kelompok 5
Febiola amelia s 1914401017
Tria maylin 1914401020
Muhammad taufiq 1914401025
dafa ardiansyah 1914401032
nadila carnelia 1914401040
safira widyatami 1914401042
made ayu widia p 1914401048
caesaria arrohmah 1914401049
Perspektif Transkultural dalam Keperawatan
Sebelum mengetahui lebih lanjut keperawatan transkultural, perlu kita ketahui apa arti
kebudayaanterlebih dahulu. Kebudayaan adalah suatu system gagasan, tindakan, hasil karya manusia
yangdiperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat. (koentjoroningrat, 1986)
a. Budaya
b. Nilai budaya
Keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang dipertahankan pada suatu
waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan
Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki individu menganggap budayanya
adalah yang terbaik
e. Etnis
Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut cirri-ciridan kebiasaan
yang lazim
f. Ras
Perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia. Jenisras umum
dikenal kaukasoid, negroid,mongoloid.
Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan, dukungan perilaku pada individu,keluarga dan kelompok
dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia
i. Caring
Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu,keluarga atau
kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia
j. Culture care
Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi digunakan untukmembimbing,
mendukung atau member kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan
berkembang bertahan hidup dalam keterbatasan danmencapai kematian dengan damai
k. Cultural imposition
Kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktek dan nilai karena percaya bahwa ide yang
dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari kelompok lain.
Konsepsentral Keperawatan
Paradigma transcultural nursing (Leininger 1985) , adalah cara pandang, keyakinan, nilai-nilai,konsep-konsep
dalam asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budaya, terhadap 4 konsepsentral keperawatan yaitu :
Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilaidan norma-norma yangdiyakini
dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Menurut Leininger (1984)manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and
Davidhizar, 1995).
Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletakpada rentang
sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan
untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari.
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrewand Boyle, 1995).
Lingkungan
Keperawatan
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.Perencanaan
dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevanyang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan statuskesehatannya, misalnya budaya
berolahraga setiap pagi.
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klienberadaptasi
terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantuklien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatankesehatan, misalnya klien sedang
hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, makaikan dapat diganti dengan sumber protein
hewani yang lain.
Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan.Perawat
berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuaidengan keyakinan yang dianut.
Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatandalam
konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991)menyatakan
bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berpikir danmemberikan solusi
terhadap masalah klien (Andrew and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhankeperawatan dilaksanakan dari
mulai tahap pengkajian,diagnosakeperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan kliensesuai
dengan latar belakang budaya klien ( Giger and Davidhizar, 1995).
Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada”Sunrise Model” yaitu:
a. Sunrise model (Leininger)
Dalam model ini klien/individu dipandang sebagai hasil unik dari suatu
kebudayaan,pengkajiankeperawatan transkultural model ini meliputi:
1. Komunikasi (Communication)
2. Space (ruang gerak)
3. Orientasi social (social orientastion)
4. Waktu (time)
5. Kontrol lingkungan (environmental control)
6. Variasi biologis (Biological variation)
Keperawatan transkultural model Andrew & Boyle
Komponen-komponenya meliputi:
1. Identitas budaya
2. Ethnohistory
3. Nilai-nilai budaya
4. Hubungan kekeluargaan
5. Kepercayaan agama dan spiritual
6. Kode etik dan moral
7. Pendidikan
8. Politik
9. Status ekonomi dan social
10. Kebiasaan dan gaya hidup
11. Faktor/sifat-sifat bawaan
12. Kecenderungan individu
13. Profesi dan organisasi budaya
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapatdicegah, diubah
atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995).Terdapat tiga diagnose
keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu :
1. mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan,
2. mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan
3. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
Evaluasi