Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE 

(ANC)

A. Konsep ANC
1. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan
dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigotyang pada akhirnya
membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovumdan sperma hingga masa di mana
janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40minggu (Masriroh, 2013).Pelayanan antenatal adalah
pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif careuntuk mencegah masalah yang kurang baik
bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan
mental ibu sehinggaibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu
berpengaruhterhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).

 
2. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara
rinci tujuan antenatal care adalah:
 
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuhkembang janin.
 
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
 
c. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yangdapat muncul
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan dan pembedahan.
 
d. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengantrauma seminimal
mungkin.
 
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibuagar dapat
memberi asi secara eksklusif.
 
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agartumbuh
kembang secara normal.
 
g. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematianneonatal.

 
3. Standar Pelayanan Ante Natal
Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:

1. Timbang berat badan dan ukur berat badan


 tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan
dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu
harus naik 0,5sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kgsetiap
minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya,
atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kgselama kehamilan.

2. Ukur tekaanan Darah


 Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga
dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan
kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai kejang-
kejang. Sementara tekanan darah yang rendahmenyebabkan pusing dan lemah.
 
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Tujuannya untuk melindungi ibudan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi
TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3diberikan
setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5diberikan setelah setahun TT4.
 
4. Ukur tinggi fundus uteri 
. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu
untuk mengetahui presentasi janin,serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini
juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umurkehamilan.
 
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan.
 Pemberian tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas.
Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.
 
6. Pemberian komunikasi
Untuk menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan keluarga
diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemenrujukan yang benar, cepat,
dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang
benar sehingga membantu menurunkanangka kematian ibu dan bayi.
7. Tes laboratorium sederhana
 Wanita yangs edang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular
seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya

B. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 padasiklus mentruasi
28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untukmenentukan masa subur dapat
digunakan beberapa cara seperti :
 
a. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari,contoh :
mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnyaadalah tanggal 17-
24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24
b. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi pelepasan telur
dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2 derajatcelciusc)
c. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovumd)
d. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam. Bentuk sperma yang
menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor
yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk melaluikanalis cervikalis
dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggukedatangan sel telur. Bila pada saat itu
terjadi ovulasi, maka kemungkinan besarakan terjadi fertilisasi.Setelah masuknya kepala sperma ke
dalm ovum dengan meninggalkanekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan
kromosom mencari pasangannya. Mula
mula terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnyahingga seluruh ruangan ovum penuh
dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula Pembelahan berlangsung terus hingga bagian
dalam terbentuk ruangan yangmengandung cairan disebut blastokist Sementara itu bagian luar
dinding telurtimbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada
lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi deciduas Hasil konsepsi dalam
bentuk blastokist .
Sejak saatterjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7
hari(Purwaningsih dkk, 2010).
 
C. Tanda dan Gejala

 
1. Tanda-tanda pastia)
 
mendengar bunyi jantung janin b)
 
melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksac)
 
melihat rangka janin dengan sinar
rontgent 
 atau dengan
ultrasographi
 Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilandapat dibuat
dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapatdiketahui pada usia kehamilan
di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USGkantong kehamilan sudah nampak pada
kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu
(Purwaningsih dkk, 2010).2.
 
Tanda-tanda mungkinTanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan
trisemester I 
, tetapidengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda
mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.Tanda-tanda mungkin dibagi
menjadi :a.
 
Tanda-tanda objektif
C. Tanda dan Gejala

 
1. Tanda-tanda pastia)
 
mendengar bunyi jantung janin b)
 
melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksac)
 
melihat rangka janin dengan sinar
rontgent 
 atau dengan
ultrasographi
 Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilandapat dibuat
dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapatdiketahui pada usia kehamilan
di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USGkantong kehamilan sudah nampak pada
kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu
(Purwaningsih dkk, 2010).2.
 
Tanda-tanda mungkinTanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan
trisemester I 
, tetapidengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda
mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi
Tindakan:1)
 
Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester IIRasional: Pertanyaan timbul sesuai
perubahan baru yang terjadi tanpamemperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.2)
 
Lakukan / lanjutkan program
penyuluhanRasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belummelihat sebelumnya,
informasi bermanfaat pada saat ini.3)
 
Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan
individuRasional: Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko
tinggi.4)
 
Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untukmengontrol atau mengatasi masalah
medisRasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harusditekankan pada
kemungkinan efek berbahaya pada janin.
Trisemester III
1. Diagnosa kep. KenyamananTujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk m
engurangiketidaknyamananTindakan:1)
 
Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode
untukmengatasinyaRasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan2)
 
Kaji status pernapasan klienRasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekandiafragma,
mengakibatkan dispnea. Khususnya padamultigravida yang tidak mengalami kelegaan dengan
ikatanantara ibu dan bayi dalam kandungan3)
 
Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahancara jalan, anjurkan memakai
sepatu hak rendahRasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruhhormon pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusatgravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.4)
 
Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah
kandungkemihRasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitaskandung kemih,
mengakibatkan sering berkemih2. Cedera; resiko tinggi terhadap ibuTujuan: Klien
mengungkapkan pemahaman tentang ennin-faktor resiko individuyang potensialTindakan:1)
 
Pantau TTV, periksa hipertensiRasional: Berbagai derajat masalah kardiovaskular terjadi pada
detensinatrium/air secara negative mempengaruhi ginjal sirkulasiuterus, dan fungsi ssp
 
 2)
 
Dapatkan kultur
vaginaRasional: Infeksi vaginal atau PHS yang tidak diobati menciptakanketidaknyamanan berat pada
klien3)
 
Tinjau ulang kebutuhan terhadap
kelahiranRasional: Mencegah infeksi neonatus selama proses kelahiran4)
 
Dapatkan Hb/Ht pada gestasi minggu ke
28Rasional: Mendeteksi anemia dengan hipoksemia/anoksia potensial pada klien dan janin5)
 
Berikan pengawasan ketat dan terus-menerus terhadap klien diabetikRasional: Wanita paling
cenderung terhadap terhadap masalahtrisemester III yang berhubungan dengan asupsi plasenta,ISK,
lahir mati, penuaan plasenta dan ketoasidosis3. Perubahan pola eliminasi urineTujuan: Klien
mengungkapkan pemahaman tentang kondisiTindakan:1)
 
Berikan info tentang perubahan berkemihRasional: Membantu klien memahami perubahan fisiologi
darifrekuensi berkemih.2)
 
Anjurkan pada klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidurRasional: Meningkatkan perfusi
ginjal memobilisasi bagian yangmengalami oedema.3)
 
Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supineRasional: Posisi
ini memungkinkan terjadinya sindrom vena kava danmenurunkan aliran ke vena4)
 
Berikan info tentang bahaya menggunakan diuretikRasional: Kehilangan /
pembatasan natrimn dapat sangat menurunkanregulator ennin-angiotensin-aklosteron dari kadar
cairan, mengakibatkan dehidrasi.

Daftar Pustaka
Bobak. (2005).
 Buku Ajar Keperawatan Maternitas
. EGC : Jakarta.Doenges. E. Marillynn. (2001).
 Rencana Keperawatan Maternal/bayi
. Edisi 2. EGC:Jakarta.Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC:
Jakarta.Kusmiyati, et al. 2008.
 Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jakarta : Bina Pustaka.Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencanauntuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.Masriroh, Siti. 2013.
 Keperawatan Obstetri & Ginekologi.
Imperium: Yogyakarta.Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010.
 Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jogjakarta: NuhaMedika.Rohmah, Nikmatur dkk. 2009.
 Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta :Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai