Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

B DENGAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

DOSEN PEMBIMBING :

TUMIUR SORMIN, SKM., M.Kes.

DISUSUN OLEH :

NAMA : DINA KUSUMA DEWI

NIM : 1914401026

KELAS : TINGKAT 2 D3 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS
Nama : Tn. B
Umur : 47tahun
Jenis Kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Pekerjaan : TNI
Golongan darah :-
Alamat : Kota Metro
nomor RM : 05 87 94
Tanggal masuk RM : 30 Juni 2020

Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 40tahun
Jenis Kelamin :P
Hubungan : Istri

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan utama saat MRS (Masuk Rumah Sakit) :
Pasien mengeluh kaki dan tangan kanan mengalami kelemahan untuk bergerak
2. Keluhan Utama saat Pengkajian :
Pasien mengatakan mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan
III. DIAGNOSA MEDIS
Stroke non Hemogarik

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 20 juni 2020 pasien datang ke RS dengan keluhan kaki dan tangan
kanan mengalami kelemahan untuk bergerak dan bicara pelo. Pasien mengalami
penurunan kesadaran dan mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kanan.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan memliki penyakit Hipertensi sejak 2017. Pasien mengatakan
lebih 3bulan yang lalu pernah menjalani rawat inap di RSUDAM dengan diagnosa
hipertensi.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan terdapat riwayat hipertensi, ayahnya meninggal karena stroke.
Contoh genogram:

Keterangan:

: Laki-laki
: Perempuan

: Meninggal

: Orang yang tinggal

serumah
3
: Usia

: Klien

V. RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN KLIEN


1. Pola Aktivitas Sehari-Hari
ADL Di Rumah Di rumah sakit
Pola pemenuhan Makan / Minum Makan / Minum
kebutuhan nutrisi dan Jumlah : satu porsi /5- Jumlah : 3-5sendok/ 4gelas
cairan 6gelas Minum/Infus : minum
Minum : 5-6 gelas 4gelas
Pantangan : mengonsumsi Pantangan : mengonsumsi
makanan yang makanan yang mendandung
mendandung garam garam
Kesulitan Makan/Minum:
-
Usaha Mengatasi
kesulitan : mengurangi
konsumsi makanan yang
mengandung garam.
Pola Eliminasi BAK BAK
BAK : Jumlah, Warna, Jumlah : 5-6 kali Jumlah: 500cc
Bau, Masalah, Cara Warna : jernih Warna : Jernih
Mengatasi. Bau: - Bau: -
Masalah : - Masalah :
BAB : Jumlah, Warna, Cara mengatasi : - Cara mengatasi : terpasang
Bau, Konsistensi, kateter
Masalah, Cara BAB
Mengatasi. Jumlah: setiap hari pada BAB
pagi hari Jumlah: 2hari tidak BAB
Warna : kuning Warna : -
kecokelatan Bau: -
Bau:- Masalah : -
Konsistensi : Lunak Cara mengatasi :
Masalah : -
Cara mengatasi :

Pola Istirahat Tidur Jumlah/Waktu : Jumlah/Waktu :


- Jumlah/Waktu Gangguan tidur : - Gangguan tidur :
- Gangguan Tidur Upaya mengatasi : - Upaya mengatasi
- Upaya Mengatasi Hal-hal yang Hal-hal yang mempermudah
gangguan tidur mempermudah tidur : tidur :
- Hal-hal yang Hal-hal yang Hal-hal yang mempermudah
mempermudah tidur mempermudah bangun : bangun :
- Hal-hal yang
mempermudah
bangun
Pola Kebersihan Diri Frekuensi mandi : Frekuensi mandi : 2x/hari
(PH) 2x/sehari Frekuensi Mencuci rambut:
- Frekuensi mandi Frekuensi Mencuci 2x/hari
- Frekuensi Mencuci rambut:2x/sehari Frekuensi gosok gigi :
rambut Frekuensi gosok gigi : 2x/hari
- Frekuensi Gosok gigi 2x/sehari Keadaan kuku: bersih
- Keadaan kuku Keadaan kuku: bersih Ganti Baju : setiap hari
- Ganti baju Ganti Baju : Setiap hari

Aktivitas Lain Selama sakit, makan dan makan dan minum, mandi,
minum, mandi, toileting, toileting, berpakaian,
Aktivitas apa yang
berpakaian, berpakaian berpakaian perlu bantuan
dilakukan klien untuk
perlu bantuan orang lain orang lain ambulasi,
mengisi waktu luang
ambulasi, mobilitas mobilitas tergantung orang
tergantung orang lain. lain
2. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
Tidak ada tingkah laku yang menonjol
b. Gaya Komunikasi
Pasien sulit berkomunikasi karena berbicara pelo
c. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Tidak ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat di RS.

3. Riwayat Sosial
Bagaimana Pola Interaksi klien:

klien berespon pada semua orang. Istrinya yang dipercayai klien, pasien aktif
berinteraksi.

4. Riwayat Spiritual
Kebutuhan beribadah terpenuhi.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah dan kesadaran composmentis

2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


a. Tekanan Darah (TD) : 200/100 mmHg
b. Nadi : 60x/menit
c. Suhu : 36,80C
d. Respiratory Rate (RR) :24x/menit
e. TB: 168cm, ; BB: 70Kg.
f. Nyeri : skala 1
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil, reflek pupil baik, sklera baik
b. Hidung
Simetris,tidak ada pembengkakan, tidak ada perdarahan, tidak ada kotoran, tidak ada
polip dan pembengkakan

c. Mulut
Mulut bersih, tidak ada gigi palsu, gigi rapat, berwarna putih kekuningan, mukosa
bibir lembab, tidak berbau mulut

d. Telinga
Kedua telinga simetris, kedua lubang telinga bersih tidak mengeluarkan cairan

4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher


a. Kepala
Bentuk kepala Simetris , tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan

b. Leher
Tidak terdapat pembesaran vena jugularis

5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. PEMERIKSAAN PARU
Inspeksi: Simetris, tidak ada pertumbuhan rambut, warna kulit merata,
ekspansi dada simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : vesikuler

b. PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran rambut
merata
Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari
midklavikularis kiri.
Perkusi : Suara redup
Auskultasi : Suara S1 dan S2
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, warna merata, tidak terdapat bekas luka

Auskultasi : Peristaltik usus 10 kali permenit, terdengar jelas

Perkusi : Terdengar hasil ketukan “tympani” di semua kuadran abdomen

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema, tidak terdapat massa dan
benjolan yang abnormal

7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


Rambut pubis bersih,tidak ada lesi, tidak ada benjolan ,tidak da nyeri tekan

8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang


Tidak ada lesi pada kulit punggung, tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak
ada nyeri tekan.

9. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Atas :
Tangan kanan mengalami kelemahan dan tangan kiri bisa digerakkan secara
leluasa. Kekuatan otot kanan 4 dan kiri 5. Tangan kiri terpasang infus Asering 20
tpm. Kuku pada jari tangan terlihat bersih.

Bawah : kaki kanan mengalami kelemahan dan kiri tidak terjadi kelemahan, anggota
gerak lengkap, tidak terdapat edema,kekuatan otot kanan 2 dan kiri 5. Kuku
pada jari kaki terlihat bersih

10. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik


 DARAH LENGKAP : diisi tanggal

Leukosit : 7.500 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )

Eritrosit : 1.3juta ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )

Trombosit : 200.00 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )

Haemoglobin : 13 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )

Haematokrit : 38 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
 KIMIA DARAH :

Ureum : 20 ( N : 10 – 50 mg / dl )

Creatinin : 09 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )

SGOT : 10 ( N : 2 – 17 )

SGPT : 12 ( N : 3 – 19 )

BUN : 20/15 ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )

Bilirubin : 1,0 ( N : 1,0 mg / dl )

Total Protein : 6.7 ( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )

GD puasa : 89 ( N : 100 mg/dl )

GD 2 jpp : 100 ( N : 140 – 180 mg / dl )

 ANALISA ELEKTROLIT :

Natrium :138 ( N : 136 – 145 mmol / l )

Kalium : 3.6 ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )

Clorida : 98 ( N : 98 – 106 mmol / l )

Calsium : 7.6 ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl )

Phospor : 2.5 ( N : 2.5 – 7.07 mg / dl )

 PEMERIKSAAN RADIOLOGI :
Hasil CT Scan Dx Klinis : CVA Kesan : ICH (intracerebral hemmorrhage)
putamen sinistra (Slice 6-9, ukuran L.K 2,1X 3,8 cm, Hu 64,88), Tak tampak
laterasi, Penyempitan ventrikel lateralis dan cornu enterior-posterior sinistra, Tak
tampak oedem cerebri, Suspect hematosinus sphenoidalis sinistra, DD : sinusitis,
Lain-lain tak tampak kelainan

VII. Tindakan Dan Terapi


Hari/Tanggal Obat Dosis dan Rute
Senin, 2 Juni Cairan infus Asering 20 tpm IV
Manitol 6 x 100 IV
2018
Neorages 3X1 Oral
Amlodipin 1 x 10 mg Oral
Ranitidin 50 mg/12j IV
Ondansetron 4 mg/12 jam IV
Piracetam 3g/12 jam IV

B. DIAGNOSA
ANALISIS DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Data Objektif : Gangguan mobilitas Gangguan neuromaskular
- kekuatan otot kaki kaki fisik
kanan 2
- bicara pelo
- gerakan terbatas
-
Data Subjektif
- klien mengatakan kaki
kanan dan tangan kanan
mengalami kelemahan

Data objektif : Resiko konstipasi Ketidakcukupan asupan


- serat
Data subjektif :
- Pasien mengatakan
sudah 2hari tidak BAB
- Keluarga mengatakan
nafsu makan pasien
berkurang

Data Objektif : Defisit Perawatan Diri Gangguan neuromaskular


- Tidak mampu mandi/
mengenakan pakaian,
dan makan secara
mandiri
- Terpasang kateter

Data Subjektif: -

DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan Prioritas)


1. Resiko Konstipasi
2. Defisit Perawatan Diri
3. Gangguan mobilitas fisik

RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
Dx
.
1. Eliminasi fekal Observasi Observasi
membaik. Dengan a. Mengetahui tanda
a. Identifikasi faktor risiko
kriteria hasil : dan gejala
konstipasi
1. Kontrol konstipasi
b. Monitor tanda dan gejala
pengeluaran b. Mengetahui
konstipasi
fases perubahan tanda
c. Identifikasi penggunaan
meningkat dan gejala
obat-obatan yang
2. Keluhan konstipasi
menyebabkan konstipasi
defekasi lama c. Mengetahui obat-
dan sulit Terapeutik obat yang dapat
menurun a. Jadwalkan rutinitas BAB menyebabkan
3. Konsistensi b. Lakukan masase konstipasi
feses membaik abdomen Terapeutik
4. Frekuensi c. Berikan terapi akupresur a. Mengurangi
defekasi resiko konstipasi
Edukasi
membaik b. Meningkatkan
a. Jelaskan penyebab dan motilitas pada
faktor risiko konstipasi sistem
b. Anjurkan minum air putih pencernaan,
sesuai kebutuhan menurunkan
c. Anjurkan mengkonsumsi ketegangan pada
makanan berserat otot abdomen.
c. Melancarkan
Kolaborasi
sistem
a. Kolaborasi dengan ahli penncernaan
gizi, jika perlu Kolaborasi
a. Mengetahui
makanan apasaja
yang bisa
memperlancar
BAB
2 Perawatan diri 1. Observasi
meningkat. a. Identifikasi kebiasaan 1
Dengan Kriteria Hasil BAK/BAB sesuai usia a. Mengetahui
: 2. Terapeutik kebiasaan
1. Kemampuan a. Buka pakaian yang BAK/BAB
mandi diperlukan untuk 2
meningkat memudahkan a. Agar tidak
2. Kemampuan eliminasi menggangu proses
mengenakan b. Dukung penggunakan eliminasi
pakaian toilet/commode/pispot b. agar memudahkan
meningkat /urinal secara pembuangan
3. Kemampuan konsisten fases,dan menjaga
ke toilet c. Jaga privasi selama kebersihan
(BAB/BAK) eliminasi c. tercipta
meningkat d. Ganti pakaian pasien kenyamanan
4. Verbalisasi setelah eliminasi, jika d. tercipta
keinginan perlu kenyamanan dan
melakukan e. membersihkan alat menjaga
perawatan diri bantu BAK/BAB kebersihan diri
meningkat setelah digunakan e. mengurangi
Minat melakukan f. melatih BAK/BAB penyebaran
perawatan diri sesuai jadwal, jika bau,dan menjaga
meningkat perlu kebersihan
g. Sediakan alat bantu f. mencegah
(mis. Kateter konstipasi
eksternal, urinal), jika g. memudahkan dan
perlu membantu proses
3. Edukasi eliminasi
a. Anjurkan BAK/BAB 3
secara rutin mencegah konstipasi
3 1
Mobilitas fisik 1. Observasi a. Mengetahui
meningkat. a. Identifikasi adanya nyeri tingkatan nyeri
Dengan Kriteria Hasil atau keluhan fisik lainnya dan rasa yang
: b. Identifikasi toleransi fisik dialami pasien
1. Pergerakan melakukan ambulasi b. mengidentifikasi
ekstremitas c. Monitor frekuensi jantung kekuatan atau
meingkat dan tekanan darah kemampuan
2. Kekuatan otot sebelum memulai pasien
meningkat ambulasi
3. Rentang gerak 2. Terapeutik c. Untuk mengetahui
(ROM) a. Fasilitasi aktivitas keadaan umum
meningkat ambulasi dengan alat pasien
bantu (mis. tongkat, kruk)
b. Fasilitasi melakukan 2
mobilisasi fisik, jika perlu a. membantu
c. Libatkan keluarga untuk kembali jaras
membantu pasien dalam saraf,
meningkatkan ambulasi meningkatkan
3. Edukasi respon
a. Jelaskan tujuan dan propioseptif dan
prosedur ambulasi motorik
b. Anjurkan melakukan b. menurunkan
ambulasi dini resiko kontraktur
otot
c. meminimalkan
atrofi otot,
meningkatkan
ssirkulasi,
mencegah
terjadinya
kontraktur
3.
a. mengetahui
tujuan dan
prosedur yang
akan
dilaksanakan
b. menurunkan
resiko terjadinys
trauma/iskemia
jaringan
D. IMPLEMENTSI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL&JA Tindakan paraf TGL&JA Evaluasi paraf
M M
30 juni 1. Identifikasi faktor 30 juni S: pasien
2020 2020 mengatakan
risiko konstipasi
10.00 11.30 belum BAB
2. Monitor tanda dan selama 2hari
O: pasien
gejala konstipasi
tampak
3. Identifikasi lemah
A: masalah
penggunaan obat-
belum
obatan yang teratasi
P: Intervensi
menyebabkan
dilanjutkan
konstipasi
4. Jadwalkan rutinitas
BAB
5. Lakukan masase
abdomen
6. Berikan terapi
akupresur
30 juni 30 juni S: pasien
2020 1. Identifikasi 2020 mengatakan
13.00 13.30 sudah bisa
kebiasaan
BAK melalui
BAK/BAB sesuai kateter
O: pasien
usia
terpakai
2. Buka pakaian yang kateter
A: teratasi
diperlukan untuk
sebagian
memudahkan P:intervensi
dilanjutkan
eliminasi
3. Dukung
penggunakan
toilet/commode/pisp
ot/urinal secara
konsisten
4. Jaga privasi selama
eliminasi
5. Ganti pakaian pasien
setelah eliminasi,
jika perlu
6. membersihkan alat
bantu BAK/BAB
setelah digunakan
7. melatih BAK/BAB
sesuai jadwal, jika
perlu
8. Sediakan alat bantu
(mis. Kateter
eksternal, urinal),
jika perlu
9. Anjurkan
BAK/BAB secara
rutin

30 Juni 30 juni S : pasien


2020 1. Mengidentifikasi 2020 mengatakan
14.30 15.30 masih sulit
adanya nyeri atau
untuk
keluhan fisik lainnya melakukan
ambulasi
dengan alat
2. mengidentifikasi
bantu
toleransi fisik O:
-sulit
melakukan ambulasi
berkomunika
si, karena
3. Memonitor frekuensi pelo
-TD:
jantung dan tekanan
200/100mm
darah sebelum Hg
-Nadi :
memulai ambulasi
60x/menit
A : Masalah
4. memfasilitasi teratasi
sebagian
aktivitas ambulasi P : Intervensi
dilanjutkan
dengan alat bantu
(mis. tongkat, kruk)

5. memfasilitasi
melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu

6. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi

31 juni 31 juni S : pasien


2020 1. Monitor frekuensi 2020 mengatakan
08.00 09.00 paham
jantung dan tekanan
tujuan dan
darah sebelum prosedur
ambulansi
memulai ambulasi
O:
200/100mm
2. menjelaskan tujuan Hg
A : masalah
dan prosedur
teratasi
ambulasi sebagian
P : intervensi
dilanjutkan
3. menganjurkan
melakukan ambulasi
dini

4. melibatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
31 juni 1. Jelaskan penyebab 31 juni S: pasien
2020 dan faktor risiko 2020 pengatakan
09.20 12.00 sudah BAB
konstipasi
sedikit pagi
2. Anjurkan minum air hari
O: pasien
putih sesuai
menghabiska
kebutuhan n porsi
makan
3. Anjurkan
A: masalah
mengkonsumsi teratasi
sebagian
makanan berserat
P: intervensi
4. Kolaborasi dengan dilanjutkan
ahli gizi, jika perlu
5. Jadwalkan rutinitas
BAB
6. Lakukan masase
abdomen
7. Berikan terapi
akupresur
1 Agustus 1 Agustus S: Pasien
2020 1. melatih BAK/BAB 2020 mengatakan
08.00 09.00 sudah BAB
sesuai jadwal, jika
pagi hari
perlu O: fases
kuning
2. Anjurkan
kecoklatan
BAK/BAB secara A: masalah
teratasi
rutin
P: -

2 Agustus 1. Anjurkan minum air 2 Agustus S : pasien


2020 2020 mengatakan
putih sesuai
08.00 11.00 sudah BAB
kebutuhan pada pagi
hari dan
2. Anjurkan
fases lebih
mengkonsumsi banyak dari
kemarin
makanan berserat
O : pasien
3. Kolaborasi dengan menghabiska
n porsi
ahli gizi, jika perlu
makan dan
4. Jadwalkan rutinitas minum
A : masalah
BAB
teratasi
5. Lakukan masase P:-
abdomen
6. Berikan terapi
akupresur
2 Agustus 2 agustus S: pasien
2020 1. mengidentifikasi 2020 mengatakan
13.00 13.30 belum bisa
toleransi fisik
menggunaka
melakukan ambulasi n alat bantu
O: keluarga
membantu
2. Memonitor frekuensi
pasien
jantung dan tekanan melatih
ambulansi
darah sebelum
menggunaka
memulai ambulasi n alat bantu
A: masalah
teratasi
3. memfasilitasi
sebagian
aktivitas ambulasi P:intervensi
dilanjutkan
dengan alat bantu
(mis. tongkat, kruk)

4. memfasilitasi
melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu

5. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi

3 Agustus 3 Agustus S: pasien


2020 1. mengidentifikasi 2020 mengatakan
09.00 09.30 sudah bisa
toleransi fisik
ambulansi
melakukan ambulasi menggunaka
n alat bantu
O: pasien
2. Memonitor frekuensi
terlihat
mampu
jantung dan tekanan ambulansi
dengan alat
darah sebelum
bantu tanpa
memulai ambulasi dibantu
keluarga
A: masalah
3. memfasilitasi
teratasi
aktivitas ambulasi P:-
dengan alat bantu
(mis. tongkat, kruk)

4. memfasilitasi
melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu

5. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi

Anda mungkin juga menyukai