Anda di halaman 1dari 18

NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. MERLIN NENOSONO (164602720)


2. PERMATA I. K. HUN (166002720
3. PENINA M. LELADARA (165102720)
4. SAVITRI R. JUNI RANA (165302720)
5. ORNI E. MISSA (164902720)
6. YOLAN J.N SANAM (165602720)
7. FAUSTINO I. TOME HAYON (163202720)
8. EMSI NATONIS (162902720)
9. DONATUS FAOT (162702720)
10. MATEUS Y. BANA (164402720)
11. MEGI BOIMAU (166102720)
12. BETI FOEMUSU (162302720)
13. HOLY E. MARAKAY(163602720)
PENGKAJIAN SPIRITUAL ,KULTURAL,LONG TERM
CARE PADA PASIEN HIV AIDS
Aspek Spi ritual Pada Pas ien HI V/ AIDS
1. Pe nger tian Spiritual

Spiritualitas sangat sulit untuk didefinisikan.Kata-


katayang digunakan untuk menjabarkan spritualitas
termasuk makna, transenden, harapan, cinta,kualitas,
hubungan daneksistensi. Sedangkan berdasarkan
etimologinya, spiritualberarti sesuatu yang mendasar,
penting, dan mampu menggerakan serta memimpin cara
berfikir dan bertingkahlaku seseorang
Indikator Spiritualitas

Spiritualitas yang dimaknai secara beragam memberikan


konsekuensi lahirnya indikator atau aspek spiritualitas yang
beragam pula. Menurut Burkhardt (1993) aspek spiritualitas
meliputi :
Berhubungan dengan sesuatu yang tidak
diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan.
Menemukan arti dan tujuan hidup.
Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri. Mempunyai
perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang
Maha Tinggi.
Next

Secara lebih rinci Patricia Potter dkk, menjelaskan bahwa spiritualitas meliputi
tujuh aspek yaitu:
a. Keyakinan dan makna hidup
b. Autoritas dan pembimbing
c. Pengalaman dan emosi
d. Persahabatan dan komunitas
e. Ritual dan ibadat
f. Dorongan dan pertumbuhan
g. Panggilan dan konsekuensi
Dengan bahasa yang lebih sederhana, karakteristik spiritualitas antara lain:
a. Hubungan dengan diri sendiri
b. Hubungan dengan alam.
c. Hubungan dengan orang lain
d. Hubungan dengan Ketuhanan
Dimensi Spiritual dalam Praktek Konseling

Spiritualitas dalam ranah konseling menjadi kajian yang


penting seiring adanya kesadaran bahwa terapi selama ini
kurang memberikan perhatian yang sempurna pada
manusi asebagai mahluk yang multi dimensional.
Kesadaran akan perlunya pendekatan holistik dalam
konseling menuntut manusia dipandang sebagai mahluk
yang utuh yaitu mahluk biologis,
Next

Aspek spiritual yang perlu diberikan kepada pasien adalah:


a. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien
terhadap kesembuhan
b. Pandai mengambil hikmah
c. Ketabahan hati.Karakteristik seseorang didasarkan
pada keteguhan dan ketabahan hati dalam
menghadapi cobaan
Aspek Kultural Pada Pasien HIV/AIDS

Perubahan sosial dialami setiap masyarakat yang pada


dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perubahan
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perubahan
sosial dapat meliputi semua segi kehidupan masyarakat,
yaitu perubahan dalam cara berpikir dan interaksi
sesama warga menjadi semakin rasional,perubahan
dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi menjadi
makin komersial,perubahan tata cara kerja sehari-hari
yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada
spesialisasi kegiatan yang makin tajam
Next

Pada konteks sosial, strategi utama dalam upaya pencegahan dan


mengurangi kemungkinan transmisi seksual dari HIV di kalangan remaja
adalah dengan memberikan kesamaan wewenang (power equality) dan
akses informasi yang lebih baik (better acces to information). Secara garis
besar upaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut
 Tidak melakukan kegiatan seks sebelum menikah terutama bagi remaja.
 Setia pada pasangan yang dinikahinya, yakni bagi suami/istri untuk
tidak berganti ganti pasangan.
 Menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual
 Mencegah penularan melalui kontak darah dan produk darah
 Menyertakan semua sumber daya, baik nasional maupun internasional
untuk kegiatan-kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular seksual termasuk HIV/AIDS
Next
Adapun cara penanggulangan HIV/AIDS dalam konteks sosial-
budaya adalah dengan :
 Mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat, bersih dan
teratur sesuai dengan norma-norma dan budaya yang ada.
 Mengubah persepsi dan kepercayaa yang salah tentang
penyakit AIDS
 Memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang bahaya AIDS
dengan program penyuluhan yang intensif dan
berkesinambungan dengan menyertakan peran aktif
masyarakat
 Memberikan dukungan sosial yang efektif dan efisien
terhadap penderita, sehingga penderita bisa hidup wajar dan
tidak terisolasi serta tidak berbuat yang merugikan orang
lain, keluarganya, masyarakatnya dan dirinya sendiri.
2. Aspek Kultural Pada Pasien HIV/AIDS

Perubahan sosial dialami setiap masyarakat yang pada dasarnya


tidak dapat dipisahkan dengan perubahan kebudayaan masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan sosial dapat meliputi semua segi
kehidupan masyarakat, yaitu perubahan dalam cara berpikir dan
interaksi sesama warga menjadi semakin rasional; perubahan
dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi menjadi makin
komersial; perubahan tata cara kerja sehari-hari yang makin
ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang
makin tajam; Perubahan dalam kelembagaan dan kepemimpinan
masyarakat yang makin demokratis; perubahan dalam tata cara
dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien, dan lain-
lainnya.
Pada konteks sosial, strategi utama dalam upaya pencegahan dan mengurangi
kemungkinan transmisi seksual dari HIV di kalangan remaja adalah dengan memberikan
kesamaan wewenang (power equality) dan akses informasi yang lebih baik (better acces to
information). Secara garis besar upaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut
1.Tidak melakukan kegiatan seks sebelum menikah terutama bagi remaja.

2.Setia pada pasangan yang dinikahinya, yakni bagi suami/istri untuk tidak berganti ganti

pasangan.
3.Menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual
4.Mencegah penularan melalui kontak darah dan produk darah

5. Menyertakan semua sumber daya, baik nasional maupun internasional untuk


kegiatan-kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS
3. Long Term Care Pada Pasien HIV/AIDS

Perawatan terbagi menjadi tempat perawatan berbasis keluarga, masyarakat,


puskesmas, dan rumah sakit.
1. Keluarga: Anggota keluarga perlu peduli dan bekerja sama dengan
relawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gizi, tata
cara perawatan di rumah, dan pemulasaran jenazah
2. Masyarakat: Dukungan social dari tetangga dan komunitas social
3. Puskesmas: Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan pengobatan
sederhana
4. Rumah sakit: Mendapatkan pelayanan rawat inap untuk perawatan
infeksi oportunistik (infeksi penyerta), pelayanan preventingnmother
to child transmission (PMTCT), dan pengobatan.
Next
Program ini dimulai sejak seseorang didiagnosis HIV dan
setuju untuk didampingi oleh relawan atau petugas
lapangan (manager kasus) yang baisanya berasal dari
lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kegiatan ini
meliputi:
a. Dukungan psikologis
b. spiritual
c. hukum dan HAM
d. dukungan sosio-ekonomi
Next
Dukungan pada penderita AIDS:
 Mula-mula penderita membutuhkan kepercayaan, kasih sayang dan
dukungan
 Mereka sangat membutuhkan informasi tentang masalah yang akan mereka
hadapi dan cara untuk mengatasinya
 Memegang penderita AIDS adalah penentraman hati yang penting dan tidak
membahayakan
 Komunikasi yang teratur, terutama secara personal (menjenguk atau
menelpon), adalah penting. Buatlah janji dahulu sebelum menjenguk karena
AIDS menyebabkan kelelahan dan penjenguk tidak selalu diharapkan
 Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah penting
 Pergilah ke luar bersama dan mengunjungi orang lain
 Tawarkan bantuan pada suatu hal yang mungkin menyulitkan penderita
 Bila anda berada di tempat lain, pertahankan hubungan dengan menulis
surat atau menelpon
Next
Merawat penderita AIDS :
1. Perawatan di rumah sakit: Penderita AIDS yang sakit berat paling baik dirawat oleh perawat
yang telah berpengalaman
2. Perawatan di rumah: orang yang merawat penderita AIDS perlu hati-hati dan suportif.
Pencegahan di rumah :
 Gunakan selalu sarung tangan untuk tugas-tugas di rumah bila diperlukan. Cuci tangan
setelah setiap tugas, walaupun sudah menggunakan sarung tangan
 Cucilah sarung tangan dalam air dan detergen yang cukup panas
 Gunakan kain pembersih lantai untuk dapur dan kamar mandi yang berbeda
 Gunakan selalu plester atau pembalut kedap air pada luka atau luka sayat
 Sikat gigi dan alat cukur jangan digunakan bergantian
 Harus digunakan sarung tangan bila membersihkan tumpahan darah, muntahan dan
sebagainya, dan buang dalam kloset
 Lantai atau permukaan yang tertumpah cairan seperti darah,muntahan dan sebagainya
sebaiknya diseka dengan larutan pengelantang 1 bagian pengelantang dan 9 bagian air
 Pakaian yang kotor dan berdarah harus dicuci dengan air panas
Next

Hubungan seks dan penderita AIDS


1. Penderita AIDS harus menghindari hubungan seks yang tidak aman
2. Jangan melakukan hubungan seks tanpa pelindung, gunakan selalu
kondom
3. Beritahukan pasangan anda bahwa anda menginginkan hubungan seks
yang aman
4. Anda dapat melakukan onani, pelukan dan pijatan
5. Gunakan kondom ekstra kuat bila melakukan hubungan seks lewat dubur
6. Gunakan selalu kondom seks melalui vagina
7. Jangan memakai alat kelamin buatan secara bergantian
8. Gunakan selalu pelindung yang aman, misalnya kondom untuk hubungan
seks lewat mulut
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai