Anda di halaman 1dari 12

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang I Tahun 2021

Nama Peserta : Harnila


Nomor Daftar Hadir : 13
: Promosi Kesehatan di Puskesmas
Materi

1. Pokok pikiran:
A. Promosi Kesehatan di Puskesmas
1. Pengertian Promosi Kesehatan
Menurut (Permenkes Nomor 74 tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
& Pencegahan Penyakit) :
Promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat
melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat
kesehatan yang optimal

2. Konsep Dasar Promosi Kesehatan

Kebijakan nasional promosi kesehatan ditujukan untuk mendukung


tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-2025 yaitu
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat adalah perilaku. Upaya pemberdayaan masyarakat agar mau
dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat adalah melalui
promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan pada prinsipnya adalah
memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri meningkatkan
kesehatannya serta mencegah terjadinya masalah kesehatan, melalui
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Prinsipnya upaya promosi kesehatan adalah


1. memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri
meningkatkan kesehatannya serta mencegah terjadinya masalah
kesehatan, melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan serta
berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.

4. Strategi Promosi Kesehatan


Sesuai dengan Permenkes No. 74 tahun 2015, ada empat strategi
nasional promosi kesehatan, yaitu:
1. Advokasi (advocacy)
Lebih diarahkan pada sasaran tersier yang mempunyai
potensi memberikan dukungan kebijakan dan sumberdaya dalam
upaya pemberdayaan masyarakatadalah RT, RW, Kepala Desa,
Lurah, Camat, Bupati/Walikota, BPD, DPRD
2. Gerakan pemberdayaan masyarakat (empowerment) l
Lebihdiarahkan pada sasaran primer yaitu individu, keluarga
dan kelompok masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan
suatu strategi efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan,
kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan status
kesehatannya, melalui pemberian pengalaman proses belajar secara
bertahap, pemberian pendelegasian wewenang, sesuai sosial
budaya setempat dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki
masyarakat setempat
3. Kemitraan,
Merupakan strategi yang memperkuat ketiga strategi tersebut
diatas, sehingga penerapan strategi promosi kesehatan lebih efektif
dan efisien dengan menggunaan metode dan media yang sesuai.
Strategi merupakan suatu taktik untuk mencapai tujuan yang akan
dicapaisehubungan dengan itu penerapan strategi dalam
pelaksanaan promosi kesehatan di daerah terutama di puskesmas,
harus mengacu pada situasi dan kondisi setempat (kearifan lokal).

5. Upaya Promosi Kesehatan Di Puskesmas

Upaya mendidik, mengorganisir, mewujudkan perubahan perilaku,


mewujudkan derajat kesehatan yang optimum, bukan sekedar pengetahuan
tapi juga menciptakan dukungan lingkungan dalam rangka perubahan
perilaku.

Proses untuk memberdayakan masyarakat menginformasikan,


mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal.

6. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan di Puskesmas

Merupakan upaya kesehatan yang dilakukan bukan saja oleh


petugas promosi kesehatan, namun oleh semua petugas lintas program
puskesmas.

Penyelenggaraan promosi kesehatan di puskesmas menyatu dengan


UKM dan UKP serta lebih mengutamakan upaya promosi kesehatan
mendukung upaya kesehatan promotif dan preventif.Melalui optimalisasi
upaya promosi kesehatan di puskesmas, diharapkan dapat berdampak
terhadap tercapainya tujuan pembangunan kesehatan di puskesmas yaitu
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Langkah-Langkah Pengelolaan Promkes Di Puskesmas

1. Perencanaan
- Analisa Situasi
- Menentukan Tujuan
- Merumuskan Strategi dan Kegiatan
2. Pelaksanaan
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
- Melakukan Pengorganisasian Pelaksanaan Kegiatan
- Melaksanakan Kegiatan Promkes sesuai rencana
- Analisa Situas
- Membuat pencatatan dan pelaporan
3. Pemantauan & Penilaian
- Membentuk tim
- Membuat instrumen
- Menyusun rencana monev
- Melaksanakan monev
- Menyusun RTL
- Membuat laporan sosialisasi hasil monev

7. Bentuk Dari Promosi Kesehatan


(Permenkes No. 74. tahun 2015)
1. Pengembangan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
2. Penciptaan lingkungan yang kondusif
3. Penguatan gerakan masyarakat
4. Pengembangan kemampuan individu
5. Penataan kembali arah pelayanan kesehatan

B. Pemberdayaan Masyarakat
1. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan (Permenkes 8 th 2019)

Proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan


kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam
upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses
pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta
memperhatikan kebutuhan potensi dan social budaya setempat.

2. Prasyarat Pemberdayaan
1) Kesadaran, kejelasan serta pengetahuan terkait apa yang dilakukan
2) Pemahaman yang baik tentang keinginan, kebutuhan dan tujuan
3) Kemauan dan ketrampilan kelompok sasaran
3. Langkah Pelibatan Masyarakat
1) Pemberdayaan Personal
2) Pengembangan Kelompok
3) Pengorganisasian Masyarakat
4) Kemitraan
5) Aksi Sosial Politik
4. Substansi Pengorganisasian Masyarakat
1) Perbaikan sanitasi lingkungan
2) Pemberantasan Penyakit
3) Pendidikan Kebersihan perseorangan
4) Pengorganisasian pelayanan kesehatan
5) Pengembangan rekayasa social
5. Strategi Pemberdayaan masyarakat
1) Peningkatan Pengetahuan Dan Kemampuan Masyarakat Dalam
Mengenali Dan Mengatasi Permasalahan Kesehatan Yang Dihadapi
2) Peningkatan Kesadaran Masyarakat Melalui Penggerakan
Masyarakat
3) Pengembangan Dan Pengorganisasian Masyarakat
4) Penguatan Dan Peningkatan Advokasi Kepada Pemangku
Kepentingan
5) Peningkatan Kemitraan Dan Partisipasi Lintas Sektor, Lembaga
Kemasyarakatan, Organisasi Kemasyarakatan, dan Swasta
6) Peningkatan Pemanfaatan Potensi dan Sumber Daya Berbasis
Kearifan Lokal
7) Pengintegrasian Program, Kegiatan, dan/atau
Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat Yang Sudah Ada Sesuai
Dengan Kebutuhan Dan Kesepakatan Masyarakat
6. Ruang Lingkup Substansi Pemberdayaan Masyarakat
1) Kesehatan ibu, bayi dan balita
2) Kesehatan anak usia sekolah dan remaja
3) Kesehatan usia produktif
4) Kesehatan lanjut usia
5) Kesehatan kerja;
6) Perbaikan gizi masyarakat
7) Penyehatan lingkungan
8) Penanggulangan Penyakit Menular Dan Tidak Menular; Kesehatan
Tradisional
9) Kesehatan Jiwa
10)Kesiapsiagaan Bencana Dan Krisis Kesehatan
11)Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lainnya Yang Dibutuhkan Oleh
Masyarakat Setempat.
7. Wujud Pemberdayaan Masyarakat
1) Sumber daya Manusia
2) UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
3) Pendanaan Masyarakat

C. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Penularan Covid-19

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen


masyarakat melalui fasilitasi atau pendampingan untuk menggali potensi yang
dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperanserta mencegah
penularan COVID-19

1. Substansi Pemberdayaan Masyarakat


1) Menjaga Yang Sehat Tetap Sehat.
2) Melindungi Kelompok Yang Rentan.
3) Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
4) Memutus Rantai Penularan.
5) Menghindarkan Diskriminasi
2. Kaidah Dan Prinsip Dasar
1) Mengerti Kondisi (Kemampuan, peran siklus penularan, pendidikan),
pasien, keluarga, rekan kerja dan psikologi masyarakat.
2) Mengarah pada pada perilaku spesifik baik untuk pasien, rekan kerja
dan keluarganya.
3) Mengembangan potensi dan pelibatan secara sukarela
4) memberikan semangat dan bertindak sebagai fasilitator
3. Strategi Pemberdayaan masyarakat Dalam pencegahan penularan covid-19
1) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
2) Peningkatan kesadaran masyarakat
3) Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
4) Penguatan dan peningkatan advokasi
5) Kemitraan dan partisipasi lintas sector
6) Pemanfaatan potensi dan sumber daya
7) Integrasi program
4. Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan tahap:
1) pengenalan kondisi desa/kelurahan
2) survei mawas diri
3) musyawarah di desa/kelurahan
4) perencanaan partisipatif
5) pelaksanaan kegiatan
6) Pembinaan kelestarian.
5. Tanggung jawab puskesmas dalam upaya pemberdayaan
1) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pemangku
kepentingan, dan mitra terkait untuk mendukung pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja puskesmas
2) melakukan pendampingan dan pembinaan teknis dalam tahapan
penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat
3) melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan
di wilayah kerja puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat
4) Membangun kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan dan swasta
di wilayah kerja puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat
5) Mengembangkan media komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan
terkait Pemberdayaan Masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya berbasis kearifan lokal
6) Melakukan peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping Pemberdayaan
Masyarakat dan Kader
7) Melakukan dan memfasilitasi edukasi kesehatan kepada masyarakat
8) Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
9) Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala
10)Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas secara berkala.

Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Dalam penanggulangan Pandemi Covid-19

1. Strategi dan indikator penanggulangan, surveilans epidemiologi


2. Diagnosis laboratorium
3. Manajemen klinis
4. Pencegahan dan pengendalian penularan
5. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
6. Penyediaan sumber daya, dan pelayanan kesehatan esensial.

Hal yg dilakukan oleh masyarakat

1. Melakukan pencegahan dan pengendalian pada tingkat masyarakat.


2. Memutus rantai penularan penyakit di masyarakat & fasilitas kesehatan

Ruang lingkup Peran Promosi Kesehatan di Puskesmas dalam


Penanggulangan COVID-19

1) MelakukanKEMITRAAN
Sasaran kemitraan : Gugus tugas Tk RW / Relawan Desa, Ormas, TP
PKK, swasta, SBH, Toma, Toga dan mitra potensial lainnya. Untuk
mengidentifikasi status psikologis diri/ kondisi masyarakat
2) Melakukan KOORDINASI, INTEGRASI , SINKRONISASI (KIS)
Terkaitdata Individu/kelompok Puskesmas (PISPK dan pelayanan
perorangan) dan data dari gugus tugas tingkat RW dan/atau
RelawanDesa
3) Melakukan ADVOKASI
Sasaran advokasi dilakukan kepada Kepala Desa/Lurah, KetuaRW,
KetuaRT, Ketua TP PKK Kecamatan, KetuaTP PKK Desa/ Kelurahan,
Ketua Ormas, PimpinanPerusahaan dll
4) Meningkatkan LITERASI untuk PEMBERDAYAAAN MASYARAKAT
Melalui media daring seperti grup Whatsapp/ SMS/Video Call/telepon
atau melalui interaksi langsung dengan memperhatikan PPI dan physical
distancing
5) Melakukan pengorganisasian & memobilisasi potensi/sumber daya
masyarakat
6) Membuat media promosi kesehatan lokal spesifik berdasarkan protocol
kesehatan
7) Dengan melaksanakanSMD & MMD dan tetap menerapkan prinsip PPI
dan physical distancing. Disebar luaskan melalui media daring seperti
grup Whatsapp atau secara langsung seperti poster, stiker, spanduk,
baliho, dll.
8) MelakukanKIE bersamakader, tokohmasyarakat, tokohagama, ormas,
kelompokpedulikesehatan, UKBM sertamitrapotensiallainnya
9) Melakukan tata kelola manajemen kegiatan promosi kesehatan dalam
pencegahan COVID-19 (P1, P2 dan P3).

Tahapan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19

1. Pendataan kesehatan warga


Mendata kesehatan seluruh warga termasuk warga yang berisiko tinggi
- Mendata warga yang keluar masuk wilayah
- Menghimbau warga utk menginformasikan jika ada orang asing atau
warga yang datang dari wilayah yang terjangkit COVID-19 yang masuk
kewilayah
2. Cari kemungkinan faktor penyebab penularan dan potensi wilayah
- Faktor Perilaku : tidak melakukan PHBS/CTPS
- Non Perilaku: Lingkungan
- Mendata potensi : SDM, dana, sarana prasarana
3. Musyawarah masyarakat RT/RW/Desa
- Sosialisasi hasil pendataan dan kemungkinan factor penyebab
penularan
- Sosialisasi kebijakan dan program pemerintah dalam pencegahan
COVID-19
- Menyepakati kegiatan
4. Menyusun rencana kegiatan
- Sampaikan informasi ttg COVID-19 (penyebab, cara penularan,
pencegahan)
- Edukasi ttg cara-cara pencegahan COVID-19 (etika batuk/bersin, cara
CTPS, cara menggunakan masker)
- Sarana edukasi : pengerassuara, saluran komunikasi elektronik (group
whatsapp, dll)
- Jadwal pelaksanaan, sasaran, rencana anggaran dan PJ
5. Pelaksanaan kegiatan
- Dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan bersama
- Kegiatan dicatat dan dilaporkan menggunakan format laporankegiatan
6. Keberlangsungan kegiatan(pemantauan dan evaluasi)
- Dilakukan oleh masyarakat bersama dengan pengurus RT/RW/Desa dan
pendamping teknis (Puskesmas) untukmenjamin kesinambungan
pemberdayaan masyarakat
- Dilakukan melalui kegiatan pemantauan serta evaluasi, sosialisasi,
penerbitan peraturan local, pertemuan berkala

2. Penerapan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi
menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih
ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi
kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama
antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas
diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan
gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu
para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif
menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat dalam masa pandemi covid-19 sangatlah
penting karena dengan adanya peran serta dari msyarakat, adapun peran
pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan pandemi covid-19 ini adalah
dengan cara melakukan pengendalian dan pencegahan penularan covid-19
ditingkat masyarakat dan memutus mata rantai penularan di tingkat masyarakat,
semua kegiatan tersebut didampingi oleh petugas kesehatan.
***Penugasan Learning Journal
a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal
materi tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai