PENDAHULUAN
1
Indonesia dianggap kurang maksimal akibat hal-hal yang telah disebutkan diatas,
maka dari itu, menimbang kepada mudahnya akses informasi di kota besar, kami
berminat untuk mengevaluasi kinerja Promosi Kesehatan Puskesmas Kecamatan
Senen.
2
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat.
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
service menjadi pembayaran secara pra - upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan komsutif menjadi
investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
(partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
era desentralisasi.
Menurut Permenkes no 75 tahun 2014 Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu Hidup dalam lingkungan
sehat
3
2. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat (Permenkes 75 tahun 2014).
3. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya (Permenkes 75
tahun 2014).
a) Rawat jalan;
4
b) Pelayanan gawat darurat;
c) Pelayanan satu hari (one day care);
d) Home care; dan/atau
e) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
(Permenkes 75 tahun 2014).
5
b. Sebagai pemberi bantuan dalam proses (process helper)
c. Sebagai penghubung dengan sumber daya (resource linker)
d. Sebagai pemberi solusi (solution giver)
e. Sebagai pemantau dan penilai
Fungsi petugas puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan:
a. Melakukan pembinaan
b. Melakukan advokasi
c. Melakukan pemantauan dan penilaian
d. Menggalang komunikasi
e. Memberi kesempatan konsultasi
2. Advokasi
Advokasi memberikan dukungan kebijakan publik yang bermanfaat untuk
peningkatan kesehatan masyarakat dengan tujuan untuk mendorong
dikeluarkannya kebijakan publik oleh pejabat publik sehingga dapat mendukung
dan menguntungkan kesehatan.
Bentuk dukungan yang diberikan seperti komitmen politis (political
commitment), dukungan kebijakan (policy support), penerimaan sosial (social
acceptance) dan dukungan sistem (system support).
Bentuk-bentuk advokasi di tingkat puskesmas, yaitu lobi politik (political
lobying), seminar/presentasi, media advokasi, dan asosiasi. Advokasi dilakukan
kepada para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan guna mendapatkan
dukungan dalam bentuk kebijakan dan sumber daya yang diperlukan. Hasil dari
advokasi di setiap jenjang pemerintahan dapat diinformasikan dan dijadikan bahan
advokasi ke jenjang pemerintahan yang lain secara timbal balik.
3. Kemitraan
Kemitraan adalah hubungan (kerjasama) yang sinergis antara dua pihak atau
lebih untuk melaksanakan sesuatu kegiatan, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan
6
dan saling menguntungkan (memberi manfaat) guna mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing
Kemitraan dilaksanakan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan
advokasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta
dilaksanakan dengan prinsip kesamaan kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan
kedudukan, dan transparansi di bidang kesehatan.
2) Sekunder
Individu atau kelompok yang mempunyai potensi mendukung
penyelenggaraan promkes di puskesmas: lintas program/petugas kesehatan,
kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, ormas, lintas sektor, dan
lain-lain.
3) Tersier
Pengambil keputusan/penentu kebijakan yang mempunyai potensi
memberikan dukungan kebijakan dan sumber daya terhadap
penyelenggaraan promkes: RT, RW, lurah, camat, ketua PKK.
7
b. Analisis data
c. Rumusan masalah
2) Pelaksanaan (P2)
a. Rencana kegiatan
b. Implementasi kegiatan
3) Pemantauan dan penilaian (P3)
a. Monitoring
b. Evaluasi
c. Sosialisasi
Penyelenggaran promosi kesehatan harus didukung dengan metode dan
media yang tepat, data dan informasi yang valid/akurat, serta sumber daya yang
optimal termasuk sumber daya manusia yang profesional.
8
Gambar 1.1. Peta Kecamatan Senen
Luas wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah
423,7 Ha, terdiri dari enam kelurahan, 47 RW (Rukun Warga), dan 509 RT
(Rukun Tetangga).
9
Jalan Kepu Selatan, Jalan Gunung Sahari I, dan Jalan Kalibaru
Timur Raya
Bagian Timur : Jalan Kereta Api dan Kali Sentiong
Bagian Selatan : Jalan Pramuka, Jalan Matraman, Jalan Letjen Suprapto
Bagian Barat : Kali Ciliwung
10
masing-masing kecuali Kelurahan Senen tidak memiliki puskesmas kelurahan.
Setiap puskesmas kelurahan dikoordinator oleh Puskesmas Kecamatan Senen.
11
mengatur anggarannya sendiri sesuai kebutuhan dan lebih fleksibel dari
Swadana. Teknisnya penyusunan perencanaan melibatkan Puskesmas
Kelurahan dan koordinator program lalu diolah dan disesuaikan dengan pagu
anggaran dari Bapeda DKI Jakarta. Perencanaan dibuat melalui proses yang
panjang karena harus dikoreksi dan disahkan oleh DPRD dan Departemen
Dalam Negeri (DDN). Dokumennya disebut DPA yaitu Dokumen Pelaksanaan
Anggaran.
12
disiplin PNS, dan Pergub No.31 tahun 2006 tentang Juklak Pemberian TPP
Pegawai Pemda.
13
f. Laboratory Equipment
g. Nebulizer
h. Screening kit bagi UKS di Puskesmas
i. Alat-alat imunisasi
j. Alat-alat penyuluhan
k. Perangkat peralatan gigi
l. Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan
m. EKG
n. Slitlamp
o. Optotipe Snellen/Snellen chart
p. Optik kaca mata
q. Alat-alat KB
r. Bangku ginekologi
s. Klinik jiwa
t. Tes Ishihara
u. Inkubator neonatus
14
c. Mesin hitung
d. Brankas
e. Personal computer 10 unit
f. LCD 1 buah
g. Tablet PC 15 buah
4. Alat Komunikasi
a. Telepon dengan Intercom
5. Alat Kelistrikan
6. Generator Diesel
1.5. Program Promosi Kesehatan Puskesmas
1.5.1. Definisi
Menurut WHO (World Health Organization), promosi kesehatan adalah
proses yang memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kendali atas
dirinya untuk meningkatkan kesehatan. Promosi kesehatan juga upaya
penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada
penyebaran informasi. Sementara, menurut Kementerian Kesehatan, Promosi
Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
1.5.2. Tujuan
Tujuan penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi
promosi kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit
4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu
15
meningkatkan kesehatannya.
Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO adalah mengubah perilaku
individu/masyarakat di bidang kesehatan dengan tujuan khusus untuk menjadikan
kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat, menolong individu agar
mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan
hidup sehat, serta mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada
16
individu sehat, dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat. Mereka diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak
bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Sasaran Sekunder: Para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (pemuka
adat, pemuka agama, dll), maupun pemuka formal (petugas kesehatan,
pejabat pemerintahan, dll), organisasi kemasyarakatan dan media massa.
Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS serta turut
menyebarkan informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang
kondusif bagi PHBS.
3. Sasaran Tersier: para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang
berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber
daya.
17
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan pasien tentang
penyakit dan obatnya.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet).
3. Diruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran
film, pemutaran radio, tape recorder, dan media lain yang berisi penyakit
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa
diperoleh di puskesmas tersebut.
c) Di ruang pelayanan KB dan KIA, jenis informasi yang disediakan antara
lain:
1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pasien tentang penyakit dan obatnya serta pelayanan-pelayanan lain yang
berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat
kontrasepsi.
2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi, dan brosur (leaflet) khususnya masalah
penyakit pada bayi, anak dan seputar kehamilan, persalinan dan lain
sebagainya termasuk informasi tentang keluarga berencana (KB).
3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran
film, pemutaran radio, tape recorder, dan media lain yang berisi penyakit
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa
diperoleh di puskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak,
pentingnya memeriksa kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu
hamil, imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain
sebagainya.
d) Di ruang perawatan inap, jenis informasi yang disediakan antara lain:
1. Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum
dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan leboh
efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit
kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya.
18
2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) dilakukan dengan peminjaman
bahan-bahan bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara
petugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi
kesehatan.
3. Penyuluhan berkelompok dilakukan pada pasien atau keluarga
dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud
meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikan dan perilaku sekaligus
menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih
bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya
dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat
peraga atau media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau
permainan. Media yang bisa digunakan antara lain; flipchart, poster,
standing banner, laptop, LCD projector dan lain sebagainya.
4. Ruang tunggu yang memadai sangatlah cocok untuk digunakan sebagai
sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di ruang tunggu perlu
dipasang media seperti poster, brosus, pemutaran film, pemutaran radio,
tape recorder dan media lain.
5. Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka
agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdoa sesuai keyakinan
agamanya, menyediakan bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan
membimbing membacanya atau membuat acara keagamaan yang
dilakukan secara personal maupun kelompok. frekuensinya bisa bersifat
harian, mingguan, atau bulanan secara rutin.
e) Di laboratorium, umunya pengunjung di ruang ini tidak terlalu lama
menunggu, oleh karena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat
swalayan (self service) seperti poster/standing banner yang dapat dibaca dan
leaflet yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang pentingnya
penegakan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara berkala, jenis
pelayanan maupun pola tarif dan sebagainya.
19
f) Di kamar obat, jenis informasi yang disediakan diruang ini adalah
poster/standing banner yang dapat dibaca, leaflet yang dapat diambil,
pemutaran TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang
manfaat obat generik dan keuntungan menggunakannya, kesabaran dan
kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya
Taman Obat Keluaga (TOGA).
g) Di tempat pembayaran, sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh
petugas member pelayanan yang hangat sebagai salah perpisahan, ucapan
terimakasih maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa
sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi ajngan ragu-ragu untuk
datang lagi di puskesmas anda. Akan lebih berkesan apabila fase terminasi
ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cendera mata
sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang
bermanfaat bagi kesehatan.
h) Di klinik khusus, pada umunya poliklinik khusus di puskesmas antara lain
klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain
sebagainya. oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah
berupa konseling dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas
sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet,
poster, banner, buku saku, CD, TV, dan lain sebagainya.
i) Di halaman puskesmas, jenis informasi yang disediakan anatar lain:
1. Di tempat parkir, biasanya berupa lapangan parkir, sebaaiknya promosi
kesehatan bersifat umum seperti imbauan ber-PHBS, larangan merokok,
larangan menyalahgunakan narkoba, bahaya napza dan lain sebagainya
dengan menggunakan media baliho/billboard, spanduk dan media serupa
lainnya.
2. Di taman puskesmas, diperlukan sebagai media memperindah halaman
dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman
20
bergizi seperti sayuran dan buah-buahan (warung hidup) sekaligus
diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya.
3. Di dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan
dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata
seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-
pesan umum tentang kesehatan dan PHBS.
4. Di pagar puskesmas, pada waktu tertentu misalnya pada waktu
peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan
lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi
melalui pemasangan spanduk, umbul-umbul atau bahkan mural,
semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan.
5. Di kantin/warung kawasan puskesmas sebaiknya pesan yang disampaikan
berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar
gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran
dan lain sebagainya.
6. Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk
menyampaikan informasi seputaran kesehatan rohani (jiwa) dikaitkan
dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box,
leaflet, selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang
bersifat gratis.
21
b. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna,
posyandu, SBH, majelis taklim dan lain sebagainya).
c. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas)
seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya.
d. Penggerakan dan pengorganisasian masyarakat melalui:
1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
22
1.5.7. Indikator Pelayanan Program Promosi Kesehatan
23
Berikut ini adalah data – data pencapaian target cakupan program promosi
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari – September 2019
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.5. Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KIA di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 5 5, 21 72 75
Kel. Paseban 3 3, 13 72 75
Kec. Senen 6 6, 25 72 75
Total Se-Kecamatan 17 2,95 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September 2019
Tabel 1.5 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gizi Seimbang di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 10 10, 42 72 75
24
Kel. Bungur 13 13, 54 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 5 5, 21 72 75
Kec. Senen 9 9, 38 72 75
Total Se-Kecamatan 39 6,77 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September 2019
Tabel 1.7 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Diare di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 4 4, 16 72 75
25
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 7 1,21 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Tabel 1.8 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
n % N %
Kel. Kramat 9 225 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 15 15, 63 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 9 9, 38 72 75
Kec. Senen 8 8, 32 72 75
Total Se-Kecamatan 42 7,29 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Tabel 1.9 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 3 0,52 432 75
26
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Tabel 1.11 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % N %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 5 0, 87 432 75
27
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Tabel 1.12 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 2 2, 08 72 75
Kel. Bungur 3 3, 13 72 75
Kel. Kwitang 3 3, 13 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 1 1, 04 72 75
Kec. Senen 10 10, 4 72 75
Total Se-Kecamatan 21 3,65 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
28
Tabel 1.14 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari –September 2019
Cakupan Target
Puskemas
n % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 3 3, 13 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 5 5, 21 72 75
Kec. Senen 9 9, 38 72 75
Total Se-Kecamatan 19 3,29 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
29
Tabel 1.16 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 2 2, 08 72 75
Kel. Paseban 6 6,25 72 75
Kec. Senen 3 3, 13 72 75
Total Se-Kecamatan 11 1,91 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Tabel 1.17 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 6 6, 25 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 1 1, 04 72 75
Kel. Paseban 2 2, 08 72 75
Kec. Senen 1 1, 04 72 75
Total Se-Kecamatan 11 1, 91 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
30
Tabel 1.18 Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019
Cakupan Target
Puskemas
N % n %
Kel. Kramat 1 1, 04 72 75
Kel. Bungur 0 0 72 75
Kel. Kwitang 0 0 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec. Senen 0 0 72 75
Total Se-Kecamatan 1 0, 17 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
31
Kel. Kramat 0 0 72 75
Kel. Bungur 1 1, 04 72 75
Kel. Kwitang 1 1, 04 72 75
Kel. Kenari 0 0 72 75
Kel. Paseban 0 0 72 75
Kec Senen 2 2, 08 72 75
Total Se-Kecamatan 4 0, 69 432 75
Sumber: Laporan Evaluasi Program Promosi Kesehatan (PROMKES) Januari - September
2019
Keterangan :
Cakupan(n)
Cakupan (%) = x Target per tahun (%)
Target per tahun (n)
32
6) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 7,29 %
7) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,52 %
8) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Hepatitis Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari –Septmber 2019 sebanyak 3,13 %
9) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 %
10) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,65 %
11) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesling Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
12) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari –September 2019 sebanyak 3,29 %
13) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kusta Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 %
14) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
15) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 %
16) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 %
17) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Reproduksi Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0 %
18) Cakupan Penyuluhan mengenai Pikumbang di dalam gedung Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari-September2019 sebanyak 0,69 %
1.8. Rumusan Masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Senen maka dipilih program yang menjadi masalah, dengan
cara menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan
33
(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan
perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang
ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah meliputi W 1 H (What, Where, When,
Whose, How much). Rumusan masalah dari program Promosi Kesehatan Puskesmas
adalah sebagai berikut :
1) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KIA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 2,95 % kurang dari 75 %
2) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai KB Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 % kurang dari 75 %
3) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gizi Seimbang Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 6,77 % kurang dari 75 %
4) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Imunisasi Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,81 % kurang dari 75 %
5) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Diare Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,21 % kurang dari 75 %
6) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Demam Berdarah Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 7,29 % kurang
dari 75 %
7) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai AIDS Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,52 % kurang dari 75 %
8) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Hepatitis Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari –Septmber 2019 sebanyak 3,13 % kurang dari 75 %
9) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai ISPA Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 % kurang dari 75 %
10) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai PTM Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 3,65 % kurang dari 75 %
11) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesling Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
12) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai TBC Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari –September 2019 sebanyak 3,29 % kurang dari 75 %
34
13) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kusta Se- Kecamatan Senen
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,87 % kurang dari 75 %
14) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Gilut Se- Kecamatan Senen pada
bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
15) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Jiwa Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 1,91 % kurang dari 75 %
16) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Kerja Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0,17 % kurang dari 75 %
17) Cakupan Penyuluhan Dalam Gedung mengenai Kesehatan Reproduksi Se-
Kecamatan Senen pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 0 % kurang
dari 75 %
18) Cakupan Penyuluhan mengenai Pikumbang di dalam gedung Se- Kecamatan
Senen pada bulan Januari-September2019 sebanyak 0,69 % kurang dari 75 %
35