Anda di halaman 1dari 14

ANTROPOLOGI KESEHATAN DALAM

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN


BERLANDASKAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT
KELOMPOK 3

Arif fazillah : 19010047 Ira nurmala : 19010057


M.hanif assyifa:19010066 Nadia putri : 19010070
Widia mauliza : 19010090 Ramatunnisa : 19010080
Zakiatun Nufus: 19010072 Rahmayanti : 19010078
Riska ananda : 19010083
Nanda riska :19010076
Zinatulhayati : 19010091

  2022
DEFENISI ANTROPOLOGI
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada manusia. Antropologi kesehatan membantu mempelajari
sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat
sebagai pusat dari budayanya masing masing.

PENERAPAN ANTROPOLOGI DI RUMAH SAKIT


1. Rumah sakit dalam pandangan antropologi kesehatan
2. Sejarah rumah sakit dalam antropologi
3. pelayanan kesehatan dalam konteks antropologi
Karateristik Rumah sakit Menurut
Antropologi
Karakteristik rumah sakit tersebut meliputi :
1. Uncertainty atau ketidakpastian, bahwa kebutuhan akan pelayanan rumah
sakit tidak bisa dipastikan baik waktunya, tempatnya, maupun besarnya
biaya yang dibutuhkan. Sifat inilah yang menyebabkan timbulnya respons
penyelenggaran mekanisme asuransi di dalam pelayanan kesehatan.
2. Asymetry of information, bahwa konsumen pelayanan rumah sakit berada
pada posisi yang lebih lemah sedangkan Rumah Sakit mengetahui jauh
lebih banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan yang “dijualnya”.
3. Externality, bahwa konsumsi pelayanan kesehatan/rumah sakit tidak saja
mempengaruhi “pembeli” tetapi juga bukan pembeli. Demikian juga risiko
kebutuhan pelayanan kesehatan tidak saja mengenai pasien melainkan
juga publik.
Bentuk Alternatif Masuk Rumah Sakit
1. Perlu perawatan Rumah Sakit Jiwa yang efektif, kombinasi
yang disertai iklim manusiawi. Rumah Sakit yang terbuka akan
menimbulkan kesan santai terhadap perawatan hasilnya akan
menguntungkan.
2. Pada masa Yunani, masuk Rumah Sakit secara tradisional
melambangkan ditinggalkannya pasien oleh keluarga.
3. Orang yunani beranggapan hubungan antar manusia sama
pentingnya bagi sehat maupun sakit keras karena dampaknya
Rumah Sakit hubungan informal, kotor, berdesakan (tidak
disukai org modern) akibat nya akan berdampak kesembuhan
dalam konteks budaya yunani.
Perbedaan system medis
Struktur rumah sakit
1. Rumah Sakit adalah organisasi  sangat otoriter/militer
2. Semua perintah atau instruksi harus dijalankan tanpa kecuali,
Asumsinya menyangkut hidup/mati pasien.
3. Rumah sakit juga memiliki garis kebijakan sebagai organisasi
4. Hal ini menjadikan perawat dilemma
5. Kadang peraturan Rumah Sakit bertujuan untuk kepentingan
Rumah Sakit daripada pasien
6. Ada penilaian oleh tenga medis à Pasien baik/bermasalah dilihat dari :
kooperatif, tidak mengeluh dan kuat
7. Masuk rumah sakità dipersepsikan dalam kegiatan yang sangat ritual :
menimbulkan kekhawatiran pasien
PENERAPAN ANTROPOLOGI KESEHATAN DI
MASYARAKAT

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak


lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena
yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran
dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar
manusia berbudaya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ANTROPOLOGI
DI MASYARAKAT
 Kelebihan
Ilmu antropologi membantu seseorang untuk bisa mempelajari pola perilaku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Individu bisa lebih memahami perilaku manusia,
baik itu secara universal maupun pada suatu suku bangsa.

 Kekurangan
Para ahli antropologi tidak pernah terjun langsung ke lapangan, sehingga penelitian
yang dilakukan kurang lengkap, dan legalitas penelitian semacam ini mulai di
pertanyakan karena tidak ada fakta yang mendukung interpretasi para peneliti. Teknik
etnografi pada masa itu memerlukan waktu yang lama dalam melakukan penelitian,
seperti wawancara yang penjang , berkali – kali, dengan beberapa informan kunci
sebagai pelaku sejarah. Orientasi penelitian yang dilakukanpun masih seputar
perubahan sosial dan kebudayaan masyarakat.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan
latar belakang budaya klien ( Giger and Davidhizar , 1995 ) .
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada
pada " Sunrise Model " yaitu :
1. Faktor teknologi ( tecnological factors )
2. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
3. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( political
and legal factors )
4. Faktor ekonomi ( economical factors )
5. Faktor pendidikan ( educational factors )

WWW.YOURWEBSITE 2022
.COM
v
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering


ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural
yaitu :
1. gangguan komunikasi verbal berhubungan
dengan perbedaan kultur
2. gangguan interaksi sosial berhubungan
disorientasi sosiokultural
3. ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan
dengan sistem nilai yang diyakini.
C. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah suatu proses


keperawatan yang tidak dapat dipisahkan . Perencanaan adalah suatu proses memilih
strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai
denganlatar belakang budaya klien ( Giger and Davidhizar , 1995 ) .

Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural ( Andrew and
Boyle , 1995 )
a.Cultural care preservation / maintenance
b.Cultural careaccomodation / negotiation
c.Cultual care repartening / reconstruction
D. EVALUASI

Evaluasi asuhan keperawatan transkultural


dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan , mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
Kesimpulan
Berbagai upaya dilakukan oleh perawat untuk
memperbaiki status kesehatan masyarakat, termasuk
mempelajari unsur sosial dan kebudayaan masyarakat.
Melalui proses keperawatan, khususnya pada tahap
pengkajian perawat perlu mengkaji unsur sosial
masyarakat seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, social
ekonomi, dan unsur budaya.

2022

Anda mungkin juga menyukai