Tujuan bab :
1
A. PENGERTIAN TRANSTUKTURAL
KEPERAWATAN
dan ilmu sosial . Konsep ini ingin memberikan penegasan bahwa sifat
mengetahui dan mengenal latar belakang budaya dari klien yang sedang
2
2. Karakteristik Budaya Kesehatan Keluarga di Indonesia Indonesia
yang yang terdiri dari beragam etnis tentu memiliki banyak budaya
dengan yang lainnya, hal ini bisa menyebabkan suatu budaya yang positif
bagi tingkah laku seseorang yang hidup dalam masyarakat itu sendiri.
positif maupun
3
negatif. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat, sebagai
salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan
A. Pengkajian
4
belakang budaya klien. Pengkajian yang bisa dilaksanakan
saat ini.
philosophical factors)
terhadap kesehatan.
5
3). Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and
social factors)
life ways)
dikaji pada faktor ini adalah: posisi dan jabatan yang dipegang
membersihkan diri.
6
individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and
Boyle, 1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan
anggota keluarga
dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji pada tahap ini
7
B. Diagnosa keperawatan
belakang
intervensi
8
menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya
klien
perawat
kelompok
9
5. Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
mereka.
D. Evaluasi
kesehatan klien.
10
B. Penerapan Transkultural Dalam Praktik
Keperawatan
individu dan masyarakat terhadap masalah kesehatan atau penyakit yang ada
1) Mempertahankan budaya
11
2) Negosiasi budaya
hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat
3) Restrukturisasi budaya
gaya hidup klien yang biasanya buang air besar disungai untuk dapat
memiliki jamban dan buang air besar dijamban. Pola rencana hidup
12
C. Pengaruh Lingkungan Sosial Budaya Terhadap
Kesehatan
khasnya.
1) Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
penyakit fisik atau biologis saja namun juga dihubungkan dengan hal
gaib, roh jahat atau ilmu hitam yang mengganggu manusia yang
mengakibatkan sakit.
13
Beberapa bentuk contoh budaya dan pengobatan tradisional :
yang sakit.
anggota suku jari kakinya tertusuk sewaktu sedang berjalan dan dia
14
d. Masyarakat di Papua yang beranggapan bahwa penyakit Malaria
dalam Masyarakat
sebagainya.
15
b. Faktor ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan
kesehatan
Kesehatan
Budaya yang ada dimasyarakat sangat menentukan status gizi baik bagi
sejak usia belum dewasa karena faktor budaya, dan hal ini tidak bisa
dipungkiri karena mengikuti hukum adat yang berlaku. Hal inilah yang
maupun stunting.
16
Dan dalam masa modernisiasi saat ini pengaruh life style gaya hidup
gaya hidup wanita karir yang cenderung takut perubahan tubuh ketika
dimana pada saat itu bayi membutuhkan nutrisi ASI untuk kekebalan
kesehatan, misalnya adalah pijat pada bayi yang turun temurun hingga
Dalam.
1) Konsumsi Makanan
hal ini dapat berguna untuk mengukur status gizi dan ditemukan
17
2) Pengaruh Budaya
Misalnya pada remaja yang khitan tidak boloeh kosumsi telur oleh
secara ilmu gizi telur ayam sumber protein tinggi yang baik untuk
penyembuhan luka.
18
melahirkan butuh gizi dan protein tinggi untuk kesehatan ibu dan
d. Produksi Pangan
Konsumsi zat gizi yang rendah dalam keluarga juga dipengaruhi oleh
a. Persepsi pada suatu masyarakat untuk Ibu hamil yang tidak boleh
dimakan oleh ibu hamil. Dan hal itu merupakan hanyalah sebuah
mitos belaka.
19
b. Budaya yang melarang ibu hamil mengkosumsi nanas karena
buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin
bayi.
sakit perut.
18,6 tahun, di pedesaan masih relatif muda yaitu 17,9 tahun. Sebagian
masyarakat dan keluarga termasuk orang tua dan remaja sendiri belum
20
perilaku reproduksi yang bertanggung jawab. Banyak remaja masih kurang
mereka.
dari 35 tahun.
d. Pendidikan meningkat
b) Faktor kesehatan
kesehatan ibu.
21
c) Faktor Program KB
Pil KB
22
dengan harapan hal ini dapat membantu dalam pencegahan
kehamilan
IUD
ektopik.
Suntikan KB
23
Implant
24