DOSEN PEMBIMBING :
YUNI ASTINI,S.K.M.,M.Kes.
DISUSUN OLEH :
NIM : 1914301060
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Gol. Darah :-
Alamat : Bandar lampung
Masalah :- Masalah :
Tidak focus dan sering
mengantuk saat bekerja.
2. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
Pasien merasakan cemas, karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.
b. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ( tidak )
Apakah pola komunikasinya ( spontan)
Apakah klien menolak untuk diajak komunikasi (tidak)
Apakah komunikasi klien jelas ( ya )
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( tidak )
Apakah tipe kepribadian klien ( terbuka)
c. Pola Pertahanan
Saat stress biasanya pasien menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal
yang dapat menimbulkan stress.
4. Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah ( terpenuhi / tidak terpenuhi )?
Kebutuhan untuk beribadah terpenuhi. Menunaikan shlat 5 waktu terpenuhi.
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
- Mata simetris.
- Konjungtiva anemis.
- Kantung mata membengkak.
- Kelopak mata / polpebra tidak oedem.
- Peradangan tidak ada.
- Luka tidak ada.
- Benjolan tidak ada.
- Bulu mata tidak rontok.
b. Hidung
- Bentuk tulang hidung dan posis septum nasi tidak ada pembengkakan.
- Pendarahan tidak ada.
- Pembengkakan tidak ada.
- Kotoran tidak ada.
- Pembesaran/polip tidak ada.
c. Mulut
- Kelainan kongenetal tidak ada.
- Lesi tidak ada.
- Bibir pecah tidak ada.
- Caries tidak ada.
- Kotoran tidak ada.
- Pendarahan tidak ada.
- Abses tidak ada.
- Bau mulut dan benda asing tidak ada.
d. Telinga
- Lesi tidak ada.
- Nyeri tidak ada.
- Peradangan tidak ada.
- Penumpukan serumen tidak ada.
- Perdarahan tidak ada
- Perforasi tidak ada.
b. Leher
Inspeksi :
- Bentuk leher simetris.
- Peradangan tidak ada.
- Jaringan perut tidak ada.
- Perubahan warna tidak ada.
Palpasi :
- Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.
- Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada.
- Pembesaran vena jagularis tidak ada.
5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Pemeriksaan paru
Inspeksi :
- Sesak nafas tidak ada.
- Bentuk torak normal chest.
- Bentuk dada simetris
- Pernapasan cuping hidung tidak ada.
- Pola napas eupnea.
- cianosis tidak ada.
Palpasi :
- Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba sama.
Perkusi :
- Area paru terdengar bunyi resonan.
Auskultasi :
- Suara broncophoni tidak ada.
- Suara egophoni tidak ada.
- Suara pectoriloqui.
- Suara rales tidak ada.
- Suara ronchi tidak ada.
- Suara wheezing tidak ada.
- Suara pleural fricion rub tidak ada.
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi :
- Ictus cordis normal.
Palpasi :
- Pulsasi pada dinding torak teraba.
Perkusi :
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II.
Batas bawah : ICS V.
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra.
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra.
Auskultasi:
BJ I terdengar tunggal dan lemah.
BJ II terdengar tunggal dan keras.
Bunyi jantung tambahan tidak ada.
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
- Abdomen simetris .
- Pembengkakan tidak ada.
- Benjolan tidak ada.
- Bayangan pembuluh darah vena tidak ada.
Auskultasi:
- Frekuensi peristaltic usus >10x/menit.
- Suara bising usus normal.
Palpasi:
Palpasi Hepar :
- Nyeri tekan tidak ada.
- Pembesaran tidak ada.
- Hepar tidak teraba.
Palpasi Lien :
- Pembesaran lien tidak teraba.
Palpasi Appendik :
- Nyeri tekan tidak ada.
- Nyeri lepas tidak ada.
- Nyeri menjalar kontralateral tidak ada.
Palpasi Ginjal :
- Nyeri tekan tidak ada.
- Pembesaran tidak ada.
- Ginjal tidak teraba.
Perkusi:
- Suara tympani terdengar.
Palpasi :
Penis
- Nyeri tekan tidak ada.
- Benjolan tidak ada.
Scrotum dan testis
- Benjolan tidak ada.
- Nyeri tekan tidak ada.
9. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
Inspeksi :
- Otot antara sisi kiri dan kanan simetris.
- Deformitas tidak ada.
- Fraktur tidak ada.
Palpasi :
- Oedem tidak ada.
10. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/Tengorokan :
Uji ketajaman pendengaran:
- Uji weber : seimbang.
- Uji rinne : hantaran tulang lemah dibanding dengan hantaran udara.
- Uji swabach : sama.
Uji Ketajaman Penciuman :
- Tidak ada gangguan penciuman.
- Kemampuan Penciuman pasien normal.
Pemeriksaan tenggorokan :
- Pembesaran tongsil tidak ada.
- Nyeri telan tidak ada.
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan bahwa GCS pasien adalah
15. Maka dapat dikatakan bahwa kesadaran pasien adalah composmentis.
- Nervus III – Ocumulatorius (penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata)
Tidak ada gangguan bola mata dan mengangkat kelopak mata.
- Nervus V – Thrigeminus
a. Nervus oftamicus (kulit kepala dan kelopak mata atas)
Tidak ada gangguan kulit kepala dan kelopak mata atas.
a. Integument/Kulit
Inspeksi :
- Lesi tidak ada.
- Jaringan perut tidak ada.
- Warna kulit merata.
Palpasi :
- Tekstur halus.
- Turgor normal.
- Kelenturan baik.
- Struktur tegang.
- Nyeri tekan tidak ada.
- Kelainan-kelainan pada kulit tidak ada.
b. Pemeriksaan Rambut
Inspeksi dan Palpasi :
- Penyebaran merata.
- Tidak rontok.
- Warna hitam.
- Rambut bersih.
- Alopesia tidak ada.
- Hirsutisme tidak ada.
c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi :
- Kuku bersih dan tidak panjang.
- Oksigen.
- Cairan infuse.
- Diajarkan teknik relaksasi.
B. DIAGNOSA ANALISIS DATA
Data Masalah Etiologi
DS : Gangguan pola tidur. Kurang kontrol tidur.
- Pasien mengeluh sulit
untuk memulai tidur.
- Pasien mengatakan
sering mengigau pada
saat tidur dan sering
mengalami mimpi buruk.
DO :
- Pasien mengatakan saat
bekerja sering merasa
mengantuk,cepat lelah
dan tidak fokus dalam
bekerja.
DO :
- Berat badan pasien
menurun yang
semulanya 70kg menjadi
65kg.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Implementasi Evaluasi
Tgl/ja Tindakan Para Tgl/Ja Evaluasi Para
m f m f
07-10- 1) Mengidentifikasi 07-10- S:
2020 pola aktivitas dan 2020 Pasien mengatakan
08.00 tidur. 13.00 sudah bisa untuk
WIB WIB memulai tidur,namun
pasien masih sering
2) Mengidentifikasi mengigau dan mimpi
factor penganggu buruk.
tidur.
O:
3) Memfasilitasi Pasien terlihat
menghilangkan membaik.
stress sebelum
A:
tidur. Masalah Teratasi
Sebagian.
4) Menetapkan
jadwal tidur rutin. P:
Intervensi dilanjutkan.
5) Mengajarkan
relaksasi otot
autogenik atau
cara
nonfarmakologi
lainnya.
07-10- 1) Mengidentifikasi 07-10- S:
2020 status nutrisi. 2020 Pasien mengatakan
10.00 13.00 nafsu makan
WIB WIB meningkat, tidak cepat
2) Memonitor asupan
kenyang saat makan,
makanan. namun berat badan
belum membaik.
3) Menyajikan
makanan secara O:
menarik dan suhu Pasien terlihat
yang sesuai. membaik.
A:
4) Menganjurkan Masalah teratasi
posisi duduk. sebagian.
5) Berkolaborasi P:
dengan ahli gizi Intervensi
untuk menentukan dilanjutkan.
jumlah kalori dan
jenis nutrient yang
dibutuhkan.
08-10- 1) Mengidentifikasi 03-06- S:
2020 pola aktivitas dan 2020 Pasien mengatakan
08.00 tidur. 13.00 sudah bisa untuk
WIB WIB memulai tidur , pasien
tidak mengigau dan
2) Mengidentifikasi tidak mimpi buruk lagi
factor penganggu saat tidur.
tidur.
O:
3) Memfasilitasi Pasien sudah bisa
menghilangkan memulai tidur, pasien
tidak mengigau dan
stress sebelum
mimpi buruk lagi.
tidur.
A:
4) Menetapkan Masalah Teratasi.
jadwal tidur rutin.
P:
5) Mengajarkan Intervensi dihentikan.
relaksasi otot
autogenik atau
cara
nonfarmakologi
lainnya.
08-10- 1) Mengidentifikasi 08-10- S:
2020 status nutrisi. 2020 Pasien mengatakan
10.00 13.00 nafsu makan
WIB WIB meningkat, tidak cepat
2) Memonitor asupan
kenyang saat makan,
makanan. dan berat badan
membaik.
3) Menyajikan
makanan secara O:
menarik dan suhu Nafsu makan pasien
yang sesuai. membaik,tidak cepat
kenyang saat makan
dan berat badan
4) Menganjurkan membaik.
posisi duduk.
A:
5) Berkolaborasi Masalah teratasi.
dengan ahli gizi
untuk menentukan P:
jumlah kalori dan Intervensi dihentikan.
jenis nutrient yang
dibutuhkan.