Disusun oleh :
Ananda Umica R 1102014022
Aulia Anjasari 1102013048
Farhan Fauzan 1102014093
Nabila Kurniati 1102014181
Vini Tien Hajjar D 1102014274
Pembimbing :
Dr. lucy Garwati Sp.An
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANASTESI
1. Kompartemen Cairan Tubuh
1.1Pembagian Kompartemen Cairan Tubuh
﹡ Komponen tubuh manusia yang paling banyak
adalah air.
﹡ Presentase air tubuh bervariasi antar individu
tergantung dari variabilitas jumlah jaringan lemak.
﹡ Jaringan lunak seperti otot, kulit, dan organ internal
memiliki kandungan air 70-80%. Tulang yang relative
kering mengandung air 22%.
﹡ Lemak adalah jaringan yang paling kering, yaitu
hanya 10%.
Presentase Air Pada
Berbagai Organ
Presentase Air Pada Tiap Individu
Proporsi Cairan Tubuh
Komposisi Cairan Elektrolit
1.2 Proses Pergerakan Cairan Tubuh
• Difusi
• Tek. Hidrostatik
• Tek. Osmotik
• Transpor Aktif
• Transpor Pasif
Difusi
Pertukaran antara plasma dan cairan interstitial terjadi di
seluruh dinding kapiler
Transpor Aktif
Transpor pasif
1.3 Keseimbangan Osmotik
Non
elektrolit
elektrolit
12
Transport membran
13
Konsentrasi Cairan
14
HIPOTONIK
TERJADI PADA:
1. Pasien dengan gagal ginjal
2. Intake H2O cepat
3. Syndrome of Inappropiate
secretion of vasopressin
15
HIPOTONIK
Konsentrasi zat
terlarut Air berdifusi ke
dalam sel Osmolaritas
impermeable sama
rendah
Sel bengkak
ISOTONIK
17
HIPERTONIK
TERJADI PADA:
1. Insufusiensi Intake H2O
2. Output H2O yang
berlebihan
3. Diabetes Insipidus
18
HIPERTONIK
Konsentrasi zat
terlarut Air keluar dari sel
impermeable ke CES Osmolaritas sama
tinggi
Sel menciut
1.4 Asupan dan kehilangan cairan dan elektrolit
pada keadaan normal
• Demam
Faktor ↑kebutuhan • Hiperventilasi
• Suhu lingkungan ↑
Cairan • Aktivitas yang berlebihan
• Setiap kehilangan yang abnormal
(diare atau poliuria )
1100-1400 ml
250-300 ml per hari
per hari 800-100 ml ml per hari
Total : ± 2500 ml
Pengeluaran Cairan
Insensible
Water ↑1oC →+ 12%
Sensible
Water Loss
Loss
Third
Space
Loses Kehilangan cairan ke
dalam ruang yang
tidak terlihat
Perbedaan kadar
↓
Pompa Na K ATPase
Pengeluaran Elektrolit
1.5 perubahan cairan tubuh
Perubahan Volume
• Defisit volume
• Kelebihan volume
Perubahan konsentrasi
• Hiponatremia
• Hipernatremia
• Hipokalemia
• Hiperkalemia
Perubahan komposisi
• Asidosis respiratorik
• Alkalosis respiratorik
• Asidosis metabolik
DEFISIT VOLUME DEHIDRASI
Indikasi
Kontraindikasi
Klasifikasi cairan
Cairan Hipotonik
Cairan isotonik
Cairan Hipertonik
Kristaloid
D5 ½ NS 5000 77 77 406
﹡ Plasma expander
﹡ mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas
osmotik cairan ini cenderung bertahan agak lama
dalam ruang intravaskuler.
﹡ terdiri dari molekul-molekul besar yang sulit
menembus membrane kapiler, digunakan untuk
mengganti cairan intravaskuler.
Koloid
﹡ Cenderung tidak keluar dari membrane kapiler dan
tetap berada dalam pembuluh darah, bersifat
hipertonik dan dapat menarik cairan dari pembuluh
darah.
﹡ penggunaannya membutuhkan volume yang sama
dengan volume plasma yang hilang. Digunakan untuk
menjaga dan meningkatkan tekanan osmose plasma.
Asering v Otsu RL
KAEN 1B KAEN 4A
Tatalaksana dehidrasi
REHIDRASI
kristaloid
resusitasi
koloid
Terapi
cairan
elektrolit
rumatan
nutrisi
1. Tentukan defisit cairan
2. Atasi dengan pemberian cairan kristaloid 20 – 40
cc/kgBB dalam ½ sampai 1 jam
3. Sisa defisit 50% dalam 8 jam pertama dan 50%
dalam 16 jam berikutnya
4. Rumus pemberian cairan = % defisit x BB (gram)
1. Resusitasi cepat 20-40 cc/kgBB/jam, dapat diulangi
2. Resusitasi lambat ½ defisit + maintenance atau
2cc/kgBB/jam
5. Diberikan 8 jam I dan sisanya diberikan 16 jam II
6. Kondisi dikatakan telah teratasi atau hidrsi apabila
urine output 0,5-1 cc/kgBB/jam
Terapi cairan pada pembedahan
○Mencari kebutuhan cairan maintenance (4-2-1)
○Hasilnya X lama puasa
○Tentukan jenis operasinya (SO) :
■Ringan 4x BB
■Sedang 6xBB
■Berat 8xBB
○1 jam pertama operasi : (1/2 PP)+M+SO
○1 jam kedua operasi : (1/4pp)+M+SO
Transfusi