Anda di halaman 1dari 25

TRANSKULTULAR NURSING

Disusun oleh :

Lia wahyuni (po.71.20.2.19.059)


winda Lestari (po.71.20.2.19.035)
Nurul Azizah (po.71.20.2.19.023)
Desy Tri Astuti (po.71.20.2.19.047)
Fenny Sutri (po.71.20.2.19.011)
Piska gustina Reva(po.71.20.2.19.071)
Vera komala sari (po.71.20.2.19.078)
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Keperawatan Transkultural Nursing

Transcultural nursing adalah suatu area/wilayah


keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaanh dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat, sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia (leininger, 2002)
B. Pengertian Keperawatan

Virginia Henderson (1978) Perawatan adalah upaya membantu individu baik


yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan
pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu
melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau meninggal
dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak
menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.
C. Pengertian Pengkajian Transkultural
Nursing

Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk


mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang
budaya klien (Giger and
Davidhizar, 1995).
D. Pengertian Diagnosis Transkultural
Nursing

diagnosa keperawatan transkultural


merupakan pengkajian dan penilaian tentang
respon klien sesuai latar belakang budayanya
yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi
melalui intervensi keperawatan. (Giger and
Davidhizar, 1995).
PEMBAHASAN
1. Pengertian teori Transkultural

Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada


proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan
dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya
atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
A. Keperawatan Transkultural

Dibawah ini peran perawat secara umum, yaitu:


1. Meyakinkan bahwa perusahaan memenuhi peraturan perundang-undangan.
2. Mengembangkan program surveillance kesehatan.
3. Melakukan konseling.
4. Melakukan koordinasi untuk kegiatan promosi kesehatan dan fitness.
5. Melakukan penilaian bahaya potensial kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja.
6. Mengelola piñatalaksanaan akibat kerja dan pertolongan pertama pada
kecelakaan serta masalah primer di perusahaan
7. Melaksanakan evaluasi kesehatan dan kecelakaan kerja.
8. Konsultasi dengan pihak manajemen dan pihak lain yang diperlukan.
9. Mengelola pelayanan kesehatan, termasuk merencanakan, mengembangkan
dan menganalisa program, pembiayaan, staffing serta administrasi umum.
. Transkultur

 Transkultural terdiri atas dua kata dasar yaitu “trans” yang


berarti “berpindah” atau “suatu perpindahan” dan satu kata
lagi yaitu “kultur” yang berarti “kebudayaaan”. Kultur atau
keudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis
2. Konsep dalam Transkultural Nursing

1. BUDAYA 2. NILAI BUDAYA 3. PERBEDAAN


4. ETNOSENTRIS
BUDAYA

11.
10. CULTURAL CULTURAL
5. ETNIS 6.RAS 7. ETNOGRAFI 8.CARE CARE IMPORSATION
C. Transkultural Dalam Praktek Keperawatan

1. KONSEP PERILAKU

Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang (stimulus) dan


respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3
domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari
pengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan (ketrampilan).
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain guru, orangtua, teman, buku,
media massa (WHO 1992). Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan
merupakan hasil dari tabu akibat proses penginderaan terhadap suatu objek.
Penginderaan tersebut terjadi sebagian besar dari penglihatan dan
pendengaran. Pengetahuan yang cakap dalam koginitif mempunyai enam
tingkatan, yaitu : mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,
menyimpulkan dan evaluasi.
2. PERILAKU SEHAT DAN PERILAKU SAKIT

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance). Adalah perilaku atau usaha-usaha


seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut
perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior) Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau
tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. tindakan atau perilaku ini
dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
D. Implikasi Transkultural Dalam Praktek Keperawatan

1. Keperawatan

a. Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan
implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien
dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi
b. Negosiasi budaya . Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
c. Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup
yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut
2. PROSES KEPERAWATAN

1. Faktor teknologi (tecnological


factors)
2. Faktor agama dan falsafah hidup
(religious and philosophical factors)
A. Pengkajian 3. Faktor sosial dan keterikatan
keluarga (kinship and social factors)
4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
(cultural value and life ways)
5. Faktor kebijakan dan peraturan
yang berlaku (political and legal factors)
6. Faktor ekonomi (economical
factors)
7 KOMPONEN DALAM PENGKAJIAN 7. Faktor pendidikan (educational
TRANSCULTURAL NURSING factors)
b) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang
budayanya yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi
keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995). Terdapat tiga diagnosa
keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural
yaitu : gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan
kultur,
gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural dan
ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
c) Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural
adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan.
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan
pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai
denganlatar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995).
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan
transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu : mempertahankan
budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien
kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien
bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
d) Evaluasi

Evaluasi asuhan keperawatan dilakukan terhadap keberhasilan klien


tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan,
mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi bisa diketahui
latar belakang budaya pasien.
e) Gambaran masyarakat terhadap kasus yang berkaitan dengan
Transkultural Nursing

Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara


sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem
perawatan melalui asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan yang
diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan yaitu:
1. Culture care preservation / maintenance
Yaitu prinsip membantu, memfasilitasi/memerhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan guna hidup yang
diinginkan
2. Culture care accommodation / negotiation
Yaitu prinsip membantu, memerhatikan fenomena buadaya yang ada, yang
merefleksiakan cara untuk beradaptasi, bernegosiasi / mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup klien
3. Culture care repatterning / restructuring
Yaitu prinsip merekonstruksi / mengubah desain untuk membantu
memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
F. Paradigma Transkultural Nursing

1. MANUSIA 3. LINGKUNGAN

4. Keperawatan
2. SEHAT
G. KONSEP DALAM TRANSKULTURAL NURSING

1. Nilai budaya
2. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan
3. Etnosentris
4. Etnis
5. Ras
6. Etnografi
7. Care
8. Caring
9. Cultural care
10.Cultural imposition
I. PERAN AGAMA DALAM TRASKULTURAL NURSING

Peran agama dalam keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas, padahal kita
tahu hal ini sangat berpengaruh dalam pelayanan, hal ini terbukti dengan didalam
keperawatan kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual.

Adapun peran agama dalam transcultural nursing adalah sbg berikut :


1. Memberikan pandangan dari penanganan Kesehatan.
2. Budaya akan mempengaruhi bagaimana orang menyebutkan dan mengomunnikasikan
masalahnya.
3. Mempersiapkan pelayanan Kesehatan jiwa.
4. Menggunakan atau merespon penanganan Kesehatan jiwa.
5. Mengatasi masalah Bahasa dan menciptakan dialog yang sensitive budaya.
6. Mengatasi masalah-masalah Kesehatan mental. (perry AG dan potter PA,2006)
KESIMPULAN

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan


keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan
dan bertanggung jawab dalam peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit
serta pelayanan terhadap pasien.

Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan


hasil penelitian yang baru dilakukan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai