Anda di halaman 1dari 108

PROMOSI KESEHATAN

Oleh :

Kurniawan Amin S.Kep,


Ns,M.Kep
A. PENGERTIAN
 1. Promosi Kesehatan (WHO) :
 Proses utk meningkatkan kemampuan
masyarakat dlm memelihara dan
meningkatkan kesx serta utk mencapai
derajat kes yg sempurna baik fisik, mental,
sosial, shg masy mampu mengubah atau
mampu mengenal dan mewujudkan
aspirasix, kebutuhanx dan mampu mengatasi
lingkx (fisik,sosekbud dsbx)
 2. Promosi Kes. (Australian Health
foundation) :
 Program2 kes yang dirancang/diprogram
untuk membawa perubahan atau perbaikan
baik di dalam masy sendiri maupun dalam
organisasi dan lingkx (lingkungan fisik,
sosekbud, politik dsbx)

PENDIDIKAN KESMAS / PROMKES

PromosiKesehatan adalah
suatu kegiatan kes bgm
menyampaikan informasi
tentang kes kepada masy agar
dpt tahu apa yang belum
diketahui atau dikenalnya
dengan melalui st proses
B. PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah
merupakan hasil ”tahu”
dan ini terjadi setelah
orang melakukan
pengindraan terhadap
suatu objek tertentu.
Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra
manusia yakni : indra
penglihatan , pendengaran ,
penciuman , rasa dan raba
(Notoatmodjo, 2003).
MENURUT PENELITIAN
RONGERS (1974)
mengungkapkan bahwa
sebelum orang
mengadopsi perilaku
baru,di dalam diri orang
tersebut terjadi proses
yang berurutan, yakni :
1. AWARNES (KESADARAN),

 Awarnes
(Kesadaran),dimana
orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap
stimulus (objek).
2. INTEREST (MERASA TERTARIK)

. Interest (Merasa tertarik)


terhadap stimulus atau
objek tersebut.Disini sikap
subjek sudah mulai timbul.
3. EVALUATION
(MENIMBANG-NIMBANG)
Evaluation (Menimbang-
nimbang) terhadap baik
dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.Hal
ini berarti sikap responden
sudah lebih baik lagi.
Menurut Notoatmodjo
bahwa pengetahuan
yang dicakup dalam
domain kognitif
mempunyai 6 (enam)
tingkat yakni :
1. TAHU(KNOW)
 Tahu : suatu materi yang
telah di pelajari
sebelumnya.termasuk
kedalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall)terhadap st
yang spesifik dari seluruh
bahan yg di pelajari or
rangsangan yg diterima.
MEMAHAMI(COMPEREHENSIO
N)

 Memahami diartikan
sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar
tentang objek yang di
ketahui dan dapat di
interprestasikan materi
tersebut secara benar.
3. APLIKASI(APLICATION)

 Aplikasi diartikan sebagai


suatu kemampuan untuk
menggunakan materi
yang telah di pelajari
pada situasi atau kondisi
riil (sebenarnya)
4. ANALISA(ANALISIS)
 suatu kemampuan untuk
menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam
komponen – komponen
,tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi
tersebut ,dan masih ada
kaitannya satu sama lain
5. SINTESIS(SYNTESIS)

 Sintesis menunjukkan
kepada suatu
kemampuan untuk
meletakkan atau
menghubungkan
bagian – bagian di
dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6. EVALUASI(EVALUATION)

Evaluasi ini berkaitan


dengan kemampuan
untuk melakukan
justifikasi atau
penilaian terhadap
suatu materi atau objek
C. TUJUAN PROMKES
 Tujuan (VISI) ;
 Visi umum Promkes : meningkatx
kemampuan masy utk memelihara dan
meningkatkan derajat kes baik fisik, mental,
dan sosial shg produktif secara ekonomi
maupun sosial (sesuai UU Kes. No.36/2009
maupun WHO)
D. SASARAN PROMKES.
 1. Sasaran Primer (Primary Target)
 Sasaran langsung adalah masy yg dpt
dikelompokan menjadi :
 a. Kepala Keluarga utk mslh kes umum.

 b. Ibu Hamil dan menyusui utk KIA

 c. Anak Sekolah utk kes remaja

 Upaya Promkes yg dilak thdp sasaran prime


sesuai dg strategi pberdayaan kes.
2. SASARAN SEKUNDER
 Sasaranx :
 a. Tokoh masy,

 b. Tokoh agama,

 c. Tokoh adat dsbx

 Diharapkan utk selanjutx klpk ini akan


memberikan promosi or contoh hidup sehat
kepada masy sekitarnya.
3. SASARAN TERSIER (TERTIARY
TARGET)
 Para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan baik di Pusat maupun di Daerah
adalah sasaran tersier Promkes dg kebijakan
or putusan yg dikeluarkan oleh kelompok ini
akan memp dampak thdp perilaku tokoh
masy dan masy umum shg sesuai dg Strategi
advokasi.
E. PRINSIP2 PROMKES
 1. Advokasi.
 Melak keg advokasi thdp para pengambil
keputusan di berbagai program dan sektor yg
terkait dg kes shg penentu kebijakan tsb
mempercayai dan meyakini bahwa program
kes yg ditawarkan dlm promkes perlu
didukung melalui kebijakan atau keputusan2
politik.
 2. Mediator/Menjembatani
 Mediator atau menjembatani dan menjalin
kemitraan dgn berbagai program dan sektor
yg terkait dg kesehatan.
 3. Memampukan(Enable).

 Memberikan kemampuan or keterampilan


kpd masy agar mreka mampu memelihara
dan meningkatkan kes dirix sec mandiri,
F. MEDIA PROMKES
 1. Pengertian :
 Media Promkes : alat2 yg digunakan oleh
pendidik/penyuluh dlm menyampaikan
bahan promosi yg sring disebut alat peraga
yg berfungsi utk membantu dan
memperagakan sesuatu di dlm promosi.
 Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip
bhw pengetahuan yg ada pd man
diterima/ditangkap melalui Panca Indra.
G.MACAM2 MEDIA/ALAT PERAGA
 Ada 3 media/alat peraga :
 1. Alat bantu lihat (Visual Aids) a.l. :

 - Alat yg diproyeksikan (Slide,film)


 - Alat yg tdk diproyeksikan :
 - Dua dimensi : Gbr, bagan dsb
 -Tiga dimensi : Bola dunia, boneka dsb
CONTOH BAB YANG TIDAK SEHAT
PENULARAN PENY.MELALUI LALAT
 2. Alat bantu dengar (Audio Aids) : alat yg
dpt membantu utk menstimulasikan indera
pendengar pd wkt proses penyampaian bhn
promkes, mis. Radio, Tape dsbx.
 3. Alat bantu lihat-dengar : Televisi, VCD.

 Semua alat bantu ini disebut :

 “ Audio Visual Aids “ ( AVA)


 2. Alat bantu dengar (Audio Aids) : alat yg
dpt membantu utk menstimulasikan indera
pendengar pd wkt proses penyampaian bhn
promkes, mis. Radio, Tape dsbx.
 3. Alat bantu lihat-dengar : Televisi, VCD.

 Semua alat bantu ini disebut :

 “ Audio Visual Aids “ ( AVA)


ADA 11 MACAM ALAT PERAGA /
MEDIA (KERUCUT EDGAR DALE)
 1. Kata-kata 7. Field Trip
 2.Tulisan/Computer 8. Demontrasi
1
 3. Rekaman1radio 9. Sandiwara
2 1
 4. Film 10.2. Benda Tiruan
.
2
 5. Televisi/LCD 11. Benda
. Asli
 6. Pameran
Media/alat peraga akan sgt membantu didlm
melak promkes agar pesan2 kes dpt
disampaikan lebih baik dan masy sasaran
dpt menerima pesan trsbt dg jelas dan tepat.
 Dgn media/alat peraga org dpt lebih
mengerti fakta kes yg dianggap rumit, shg
mrk dpt menghargai betapa bernilainya kes
itu bagi kehidupan.
3. MANFAAT MEDIA/ALAT PRAGA
 1) Menimbulkan minat sasaran Promkes
 2) Mencapai sasaran yg lebih banyak
 3) Mengatasi hambatan dlm pemahaman
 4) Merangsang sasaran teruskan ke masy
 5) Memudahkan penyampaian bhn
 promkes oleh promotor/penyuluh.
 6) Memudahkan sasaran dlm menerima
 7) Motivasi sasaran utk tahu n mendalami.
SASARAN YG DICAPAI MEDIA
ATAU ALAT PERAGA
 1. Yang perlu dik ttg sasaran :
 a. Individu atau kelompok
 b. Kategori sasaran klpk umur, pddk,peker
 c. Bahasa yg mrk gunakan
 d. Adat istiadat serta kebiasaan
 e. Minat dan perhatian
 d. Pengetahuan dan pengalaman ttg pesan
yg akan diterima.
2. TEMPAT MENGGUNAKAN
MEMASANG MEDIA/ALAT PERAGA

 1) Di dlm keluarga : pd saat kunjungan rumah,


persalinan,merawat bayi/org sakit.
 2) Di dlm masy : pd saat pertemuan, arisan,
pengajian dsb.
 3) Di instansi2 ; di Puskesmas, RS, Kntor,
sekolah2 dsb.
 Alat Peraga hendaknya dpt dig oleh petugas,
kader, guru, Toma, toga,pamong.
3. CARA PENGGUNAAN AVA
 Pd saat gunakan AVA hrs diperhatikan :
 1) Senyum utk dpt simpatik

 2) Kebutuhan yg sgt ptg dibicarakan

 3) Pandangan mata hrs tertuju pd audiens

 4) Berbicara hrs variatif agar tdk bosan

 5) Ikut sertakan audiens gunakan AVA

 6) Selingi humor utk hidupkan suasana


PERBEDAAN ALAT PERAGA
ADA 2 MACAM
 1. Alat Peraga yg complicated (rumit),
 Mis. Film, slide, (memerlukan listrik) dan
 proyektor.
 2. Alat poeraga yg sederhana yg dibuat
sendiri dg bhn setempat/lokal yg mudah
diperoleh mis. Karton, kaleng, bambu, kertas
koran dsb.
SASARAN YG DICAPAI AVA
 1. Individu atau kelompok
 2. Kategori2 sasaran mis: klpk umur,
 pddkn, pekerjaan, dsb.
 3. Bahasa yg digunakan
 4. Adat istiadat serta kebiasaan
 5. Minat perhatian
 6. Pengetahuan n pengalaman mrk ttg pesan
yg akan diterima.
TEMPAT MEMASANG AVA
 1. Di Keluarga a.l. :
 - Kunjungan rumah
 - Wkt menolong persalinan n
 - Merawat bayi
 - Menolong org sakit
 - dsb

 2. Di masyarakat. Antaralain :
 - Wkt perayaan hari2 besar
 - Arisan-arisan
 - Pengajian
 - Tempat2 Umum
 - dsb.
 3. Di Instansi anatara lain :
 - Puskesmas
 - RS
 - Kantor2
 - Sekolahan
 - dsb
AVA HRS DPT DIG OLEH PETUGAS
 Antara lain :
 - Petugas Puskesmas
 - Kader kesehatan
 - Guru2
 - Toma
 - Toga
 - Todat
 - Pamong desa
TUJUAN YG HENDAK DICAPAI
DLM PENGGUNAAN AVA
 1. Tujuan Pendidikan
 - Menanamkan pengetahuan pengertian
 dan pendapat serta konsep.
 - Mengubah sikap dan presepsi
 - Menanamkan tingkah laku/ kebiasaan
 yang baru.
2.TUJUAN PENGGUNAAN AVA
 a. Sbg alat bantu dlm latihan/pendidikan
 b. Uth menimbulkan perhatian thdp 1 mslh

 c. Utk mengingatkan st pesan/informasi

 d. Utk menjelaskan fakta2, prosedur,

 tindakan.
MODEL DAN NILAI PROMKES
1. Health Belief Models :
 st btk penjabaran dr model socio-psichologis
yg didasarkan pd kenyataan bhw problem2
kes ditandai oleh kegagalan2 org/masy utk
menerima usaha2 pencegahan n
penyembuhan peny yg diselenggarakan oleh
provider.
TEORI KEPERCAYAAN KES
(HEALTH BELIEF TEORI).
 Teori kepercayaan ini sering diperoleh dr org
tua, kakek or nenek, sesorg menerima
kepercayaan itu berdasarkan keyakinan n
tanpa adanya pembuktian terlebih dulu.
 Mis, ibu hamil tdk boleh mkn telur nanti

 sulit bersalin,
 Anak2 tdk boleh duduk diatas bantal
 nanti bisul
PENDEKATAN PROMKES
 1. Strategi Global :
 a. Dukungan Sosial.

 Kegiatan ini ditujukan pd Toma baik


formal (guru, lurah,camat) dan Informal
(Toma dll) yg memp pengaruh di
masyarakat n dpt menjembatani antara
pengelola program dgn masy dimana
Toma n Toga masih merup panutan
perilaku di masy yg sgt signifikan.

B. PEMBERDAYAAN
 Ditujukan pd masy langsung sbg sasaran
primer promkes yg tujuanx agar masy
memiliki kemampuan dlm memelihara n
meningkatkan kes mrk sendiri.
 Pemberdayaan masy ini dpt diwujudkan dg
berbagai keg a.l : PKM, Pengorganisasian n
Pembanguan Masy dlm btk Koperasi, latihan
keterampilan dll.
C. ADVOKASI
 Keg yg ditujukan kpd Pembuat keputusan or
penentu kebijakan baik dibdg kes atau sektor
lain diluarb kes yg memp pengaruh thdp
publik.
 Tujuanx ; agar para Pembuat keputusan dpt
megeluarkan keputusan2/kebijakan Mis.
Perda, instruksi dsbx.
2. STRATEGI BERDSRKAN
OTAWA CHARTER
 a. Healthy Public Policy (Kebijakan
berwawasan Kes).
 Kegiatan ditujukan kepda para
pembuat/penentu kebijakan yang
berwawasan kesehatan, hal ini berarti bahwa
setiap kebijakan pembangunan dibidang apa
saja harus mempertimbangkan dampak
kesehatannya bagi masyarakat
STRATEGI BERDASRKAN
OTAWA CHARTER
 b. Suportive empowerment
. kegiatan untuk mengembangkan
jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung, yang ditujukan kpd para
pemimpin organisasi masyarakat serta
pengelola tempat-tempat umum (public
places)
STRATEGI BERDASRKAN
Y. SERTA OTAWA CHARTER
 c. Public Health Service( pelayanan Kes.
Masyarakat)
dalam hal ini kesehatan masyarakat
bukan hanya tanggung jawab dari
pemerintah ataupun swasta, masyarakat
juga harus ikut berpartisipasi dalam yankes
maspembangunan berwawasan kesehatan
STRATEGI BERDASRKAN
OTAWA CHARTER
 d. Keterampilan Individu (Personal Skill)
 Kesmas adalah kes agregat yg terdiri dr : - -
Kelompok
 - Keluarga

 - Individu

 Oki kesmas terwujud apabila kes klpk, kes


keluarga dan kes individu tertwujud,
 Oki dlm meningkatkan skill setiap anggota
masy agar mampu memelihara dan
meningkatkan kes mrk sendiri (Personal
skill) adalah sgt penting.
 Masing2 individu dlm masy seogyanya memp
pengetahuan n kemampuan yg baik thdp
cara2 memelihara kesx ttg peny2 dan
penyebabx, mampu cegah peny keluargax
STRATEGI BERDASRKAN
OTAWA CHARTER
 e. Gerakan Masy. ( Community Action)
 Mewujudkan derajat kesmas akan efektif
apabila unsur2 yg ada di masy tsb bergerak
ber-sama2 atau meningkatkan keg2 masy
dlm mengupayakan peningkatan kes mrk
sendiri adalah wajib dr gerakan masy
(Community Action)
3. PERUBAHAN PERILAKU
 Pengertian :
 Perubahan perilaku adalah tujuan dr
pendidikan or penyuluhan kes sbg penunjang
program kes.
 Perubahan perilaku tergtg pd kualitas
rangsangan (Stimulus) yg berkomunikasi dg
Organisme n kualitas dr sumber (Resources),
teori S-O-R
TEORI S O R

 - Ilmu perilaku (Skiner, 1038) : ilmu yg


mempelajari ttg respon atau reaksi sesorang
thdp stimulus atau rangsangan dari luar. Hal
ini terjadi melalui proses adanya Stimulus
terhadap Organisme shg terjadi
Respon(Skiner,1938)
 Perubahan perilaku adalah perubahan yg
terjadi pd masy yg tdk sesuai dg nilai2 kes
menjadi perilaku yg sesuai dg nilai2 kes or dr
perilaku negatif ke perilaku yg positif.
 Misal : merokok, jadi tdk merokok

 minum minuman keras, tdk minum


 Tidak periksa kehamilan, jd periksa
 Tdk inmunisai anak jd di imunisasi
RESPON ADA 2 MACAM (SKINER)
 1. Respondent Respon atau Reflexive :
Respon yg ditimbulkan oleh rangsangan2
(stimulus) ttt.or disbt Eliciting Stimulation.
Krn menimbulkan respon2 yg relatif cetap.
Mis :- Mknn yg lezat timbulkan selera mkn.
 - Silau menyebabkan mata tertutup.
 Respondent respon ini mencakup perilaku
emosional. Mis. Ada berita duka ikut sedih
 2. Operant respon (Instrumental respon) :
respon yg timbul n berkbg kmdn diikuti oleh
stimulus or perangsang ttt.atau disbt
“Reinforcing Stimulation “ (Reinforcer).krn
memperkuat respon.
 Mis, Bila ada penghargaan dr atasan mk
akan berbuat lebih baik dlm melak tugas.
RESPON HASILKAN PERILAKU
 1). Perilaku Tertutup.(Cover Behavior)
 Respon seseorg thdp stimulus dlm btk
terselubung (Covert) or tertutup seperti
reaksi thdp stimulus masih terbatas pd
perhatian, presepsi, pengetahuan/kesadrn
dan sikap yg terjadi pd org yg menerima
stimulus tsb n blum dpt diamati sec jelas
oleh org lain. Disbt Covert Behavior. Mis.
Bumil tahu ptngx periksa kehamilan.
2). PERILAKU TERBUKA
(OVERT BEHAVIOR)
 Respon sesorg thdp stimulus dlm btk aktion
nyata or terbuka, respon thdp stimulus tsb
sdh jelas dlm btk tindakan or practice yg dg
mudah dpt diamati org lain. Disbt Overt
Behavior.
 Mis. Seorg Bumil memeriksakan kehamilanx.
Atau bawa anak ke Posyandu utk di
Imunisasi.
PERILAKU KESEHATAN
 1). Perilaku kes : st respon sesorg
(organisme) thdp stimulus or obyek yg
berkaitan dg sakit n penyakit, pelayanan
kesehatan, mkn/min dan lingkungan.
2). PERILAKU SEHAT
 Perilaku sehat : perilaku yg berkaitan dg
upaya or keg sesorg utk mempertahankan n
meningkatkn kesehatanx (Becker 1979)
 Mis. – Makan dg menu seimbang, olahraga
teratur, tdk merokok, cukup istisrahat, gaya
hidup positif.
3). PERILAKU SAKIT
 Perilaku sakit (Illness behavior) : mencakup
respon sesorg thdp sakit dan penyakit,
presepsinya thdp sakit, pengetahuan ttg
penyebab peny dan gejala peny, pengobatan
penyakit.
4). PERILAKU PERAN SAKIT
(THE SICK ROLE BEHAVIOR)
 Org sakit (pasien) memp peran yg mcakup
hak-hak orang sakit n kewajiban org sakit yg
hrs diketahui oleh org lain maupun org sakit
sendiri terutama keluargax yg disebut
dengan Perilaku peran orang sakit. (The
sick role behavior).
HAK DAN KEWAJIBAN ORG SAKIT
 1). Hak orang sakit :
 a). Tindakan utk memperoleh

 kesembuhan
 b) Mengenal/tahu fasilitas/sarana yankes

 penyembuhan penyakit yg layak.


 c). Memperoleh hak perawatan dan

 yankes
2). KEWAJIBAN ORANG SAKIT

Kewajiban org sakit :


a)Memberitahukan penykitx pd org
lain.
b)Mencari pertolongan kepada dokter
atau petugas kes.
c)Dan tidak menularkan penyakitx pd
org lain.
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
 Pengertian.
 1) Komunikasi : Proses pengoperasian
rangsangan (stimulus) dlm btk lambang or
simbol or bahasa or gerak (non verbal) utk
mempengaruhi perilaku org lain.
 Reaksi or respon baik dlm btk lbg/simbol
merup pengaruh or hasil proses komunikasi.
 2) Komunikasi Verbal :
 Proses komunikasi yg menggunakan
stimulus atau respon dlm btk bahasa lisan
maupun dlm tulisan.
 3) Komunikasi Non Verbal :

 Proses komunikasi yg menggunakan


simbol-simbol atau lambang-lambang atau
gerakan.
UNSUR –UNSUR KOMUNIKASI
 a. Komunikator (Source) :
 Adalah org (sumber) yg menyampaikan
atau mengeluarkan stimulus a.l dlm btk
informasi2 atau dsbt Pesan (Massage) yg hrs
disampaikan kpd pihak lain n diharapk org or
pihak lain memberikan respon atau jawaban.
B. KOMUNIKAN (RECEIVER) :
 Adalah Pihak yg menerima stimulus dan
memberikan respon thdp stimulus.
 Respon tsb dpt bersifat pasif yakni
memahami apa yg dimaksud o komunikan
atau dlm btk aktif yakni dlm btk ungkapan
melalui bhs lisan atau tulisan (verbal) atau
gunakan simbol (non verbal).
 Menerima stimulus saja tanpa ada respon
blum terjadi komunikasi
C. PESAN (MASSAGE)
 Adalah Isi stimulus yg dikeluarkan oleh
komunikator (Source) kpd komunikan
(Receiver).
 Isi stimulan berupa pesan or informasi ini
dikeluarkan oleh komuniktor tdk sekedar
diterima atau dimengerti oleh komunikan ttp
diharapkan agar direspon sec positif atau
aktif berupa perilaku atau tindakan.
D. SALURAN (MEDIA)
 Adalah alat or sarana yg dig oleh Komuniktor
dlm menyampaikan pesan atau informasi
kpd komunikan.
 Jenis n btk saluran or media komunikasi sgt
bervariasi mulai dr yg tradisional yakni mel
mulut/lisan, bunyi2an/kentongan, tulisan
(cetakan) s.d elektronik yg plg modern spt TV
n Internet.
4. EDUCATION (PENDIDIKAN)
 1). Pengertian :
 Education (Pendidikan) : segala upaya yg
direncanakan utk mempengaruhi org lain
baik individu, kelompok, masy, shg mereka
melak kegiatan apa yg diharapkan oleh
pelaku pendidikan.
2). UNSUR-UNSUR EDUCATION
(PENDIDIKAN)
 a. Input : sasaran pendidikan (individu, klpk,
masy) dan pendidik/edocator.
 b. Proses : upaya yg direncanakan utk
mempengaruhi org lain dg melakukan apa yg
diharapakn atau perilaku yg diinginkan.
 c. Output : perubahan perilaku yg tdk
kondusif ke perilaku yg kondusif sesuai yg
diharapkan.
3). PERAN PENDIDIKAN KES
(HEALTH EDUCATION)
 Adalah st upaya or keg utk menciptakan
perilaku masy yg kondusif utk kes.
 HE berupaya agar masy menyadari/tahu : -
Bgm cara memelihara kes mrk.
 - Bgm menghindari/cegah hal2 merugikan

 kes mrk n kes org lain.

 - Kemana mrk berobat bila sakit dsb.


4).HAKEKAT HEALTH EDUCATION
 a. Health Literacy (Melek kes) :
 Kesadaran dan pengetahuan masy ttg

 kes.atau utk memelihara kesx sdh ada.


 b. Healthty Behaviour :

 tdk hanya menyadari dan tahu ttp hrs


 mencapai perilaku hidup yg sehat.

 c. Knowledge : Pengetahuan ttg kes dan
 dpt mengakibatkan merubah perilaku .
 d. Attitude : stlh mengetahui n menyadari

 maka harus di sikapi.


 e. Practice : setlah disikapi maka hrs

 dilaksnakan sesuai pengetahuan yg


 diterimax
5). TUJUAN AKHIR HE
 Memperhatikan hakekat HE , mk dpt
disimpulkan bhw agar masy dpt
mempraktekan hidup sehat bagi dirix sendiri
dan bagi masy atau masy dpt berperilaku
gaya hidup sehat disbt Healthy Life Style.
5. BERPUSAT PD KLIENT
 Penyuluhan/promosi terpusat pd antar
pribadi dlm keluarga n masy (klints): kom
langsung, tatap muka antara satu org dgn
org lain baik pribadi/perorangan atau
kelompk masyarakat.
 Dlm yankes kom dlm keluarga n masy akan
terjadi dg petugas keshatan atau Health
Provider dg Clients.
6. PERUBAHAN SOSIAL
 Terjadinya perubahan perilaku akan disusul
dg terjadinya perubahan sosial, apabila masy
telah mengetahui dan sadar akan kebutuhan
demi kesehatanx, maka masy akan merubah
dr kebiasaan yg tidak kondusif menjadi
kondusif’.
 Misal : setelah mrk tahu manfaat WC, mk
masy akan membuat WC utk hindari peny
menular dsb.
D. ETIKA PROMOSI KES.
 1. Analisis Masalah Kes dan Perilaku.

•pengumpulan dan pengamatan yg dilak sec


sistimatik dan berkesinambungan, analisis
dan interpretasi data kes dlm proses utk
menjelaskan dan memantau atau memonitor
peristiwa kes. Akibat dari perilaku yg tdk
kondusif
MENETAPKAN TOPIK MSLH KES.
 Dlm menetapka topik mslh kes adalah dgn
mengunakan beberapa metode analisa a.l.
 1) Metode USG (Urgen, Serius n Grouwth)

 2) Metode analisis SWOT

 3) Metode Pola Kerja Terpadu

 4) Dsbx
2. MENETAPKAN SASARAN
 Dlm promosi kesehatan perlu menetapkan
sasaran promosi/penyuluhan a.l.
 1) Program apa yg akan di komunikasikan

 2) Komunikan/sasaran hrs sesuai dg

 sasaran program yg akan dipromosikan


 3) Tingkat pengetahuan/peddkn sasaran

 4) Dsbx
SASARAN PROMKES
 Berdasarka pentahapan upaya promkes ada
3 kelompok sasaran a.l. :
 1) Sasaran Primeir (Primary Target)

 2) Sasaran Sekunder (Secundary Target)

 3) Sasaran Tersier (Tertiary Target)

 Hal ini sdh dijelaskan kulaih terdahulu.


3. MENETAPKAN TUJUAN
 Tujuan yg harus dicapai a.l :
 1) Menanamkan pengetahuan/pengertian,

 pendapat dan konsep2.


 2) Mengubah sikap dan presepsi

 3) Menanamkan perilaku kebiasaan baru dari


kebiasaan lama.
5. MENETAPAKAN METODE DAN
SALURAN KOMUNIKASI

 1). Interpersonal Communication :


 Adalah salah satu btk kom yg plg efektif krn
antara komkan dan komtor dpt langsung
tatap muka, shg stimulus yakni pesan atau
informasi yg disampaikan oleh komktor
langsung dpt direspon/ditanggapi oleh
komkan pd saat itu juga disebut jalur Two
Way (dua arah) .
2). MASS COMMUNICATION
(ONE WAY =JALUR SATU
ARAH)
 Komunikasi gunakan saluran media massa
atau jalur satu arah shg kurang efektif bila
dibandingkan dg jalur dua arah.
 Kendala yg plg utama di Indonesia adalah
tingkat pendidikan/pengetahuan masy sgt
rendah, shg kdg2 pesan pembangunan
melalui mass media ini tdk dipahami dan tdk
direspon oleh masy.
6. MENETAPKAN KEGIATAN
OPERASIONAL
 1) Menetapkan Urutan Prioritas Masalah yg
tlh ditetapkan dlm analisa masalah.
 2) Menetapkan waktu/jadwal kegiatan
 3) Menetapkan Lokasi dan sasaran
 4) Menyiapkan AVA yg akan digunakan
 5) Mengkoordinir pelak kegiatan yg dilak
 6) Mengawasi pelaksanaan kegiatan

7. MENETAPKAN
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
 Keberhslan n kemajuan Promkes hrs dpt
dipantau dan dievaluasi shg selalu dpt dilak
perbaikan kearah tercapaix Tujuan yg tlh
ditetapkan sebelumnya.misalx :
 Promkes ttg KIA dg hsl bumil tlh mau :

 a. Memeriksakan kehamilan 4 kali m.hamil

 b. Mengkomsumsi tablet zat besi m. hamil

 c. Bersalin ditolong Bidan dsbx


MANFAAT PEMANTUAN N EVALUASI
 1). Hasil pemantauan dan evaluasi dpt di
dokumentasikan dlm btk profil.
 2). Pemanatauan n evaluasi diselenggarakan
dlm rangka peningkatan kinerja Promkes.
 3) Dapat digunakan utk bimbingan atau
supervisi.
PRROMOSI PHBS

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah
Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik Di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah  

PENULARAN PENY.MELALUI LALAT
CONTOH BAB YANG TIDAK SEHAT
Teknik operasional pengelolaan sampah di kawasan perumahan
Pemanfaatan sampah skala lingkungan
Sampah basah
layak kompos

Sampah kering
layak daur ulang

Sampah sisa

Pemanfaatan sampah skala rumah tangga


PENILAIAN PERILAKU ETIS
 . Penilaian apakah sebuah perilaku etis dibagi
menjadi empat kategori, atau domain:
 1.Konsekuensi,

 2.Tindakan,

 3.Karakter, dan

 4.Motif.
 1. Dalam domain konsekuensi, suatu
perilaku ditentukan untuk menjadi
"benar" atau "salah" berdasarkan hasil
tindakan, sedangkan
 2. Tindakan domain hanya melihat pada
tindakan itu sendiri.
 3. Karakter domain terlihat pada apakah
seseorang secara keseluruhan karakter
etis; orang yang dianggap sebagai
"saleh" telah secara konsisten perilaku
etis.
 4. Motif domain mengevaluasi niat
seseorang, terlepas dari konsekuensinya.
 Sebuah perilaku dapat dianggap "etis"
menurut satu domain dari penilaian,
 tapi tampak "tidak etis" menurut lain.

 Sebagai contoh, orang miskin mencuri


sejumlah kecil makanan untuk makan anak
kelaparan dari kaya, baik orang yang diberi
makan bahkan tidak menyadari bahwa
makanan yang hilang.
 Moral atau otonomi : berarti kebebasan
untuk memilih antara alternatif perilaku.
 Seseorang tidak dapat mengembangkan
kematangan etis tanpa bisa memilih dari
alternatif.. Tanpa kesadaran moral dan moral,
etika menjadi tidak berarti karena perilaku
hanya otomatis, atau dipaksakan.
 Pertanyaan tentang moral menjadi rumit oleh
kecenderungan untuk menyamakan perilaku
etis dengan ketaatan.
 Karena manusia pertama kali belajar etika
sebagai anak-anak kecil dari orang dewasa
 figur otoritas, pemahaman awal kita etika
adalah "mematuhi."
 Ketika kita melakukan apa yang orang dewasa
ingin kan, kita diberitahu kita "baik." adalah
"buruk.".
 Beberapa orang tidak pernah mengatasi hal
ini, terus sepanjang hidup untuk percaya
bahwa menjadi "baik" berarti mematuhi
otoritas eksternal.
 Etika kedewasaan berarti menerima
tanggung jawab penuh etika seseorang
pilihan dan konsekuensi mereka.
 Orang dewasa secara etis menaati-nya
atau dirinya sendiri, otoritas batiniah
(atau hati nurani), bukan tokoh otoritas
luar..
 Bergerak dari keadaan infantil ditentukan
eksternal ketaatan kepada negara
dewasa menentukan nasib sendiri adalah
sebuah proses yang panjang dan sulit,
namun. Dalam buku 1994, psikolog
Elizabeth McGrath menyajikan sembilan
tahap pembangunan etis
 Etika aturan perilaku, didasarkan pada keyakinan
tentang bagaimana hal-hal yang seharusnya.
 Pernyataan etis melibatkan:
 1) asumsi tentang manusia dan kapasitas
mereka;
 2) aturan logika yang terbentang dari asumsi ini,
dan
 3) pengertian tentang apa yang baik dan
diinginkan.
 Sistem etika (set peraturan untuk perilaku yang
dapat diterima) berkenaan dengan "keharusan"
dan "harus miskin" kehidupan, prinsip-prinsip
dan nilai-nilai yang didasarkan hubungan
manusia.
 ." Karena manusia pertama kali belajar etika
sebagai anak-anak kecil dari orang dewasa figur
otoritas, pemahaman awal kita etika adalah
"mematuhi." Ketika kita melakukan apa yang
orang dewasa ingin kita, kita diberitahu kita
"baik Jika kita tidak taat, kita adalah "buruk.".
Beberapa orang tidak pernah mengatasi hal ini,
terus sepanjang hidup untuk percaya bahwa
menjadi "baik" berarti mematuhi otoritas
eksternal. Orang-orang ini tidak pernah
mengembangkan perasaan moral, meskipun
mereka mampu membuat pilihan. Sebuah
contoh utama dari dilema ini adalah banyaknya
tentara dan warga negara yang dilakukan atau
dibantu dalam penyiksaan dan pembunuhan
jutaan orang Yahudi, Rusia, gay, dan lain-lain
dalam Holocaust Perang Dunia II.
 Apakah klaim mereka bahwa mereka
"hanya mengikuti perintah"
membebaskan mereka dari tanggung
jawab etika?
 Demikian pula, dalam situasi penindasan
di mana orang telah trauma dalam
ketaatan buta penindas mereka, adalah
etis tertindas bertanggung jawab atas
tindakan mereka, atau apakah mereka
tidak memiliki moral?
 Ini adalah pertanyaan sulit tanpa jawaban
yang jelas, tetapi mereka menerangi
karakter esensial kebebasan untuk
memilih dalam perkembangan
kedewasaan etis.
 Etika kedewasaan berarti menerima
tanggung jawab penuh etika seseorang
pilihan dan konsekuensi mereka. Orang
dewasa secara etis menaati-nya atau
dirinya sendiri, otoritas batiniah (atau
hati nurani), bukan tokoh otoritas luar.
 Bergerak dari keadaan infantil
ditentukan eksternal ketaatan kepada
negara dewasa menentukan nasib
sendiri adalah sebuah proses yang
panjang dan sulit, namun. Dalam buku
1994, psikolog Elizabeth McGrath
menyajikan sembilan tahap
pembangunan etis
 Etika aturan perilaku, didasarkan pada
keyakinan tentang bagaimana hal-hal yang
seharusnya.
 Ethical statements involve:
 Pernyataan etis melibatkan:
 1) asumsi tentang manusia dan kapasitas
mereka;
 2) aturan logika yang terbentang dari asumsi ini,
dan
 3) pengertian tentang apa yang baik dan
diinginkan.
 Sistem etika (set peraturan untuk perilaku yang
dapat diterima) berkenaan dengan "keharusan"
dan "harus miskin" kehidupan, prinsip-prinsip
dan nilai-nilai yang didasarkan hubungan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai