih lama di rongga vascular
dibanding cairan kristaloid.
Sehingga koloid dapat Koloid sintetis
mempertahankan volume
vascular lebih efektif.

Kristaloid adalah cairan sodium-based


KRISTALOID electrolyte atau bisa dibilang sama komposisi
nya dengan ECF (Extracellular Fluid), ukuran
molekul lebih kecil sehingga mudah menembus
membrane kapiler lebih mudah. Selain itu harga
juga lebih murah
JENIS CAIRAN INFUS
JENIS CAIRAN INFUS
☛ Contoh : Ringer Lactate, NaCl 0,9%
Koloid
Koloid Alami: Albumin Solution, Plasma protein fraction, Fresh Frozen Plasma

Koloid Sintetis: Gelatin, Hydroxyethyl Starch, Dextrans


Terapi Cairan Resusitasi
• Pemberian infus Normal Saline (NS), Ringer Asetat (RA), atau
Ringer laktat (RL) sebanyak 20 ml/kg selama 30-60 menit.
• Pada syok hemoragik bisa diberikan 2-3 l dalam 10 menit.
Larutan plasma ekspander dapat diberikan pada luka bakar,
peningkatan sirkulasi kapiler seperti MCI, syok kardiogenik,
hemoragik atau syok septik. Koloid dapat berupa gelatin
(hemaksel, gelafunin, gelafusin), polimer dextrose (dextran 40,
dextran 70), atau turunan kanji (haes, ekspafusin)

Jika syok terjadi :


• Berikan segera oksigen
• Berikan cairan infus isotonic RA/RL atau NS
• Jika respon tidak membaik, dosis dapat diulangi
PENATALAKSAAN TERAPI
CAIRAN

Indikator untuk memulai resusitasi cairan antara lain :

1.Tekanan darah sistolik < 90 mmHg dan/atau mean


arterial pressure (MAP) <60 mmHg
2.Pengisian kapiler (Capillary Refill Time) > 2 detik dan
akral dingin
3.Denyut nadi > 100x/menit
4.Napas >20x/menit
PENATALAKSAAN TERAPI
CAIRAN
Terapi Rumatan

Bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan


nutrisi. Orang dewasa rata-rata membutuhkan cairan 30-35
ml/kgBB/hari dan elektrolit utama Na+ = 1-2 mmol/kgBB/hari
dan K+ = 1 mmol/kgBB/hari.
Kebutuhan tersebut merupakan pengganti cairan yang hilang
akibat pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat
(lewat kulit) dan pengeluaran lewat paru atau dikenal
dengan insensible water losse. Digunakan rumus Holiday
Segar 4:2:1.
PENATALAKSAAN TERAPI
CAIRAN
Terapi Rumatan

Pemberian cairan rumatan :


1.Kebutuhan cairan rumatan adalah 25-30 mL/KgBB/hari
2.Kebutuhan K,Na, dan Cl kurang lebih 1 mmol/KgBB/hari
3.Kebutuhan glukosa 50-100 g/hari untuk mencegah ketosis
4.Untuk pasien obesitas, pemberian cairan rumatan mengikuti
berat badan ideal. Biasanya kebutuhan cairan kurang dari 3 L
per harinya.
5.Pemberian cairan jangan melebihi 30 mL/KgBB/hari.
Pertimbangkan pemberian yang lebih sedikit (misalnya 25
mL/KgBB/hari) untuk pasien berusia tua/pasien geriatric atau
memiliki gangguan ginjal atau jantung.
Perubahan jumlah dan komposisi
cairan tubuh

1. Dehidrasi
2. Perdarahan
3. Luka bakar
4. Puasa perioperatif
JENIS CAIRAN INFUS DAN
INDIKASINYA
Cairan Pemeliharaan

Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin,


feses, paru, dan keringat. Jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda
sesuai dengan umur yaitu :
Cairan Pengganti
Bertujuan untuk mengganti kehilangan cairan tubuh yang disebabkan oleh
proses patologi yang lain seperti fistula, efusi pleura, asites, drainage
lambung, dehidrasi, dan perdarahan pada pembedahan atau cedera.

Cairan Untuk Tujuan Khusus


Digunakan khusus seperti natrium bikarbonat 7,5%, kalsium glukonas.
Untuk tujuan koreksi khusus terhadap gangguan keseimbangan
elektrolit.
Cairan Nutrisi

Digunakan untuk nutrisi parentral pada pasien yang tidak mau


makan, tidak boleh makan dan tidak bisa makan secara peroral.
Defisit volume

Penyebab:
•Intake Kurang: Anoreksia berat, obstruksi saluran esofagus
•Pengeluaran berlebihan: Muntah, Luka bakar, Demam, Diare

DEHIDRASI
DEHIDRASI
Cairan keluar > Masuk

Dehidrasi

* Menggunakan
Mempertahankan Vol Cairan Intrasel &
Plasma (*) interstitial

↑ Osmolalitas

Akibat penarikan air


Pengerutan sel dari intrasel ke
ekstrasel
Dehidrasi Derajat Dehidrasi

Macam-macam
Klinis Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi
Dehidrasi:
Ringan (4%) Sedang (8%) Berat (12%) •Dehidrasi Isotonis
Keadaan Umum Baik, Compos Gelisah, rewel Letargik, tak sadar •Dehidrasi Hipotonis
•Dehidrasi Hipertonis
Mentis ,lesu
Mata cekung, Normal Cekung Sangat cekung
keing
Air mata Ada Kering Kering sekali
Mulut atau lidah Lembab Kering Sangat kering,
kering pecah-pecah
Haus Minum normal Haus Tak bisa minum
Turgor Baik Jelek Sangat jelek
Nadi Normal Cepat Cepat sekali
Tekanan darah Normal Turun Turun sekali
Air kemih Normal Kurang, oliguri Kurang sekali
5. PARAMETER KEBERHASILAN
TERAPI CAIRAN
1. HR dan BP
2. Vena perifer
3. Berat badan
4. Rasa haus
5. Intake dan Output
6. Kulit
7. Laboratorium
T HAN K Y O U

Anda mungkin juga menyukai