Disusun Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar. Oleh
karena itu dengan adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar Negara
(imigrasi) dimungkinkan,menyebabkan adanya pergeseran terhadap tuntutan asuhan
keperawatan.Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang
kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
Salah satu teori yang terkenal adalah Transcultural Nursing Theory.Teori ini berasal dari
disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan.Teori ini
menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya
perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.Leininger beranggapan
bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam
penerapan asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh
perawat,akan mengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak
mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan.Hal ini dapat
menyebabkan munculnya rasa ketidak nyamanan, ketidak berdayaan dan beberapa
mengalami disorientasi.Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien
sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau Negara diperbolehkan seseorang
untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena
perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila
berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan,maka ketika ia mendapati klien
tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-
pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah
mengganggu pasien lainnya. Kebutuhan budaya yang dialami oleh perawat ini akan
berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.Oleh karena
itu, sebagai perawat professional kita harus mempunyai pengetahuan tentang kebudayaan
di berbagai Negara. Bisa saja suatu saat kita memperoleh pasien yang berasal dari luar
negeri.Tentu saja kebudayaan mereka sangat berbeda. Kita sebagai perawat harus
berusaha menyesuaikan asuhan keperawatan yang akan kita terapkan dengan kebudayaan
mereka. Sehingga bias mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh sosial budaya terhadap penyakit?
2. Bagaimana pengkajian umum keperawatan?
3. Bagaimana konsep pandangan sehat sakit menurut budaya barat?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap penyakit
2. Untuk mengetahui pengkajian umum keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep pandangan sehat sakit menurut budaya barat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mempertahankan budaya
2. Negosiasi budaya
3. Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien
yang biasanya merokok menjadi tidak merokok.
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
PENUTUP
A. Kesimpulan