Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL FISIOLOGIS

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

EKA AULIYA
14420212158

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Medis
1. Definisi

Kehamilan adalah proses fisiologis normal. Sebagian besar kehamilan


tidak memerlukan intervensi bermakna oleh tenaga profesional, karena proses
reproduksi alami terjadi sesuai dengan pola biologis. Kehamilan normal
mengubah sistem fisiologis secara bermakna, yang dapat mempengaruhi
status kesehatan wanita dan janin. Stresor yang paling sering dilaporkan oleh
wanita selama kehamilan adalah berkaitan dengan gejala fisik, citra tubuh,
kesejahteraan janin, perubahan pola hidup, gangguan emosi, dan kekhwatiran
tentang masalah dalam kehamilan, persalinan, dan pelahiran

Kehamilan didefisinikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila
dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional, kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu, dan
trimester ketiga 13 minggu

Kehamilan adalah proses pertumbuhan janin dimulai dari konsepsi


sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan adalah suatu proses alami dan fisiologis yang
terjadi pada wanita yang di dahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang
membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses
perkembangan di dalam uterus sampai proses perkembangan di dalam uterus
sampai proses persalinan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan


adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan proses persalinan.

2. Pemeriksaan Antenetal Care


Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal
pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami
kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium.
Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan
hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan
radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau
sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini
dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di
berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari
setelah konsepsi (Ganong 1989 dalam Bobak, 2005).
Dengan HTP adalah Hari Taksiran partus.

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT


atau

TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan


antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
minimal empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai
berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali
kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
 Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
 Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
 Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
 Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
a. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
b. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalianan.
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
Leopold I: untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi
bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah
pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus
maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong
teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan
gerakan kurang.
Leopold II : untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan
tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan
bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung
dan resisten.
Leopold III: Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat
dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik
napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat
mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan
menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan
teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV: Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian
terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun
ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil,
sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen
yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke
dalam rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele: Hari +7,Bulan–
3,Tahun+ 1.
c. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
d. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
e. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1) Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2) Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3) Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.

Pemeriksaan panggul dilakukan:


1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2) Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang
lalu.
3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1) Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan
kiri ( normal: 23-26 cm).
2) Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan
kiri (normal: 26-29).
3) Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan
ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4) Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca
anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior
superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).
3. Klasifikasi Usia Kehamilan
1) Usia kehamilan dibagi menjadi:
2) Kehamilan Triwulan I: 0- 12 minggu
3) Kehamilan Triwulan II: 12- 28 minggu
4) Kehamilan Triwulan III: 28-40 minggu
4. Penyebab terjadinya kehamilan
Kehamilan akan terjadi jika terdapat 4 aspek sebagai berikut:
a. Ovum (sel telur)
Suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari nucleus
yang terapug- apung dalam vitelus dilingkari zona pelusida atau korona
radiata.
b. Spermatogoza
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dan
bagian ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak dengan
cepat.
c. Konsepsi
Suatu penyatuan antara sperma dan ovum di tuba falopi, hanya satu
sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
lamanya kehamilan dimulai dari konsepsi sampai partus adalah kira- kira
280 hari (40 minggu) dan lebih dari 300 (42 minggu). Kehamilan 37-42
minggu disebut aterm, bila lebih dari 42 minggu disebut dengan
postmatur,sedangkan kehamilan 28-36 minggu ( prematur).
5. Manifiestasi Klinis Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu:
a. Tanda dugaan hamil
1) Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe
menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting
diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai
rumus dari Naegele.
2) Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan
sampai akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah.
Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim
disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.
4) Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem
alveolar payudarabersama somatomamotropin, hormon-hormon ini
mennimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
5) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu
makan akan timbul lagi
6) Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa
timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kencing
7) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
8) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung
dan dahi, kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal
ini terjadi karena pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
9) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada
triwulan pertama
10) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises
dapat terjadi disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta payudara.
Penampakan pembuluh darah dapat hilang setelah persalinan.
b. Tanda kemungkinan hamil
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik.
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
1) Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya.
2) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthimus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lumak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis, maka ismus tidak
teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus

3) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosavagina termasuk juga porsio dan serviks.
4) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
5) Tanda Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak
bermitrik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan apdominal pada
trimester ketiga. Kontraksi ini akan tetap meningkat frekuensinya,
lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.
6) Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti
kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak
pada perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun.
c. Tanda Pasti Kehamilan
tanda dan gejala kehamilan yaitu:
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu ke 1718.
Orang gemuk, lebih lambat. Stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ
dapat didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan
auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang
lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
2) Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12
minggu tetapi baru dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 16-20
minggu karena di usia kehamilan tersebut, ibu hamil dapat merasakan
gerakan halus hingga tendangan kaki bayi. Bagian-bagian tubuh bayi
juga dapat dipalpasi dengan mudah mulai usia kehamilan 20 minggu.
Fenomena bandul atau pantulan balik yang disebut dengan
ballotement juga merupakan tanda adanya janin di dalam uterus
4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina
dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di
bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak
berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah dibuahi ini segera
membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim,
peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
5. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis dalam Kehamilan
Ada 3 Trimester yaitu:
a. Trimester I
1) Uterus.
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima
hasil konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia kehamilan 12
minggu uterus berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar.
2) Serviks.
Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan
persalinan. Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih
lunak dan menjadi kebiruan. Seviks bersifat seperti katub yang
bertanggung jawab menajadi janin di dalam uterus sampai akhir
kehamilan dan selama kehamilan.
Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat, melindungi
janin dari kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjang
uterus tetap sama yaitu kurang lebih 2,5 cm selama kehamilan tetapi
menjadi lebih lunak karna adanya peningkatan estrogen dan
prpgesteron dan menjadi berwarna kebiruan dikarenakan peningkatan
vaskularitas.
3) Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-
7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
penghasil progeteron dalam jumlah yang relatif minimal
4) Vagina
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan
dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan
ikat dan hipertrofi sel otot polos. Peningkatan volume sekresi vagina
juga terjadi, dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan
PH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi
asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi
dari lactobacillus acidophilus
5) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih
payudara akan lebih besar kehitaman dan tegak. Setelah bulan
pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting hormone.
Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun sehingga
pengaruh inhibisi progesterone terhadap α-laktalbumin akan hilang.
Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis lactose dan pada
akhirnya akan meningkatkan produksi air susu.
b. Trimester II
1) Uterus
Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga uterus akan
menyentuh dinding abdominal dan hampir menyentuh hati,
mendoorong usus ke sampig dan ke atas. Pada trimester kedua ini
kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan bimanual.
Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus) setengah dari
jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.
b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari dibawah
pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat ditepi atas pusat.
c) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri sekitar 3 jari
diatas pusat atau sepertiga antara pusat dan prosesus xifoideus.
2) Vagina
Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya peningkatan
cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih, pada saat ini biasanya agak kental dan mendekati persalianan
menjadi cair. Yang terpenting adalaha tetap menjaga kebersihan.
Hubungi dokter atau bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya bila
cairan berbau, terasa gatal, dan berwarna kehijauan.
3) Payudara
Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar
dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut dengan
colostrum. Keluarnya kolostrum ini adalah makanan bayi pertama kali
yang kaya akan protein, colostrum akan keluar bila putting di pencet.
Aelora payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.
c. Trimester III
1) Uterus.
Perubahan bentuk dan ukuran uterus :
a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah jarak
prosesus xifoideus dan pusat.
b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari
dibawah prosesus xifoideus. Kepala bayi belum masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi 3 jari
dibawah prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk
Pintu Atas Panggul (PAP).
2) Serviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat
jaringan ikat serviks yang keras dan panjang secara progresif melunak
dan memendek dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak sejajar os
serviks internal tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus dan
berada di sekitar bagian presentasi janin dan air ketuban.
3) Vagina.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatkan ketebalan mukosa. eningkatan volume secret vagina
juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH
antar 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam
laktat glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillius acidopillus
6. Tanda Bahaya dan Komplikasi
a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda.
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2 yaitu
sebelum 24 minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.
1) Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :
a) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat trophoblast
melekat pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi 8 –
12 hari setelah fertilisasi
b) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12 minggu
usia kehamilan dan sering pada primigravida.
c) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic villi pada
awal kehamilan. Embrio mati dan di reabsorbsi / mola terjadi di
dekat fetus. Sering terjadi pada wanita perokok, mempunyai
riwayat multipara.
d) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang berfertilisasi
kemudian berimplantasi di luar dari uterine. cavity, 95% berada
di tuba, bisa juga berimplantasi di ovarium, abdominal cavity
e) Cervical lesion : lesi pada serviks
f) Vaginitis : infeksi pada vagina
Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal
bersifat merah segar, banyak dan adanya nyeri perut.
2) Perdarahan lebih dari 24 minggu :
Antepartum haemorrage adalah komplikasi serius karena bisa
menyebabkan kematian maternal dan bayi. ada 2 jenis yaitu :
a) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal,
biasanya plasenta ini terletak sebagian atau total plasenta terletak
pada segmen bawah Rahim
b) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya
Penanganan :
a) Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan
mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan,
rasa nyeri ketika perdarahan.
b) Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c) Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian
bawah teraba lembut, kenyal ataupun keras
d) Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa
dengan speculum.
b. Hipertensi
Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah 140/90
mmHg atau lebih atau peningkatan 20 mmHg pada tekanan diastolic
setelah 20 minggu usia kehamilan dengan pemeriksaan minimal 2
kali setelah 24 jam pada wanita yang sebelumnya normotensive.
Apabila diikuti proteinuria dan oedema maka di katagorikan
sebagai preeklamsi, bila di tambah adanya kejang maka disebut eklamsi.
Penanganan:
1) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan selama
kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.
2) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi pada
ibu dan keluarga.
3) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan
oedema.
4) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk
persalinan.
c. Nyeri perut bagian bawah.
Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena kemungkinan
peningkatan kontraksi uterus dan mungkin mengarah pada adanya tanda-
tanda ancaman keguguran. Nyeri yang membahayakan bersifat hebat,
menetap, dan tidak hialng setelah ibu istirahat.
Hal ini bisa berhubungan dengan appemdicitis, kemahilan ektopik,
aborsi, radang panggul, ISK.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan terjadi,


seberapa hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah berkurang bila ibu
istirahat.
2) Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin
menyertai misalnya muntah, mual, diare, dan demam.
3) Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di bagian
pinggang dalam.
4) Lakukan pemeriksaan proteinuria
d. Sakit kepala yang hebat.
Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit
kepala yang berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang biladi
bawa istihat adalah sakit kepala yang abnormal.
Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah dengan adanya
pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.
Penanganan:
a) Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan
b) Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria, refleks
dan oedema
e. Bengkak di wajah dan tangan.
Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila
istirahat dengan kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu hamil.
Bengkak merupakan masalah yang serius apabila muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan di sertai dengan
keluhan fisik lainnya. Hal tersebut mungkin merupakan tanda-tanda
adanya anemia, gagal jantung, ataupun preeklamsi.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala


2) Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang,
dankarakteristik.
3) Ukur tekanan darah.
4) Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva ibu,
telapak tangan.
f. Gerakan Janin Tidak Terasa.
Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan ke
5 atau ke 6 usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang merasakan
gerakan janin lebih awal.
Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin dapat
ibu rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring. Biasanya janin
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam

Penanganan:

1) Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali.


2) Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler.
3) Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound
BAB II

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian ibu pada masa kehamilan


1. Anamnese
Identitas klien
Keluhan utama
2. Riwayat obstetric
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetric meliputi hal-hal dibawah ini:
a) Gravid, partus-abortus, dan anak hidup (GPAH)
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi
c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan
d) Jenis anastesi dan kesulitan persalinan
e) Komplikasi maternal seperti diabetes,hipertensi, infaksi dan perdarahan.
f) Komplikasi pada bayi
g) Rencana menyusui bayi
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk untuk menentukan
taksiran persalinan(TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir
(HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan rumus neagle yaitu hari
ditambah 7, bulan dikurangi 3 tahun disesuaikan.
5. Riwayat kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau
keduanya.riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan
pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat
kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ
seksual janin.
6. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.
a) Usia, Ras, dan latar belakang, etnik(berhubungan dengan kelompok resiko
tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak- kanak dan imunisasi
c) Riwayat penyakit kronis (menahun/terus- menerus), seperti asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi dan cederA (Pelvis dan pinggang)
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberculosis
f) Riwayat dan perawatan anemia
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel ( fungsi dan perubahan)
h) Jumlah komsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh dan coklat.
i) Meroko ( jumlah batang per hari)
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan resiko
terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitive dengan obat
l) Pekerja yang berhubungan dengan resiko penyakit
7. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang, termasuk penyakit kronis seperti diabetes mellitus
dan jantung, infeksi seperti tuberculosis dan hepatitis
Riwayat keluarga
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alcohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan pada ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin. Golongan darah dan tipe rhesus yang penting jika
ibu dengan Rh negative dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
8. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi masalah
fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan
a) Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah
diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
2) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali permenit. Takikardi bias terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung, nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
3) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16 -24 kali permenit.
Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung.
Ekspansi paru simetris, dan lapang paru bebas dari suara napas abdominal.
4) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 26,2 – 37,6 oC. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b) System kardiovaskuler
1) Bendungan vena
Pemeriksaan system kardiovaskuler adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bias berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya
terjadi pada vulva, tungkai dan rectum.
2) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial.
Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan
terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada
wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari
hipertensi pada kehamilan.
c) System muskuloskeletal
1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan.
Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi kurang dari 150 cm ibu beresiko
melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. Berat badan
sebelum konsepsi lebih dari 90kg dapat menyebabkan diabetes pada masa
kehamilan, hipertensi pada masa kehamilan, persalinan section Caesar dan
infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks
massa tubuh.
3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur
jika fundus bias dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan
keakuratannya. Pengukuran dengan metode Mc. Donal dengan posisi ibu
berbaring.
d) System neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya
komplikasi kehamilan.
e) System integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian
kapiler baik.
f) System endokrin
Pada trimester kedua kelennjer tyroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g) System gastrointestinal
1) Mulut
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari
ulserasi,gusi berwarna kemerahan,serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hyperplasia.gigi terawat dengan baik.
2) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk
ibu hamil.bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi.peningkatan bising usus terjadi
bila menderita diare.
h) System urinarius
Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah.
Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada
dalam urine yang menandakan suatu masalah.
1) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine.jika ada,hal ini menandakan
adanya kontaminasi secret vagina,penyakit ginjal,serta hipertensi pada
kehamilan
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada
ibu hamil.glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan
gula darah.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktifitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih
yang biasa terjadi pada ibu hamil.
i) Sytem reproduksi
1) Ukuran payudara,kesimetrisan,,kondisi putin,dan pengeluaran kolostrum
perlu dicatat.adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
2) Organ reproduksi eksternal
3) Kulit dan membrane mukosa perimeum,vulva dan anus perlu diperiksa dari
eksorasi,ulserasi,lesi,varises,dan jaringan parut pada perineum.
4) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda chadwick.

B. Diagnose keperawatan
Adapun diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah :
1. (D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
2. (D.0076) Nausea b.d kehamilan
3. (D.0046) Inkontinensia urine stress b.d peningkatan tekanan intraabdomen
4. (D.0055) Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
keperawatan (SLKI) (SIKI)

(D.0074) (L.08064) Setelah (I.08245) Perawatan


Gangguan dilakukan intervensi kenyamanan
rasa nyaman keperawatan selama 3 x 24 Observasi
b.d gangguan jam maka status 1. Identifikasi gejala yang
adaptasi kenyamanan meningkat tidak menyenangkan
kehamilan dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi pemahaman
 Kesejahteraan fisik tentang kondisi, situasi, dan
meningkat perasaan
 Kesejahteraan psikologis 3. Identifikasi masalah
meningkat emosional dan spiritual
 Dukungan social dari Terapeutik
keluarga meningkat 4. Berikan posisi yang nyaman
 Perawatan sesuai 5. Ciptakan lingkungan yang
kebutuhan nyaman
 Keluhan tidak nyaman 6. Berikan pemijatan
menurun 7. Dukung keluarga dan
pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
8. Diskusikan mengenai situasi
dan pilihan
terapi/pengobatan yang
diinginkan
Edukasi
9. Jelaskan mengenai kondisi
dan pilihan
terapi/pengobatan
10. Ajarkan terapi relaksasi
11. Ajarkan latihan
pernapasan
12. Ajarkan teknik distraksi
dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi

13. Kolaborasi pemberian


analgesic.
(D.0076) (L.12111) Setelah (I.03117) Manajemen mual
Nausea b.d dilakukan intervensi Observasi
kehamilan keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasi pengalaman
jam maka tingkat nausea mual
menurun dengan kriteria 2. Identifikasi mual terhadap
hasil: kualitas hidup (missal nafsu
 Nafsu makan meningkat makan, aktifitas, tanggung
 Keluhan mual menurun jawab peran, dan tidur)
 Perasaan ingin muntah 3. Identifikasi faktor penyebab
menurun mual ( misalnya pengobatan

 Frekuensi menelan dan prosedur)

menurun 4. Monitor mual ( misalnya

 Perasaan asam dimulut frekuensi , durasi dan

menurun tingkat keparahan)

 Frekuensi menelan 5. Monitor asupan dan kalori


menurun Terapeutik
6. Kendalikan faktor
 Jumlah saliva menurun lingkungan penyebab mual
 Pucat membaik (misalnya bau tak sedap,
suara, dan rangsangan
visual yang yang tidak
menyenangkan)
7. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(misalnya kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
Edukasi
8. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
9. Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang
mual
10. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
11. Anjurkan menggunakan
nonfarmakologi mengatasi
mual(misalnya biofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi
music, akupresur)
(D.0046) (L.04036) Setelah (I.07215) Latihan otot panggul
Inkontinensia dilakukan intervensi Observasi
urine stress keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor pengeluaran urine
b.d jam maka kontinensia Terapeutik
peningkatan urine membaik dengan 2. Berikan reinforcement
tekanan kriteria hasil : positif selama melakukan
intraabdomen  Noktiria menurun aktivitas dengan benar
 Dribbling menurun Edukasi
 Hesitancy menurun 3. Anjurkan tidak

 Sensasi berkemih mengontraksikan perut,

membaik kaki dan bokong saat


melakukan latihan otot
panggul
4. Anjurkan menambah durasi
kontraksi-relaksasi 10 detik
dengan siklus 10-20 kali,
dilakukan 3-4 kali sehari
5. Ajarkan mengkontraksikan
sekitar otot uretra dan anus
seperti menaham
BAB/BAK selama 5 detik
kemudian dikendurkan dan
relaksasikan dengan siklus
10 kali
6. Anjurkan latihan selama 6 –
12 minggu
Kolaborasi
7. Kolaborasi rehabilitasi
medic untuk mengukur
kekuatan kontraksi otot
dasar panggul, jika perlu
(D.0055) (L.05045) Setelah (I.12362) Edukasi
Gangguan dilakukan intervensi Aktivitas/Istirahat
pola tidur b.d keperawatan selama 3 x 24 Observasi
kurang jam maka pola tidur 1. Identifikasi kesiapan dan
kontrol tidur membaik dengan kriteria kemampuan menerima
hasil : informasi
 Keluhan sulit tidur Terapeutik
membaik 2. Sediakan materi dan media
 Keluhan tidur puas pengaturan aktivitas dan
meningkat istirahat
 Keluhan pola tidur 3. Jadwalkan pemberian
berubah meningkat pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
4. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarganya
untuk bertanya
Edukasi
5. Ajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat
6. Ajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan

D. Implementasi keperawatan
Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana tindakan dan mengacu pada
masalah klien. Dalam tahap ini bidan melukukan observasi sesuai dengan evaluasi
yang telah direncanakan.
E. Evaluasi
1. Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan.
2. Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan.
3. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang
dilakukan.
4. Isi dari evaluasi
S : Subyektif Data
Mengganbarkan pendokumentasian dan pengumpulan data melalui anamnesa
pasien.
O : Obyektif Data
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, test
diagnose yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
A : Assesement.
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS dan DO dalam situasi
identifikasi
 Diagnosa/masalah
 Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial.
P : Planning Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi,
berdasarkan assesmen
DAFTAR PUSTAKA

Pitrawati. (2018). Asuhan keperawatan pada Ny. A dengan kehamilan trimester ke II.
Padang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.
PPNI, T. P. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai