Oleh :
YULIANI
NIM : 11222112
A. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan
terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi
pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir,
dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan optimal,
karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).
B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya
penyulit/komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
janin agar tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan
kematian neonatal. (Bobak, 2004).
D. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada
siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu.
Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
a) Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh
hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan
minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai
(5+12)+7=24
b) Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi
terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan
suhu 1\2 derajat celcius
c) Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum
d) Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
b. Tanda-tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan
kandung kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
F. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi
1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan
ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata,
uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di
daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh
hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga
terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri.
Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa
dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang
semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali
(Kusmiyati, et al, 2008).
2. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan
adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt
ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix
bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan
hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
3. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti
daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah
dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan,
reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil
doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan
mengisut.
5. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae
gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah
dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru
disebut striae lividae. Pada seorang multigravida, di samping strie
lividae, terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut
(cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
6. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah
partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
7. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi
olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-
gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya membesar
dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum.
Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh
hormonal.
8. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan
protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada
kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan calcium dan
phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu
pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
9. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih
menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
a. Hb 10 gr%
b. erytrosyt 3,5 juta per mm3
c. leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume
darah, perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan
adanya placenta, lagipula jantung terdorong ke atas sehingga
sumbunya berubah. Kegiatan paru-paru pun bertambah karena
selain untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri juga harus
mencukupi kebutuhan janin akan 02.
10.Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal
tersebut mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa
kehamilan. Tonus usus kurang, yang menimbulkan obstipasi.
11.Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga
mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin. Ureter jelas
melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan
karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada
juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas
karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan
oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.
12.Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan
kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
13.Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama
bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan
kalium dalam darah diatur oleh kortin. Bagian medula dari kelenjar
adrenal mensekresi epinephrin, hormon yang sangat penting.
Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
Hormon-hormon yang signifikan dalam kehamilan:
a. hCG (human chorionic gonadotropin)
1) dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
2) puncaknya pada minggu ke-9 – 13
3) mempertahankan korpus luteum sampai plasenta
mengambil alih
b) hPL (human placental lactogen)
1) Dihasilkan oleh sel-sel synsitio tropoblas
2) Kerjanya berlawanan dengan insulin
3) Mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak bebas dan
menurunkan metabolisme glukosa
c) Estrogen
1) Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta.
2) Berperan dalam perkembangan uterus dan mammae,
meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na+ dan air, serta
menurunkan hidrokloric asam lambung.
b. Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan
perubahan status emosional seorang calon ibu. Bagi pasangan
dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling
mencintai, keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda
yang menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya
semakin kokoh dengan adanya kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti
perasaan mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing
kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga untuk
melakukan pemeriksaan. Setelah terbukti terjadi kehamilan
perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti pula oleh
perasaan cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu
perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan
mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan.
(Masriroh, 2013).
H. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8. Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
I. Fisiologi (Rohmah, 2009).
Kehamilan
Trimester III
Trimester I
kapasitas VU
Mual/muntah
Trimester III
Perubahan nutrisi Perubahan pola
kurang dari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
Diafragma
terdorong ke atas Penekanan pada
saluran kemih Body image
(ureter)
membesar
Distensi paru-paru
Urin terhambat
Resiko infeksi
J. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
Trisemester II
1. Diagnosa : Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan: Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri.
Tindakan:
1) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah
tampak efek-efek yang tampak, kloasma, strial,
jerawat, perubahan emosi
2) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional :Informasi dapat membantu klien memahami atau
menerima apa yang terjadi
3) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian
saat hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan
melakukan aktivitas yang menyenangkan.
2. Diagnosa: kep. Pola pernapasan, ketidakefektifan.
Tujuan: Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Tindakan:
1) Kaji status pernapasan
Rasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada
kira-kira 60 % klien prenatal, meskipun kapasitas
vital meningkat. Fungsi pernapasan diubah saat
kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi.
Berkurang oleh pembesaran ulkus.
2) Anjurkan sering istirahat
Rasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan
yang disebabkan kelebihan
3) Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
Rasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.
4) Kaji Ht / Hb
Rasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24-
32 mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan
kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas
pembawa O2.
3. Diagnosa; Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan: Klien mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
mengakibatkan kesejahteraan.
Tindakan:
1) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
Rasional: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi
tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
2) Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
Rasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien
belum melihat sebelumnya, informasi bermanfaat
pada saat ini.
3) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu
Rasional : Membantu mengingatkan / informasi untuk klien
tentang potensial situasi resiko tinggi.
4) Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis
Rasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus
ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
Trisemester III
1. Diagnosa kep. Kenyamanan
Tujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat
untuk mengurangi ketidaknyamanan
Tindakan:
1) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode
untuk mengatasinya
Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
2) Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea. Khususnya pada
multigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan
ikatan antara ibu dan bayi dalam kandungan
3) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan
perubahan cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh
pengaruh hormon pada sambungan pelvis dan
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
4) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah
kandung kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas
kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih
2. Cedera; resiko tinggi terhadap ibu
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko
individu yang potensial
Tindakan:
1) Pantau TTV, periksa hipertensi
Rasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada
detensi natrium/air secara negative mempengaruhi ginjal
sirkulasi uterus, dan fungsi ssp
2) Dapatkan kultur vagina
Rasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakan
ketidaknyamanan berat pada klien
3) Tinjau ulang kebutuhan terhadap kelahiran
Rasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran
4) Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke 28
Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial
pada klien dan janin
5) Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetik
Rasional: Wanita paling cenderung terhadap terhadap masalah
trisemester III yang berhubungan dengan asupsi
plasenta, ISK, lahir mati, penuaan plasenta dan
ketoasidosis
3. Perubahan pola eliminasi urine
Tujuan: Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Tindakan:
1) Berikan info tentang perubahan berkemih
Rasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi dari
frekuensi berkemih.
2) Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur
Rasional: Meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami oedema.
3) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
Rasional: Posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava
dan menurunkan aliran ke vena
4) Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretik
Rasional: Kehilangan / pembatasan natrimn dapat sangat
menurunkan regulator ennin-angiotensin-aklosteron
dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta
: Ar-ruzz Media.