PENDAHULUAN
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedoktoran dan / atau kesehatan harus
mengutamakan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek dan
progam kesehatn diselnggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek dan progam kesehatan
diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar profesi dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sunnguh-sungguh kebutuhan dan kondisi
spesifik daerah.
Prospek perawat professional di maasa depan sangat ditentukan oleh banyak factor,
mulai factor keadaan kesetabilaan social-ekonomi-politik di Indonesia dan factor
internal pada diri perawat sendari.
Kesehatan adalah keadaan sejehteraan dan badan, jiwa, dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penggulungan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang, dengan bertindak secara
sendiri-sendiri atau pun secar kolektif, untuk membantu keputusan berdasarkan
pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengerahui kesehatan pribadinya dan orang
lain. Definisi ini yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh green dan para kolegannya
yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang
direncang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan.
Menjadi seorang tenaga kesehatan ( perawat ) bukanlah hal yang mudah. Seornag
perawat harus siap fisik maupun mental , karena tugas seorang perawat sangatlah berat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-based harus terus diimbangi dengan
upaya-upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun
yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian, pembangunan kesehatananan dapat
menjangkau kantong-kantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang
ANTROPOLOGI KESEHATAN 1
terbesar kejadian sakit dan kematiaan. Kelompok-kelompok inilah yang sesungguhnya
lebih membutuhkan pertolongan karena selain membutuhkan pertolongan karena selain
lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih sedikit.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN 2
2.1 Menjelaskan Konsep Antropologi Dalam Praktek Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
A. Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan menurut ( foster / Anderson , 1986; 1-3 ) Adalah disiplin
yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari
tingkah laku manusia, terutama tentang antara keduanya disepanjang sejarah
kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.
Antropologi kesehatan menurut weaver adalah cabang dari antropologi terapan
yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.
B. Keperawatan
Asuahan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya. Asuhan keperawatan ditunjukan memandirikan individu sesuai
dengan budaya klien.
Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan /
mempertahankan budaya, mengakomodasi / negosiasi budaya dan mengubah /
mengganti budaya klien ( leininger, 1991 ).
C. Asuhan keperawatan
Memberikan dukungan pada fase awal, perawat diharapkan memberikan
dukungan pada klien pada fase penolakan ini.
Memberikan arahan pada klien bahwa marah adalah respon normal.
Membantu klien mengekspresikan apa yang dirasakannya.
a) Sikap perawat dalam pemeliharaan kemandirian di rumah sakit
perawat harus menginformasikan klien tentang pilihan
perwat dapat memberikan dorongan dengan berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan untuk memberikan rasa control klien
perawat tidak boleh memaksakan bantuan
perawat memberikan dorongan kepada keluarga kepada keluarga
untuk memberikan kebebasan klien membuat keputusan.
D. Konsep Keperawatan
Model konseptual yang dikembangkan oleh leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit
( sunrise model ). Geisser ( 1991 ). Menyatakan bahwa proses keperawatan ini
digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi
terhadap masalah klien ( Andrew and boyle, 1995 ). Pengelolaan asuhan
keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
ANTROPOLOGI KESEHATAN 3
a) Pengkajian
Proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
klien sesuai dengan latar belakang budaya klien. Pengkajian dirancang
berdasrkan 7 komponen yang ada pada “ sunrise model “ yaitu :
Factor teknologi
ANTROPOLOGI KESEHATAN 4
Yang harus dikaji : pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan,
tabungan yang dimiliki oleh keluarga,.
Factor pendidikan
Di kaji pada tahap,: tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan
b) Diagnosa keperawatan
Respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah,
diubah atu dikurangi melaui intervensi keperawatan.
d) Evaluasi
Evaluasi asuhan kepaerwatan dilakukan terhadap kebersihan klien
tentang mempertahankan budaya yang sesuai denagn kesehatan,
mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien.
E. Definisi keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera atau bias juga keadaan aman dan
tentram ( potter & parry, 2006 ).
ANTROPOLOGI KESEHATAN 5
tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi. ( potter & perry, 2005)
2. Keselamatan psikologis
Untuk selamat dan aman secara pisiologis, seorang manusia harus memhami
apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan
professional pemberi perawatan kesehatan.
I. Definisi kenyamanan
Kolcaba ( 1992, dalam potter & perry, 2005 ) mengungkapkan
kenyamanana/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang
ANTROPOLOGI KESEHATAN 6
meningkatkan penampilan sehari- hari ), kelegaan ( kebutuhan telah terpenuhi ),
dan transeden ( keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri ).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistic yang mencakup empat aspek,
yaitu :
Fisik, berhubungsn dengan sensasi tubuh
Social, berhubungan dengan hubungan interpersional, keluarga, dan
social
Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan.
Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia seperti cahaya, bunyi, tempertur, warna, dan unsur alam lainnya.
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah
memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rsa nyeri, dan
hipo/hipertemia merupakan kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak
nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya gejela dan tanda pada
pasien.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk
tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar. Dengan
adanya globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar Negara ( imigrasi )
dimungkinkan, menyebabkan adanya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat, yang
dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu matha
theory, grand theory, middle range theory dan practice theory. Salah satu teori yang
diungkapkan pada middle range theory adalah transcultural nursing theory.
ANTROPOLOGI KESEHATAN 7
Pada beberapa daerah atau Negara diperolehkan sesorang untuk mengungkapkan rasa
nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan
bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan
dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien tersebut menagis atau berteriak,
maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa
atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya.
Kebutuhan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan
kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
Biasanya terpusatkan pada orang-orang yang sehat dan normal. Seseorang yang
tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan setabilitas yang sangat
berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di
harapkannya. Berada dengan orang yang merasa aman dia akan cenderung santai
tanpa ada kecemasan yang berlebihan.
1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisasi, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
2. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti
gangguan penciuman dan pengelihatan
3. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
4. Tingkst kesadaran
Pada pasien koma, respon, akan menurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur
5. Informasi atau komunikasi
Ganguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan
6. Gangguan tingkat gangguan
ANTROPOLOGI KESEHATAN 8
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.
7. Penggunaan antibodik yang tidak resional
Akan menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
8. Status nutrisi
Dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit
9. Usia
Perbedaan perkembangan yang ditemukan antara anak-anak dan lansia
mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
10. Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
merespon nyeri dan tingkat kenyamanan.
11. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu
mengatasi nyeri dan tingkat kenyamanan yang mereka punyai.
C. Peningkatan kenyamanan
1. Control nyeri
Nyeri dapat mempengaruhi klien dalam memenuhi kebutuhan istirahat tidur,
nafsu makan, mobilitas dan fungsi psikologis.
2. Ketakutan
Gejala yang ditimbulk seperti nyeri umum yang selalu dating setiap sat yang
dapat membuat segala aktifitas terganggu.
Pemberian terapi dan pengendalian gejela penyakit
3. Hygiene personal
Pemenuhan kebersihan diri merupakan salah satu yang harus dipenuhi agar
klien merasa segar dan nyaman.
Biasanya terpusatkan pada orang-orang yang sehat dan normal. Seseorang yang
tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan setabilitas yang
sangat berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di
harapkannya. Berada dengan orang yang merasa aman dia akan cenderung santai
tanpa ada kecemasan yang berlebihan
ANTROPOLOGI KESEHATAN 9
B. Aplikasi dalam praktek keperawatan
D. Manfaat telenursing
Menurut britton et all ( 1999 ) ada beberapa keuntungan telenursing
yaitu :
1. Efektif dan efesien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter
praktek, ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home )
2. Dungan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan
dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan
waktu tinggal di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlikan
pengkajian yang sering sehingga membutuhkan biaya yang
banyak.
ANTROPOLOGI KESEHATAN 10
5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perwatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak
memerlukan sumber.
ANTROPOLOGI KESEHATAN 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengkajian asuahan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
sangat diperlukan untuk memuaskan pelayanan terahadap klien, evaluasi asuhan
keperawatan melekat erat dengan perencanaan dan pelaksanaan proses asuhan
keperawatan. Perencanaan dan pelaksanaan proses perawatan tidak dapat begitu saja
dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar balakang budaya klien
sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien. Prospek social
budaya terhadap keperawatan adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang
difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan
prilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya dan menerapkan pelayananan
keperawatan tanpa merugikan kesehatan atau melanggar asuhan prosedur keperawatan.
3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang Rasa aman dan nyaman dalam praktek
keperawatan. Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat
terciptanya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada
pembaca.
ANTROPOLOGI KESEHATAN 12
DAFTAR PUSTAKA
ANTROPOLOGI KESEHATAN 13