GASTRITIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Pencapaian Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh :
KELOMPOK VII
PPN XXVI
BANDUNG
2021
ii
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS
PADA PASIEN NY.R
I. Pengkajian
Identitas pasien
Nama : Ny.R
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin :P
Status : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : Smp
Alamat : jl.leuwipanjang
Tanggal pengkajian : 23 juni 2021
No. RM : 20.00.12.66
Diagnosa Medis : Gastritis
Rencana Therapy : Pemberian cairan infus NaCl, pemberian Sulcrafat 10ml,
pemberian obat inject ketorolac, obat oral domperidone
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.T
Umur : 50 Tahun
Hubungan dengan Pasien : Suami
II. Riwayat Kesehatan
1. Alasan kunjungan:
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan nyeri.
P : Nyeri karena gastritis
Q : nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri di rasakan pada ulu hati dan perut kiri bawah
S : skala 5
T : nyeri muncul tiba-tiba
2. Faktor pencetus : Nyeri karena gastritis (mendadak)
3. Lamanya keluhan : Hal ini sudah dirasakan pasien semenjak seminggu lalu sebelum
dibawa ke rumah sakit
4. Timbulnya keluhan : Secara tiba-tiba saat sedang beraktifitas
5. Faktor yang memperberat : stress, terlambat makan, konsumsi makan pedas dan asam.
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatainya
Sendiri : Nyeri yang dirasakan pasien akan hilang jika istirahat sejenak
atau mendapatkan terapi obat farmakologi.
Dibantu orang lain :-
7. Diagnosa medic : Gastritis
Genogram
Ket : : Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Makan
Minum
- Gangguan/keluhan - -
2. Pola Eliminasi
BAB
- Gangguan/Keluhan - -
BAK
- Gangguan/Keluhan - -
3. Pola istirahat/tidur
Siang : (waktu, lama, kualitas/gangguan 2-3 jam tidak ada keluhan Jika nyeri dirasakan pasien
istirahat & tidur) susah untuk tidur
4. Personal Hygiene
6. Kebiasaan Lain
2. Pola Kognitif :
Pasien tahu mengenai penyakit yang dialaminya dan tahu penyebabnya.
3. Pola Koping :
Jika pasien mempunyai masalah, pasien selalu membicarakan masalahnya dengan
suami.
4. Pola Interaksi :
Hubungan pasien dengan petugas kesehatan dan masyarakat baik
Hubungan pasien dengan orang lain atau keluarganya baik
Tidak ada hambatan dengan orang lain dalam bersosialisasi
Riwayat Spiritual
1. Ketaatan pasien beribadah :
Pasien mengatakan selalu melakukan ibadah
2. Dukungan Keluaga Pasien :
Pasien mengatakan keluarganya selalu memberi dukungan serta semangat agar pasien cepat
sembuh
3. Riwayat spiritual yang biasa dijalankan pasien : Ibadah
C. Sistem Pernafasan
Hidung simetris kiri dan kanan , Tidak ada pernafasan cuping hidung , tidak ada secret, tidak ada
polip.
Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar Tiroid, tidak ada tumor.
Dada : Bentuk dada simetris, perbandingan ukuran anterior posterior dengan tranversal, gerakan
dada (kiri-kanan) normal , tidak terdapat retraksi, tidak memakai otot bantu pernafasan, suara
nafas : vesikuler.
E. Sistem Pencernaan
Sklera normal, Bibir kering/Pecah-pecah
Mulut : tidak terdapat stomatitis , Jumah Gigi : 32 gigi, Kemampuan menelan baik.
Abdomen : Simetris, terdapat nyeri dibagian kiri bawah seperti tertusuk-tusuk,skala 5, tidak
ada benjolan, terjadi distensi abdomen hypochondriac kiri, peristaltik usus ada tapi lemah,
bising usus meningkat, hiper tympani
Tidak ada Haemorroid
F. Sistem Indra
Mata
Kelopak mata : normal simetris
Bulu mata : normal simetris
Alis : normal
Visus (Gunakan Snellen Chard) : normal
Lapang Pandang : normal
Hidung
Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak ada trauma,tidak ada mimisan
Tidak ada secret yang menghalangi penciuman
Telinga
Keadaan daun telinga normal simetris, kanal uaditorius : bersih, Fungsi pendengaran : baik,
membrane Tympani normal
G. Sistem Syaraf
A. Fungsi Cerebral
Daya ingat: baik, Perhatian dan perhitungan baik, Bahasa Indonesia,
Kesadaran : Eyes 4, Motorik 6, Verbal 5
Bicara Ekspresive dan resiptive
B. Fungsi Cranial
1) Nervus I: Olfaktoris
Pasien mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
2) Nervus II: Optikus
Visus dan Lapang Pandang normal ( mampu melihat dengan baik )
3) Nervus III,IV,VI : Okulomotoris/ N III, Trochlearis/ N IV, Abdusen/ N VI
Gerak bola mata normal simetris, Pupil Isokhor
4) Nervus V: Trigeminus
Pasien mampu membedakan rasa panas, dingin, tajam dan tumpul.
5) Nervus VII: Fasialis
Pasien mampu berekspresi senyum, walaupun sedikit meringis.
6) Nervus VIII : Vestibulocochlearis
Pasien mampu mendengar dengan baik.
7) Nervus IX : Glossopharingeus , Nervus X : Vagus
Pasien mampu membuka mulutnya, mengunyah makanan dan menelannya.
8) Nervus XI : Aksesorius
Pergerakan tangan masih normal, kecuali sebelah kanan yang terbatas
9) Nervus XII : hypeglosus
Pasien tidak kesulitan dalam menelan ( pergerakan lidah normal )
Fungsi Motorik : Pada pemeriksaan motorik, pasien mampu berjalan, hanya saja pasien berbaring
ditempat tidur.
Fungsi Sensorik : Suhu 36,5˚C. Nyeri : Pasien meraskan nyeri pada abdomen kiri bawah, pasien
mampu merasakan getaran.
Refleks : Bisep, Trisep dan Patella adalah gerakan Fleksi monosinaps Babinski : Gerakan fleksi
Tritasi meningen : Tidak ada Kaku Kuduk, tidak ada Lasaque Sign, Brudzinki Sign,
H. Sistem Muskuloskeletal
J. System Endokrin
Kelenjar Thyroid tidak ada pembengkakan,
Tidak ada ekskresi urine berlebihan,
Suhu tubuh yang tidak seimbang, adanya keringat berlebihan karena nyeri.
Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut
K. Sistem Perkemihan
Tidak ada odema palpebra, Tidak ada moon Face, tidak ada Odema anasarka
Keadaan kandung kemih normal ( tidak ada nyerih atau perih )
Tidak ditemukan gejala nocturia, tidak ada gejala dysuria, tidak ada gejala kencing batu
Tidak ada Penyakit seksual
L. Sistem Reproduksi
Wanita
Payudara: Putting dan Areola mamae normal simetris, dan bentuk simetris.
Labia mayora dan minora : lembab dan bersih, tidak ada bau
M. Sistem Immun
Alergi : tidak ada alergi
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cuaca : Tidak ada
X. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan
EKG : dalam batas normal
Analisa Data
N: 88 x/m
RR: 24x/m
Menyebabkan difusi
TD : 130/90 mmHg kembali asam
lambung & pepsin
Inflamasi
Nyeri akut
2 Data Subjectif : Erosi mukosa Defisit nutrisi
lambung
Pasien mengatakan tidak nafsu
makan
Pasien mengatakan sering Menurun tonus &
merasa mual dan muntah peristaltik lambung
Data objectif :
Nyeri
Data Objectif
Konjungtiva anemis
Tidur 3-4 jam
Gangguan pola tidur
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (Inflamasi mukosa lambung).
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
Intervensi Keperawatan
N: 88 x/m
RR: 24x/m
TD : 130/90 mmHg
Data objectif :
· Makanan pasien
hanya habis ½ porsi
3 Gangguan pola tidur TUPEN 1. Identifikasi pola 1. Untuk mengetahui frekuensi tidur
berhubungan dengan aktifitas dan tidur pasien
Setelah dilakukan ytindakan
hambatan lingkungan 2. Identifikasi factor 2. Untuk mengetahui penyebab
keperawatan sema,a 1x24
ditandai dengan : pengganggu tidur gangguan tidur
jam duharapkan kualitas
3. Modifikasi 3. Untuk memberikan kenyamanan
Data Subjectif tidur pasien meningkat
lingkungan saat tidur
Pasien mengatakan TUPAN 4. Jelaskan pentingnya 4. Untuk mengetahui pentingnya
sulit tidur tidur cukup selama tidur yang cukup selama sakit
Setelah dilakukan tindakan
Pasien mengatakan sakit
asuhan keperawatan selama
sering terbangun saat
3x24 jam diharapkan pasien
tidur
mampu :
Data Objectif
Keluhan sulit tidur
Konjungtiva anemis menurun
Tidur 3-4 jam Keluhan sering
terjaga menurun
Keluhan istirahat
tidak cukup menurun
27 Juni 2021
28 Juni 2021
Dx 2
12.00 1. Menganjurkan pasien untuk makan dengan tepat S : Pasien mengatakan sudah makan tepat
waktu dan porsi makan habis waktu dan porsi makan selalu habis.
R : Makan dengan tepat waktu, makanan habis.
14.00 O : Pasien tampak segar, pasien makan
2. Penatalaksanaan pemberian obat anti emetic
dengan tepat waktu, porsi makan habis.
Memberikan obat oral Domperidone
R : Pasien sudah tidak mengeluh mual muntah P : Intervensi dihentikan
11.00 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan tidur baik dan tidak ada gangguan istirahat tidur
11.15 R : Pasien mengatakan tidur 6-7 jam O : Pasien tampak segar
2. Menganjurkan pasien untuk tidur dengan posisi
P : Intervensi di hentikan
yang nyaman
R : Pasien dapat mempertahankan tidur dengan
posisi yang nyaman