Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ARITMIA
(Sistem Kardiovaskuler)

Disusun Oleh

Dian Marischa Paunno


1490121053

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
2021
A. Pengkajian
1. Identitas Klien

Nama/Inisial : Tn. M
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Pendidikan : S1
Alamat : Fontein
Tanggal pengkajian : 15 Juli 2021
No. RM : 304437
Diagnosa Medis : SVT
2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. B
Umur : 64 tahun
Hubungan Keluarga : Istri
Pekerjaan : IRT
B. Riwayat penyakit klien
1. Keluhan utama klien
Pasien mengeluh jantung berdebar cepat
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh merasakan jantung berdebar dengan cepat ± pukul 23.30 Wita
sebelum MRS. Pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Prof Dr. W. Z. Johanes
Kupang, saat tiba di ruang IGD pasien segera di berikan penanganan: therapy
oksigen 2 lpm/nasal kanul, mengecek GDS Stick, melakukan EKG, diberikan
therapy infuse Nacl 0,9% drip amiodoron 7 tpm, melakukan pengambilan darah
untuk dilakukan pengecekan darah lengkap, kimia darah. Di observasi di IGD dan
dipindahkan ke ruang ICCU untuk perawatan intensif.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung sejak 9 tahun lalu tidak
terkontrol (diit, minum obat, control). Pasien juga mengatakan ia adalah perokok
sejak masih muda.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien, baik itu penyakit kronik seperti jantung, ginjal, DM,
stroke dan lain-lain
5. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan

: Klien
K
:Meninggal laki-laki

: Meninggal Perempuan

: Tinggal bersama

: Hubungan pernikahan

: Keturunan

C. Pola aktivitas sehari-hari


Pola aktivitas sehari-hari Tn. M
No Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Selama Sakit
1. Pola Makan dan Minum
Makan Makan Makan
- Jenis makanan - Nasi, Lauk, Pauk - Bubur
- Frekuensi - 3x/sehari - 3x/sehari
- Jumlah Makanan - Habis 1 porsi - Habis 1 Porsi
- Bentuk Makanan - Padat - Lunak
- Makanan Pantangan - Tidak ada - Tidak ada
- Gangguan/ Keluhan - Tidak ada - Tidak ada

Minum Minum Minum


- Jenis minuman - Air putih - Air putih
- Frekuensi - 5 gelas/ sehari - 3 gelas/ sehari
- Jumlah Minuman - ±1250-1500 cc - ±1250-1500 cc
- Gangguan/ keluhan - Tidak ada - Tidak ada

2. Pola Eliminasi
BAB BAB BAB
- Frekuensi - 1x dalam sehari - 1x dalam sehari
- Jumlah - Tidak terkaji - Tidak terkaji
- Konsistensi dan Warna - Kuning - Kuning
- Bau - Khas - Khas
- Gangguan/ keluhan - Tidak ada - Tidak ada

BAK BAK BAK


- Frekuensi - 5-6x sehari - 4-5x sehari
- Jumlah - Tidak terkaji - 700 cc
- Warna - Kekuningan - Kekuningan
- Bau - Bau amonia - Bau amonia
- Gangguan/ keluhan - Tidak ada - Tidak ada
3. Pola istirahat/tidur
- Siang : (waktu, lama, - Siang : 4 jam tidak ada - Siang : 4 jam tidak ada
kualitas/ gangguan keluhan keluhan
istirahat & tidur)
- Malam : (waktu, lama, - Malam: 7 jam tidak ada
kualitas/ gangguan - Malam: 8 jam tidak ada keluhan
istirahat & tidur) keluhan
4. Personal Hygiene
- Mandi - 2x/ sehari - Di lap saja
- Cuci rambut - 2x/ Minggu - Tidak adaa
- Gosok gigi - 2x/sehari - 2x/sehari
- Ganti Pakaian - 2x/sehari - 2x/sehari
- Gunting Kuku - ± 1-2 kali/minggu - Tidak ada
- Gangguan / Masalah - Tidak ada - Tidak ada
Keterangan: semua kegiatan di
bantu oleh istri atau anak-anak
5. Pola Aktifitas/latihan fisik Makan, berganti pakaian, mandi
- Mobilisasi /Jenis - Makan, berganti semuanya dibantu oleh istri dan
aktifitas pakaian, mandi anak
- Waktu/lama/ frekuensi - 1 jam/hari - Tidak ada aktivitas yang
- Gangguan/ masalah - Tidak ada dilakukan
- Tidak ada
6 Kebiasaan Lain
Merokok Ada Tidak ada
Alkohol Tidak ada Tidak ada

D. Riwayat Psikososial
1. Pola Konsep diri :
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian tubuh
yang tidak disukai pasien mengatakan biasa-biasa saja.
b. Identitas diri
Status pasien dalam rumah adalah sebagai seorang suami, ayah dan kepala keluarga.
c. Peran
Pasien mengatakan tidak dapat aktivitas seperti biasanya sejak sakit.
d. Ideal diri
Pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan tubuhnya dapat berfungsi dan
bergerak lagi seperti biasanya
e. Harga diri
Pasien mengatakan terganggu karena tidak dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya.
2. Pola Kognitif
Pasien mengatakan tahu mengenai penyakit yang dialaminya dan tahu penyebabnya.
3. Pola Koping
Pasien mengatakan jika mempunyai masalah, ia selalu membicarakan masalahnya
dengan istri dan anak-anak
4. Pola Interaksi
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat di tempat tinggal dan
memiliki hubungan yang baik dengan petugas kesehatan yang lainnya untuk
pengobatan yang dijalaninya.
5. Riwayat Spiritual
a. Ketaatan pasien beribadah
Pasien mengatakan selalu melakukan ibadah sesuai ajaran agamanya..
b. Dukungan Keluaga Pasien
Pasien mengatakan keluarganya selalu memberi dukungan serta semangat agar
pasien cepat sembuh.
c. Riwayat spiritual yang biasa dijalankan pasien
Ibadah di hari minggu
E. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum klien
a. Tanda-tanda distress : pasien tampak tidak tenang
b. Penampilan dihubungkan dengan usia : rapi
c. Ekspresi wajah : tampak kesakitan
Bicara : Jelas
Mood : Baik
4. Tinggi Badan 170 cm, Berat Badan 60 kg
2. Tanda-tanda vital
 TD : Tekanan darah: 120/80 mmHg
 N : 150x/mnt
 RR : 18x/mnt
 S : 36, 70C
3. Sistem pernafasan
- Hidung : hidung pasien berfungsi dengan baik
- Leher : Simetris kiri dan kanan, vena jugularis tidak terlihat tapi teraba, dan tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada terdapat lesi
- Dada : Bentuk dada simetris, perbandingan ukuran anterior posterior dengan
tranversal, gerakan dada (kiri-kanan) normal , tidak terdapat retraksi, tidak memakai
otot bantu pernafasan, suara nafas : vesikuler, irama nadi tidak teratur, denyut nadi
lemah
4. Sistem kardiovaskuler
- Conjungtiva (anemis), Bibir (Pucat)
- Arteri carotis (kuat), tekanan vena jugalaris (normal)
- Ukuran jantung: tidak ada pembesaran jantung (Normal)
- Suara Jantung: lup dub (Normal)

5. Sistem pencernaan
Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, tidak ada terdapat lesi, bising usus
26x/i, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan abdomen, terdengar bunyi
timpani pada lapang abdomen
6. Sistem indra
- Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sklera normal tidak ada perubahan
warna, tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan ( kacamata ), reflek pupil
isokor, saat dilakukan pemeriksaan dengan cara lapang pandang pasien bisa
menyebutkan apa yang diperagakan dengan dilihat sama
- Hidung
Hidung pasien berfungsi dengan baik
- Telinga
Simetris kiri dan kanan, telinga pasien tampak bersih ditandai dengan tidak adanya
serumen, telinga pasien berfungsi dengan baik
7. Sistem saraf
a. Fungsi Cerebral
Daya ingat: baik, Perhatian dan perhitungan baik, Bicara jelas
Kesadaran : Eyes 4, Motorik 6, Verbal 5
Bicara: Ekspresive dan resiptive
8. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot normal
9. Sistem Integumen
Kulit tampak bersih, kulit pasien sawo matang, turgor kulit kering, pasien tidak
berkeringat, Capiler Refill Time 3 detik
10. Sisten endokrin
- Kelenjar Thyroid tidak ada pembengkakan
- Tidak ada ekskresi urine berlebihan
- Suhu tubuh seimbang.
- Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut.
11. Sistem perkemihan
- Tidak ditemukan gejala nocturia, tidak ada gejala dysuria, tidak ada gejala kencing
batu
- Tidak ada Penyakit seksual
12. Sistem reproduksi
- Pria
Normal, tidak ada penyakit kelamin
13. Sistem immun
- Alergi : tidak ada alergi
- Penyakit yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cuaca : Tidak ada
F. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
G. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
-
H. Terapi
Therapi Dosis Kegunaan
Miniaspi 80 mg digunakan sebagai analgesik, antipiretik,

antiinflamasi dan anti-platelet.

Bisoprolol 2,5 mg untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah

tinggi, angina pektoris, aritmia, dan gagal jantung.

I. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1 DS Peradangan jantung Penurunan curah


jantung
- Pasien mengatakan jantung
Lepasnya mediator nodus
berdebar - debar cepat
DO
gangguan pembentukan
- Keadaan umum lemah atau penghantar impuls

- Nadi 150 x/menit


Jantung tidak dapat
- Irama tidak teratur
mengkompensasi
- Nadi teraba lemah

- Kulit lembab Penurunan curah


jantung
- Ekstremitas dingin
- CRT > 3 detik

- Hb 11,4 g/dL

- SPO2 98 %
2 DS Pengosongan ventrikel Intoleransi aktivitas
- Pasien mengeluh lemas dan
pusing Darah membentuk sel
DO kecil (thrombus)

- Pasien tampak lemah


Emboli paru / IMA
- Semua ADL (toileting, personal
hygiene) dibantu oleh perawat
Intoleransi aktivitas
dan keluarga
- Perubahan EKG: supraventrikular
takikardi

J. Prioritas Masalah
1. Penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktivitas

K. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
L. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Tn. M Nama Mahasiswa : Dian M Paunno
Nomor RM : 304437

Diagnosa Rencana Keperawatan


No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Penurunan curah TUPEN: Observasi
1. Identifikasi tanda/gejala 1. Untuk melihat tanda dan gejala
jantung berhubungan Setelah dilakukan
primer penurunan curah penurunan curah jantung
dengan perubahan tindakan keperawatan
jantung 2. Perlu untuk menegakan diagnose
irama jantung diharapkan
2. Monitor tekanan darah 3. Mengetahui sirkulasi oksigen ke
ketidakadekuatan
3. Monitor saturasi oksigen perifer
jantung memompa darah
Teraupetik 4. Agar klien nyaman dan membuat
meningkat
4. Posisikan pasien semi- sirkulasi darah berjalan dengan
TUPAN:
Fowler atau fowler baik
Selama 3x24 jam jam
dengan kaki bawah atau 5. Mengurangi beban jantung
diharapkan
posisi nyaman 6. Membantu perubahan pola hidup,
ketidakadekuatan
5. Berikan diet jantung yang sehingga pasien dapat tetap ada
jantung memompa darah
sesuai dalam ruang lingkup sehat
meningkat dengan
6. Fasilitasi pasien dan 7. Memaksimalkan sirkulasi oksigen
kriteria hasil:
keluarga untuk modifikasi ke seluruh tubuh
a. Palpitasi menurun
gaya hidup sehat 8. Untuk mengurangi penurunan
b. Tekanan darah
7. Berikan oksigen untuk curah jantung
membaik
mempertahankan saturasi 9. Untuk menangani Ketika denyut
c. Lelah menurun oksigen > 94% jantung berdetak terlalu cepat /
d. Brakikaria/takikardia Edukasi terlalu lambat dan tidak teratur
menurun 8. Anjurkan berhenti 10. Membantu pasien untuk
e. Berat badan merokok memulihkan jantung
menurun Penatalaksanaan Medis
9. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
10. Rujuk ke program terapi
rehabilitasi jantung

2 Intoleransi aktivitas TUPEN: Observasi 1. Untuk mengetahui bagian tubuh


1. Identifikasi gangguan
berhubungan dengan Setelah dilakukan mana yang menyebabkan kelelahan
fungsi tubuh yang
kelemahan tindakan keperawatan 2. Agar dapat mengetahui kelelahan
menyebabkan kelelahan
diharapkan toleransi fisik dan emosional pasien
2. Monitor kelelahan fisik
aktivitas meningkat 3. Agar pasien merasa nyaman saat
dan emosional
TUPAN: melakukan aktivitas
Teraupetik
Setelah dilakukan 4. Agar pasien mudah melalukan
3. Sediakan lingkungan
tindakan keperawatan aktivitas
nyaman dan rendah
3x24 jam diharapkan 5. Agar pasien dapat beraktivitas
stimulus (mis. Cahaya,
toleransi aktivitas dengan lebih mudah
suara, kunjungan)
meningkat dengan 6. Agar pasien dapat beristirahat
4. Lakukan latihan rentang
kriteria hasil :
a. Istirahat dan aktivitas gerak pasif dan/atau aktif dengan baik
klien seimbang 5. Berikan aktvitas distraksi 7. Agar pasien tidak kesulitan saat
b. Klien mengubah yang menenangkan mulai melakukan aktivitas
gaya hidup sesuai Edukasi 8. Membantu pasien untuk dapat
tingkat energi 6. Anjurkan tirah baring beraktivitas secara normal
c. Persediaan energi 7. Anjurkan melakukan
klien cukup untuk aktivitas secara bertahap
beraktivitas Penatalaksanaan Medis
d. Saturasi oksigen 8. Kolaborasi dengan terapis
batas normal okupasi dalam
e. Nadi dan pernapasan merencanakan dan
klien dalam batas memonitor program
normal aktivitas, jika sesuai
f. Tekanan darah
dalam batas normal
M. Catatan Perkembangan
Nama Klien : Tn. M Nama Mahasiswa : Dian Paunno
Nomor RM : 304437 NPM : 1490121053

N
Hari/ Nama
o
Tgl / Implementasi & Respon Evaluasi /
D
Jam Paraf
x
1, Senin, S: Pasien mengatakan
2 15 Juli jantung berdebar-debar
2021 dan merasa lemas serta
07.50 Operan Shift pusing
08.00 - Mengidentifikasi tanda/gejala O: Pasien tampak lemas dan
primer penurunan curah denyut nadi pasien tidak
jantung teratur
R/ pasien tidak memiliki A: Masalah Dx 1,2 belum
tanda/gejala primer teratasi
09.30 penurunan curah jantung P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor tekanan darah Dx 1: 4, 5
R/ Tekanan darah pasien Dx 2: 11, 12, 14, 15
10.00 normal 120/80 mmHg I : Dx 1
- Memonitor saturasi oksigen - Mengidentifikasi
10.30 R/ SPO2 pasien 98 % gangguan fungsi tubuh
- Mengidentifikasi gangguan yang menyebabkan
fungsi tubuh yang kelelahan
menyebabkan kelelahan - Memonitor kelelahan
R/ pasien mengatakan jantung fisik dan emosional
berdebar-debar sehingga Dx 2
11.00 merasa lemas dan pusing - Melakukan latihan gerak
- Memonitor kelelahan fisik rentang pasif dan/atau
dan emosional aktif
R/ Pasien mengatakan lemas - Memberikan aktivitas
dan pusing sehingga distraksi yang
11.40 kehilangan energi untuk menenangkan
beraktivitas - Menganjurkan tirah
- Memposisikan pasien semi baring
fowler atau fowler dengan - Menganjurkan
12.00 kaki bawah atau posisi melakukan aktivitas
nyaman secara bertahap
R/ Pasien merasa nyaman E : Tekanan darah dan
12.15 - Memberikan diet jantung saturasi oksigen pasien
yang sesuai normal serta mau berhenti
R/ pasien tampak kooperatif merokok
12.20 - Memfasilitasi pasien dan
keluarga untuk gaya hidup
sehat
13.00 R/ pasien dan keluarga
kooperatif
- Memberikan oksigen untuk
13.15 mempertahankan saturasi >
94 %
R/ saturasi pasien 98 %
- Menyediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
13.20 R/ Pasien merasa nyaman
- Melakukan latihan gerak
rentang pasif dan/atau aktif
R/ Pasien belum mampu
melakukannya karena masih
13.30 merasa lemas dan pusing
- Memberikan aktivitas
distraksi yang menenangkan
13.45 R/ Pasien tampak belum
teralihkan karena masih
merasa lemas dan pusing
14.00
- Menganjurkan berhenti
merokok
R/ Pasien mengatakan mau
berhenti merokok
- Menganjurkan tirah baring
R/ Pasien mengatakan lemas
14.15 dan pusing
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
R/ Pasien belum mampu
14.30 melakukan aktivitas secara
bertahap
- Mengkolaborasikan
pemberikan antiaritmia,
14.45 R/ Untuk mengurangi aritmia
pada pasien
- Rujuk ke program terapi
rehabilitasi jantung
R/ Membantu jantung pasien
agar Kembali normal
- Mengkolaborasikan dengan
terapis okupasi dalam
merencanakan dan memonitor
program aktivitas jika sesuai
R/ Pasien dapat kembali
beraktivitas
1, Selasa, S: Pasien mengatakan sudah
2 16 Juli tidak merasa jantungnya
2021 berdebar-debar dan
08.50 Operan Shift pusing
09.00 - Mengidentifikasi gangguan O: Pasien sudah mulai bisa
fungsi tubuh yang melakukan aktivitas
menyebabkan kelelahan meski masih di bantu oleh
R/ Pasien mengatakan keluarga dengan
jantungnya sudah tidak
berdebar-debar namun masih perlahan-lahan
09.30 merasa lemas A: Masalah Dx 1, Dx 2,
- Memonitor kelelahan fisik teratasi sebagian
dan emosional P: Lanjutkan intervensi
R/ Pasien mengatakan sudah Dx 1: 1,2
tidak merasa pusing lagi Dx 2: 3,4,5,6,7
namun I : Dx 1
10.00 - Melakukan latihan gerak - Mengidentifikasi
rentang pasif dan/atau aktif gangguan fungsi tubuh
R/ Pasien sudah mulai bisa yang menyebabkan
melakukan gerakan namun kelelahan
masih di bantu oleh keluarga - Memonitor kelelahan
10.15 - Memberikan aktivitas fisik dan emosional
distraksi yang menenangkan Dx 2
R/ Pasien sudah mulai - Melakukan latihan gerak
mampu melakukan distraksi rentang pasif dan/atau
aktivitas meski belum aktif
10.20 sepenuhnya - Memberikan aktivitas
- Menganjurkan tirah baring distraksi yang
R/ Pasien masih tirah baring menenangkan
di karenakan dirinya masih - Menganjurkan tirah
10.30 merasa lemas baring
- Menganjurkan melakukan - Menganjurkan
aktivitas secara bertahap melakukan aktivitas
R/ Pasien sudah mampu secara bertahap
melakukan aktivitas secara E : Pasien sudah mampu
bertahap meski secara melakukan aktivitas
perlahan meskipun secara
perlahan
1, Rabu, S: Pasien mengatakan sudah
2 17 Juli tidak pusing, lemas dan
2021 merasa jantung berdebar-
07.15 Operan Shift debar
07.30 - Mengidentifikasi gangguan O: Pasien sudah mampu
fungsi tubuh yang melakukan aktivitas
menyebabkan kelelahan seperti biasa
R/ Pasien mengatakan sudah A: Masalah Dx 1, Dx 2
tidak merasakan jantung teratasi
berdebar-debar, lemas dan
P: Intervensi dihentikan
08.00 pusing
I : Dx 1: -
- Memonitor kelelahan fisik
Dx 2: -
dan emosional
R/ Pasien sudah tidak merasa E : Pasien sudah tidak
09.00 lemas dan pusing merasakan jantung
- Melakukan latihan gerak berdebar-debar, lemas

rentang pasif dan/atau aktif dan pusing sehingga

R/ Pasien sudah mampu pasien sudah mampu


10.00 melakukan gerak pasif atau melakukan aktivitasnya

aktif seperti semula

- Memberikan aktivitas
distraksi yang menenangkan
R/ Pasien sudah mampu
mengalihkan kemampuan
distraksinya
- Menganjurkan tirah baring
R/ Pasien sudah tidak lagi
tirah baring karena sudah
tidak merasa lemas dan
pusing
- Menganjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
R/ Pasien sudah mampu
melakukan aktivitas tanpa di
bantu oleh keluarga

Anda mungkin juga menyukai