Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Promosi Kesehatan adalah upaya puskesmas untuk meningkatkan kemampuan
pasien, individu sehat, keluarga (rumah tangga) dan masyarakat agar pasien dapat
mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, individu sehat,
keluarga dan masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah
masalah kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, sesuai
sosial budayanya, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
(DEPKES, 2016).
Sasaran promosi kesehatan dikenal ada tiga jenis sasaran, yaitu sasaran primer
yang sasaran utamanya adalah pasien, individu sehat, dan keluarga sebagai komponen
dari masyarakat, yang diharapkan dapat mengubah perilaku hidup mereka menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat. Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat,
baik informal (pemuka adat, agama, dan lain-lain) maupun pemuka formal (petugas
kesehatan, pejabat pemerintahan), organisasi kemasyarakatan dan media massa yang
diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS sasaran primer.
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta
mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Promosi kesehatan
dilakukan melalui strategi pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi yang dilandasi
oleh semangat kemitraan. (DEPKES, 2013).
Masalah promosi kesehatan berkaitan dengan masalah lain di luar kesehatan
itu sendiri. Pertama, karena tenaga kesehatan yang masih sedikit, sehingga sumber
daya manusia untuk melakukan promosi kesehatan masih terbatas. Kedua, masih
adanya kepercayaan masyarakat terhadap mitos, sehingga sulit menerima pendidikan
kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Sebagai salah satu negara
berkembang dengan jumlah dari 265 juta jiwa, masalah promosi kesehatan di

1
Indonesia dianggap kurang maksimal akibat hal-hal yang telah disebutkan diatas,
maka dari itu, menimbang kepada mudahnya akses informasi di kota besar, kami
berminat untuk mengevaluasi kinerja Promosi Kesehatan Puskesmas Kecamatan
Senen.

1.2. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)


1.2.1. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes 75
tahun 2014). Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas
kepada masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem (Permenkes No.75 tahun 2014).
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana dibicarakan
upaya pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan
dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul gagasan
untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan konsep yang
sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain:
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan
rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
mengabaikan kuratif - rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).

2
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu Hidup dalam lingkungan
sehat

3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok


dan masyarakat.

1.2.2. Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, dan Fungsi Puskesmas


1. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
a) Paradigma sehat;
b) Pertanggungjawaban wilayah;
c) Kemandirian masyarakat;
d) Pemerataan;
e) Teknologi tepat guna; dan
f) Keterpaduan dan kesinambungan (Permenkes 75 tahun 2014).

3
2. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat (Permenkes 75 tahun 2014).
3. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya (Permenkes 75
tahun 2014).

1.2.3. Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama


1. Upaya kesehatan masyarakat esensial
a) Pelayanan promosi kesehatan;
b) Pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d) Pelayanan gizi; dan
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (Permenkes 75 tahun
2014).
2. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan
upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing- masing Puskesmas
(Permenkes 75 tahun 2014).

1.2.4. Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama

a) Rawat jalan;

4
b) Pelayanan gawat darurat;
c) Pelayanan satu hari (one day care);
d) Home care; dan/atau
e) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
(Permenkes 75 tahun 2014).

1.2.5. Program Promosi Kesehatan di Puskesmas


Promosi kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan menginfo`rmasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar
berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga
dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.
Promosi kesehatan itu sendiri harus dilaksanakan dalam bentuk:
1. Pengembangan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
2. Penciptaan lingkungan yang kondusif
3. Penguatan gerakan masyarakat
4. Pengembangan kemampuan individu
5. Penataan kembali arah pelayanan kesehatan.
Promosi kesehatan diselenggarakan dengan strategi pemberdayaan masyarakat,
advokasi, dan kemitraan berikut penjelasanya:
1. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk menciptakan kesadaran,
kemauan, serta kemampuan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam
rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif di berbagai upaya kesehatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
dilaksanakan dengan cara memfasilitasi proses pemecahan masalah melalui
pendekatan edukatif dan partisipatif, serta dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan, potensi, dan sosial budaya setempat.
Peran petugas puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan:
a. Sebagai katalisator (catalyst)

5
b. Sebagai pemberi bantuan dalam proses (process helper)
c. Sebagai penghubung dengan sumber daya (resource linker)
d. Sebagai pemberi solusi (solution giver)
e. Sebagai pemantau dan penilai
Fungsi petugas puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan:
a. Melakukan pembinaan
b. Melakukan advokasi
c. Melakukan pemantauan dan penilaian
d. Menggalang komunikasi
e. Memberi kesempatan konsultasi

2. Advokasi
Advokasi memberikan dukungan kebijakan publik yang bermanfaat untuk
peningkatan kesehatan masyarakat dengan tujuan untuk mendorong
dikeluarkannya kebijakan publik oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung
dan menguntungkan kesehatan.
Bentuk dukungan yang diberikan seperti komitmen politis (political
commitment), dukungan kebijakan (policy support), penerimaan sosial (social
acceptance) dan dukungan sistem (system support).
Bentuk-bentuk advokasi di tingkat puskesmas, yaitu lobi politik (political
lobying), seminar/presentasi, media advokasi, dan asosiasi. Advokasi dilakukan
kepada para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan guna mendapatkan
dukungan dalam bentuk kebijakan dan sumber daya yang diperlukan. Hasil dari
advokasi di setiap jenjang pemerintahan dapat diinformasikan dan dijadikan bahan
advokasi ke jenjang pemerintahan yang lain secara timbal balik.

3. Kemitraan
Kemitraan adalah hubungan (kerjasama) yang sinergis antara dua pihak atau
lebih untuk melaksanakan sesuatu kegiatan, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan

6
dan saling menguntungkan (memberi manfaat) guna mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing
Kemitraan dilaksanakan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan
advokasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta
dilaksanakan dengan prinsip kesamaan kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan
kedudukan, dan transparansi di bidang kesehatan.

Sasaran promosi kesehatan di puskesmas:


1) Primer
Individu, keluarga, kelompok masyarakat rentan yang mengalami masalah
kesehatan.

2) Sekunder
Individu atau kelompok yang mempunyai potensi mendukung
penyelenggaraan promkes di puskesmas: lintas program/petugas kesehatan,
kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, ormas, lintas sektor, dan
lain-lain.
3) Tersier
Pengambil keputusan/penentu kebijakan yang mempunyai potensi
memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya terhadap
penyelenggaraan promkes: RT, RW, lurah, camat, ketua PKK.

Peran promosi kesehatan dalam mendukung tujuan pembangunan kesehatan


di puskesmas bukan sekedar melakukan penyuluhan atau penyebarluasan
informasi kesehatan, tetapi melakukan upaya pemberdayaan masyarakat yang
didukung oleh kegiatan advokasi, KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) serta
kemitraan.

Langkah-langkah pengelolaan promosi kesehatan di puskesmas:


1) Perencanaan (P1)
a. Penyusunan profil puskesmas dan atau data keluarga sehat

7
b. Analisis data
c. Rumusan masalah

2) Pelaksanaan (P2)
a. Rencana kegiatan
b. Implementasi kegiatan
3) Pemantauan dan penilaian (P3)
a. Monitoring
b. Evaluasi
c. Sosialisasi
Penyelenggaran promosi kesehatan harus didukung dengan metode dan
media yang tepat, data dan informasi yang valid/akurat, serta sumber daya yang
optimal termasuk sumber daya manusia yang profesional.

1.3. Kecamatan Senen


1.3.1. Keadaan Geografis
1.3.1.1. Letak Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah 423,7
Ha, terdiri dari enam kelurahan, 47 RW (Rukun Warga), dan 509 RT (Rukun
Tetangga).

8
Gambar 1.1. Peta Kecamatan Senen
Luas wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah
423,7 Ha, terdiri dari enam kelurahan, 47 RW (Rukun Warga), dan 509 RT
(Rukun Tetangga).

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan RT di Kecamatan Senen


Luas Jumlah Jumlah Rata-
Nama Kepadatan
No Wilayah Penduduk Rumah rata
Wilayah Penduduk/(km2)
(Ha) (Jiwa) Tangga Jiwa/RT
1 Senen 80,9 5.422 35 155,5 67,3
2 Kwitang 44,7 15.690 81 192,7 349,2
3 Kenari 91,5 9.019 54 167 98,6
4 Kramat 70,87 26.988 96 281,125 380,8
5 Paseban 71,4 20.155 115 175,3 282,2
6 Bungur 64,4 18.045 129 139,9 280,2
Total 423,7 95.258 509 187,1 224,8

1.3.1.2. Batas Wilayah


Batas-batas wilayah kecamatan senen :
 Bagian Utara : Jalan Pejambon, Jalan Abdurahman Saleh, Jalan Kalilio Senen,

9
Jalan Kepu Selatan, Jalan Gunung Sahari I, dan Jalan Kalibaru
Timur Raya
 Bagian Timur : Jalan Kereta Api dan Kali Sentiong
 Bagian Selatan : Jalan Pramuka, Jalan Matraman, Jalan Letjen Suprapto
 Bagian Barat : Kali Ciliwung

1.3.2. Keadaan Demografi


1.3.2.1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan laporan tahunan Kecamatan Senen 2018, jumlah penduduk di
wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2018 berjumlah
95.258 jiwa, terdiri dari laki-laki 43.906 jiwa dan perempuan 51.352 jiwa,
sedangkan jumlah rumah tangga ada 509 buah. Adapun rincian jumlah penduduk
di wilayah Kecamatan Senen adalah sebagai berikut

1.3.2.2. Mata Pencaharian


Mata Pencaharian penduduk di wilayah kerja Kecamatan Senen sebagian
besar adalah buruh dan karyawan swasta.

Tabel 1.2. Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Senen


Pekerjaan
Kelurahan
TNI/POLRI PNS Lainnya
Senen 316 12 5.546
Kwitang 18 158 5.313
Kenari 138 301 7.081
Kramat 173 372 24.135
Paseban 45 38 28.055
Bungur 1.854 246 5.076
Jumlah 2.544 1.172 75.206

1.4. Puskesmas Kecamatan Senen


1.4.1. Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Senen
Kecamatan Senen terdiri dari 6 kelurahan yaitu kelurahan Senen, Kwitang,
Kramat, Paseban, Bungur dari setiap kelurahan memiliki Puskesmas pelayan

10
masing-masing kecuali Kelurahan Senen tidak memiliki puskesmas kelurahan.
Setiap puskesmas kelurahan dikoordinator oleh Puskesmas Kecamatan Senen.

1.4.2. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Kecamatan Senen


1.4.2.1. Visi Puskesmas
1. Mewujudkan Kecamatan Senen sehat
2. Menjadi Puskesmas terbaik kebanggaan masyarakat Jakarta

1.4.2.2. Misi Puskesmas


1. Meningkatkan kualitas SDM secara menyeluruh dan berkesinambungan
2. Meningkatkan pelayanan prima yang terpadu dan berorientasi kepada
kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan efektivitas sarana dan prasarana secara tepat guna
4. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan lintas sectoral dan
instansi terkait secara berkesinambungan.
5. Menggerakkan dan memberdayakan komponen pendukung dalam
pembangunan kesehatan.
1.4.2.3. Motto Puskesmas
“Anda Sehat Kami Puas”

1.4.3. Manajemen Puskesmas Kecamatan Senen


a. Penyusunan Perencanaan Anggaran
Mulai tahun 2000, semua Puskesmas di DKI Jakarta berubah menjadi
Puskesmas Swadana dengan dua sumber anggaran, yaitu swadana yang
merupakan anggaran yang diperoleh dari retribusi lalu digunakan langsung
setelah disetor ke bank DKI selama satu bulan. Anggaran lainnya adalah
APBD. Sistem perencanaan Puskesmas adalah bottom up planning, yaitu
perencanaan dari bawah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
Puskesmasnya. Tahun 2007 semua Puskesmas di DKI Jakarta menjadi Badan
Layanan Umum Bertahap (BLU Bertahap) dengan harapan puskesmas dapat

11
mengatur anggarannya sendiri sesuai kebutuhan dan lebih fleksibel dari
Swadana. Teknisnya penyusunan perencanaan melibatkan Puskesmas
Kelurahan dan koordinator program lalu diolah dan disesuaikan dengan pagu
anggaran dari Bapeda DKI Jakarta. Perencanaan dibuat melalui proses yang
panjang karena harus dikoreksi dan disahkan oleh DPRD dan Departemen
Dalam Negeri (DDN). Dokumennya disebut DPA yaitu Dokumen Pelaksanaan
Anggaran.

b. Penyusunan Rencana Kerja


Seluruh koordinator program maupun koordinator unit pelayanan
membuat rencana kerja di setiap kegiatan rutinnya maupun kegiatan yang
anggarannya disetujui sebagai tupoksinya sebagai koordinator. Rencana kerja
tersebut dilaporkan ke kepala urusan dan diketahui oleh kepala Puskesmas.
c. Komunikasi Internal dan Pembinaan Pegawai
Mini lokakarya, rapat koordinator program dan rapat lainnya
merupakan wadah komunikasi internal bagi karyawan. Masalah-masalah
Puskesmas dapat dikemukakan, dibahas, dan diberi solusinya sehingga tercipta
suasana kerja yang diharapkan.
d. Pemantauan Pelaksanaan Pengendalian Program/Kegiatan
Pemantauan pelaksanaan pengendalian program/kegiatan dilakukan
setiap hari oleh kepala urusan dan di awal bulan melaporkan kegitatan-
kegiatannya maupun anggaran dalam bentuk monitoring. Hasil laporan
anggaran ini langsung dilaporkan ke dinas kesehatan oleh kepala Puskesmas
dalam rapat monitoring.
e. Evaluasi Kinerja Pegawai/Organisasi
Dalam rangka menciptakan aparatur Pemda DKI yang profesional,
akuntabel dan berorientasi terhadap pelayanan prima kepada masyarakat, maka
setiap bulan kepala urusan dan kepala Puskesmas membuat penilaian kinerja
pegawai sesuai UU No.43/1999, PP No.30 tahun 1990 tentang peraturan

12
disiplin PNS, dan Pergub No.31 tahun 2006 tentang Juklak Pemberian TPP
Pegawai Pemda.

1.4.4. Sumber Daya Manusia


Pada tabel di bawah ini dapat dilihat sumber daya manusia pada Puskesmas
Kecamatan Senen pada tahun 2018.

Tabel. 1.3. Sumber Daya Manusia di Puskesmas Se- Kecamatan Senen


Puskesmas Jumlah
Jenis
Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur
dr. Spesialis - - - - - - -
dr. Umum 16 2 2 2 2 2 26
dr. Gigi 3 1 1 1 1 1 8
Apoteker 1 1 - 1 - - 3
Bidan 17 2 2 2 2 2 27
Perawat 17 4 4 4 4 4 37
Perawat gigi 2 - - 1 1 - 4
As.Apoteker 8 - 1 - 1 1 11
Analisis Lab 4 1 1 1 1 1 9
Lain - lain 31 5 5 6 4 5 56
Jumlah 99 16 16 18 16 16 181
Sumber : Puskesmas Kecamatan Senen, 2018

1.4.5. Sarana dan Prasarana


Di Puskesmas Kecamatan Senen juga dilengkapi fasilitas perlengkapan
medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah perlengkapan dan
alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada Puskesmas. Perlengkapan alat-alat
medis diantaranya:
a. Basic Equipment
b. Public Health Nursing and Midwifery kit
c. Diagnostic and Surgical Equipment
d. Physician kit
e. Health Education Equipment

13
f. Laboratory Equipment
g. Nebulizer
h. Screening kit bagi UKS di Puskesmas
i. Alat-alat imunisasi
j. Alat-alat penyuluhan
k. Perangkat peralatan gigi
l. Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan
m. EKG
n. Slitlamp
o. Optotipe Snellen/Snellen chart
p. Optik kaca mata
q. Alat-alat KB
r. Bangku ginekologi
s. Klinik jiwa
t. Tes Ishihara
u. Inkubator neonatus

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Senen:


1. Meubel
a. Meja periksa 16 buah
b. Meja rapat 2 buah
c. Meja kerja 40 buah
d. Kursi 60 buah
e. Bangku tunggu 60 buah
2. Kendaraan/Transportasi
a. Mobil puskesmas keliling 2 unit
b. Sepeda motor 9 unit
3. Perlengkapan Kantor
a. Administrasi (formulir, kertas, map, dll)
b. Mesin ketik (portable, elektronik)

14
c. Mesin hitung
d. Brankas
e. Personal computer 10 unit
f. LCD 1 buah
g. Tablet PC 15 buah
4. Alat Komunikasi
a. Telepon dengan Intercom
5. Alat Kelistrikan
6. Generator Diesel
1.5. Program Promosi Kesehatan Puskesmas
1.5.1. Definisi
Menurut WHO (World Health Organization), promosi kesehatan adalah
proses yang memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kendali atas
dirinya untuk meningkatkan kesehatan. Promosi kesehatan juga upaya
penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada
penyebaran informasi. Sementara, menurut Kementerian Kesehatan, Promosi
Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.

1.5.2. Tujuan
Tujuan penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi
promosi kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu

15
meningkatkan kesehatannya.
Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO adalah mengubah perilaku
individu/masyarakat di bidang kesehatan dengan tujuan khusus untuk menjadikan
kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat, menolong individu agar
mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan
hidup sehat, serta mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada

1.5.3. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


Ruang lingkup sasaran promosi kesehatan adalah keempat determinan
kesehatan dan kesejahteraan seperti terlihat dalam model Bloom (Forcefield
Paradigm of Health and Wellbeing), yaitu:
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan Kesehatan
4. Faktor Genetik
Dalam teori Bloom ini diungkapkan bahwa antara keempat faktor diatas
terjadi saling mempengaruhi. Perilaku mempengaruhi lingkungan dan lingkungan
mempengaruhi perilaku. Faktor pelayanan kesehatan, akan berperan dalam
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bila pelayanan yang
disediakan digunakan oleh masyarakat. Faktor genetik yang tidak menguntungkan
akan berkurang risikonya bila seseorang berada dalam lingkungan yang sehat dan
berperilaku sehat. Dengan demikian, perilaku memainkan peran yang penting bagi
kesehatan.

1.5.4. Sasaran Promosi Kesehatan


Sasaran dari pelaksanaan promosi kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Primer: upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien,

16
individu sehat, dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak
bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Sasaran Sekunder: Para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (pemuka
adat, pemuka agama, dll), maupun pemuka formal (petugas kesehatan,
pejabat pemerintahan, dll), organisasi kemasyarakatan dan media massa.
Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS serta turut
menyebarkan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang
kondusif bagi PHBS.
3. Sasaran Tersier: para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang
berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber
daya.

1.5.5. Kegiatan Program Promosi Kesehatan


a. Kegiatan di Dalam Gedung Puskesmas
Promosi kesehatan di Dalam Gedung puskesmas adalah promosi
kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di
tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat,
tempat pembayaran, dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut:
a) Di tempat pendaftaran, jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Alur pelayanan puskesmas
2. Jenis pelayanan kesehatan
3. Denah poliklinik
4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat itu
5. Peraturan kesehatan seperti, dilarang merokok, dilarang meludah
sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.
6. Petugas memberikan salam dan sambutan menyenangkan pada
pengunjung puskesmas dengan baik.
b) Di poliklinik, jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:

17
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien tentang
penyakit dan obatnya.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet).
3. Diruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran
film, pemutaran radio, tape recorder, dan media lain yang berisi penyakit
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa
diperoleh di puskesmas tersebut.
c) Di ruang pelayanan KB dan KIA, jenis informasi yang disediakan antara
lain:
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pasien tentang penyakit dan obatnya serta pelayanan-pelayanan lain yang
berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat
kontrasepsi.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi, dan brosur (leaflet) khususnya masalah
penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain
sebagainya termasuk informasi tentang keluarga berencana (KB).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran
film, pemutaran radio, tape recorder, dan media lain yang berisi penyakit
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa
diperoleh di puskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak,
pentingnya memeriksa kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu
hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain
sebagainya.
d) Di ruang perawatan inap, jenis informasi yang disediakan antara lain:
1. Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum
dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan leboh
efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit
kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya.

18
2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) dilakukan dengan peminjaman
bahan-bahan bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara
petugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi
kesehatan.
3. Penyuluhan berkelompok dilakukan pada pasien atau keluarga
dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud
meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikan dan perilaku sekaligus
menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih
bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya
dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat
peraga atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau
permainan. Media yang bisa digunakan antara lain; flipchart, poster,
standing banner, laptop, LCD projector dan lain sebagainya.
4. Ruang tunggu yang memadai sangatlah cocok untuk digunakan sebagai
sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di ruang tunggu perlu
dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran film, pemutaran radio,
tape recorder dan media lain.
5. Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka
agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdoa sesuai keyakinan
agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan
membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang
dilakukan secara personal maupun kelompok. frekuensinya bisa bersifat
harian, mingguan, atau bulanan secara rutin.
e) Di laboratorium, umunya pengunjung di ruang ini tidak terlalu lama
menunggu, oleh karena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat
swalayan (self service) seperti poster/standing banner yang dapat dibaca dan
leaflet yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya
penegakan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara berkala, jenis
pelayanan maupun pola tarif dan sebagainya.

19
f) Di kamar obat, jenis informasi yang disediakan diruang ini adalah
poster/standing banner yang dapat dibaca, leaflet yang dapat diambil,
pemutaran TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang
manfaat obat generik dan keuntungan menggunakannya, kesabaran dan
kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya
Taman Obat Keluaga (TOGA).
g) Di tempat pembayaran, sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh
petugas member pelayanan yang hangat sebagai salah perpisahan, ucapan
terimakasih maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa
sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi ajngan ragu-ragu untuk
datang lagi di puskesmas anda. Akan lebih berkesan apabila fase terminasi
ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cendera mata
sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang
bermanfaat bagi kesehatan.
h) Di klinik khusus, pada umunya poliklinik khusus di puskesmas antara lain
klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain
sebagainya. oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah
berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas
sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet,
poster, banner, buku saku, CD, TV, dan lain sebagainya.
i) Di halaman puskesmas, jenis informasi yang disediakan anatar lain:
1. Di tempat parkir, biasanya berupa lapangan parkir, sebaaiknya promosi
kesehatan bersifat umum seperti imbauan ber-PHBS, larangan merokok,
larangan menyalahgunakan narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya
dengan menggunakan media baliho/billboard, spanduk dan media serupa
lainnya.
2. Di taman puskesmas, diperlukan sebagai media memperindah halaman
dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman

20
bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus
diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya.
3. Di dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan
dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata
seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-
pesan umum tentang kesehatan dan PHBS.
4. Di pagar puskesmas, pada waktu tertentu misalnya pada waktu
peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan
lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi
melalui pemasangan spanduk, umbul-umbul atau bahkan mural,
semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan.
5. Di kantin/warung kawasan puskesmas sebaiknya pesan yang disampaikan
berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar
gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran
dan lain sebagainya.
6. Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk
menyampaikan informasi seputaran kesehatan rohani (jiwa) dikaitkan
dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box,
leaflet, selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang
bersifat gratis.

b. Kegiatan di Luar Gedung Puskesmas


Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai
upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisasian masyarakat.
Pelaksanaan promkes di Luar Gedung dilaksanakan puskesmas bekerjasama
dengan berbagai pihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan
pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai
berikut:
a. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu

21
b. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna,
posyandu, SBH, majelis taklim dan lain sebagainya).
c. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas)
seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya.
d. Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat melalui:
1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah


tangga (dalam Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010). Indikator PHBS
antara lain:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik
8. Makan sayur buah
9. Melakukan aktifitas fisik
10. Tidak merokok di dalam rumah

1.5.6. Program Promosi Kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen


Penyuluhan kesehatan dalam gedung dan luar gedung, pemberdayaan
berjenjang diberbagai tatanan, melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam
peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok,
institusi, sekolah maupun masyarakat, melakukan survei mawas diri dimasyarakat,
melakukan musyawarah desa (MMD)

22
1.5.7. Indikator Pelayanan Program Promosi Kesehatan

Tabel 1.4. Indikator Pelayanan Program Promosi Kesehatan di Setiap kelurahan di


Wilayah Kecamatan Senen
Target
N
Indikator Jumlah/ %/ Jumlah/ %/
o
tahun Tahun 9 bulan 9 bulan
Penyuluhan dalam
1. 96 100 72 75
gedung
Sosialisasi Gerakan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2. Masyarakat Hidup
target target target target
Sehat
Sumber : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2019

Puskesmas Kecamatan Senen melaksanakan sekaligus menerima laporan dari


puskesmas kelurahan. Target yang dibuat sendiri oleh petugas puskesmas pada
bidang atau divisi Promosi Kesehatan pada tahun 2019 adalah 8 kali/ bulan/
kelurahan penyuluhan dalam gedung. Mengenai penyuluhan mengenai GERMAS
tiap kelurahan tidak menjelaskan indikator spesifik dari program GERMAS yang
dilakukan sehingga tidak dapat dievaluasi. Maka dalam satu tahun akan terdapat 96
kali penyuluhan dalam gedung di setiap kelurahan di Kecamatan Senen. Apabila
dalam satu tahun atau 12 bulan, pihak puskesmas baik kecamatan maupun kelurahan
sudah melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam gedung sebanyak 96 kali, tandanya
pihak puskesmas telah berhasil mencapai target yaitu 100%.
Dikarenakan tugas lingkar pemecahan masalah ini dilakukan pada bulan
November, maka diputuskan untuk menggunakan data dari bulan Januari 2019
sampai dengan bulan September 2019. Olah sebab itu, target yang digunakan adalah
target pelaksanaan penyuluhan dari bulan Januari hingga September 2019, yaitu 72
kali penyuluhan dalam gedung di setiap kelurahan di Kecamatan Senen.

1.6. Pencapaian Target Cakupan Program Promosi Kesehatan Puskesmas


Kecamatan Senen

23
Berikut ini adalah data – data pencapaian target cakupan program promosi
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – September 2019
yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.5. Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KIA di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 5 5, 21 72 75
Kel. Paseban 3 3, 13 72 75
Kec. Senen 6 6, 25 72 75
Total Se-Kecamatan 17 2,95 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September 2019

Tabel 1.6. Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KB di Wilayah Puskesmas


Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 0 0 72 75
Total Se-Kecamatan 1 0,17 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari – September 2019

Tabel 1.5 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gizi Seimbang di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 10 10, 42 72 75

24
Kel. Bungur 13 13, 54 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 5 5, 21 72 75
Kec. Senen 9 9, 38 72 75
Total Se-Kecamatan 39 6,77 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September 2019

Tabel 1.6 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Imunisasi di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 4 4, 16 72 75
Kel. Bungur 8 8, 32 72 75
Kel. Kwitang 1 1, 04 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 6 6, 25 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 22 3,81 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September 2019

Tabel 1.7 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Diare di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 4 4, 16 72 75

25
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 7 1,21 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.8 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
n % N %
Kel. Kramat 9 225 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 15 15, 63 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 9 9, 38 72 75
Kec. Senen 8 8, 32 72 75
Total Se-Kecamatan 42 7,29 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.9 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 3 0,52 432 75

26
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.10 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Hepatitis di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari –Septmber 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 2 2, 08 72 75
Kel. Kwitang 3 3, 13 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 2 2, 08 72 75
Kec. Senen 8 8, 32 72 75
Total Se-Kecamatan 18 3,13 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.11 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 5 0, 87 432 75

27
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.12 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 3 3, 13 72 75
Kel. Kwitang 3 3, 13 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 10 10, 4 72 75
Total Se-Kecamatan 21 3,65 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.13 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesling di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
n % n %
Kel. Kramat 3 3, 13 72 75
Kel. Bungur 6 6, 25 72 75
Kel. Kwitang 1 1, 04 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 11 1, 91 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

28
Tabel 1.14 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari –September 2019
Cakupan Target
Puskemas
n % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 3 3, 13 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 5 5, 21 72 75
Kec. Senen 9 9, 38 72 75
Total Se-Kecamatan 19 3,29 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.15 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kusta di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 5 0,87 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari – September
2019

29
Tabel 1.16 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 6 6,25 72 75
Kec. Senen 3 3, 13 72 75
Total Se-Kecamatan 11 1,91 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.17 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 6 6, 25 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 2 2, 08 72 75
Kec. Senen 1 1, 04 72 75
Total Se-Kecamatan 11 1, 91 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

30
Tabel 1.18 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 0 0 72 75
Total Se-Kecamatan 1 0, 17 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.19 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Reproduksi di


Wilayah Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 0 0 72 75
Total Se-Kecamatan 0 0 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019

Tabel 1.22 Cakupan Penyuluhan mengenai Pikumbang di dalam gedung di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari-September2019
Cakupan Target
Puskemas
n % n %

31
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 1 1, 04 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 4 0, 69 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Keterangan :

Target per bulan (n) x Jumlahbulan (n)


Target (%) = x Target per tahun (%)
Target per tahun(n)

Cakupan(n)
Cakupan (%) = x Target per tahun (%)
Target per tahun (n)

1.7. Identifikasi Masalah


Dari berbagai laporan program kegiatan promosi kesehatan yang dievaluasi di
Puskesmas Kecamatan Senen periode Januari – September 2019, Adapun identifikasi
masalah yang didapatkan antara lain :
1) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KIA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 2,95 %
2) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KB Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 %
3) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gizi Seimbang Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 6,77 %
4) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Imunisasi Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,81 %
5) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Diare Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,21 %

32
6) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 7,29 %
7) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,52 %
8) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Hepatitis Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari –Septmber 2019 sebanyak 3,13 %
9) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 %
10) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,65 %
11) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesling Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
12) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari –September 2019 sebanyak 3,29 %
13) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kusta Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 %
14) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
15) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
16) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 %
17) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Reproduksi Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0 %
18) Cakupan Penyuluhan mengenai Pikumbang di dalam gedung Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari-September2019 sebanyak 0,69 %
1.8. Rumusan Masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Senen maka dipilih program yang menjadi masalah, dengan
cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan

33
(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan
perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang
ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah meliputi W 1 H (What, Where, When,
Whose, How much). Rumusan masalah dari program Promosi Kesehatan Puskesmas
adalah sebagai berikut :
1) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KIA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 2,95 % kurang dari 75 %
2) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KB Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 % kurang dari 75 %
3) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gizi Seimbang Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 6,77 % kurang dari 75 %
4) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Imunisasi Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,81 % kurang dari 75 %
5) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Diare Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,21 % kurang dari 75 %
6) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 7,29 % kurang
dari 75 %
7) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,52 % kurang dari 75 %
8) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Hepatitis Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari –Septmber 2019 sebanyak 3,13 % kurang dari 75 %
9) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 % kurang dari 75 %
10) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,65 % kurang dari 75 %
11) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesling Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
12) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari –September 2019 sebanyak 3,29 % kurang dari 75 %

34
13) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kusta Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 % kurang dari 75 %
14) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
15) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
16) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 % kurang dari 75 %
17) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Reproduksi Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0 % kurang
dari 75 %
18) Cakupan Penyuluhan mengenai Pikumbang di dalam gedung Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari-September2019 sebanyak 0,69 % kurang dari 75 %

35

Anda mungkin juga menyukai