KELOMPOK
III
Toksoplasmosis adalah penyakit
infeksi pada manusia dan hewan
yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii.
TOKSOPLASMOSIS
Tekanan intrakranial
Parasit terus menginfeksi sel pejamu,
bereplikasi, dan menginvasi sel sekitar
Nyeri kepala
Instabil termoregulasi
HIPERTERMIA
Manifestasi Klinis
Gejala termasuk ensefalitis, demam, sakit
kepala berat yang tidak respon
terhadap pengobatan, lemah pada satu sisi
tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang
meningkat, masalah penglihatan, pusing,
masalah berbicara dan berjalan, muntah dan
perubahan kepribadian. Tidak semua pasien
menunjukkan tanda infeksi.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Serologi
2. Pemeriksaan cairan serebrospinal
3. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction
(PCR)
4. CT scan
5. Biopsi otak
Penatalaksanaan
1. Toksoplasmosis otak diobati dengan kombinasi pirimetamin
dan sulfadiazin.
2. Toxoplasma gondii, membutuhkan vitamin B untuk hidup.
3. Kombinasi pirimetamin 50-100mg perhari yang
dikombinasikan dengan sulfadiazin1-2 g tiap 6 jam.
4. Pasien yang alergi terhadap sulfa dapat diberikan kombinasi
pirimetamin 50-100 mg perhari dengan clindamicin 450-600
mg tiap 6 jam.
5. Pemberian asam folinic 5-10 mg perhari untuk mencegah
depresi sumsum tulang.
6. Terapi anti retro viral (ARV)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan toksoplasmosis, antara lain :
1. Kebutaan : kondisi ini terjadi pada penderita
toksoplasmosis yang mengalami infeksi mata, yang tidak
di obati dengan sempurna.
2. Esefalitis : infeksi otak serius dapat terjadi pada
penderita toksoplasmosis dengan system imunitas
rendah karena penyakit HIV/AIDS.
3. Gangguan pendengaran, gangguan penglihatan,
retardasi mental. Komplikasi ini dapat menimpa
penderita toksoplasmosis bayi baru lahir.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas pasien
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, alamat,
penanggung jawab, tanggal pengkajian, dan diagnose medis.
a. Keluhan Utama / Alasan Masuk Rumah Sakit
Mudah lelah, tidak nafsu makan, demam, diare, infermitten, nyeri
panggul
b. Riwayat Kesehatan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Meliputi keluhan yang dirasakan biasanya klien mengeluhkan
diare,demam berkepanjangan,dan batuk berkepanjangan.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap
aktifitas, kelelahan.
Tanda : Kelemahan otot, nyeri otot, menurunnya massa
otot, respon fisiologi terhadap aktifitas.
2. Sirkulasi
Gejala : Demam, proses penyembuhan luka yang
lambat, perdarahan lama bila cedera
Tanda : Suhu tubuh meningkat, berkeringat, takikardia,
mata cekung, anemis, perubahan tekanan darah
postural, volume nadi perifer menurun, pengisian
kapiler memanjang.
3. Integritas ego
Gejala : Merasa tidak berdaya, putus asa, rasa bersalah, kehilangan kontrol
diri, dan depresi.
Tanda : Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, marah, menangis,
kontak mata kurang.
4. Eliminasi
Gejala : Diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih.
Tanda : Feces encer disertai mucus atau darah, nyeri tekan abdominal, lesi
pada rectal, ikterus, perubahan dalam jumlah warna urin.
5. Makanan/cairan
a. Gejala : Tidak ada nafsu makan, mual, muntah, sakit tenggorokan.
b. Tanda : Penurunan BB yang cepat, bising usus yang hiperaktif, turgor kulit
jelek, lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih/perubahan warna mukosa
mulut
6. Hygiene
Tanda : Tidak dapat menyelesaikan ADL, mempeliahtkan penampilan yang
tidak rapi.
7. Neurosensorik
Gejala : Pusing, sakit kepala, photofobia.
Tanda : Perubahan status mental, kerusakan mental, kerusakan
sensasi, kelemahan otot, tremor, penurunan visus, bebal,
kesemutan pada ekstrimitas.
8. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri umum atau lokal, sakit, nyeri otot, sakit
tenggorokan, sakit kepala, nyeri dada pleuritis, nyeri abdomen.
Tanda : Pembengkakan pada sendi, hepatomegali, nyeri tekan,
penurunan ROM, pincang.
9. Pernapasan
Tanda : Terjadi ISPA, napas pendek yang progresif, batuk
produktif/non, sesak pada dada, takipneu, bunyi napas
tambahan, sputum kuning.
10. Keamanan
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka
lambat proses penyembuhan.
Tanda : Demam berulang
11. Seksualitas
Tanda : Riwayat perilaku seksual resiko tinggi,
penurunan libido, penggunaan kondom yang tdk
konsisten, lesi pada genitalia, keputihan.
12. Interaksi social
Tanda : Isolasi, kesepian, perubahan interaksi
keluarga, aktifitas yang tidak terorganisir.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis
ditandai dengan frekuensi nadi meningkat
2. Hipertermia b/d Terpapar suhu lingkungan
rendah dibuktikan dengan suhu tubuh
dibawah nilai normal
Rencana Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Nyeri (L.485)
3x24 jam diharapkan tingkat nyeri dengan
kriteria hasil: Observasi:
Edukasi: