Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS ( GANGGUAN
AKTIFITAS SEKSUAL)

DOSEN PENGAMPU:
Ns.Dia Resti DND, M.Kep

Disusun oleh kelompok 7

1. Deta Venilsa (2200212048)


2. Laura Siwandri (2200212058)
3. Resvi Eriza (2200212066)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
Tahun 2023/2024
Kasus

Ny.S umur 24 tahun, perempuan, suku minang, ibu rumah tangga, Pendidikan terakhir SLTA, Pasien
masuk Rumah Sakit pada tanggal 29 Oktober 2023 diantar oleh suaminya , pasien mengatakan mengalami
gangguan dalam aktivitas seksualnya dimana pasien selalu merasakan sakit saat melakukan hubungan dan
adanya tidak kepuasan dalam hubungan seksual yang terjadi sehingga adanya konflik terhadap
pasangannya dan pasien takut melakukan hubungan seksual dikarenakan takut terjadi masalah dalam
kesehatan reproduksinya. Pasien mengatakan sudah mengalami gejala ini selama 5 hari setelah hari
pernikahannya, kemudian memutuskan untuk memeriksakannya ke RSAM Bukittinggi.Di rumah pasien
BAB 1x sehari, BAB berwarna kuning kecoklattan dengan baau yang khas dan konsistensi lunak
sedangkan BAK frekuensi 5-6 x sehari berwarna kuning jernih berbau khas konsistensi cair. Pasien mandi
2x sehari cuci rambut 2x setiap mandi gosok gigi 2x sehari, dan potong kuku 1x seminggu. Pasien
mengatakan pola seksualitas tidak terpenuhi karena merasa sakit pada saat berhubungan Pasien
mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya dari ujung kepala sampai kaki pasien mengatakan dia
bekerja sebagai ibu rumah tangga pasien bertugas sebagai merawat anaknya, berperan sebagai ibu yang
menjaga anaknya biar sehat terus pasien berharap dirinya cepat sehat dan pola seksualitas terpenuhipasien
mengatakan tidak ada gangguan harga diri pada dirinya dan selalu ikut serta dalam lomba tari piring
Keadaan Umum CM (composmentis) Pemeriksaan Kepala dan Leher Bentuk dan ukuran kepala
mesocepal, wajah simetris tidak ada pembengkakan Warna rambut hitam, ikal , tidak bersih, banyak
rambut yang rontok.Mata simetris.Kelopak mata tidak odema Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil
isokor 2mm, iris hitam, reflek cahaya +/+, strabismus (-) Bulu mata tidak rontok Telinga lengkap dan
simetri Ada penumpukan serumen Bersih dan tidak ada nyeri tekan Bentuk hidung simetris Tidak ada
pendarahan Tidak ada benjolan Tidak ada polip Warna bibir merah dan tidak ada lesi, mulut berbau, bibir
tidak pucat dan gigi tidakbersih ,Tonsil tidak ada Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran limfonodus Bentuk dada normal, kesimetrisan, Gerakan dada kiri dan kanan, ada
retraksi.Tidak teraba massa, fremitus taktil normal kanan dan kiri Resonansi suara (intensitas keras, nada
rendah, durasi panjang)/ ada bunyi lain yang mengindikasikan kelainan paru seperti hipersonor,
pekak.Suara nafas vesicular dan suara nafas tambahan ronki dan mengi.Inspeksi iktus kordis teraba
Palpasi Berat sebwlah kiri Irama Normal/ada bunyi tambahan spt murmur, gallopKesimetrisan, acites,
keadaan kulit lesi Bising usus Menentukan bagian isi abdomen spt hepar ginjal, menentukan massa (spt
nyeri tekan) Bunyi abdomen, Kondisi punggung, tidak ada lesi. pasien terpasang infus Kekuatan penuh
Pasien tidak terpasang kateter kulit tubuh kering, bersisik, ikterus didaerah muka, leher dan dada, timbul
rash eritromakulopopular merata diseluruh tubuh.Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik di dengan
hasil terapi obat Azithromycin dan doxycyckine ceftria Xone dan gentamicin
Pemeriksaan fisik : TD : 120/90 mmHg, S : 37,0 , ND : 80x/menit dan RR : 22x/menit.
Selanjutnya pasien diberikan tindakan lanjut Di Ruang INTERNE AMBUN SURI .
FORMAT PENGKAJIAN

Tgl/ jam MRS : 29 oktober 2023/05.00 Wib


Ruangan : Interne Ambun Suri
No. Rek. Medis : 000008
Dx. Medis : gangguan aktivitas seksual
Tgl/Jam Pengkajian : 01 November 2023/05.00 Wib

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.S
Umur : 24 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Bahasa : Minang
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Kawin
Alamat : Baso

Penanggung Jawab : Suami


Nama : Ardi
Umur : 25 th
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Baso

B. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh adanya abnormal aktivitas seksual dan merasakan sakit saat melakukan
hubungan seksual, dan pasien di bawah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan

C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :


Pasien dirawat di Ruang INTERNE RSAM dengan keluhan adanya abnormal aktivitas
seksual , selalu merasakan sakit saat melakukan hubungan dan adanya tidak kepuasan
dalam hubungan seksual yang terjadi sehingga adanya konflik terhadap pasangannya dan
pasien takut melakukan hubungan seksual dikarenakan takut terjadi masalah dalam
kesehatan reproduksinya. Pasien mengatakan sudah mengalami gejala ini selama 5 hari
setelah hari pernikahannya, Pemeriksaan fisik dengan hasil : TD : 120/90 mmHg, S : 37,0
0
C , ND : 80x/menit dan RR : 22x/menit

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengannya.

Genogram:

Keterangan:

: laki-laki

: peremuan

: pasien

F. KEADAAN LINGKUNGAN
Keluarga mengatakan kondisi rumahnya bersih

G. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Penanganannya melibatkan edukasi seksual yang holistik, mencakup informasi tentang


hubungan sehat, perlindungan diri, dan hak reproduksi. Pelayanan kesehatan seksual yang
ramah, akses terhadap kontrasepsi, serta pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu
masyarakat mengelola kesehatan seksual dan reproduksinya dengan baik. Kesadaran akan
pentingnya pencegahan penyakit menular seksual juga menjadi aspek krusial dalam
penanganan ini.

2. Pola Aktivitas

N AKTIVITAS SEHAT SAKIT


O
Makan
 Menu Nasi,sayur, tempe TKTPRG
dan tahu

 Frekuensi 2 kali sehari 3 kali sehari

 Porsi 1 porsi ½ porsi

 Makanan Kesukaan Bakso Suka semuanya

 Pantangan - -

Minum
 Jumlah
8 gelas 2000 cc
 Minuman kesukaan
Kopi dan susu Air putih
 Pantangan
- -

N SEHAT SAKIT
O
Eliminasi
BAB
 Frekuensi 1 kali sehari 1 kali dalam 2
hari
 Warna Kuning kecoklatan Kuning
kecoklatan
 Bau Khas Khas

 Konsistensi Lunak Lunak

 Kesulitan - -

BAK
 Frekuensi
5-6 kali sehari 5-6 kali sehari
 Warna
Kuning jernih Kuning jernih
 Bau
Khas Khas
 Konsistensi Cair Cair
 Kesulitan - -

N AKTIVITAS SEHAT SAKIT


O
Personal Hygiene
 Mandi 2 kali sehari Di lap

 Cuci Rambut 2 kali setiap mandi Tidak keramas


selama di Rs

 Gosok gigi 2 kali sehari Tidak gosok gigi


selama di RS

 Potong kuku 1 kali seminggu Tidak pernah

3. Pola Aktivitas / Olahraga

Kemampuan Perawatan Diri :

0 = Mandiri 2 = Bantuan Orang Lain 4 = Tergantung/ tidak mampu

1 = Dengan Alat Bantu 3 = Bantuan peralatan dan orang lain

AKTIVITAS 0 1 2 3 4

Makan/Minum

Mandi ☑️

Berpakaian/berdandan☑️

Toileting ☑️

Mobilisasi di tempat tidur ☑️

Berpindah ☑️

Berjalan ☑️

Menaiki ☑️

Tangga ☑️

Berbelanja ☑️

Memasak ☑️

Pemeliharaan Rumah ☑️
4. Pola Kognitif – Persepsi sensori
Pasien mengatakan pola seksualitas tidak terpenuhi karena merasa sakit pada saat
berhubungan.

5. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri

Gambaran Diri : Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya dari ujung
kepala sampai kaki

Identitas Diri : pasien mengatakan dia bekerja sebagai ibu rumah tangga

Peran Diri : pasien bertugas sebagai merawat anaknya, berperan sebagai ibu yang
menjaga anaknya biar sehat terus.
Ideal Diri : pasien berharap dirinya cepat sehat dan pola seksualitas terpenuhi

Harga Diri : pasien mengatakan tidak ada gangguan harga diri pada dirinya dan
selalu ikut serta dalam lomba tari piring

6. Pola Peran Hubungan

a. Pola hubungan dengan keluarga atau teman : pasien mengatakan hubungan dengan
keluarga terjalin dengan baik dan harmonis.

b. Tanggung jawab dalam melaksanakan perannya : pasien mengatakan dia bertanggung


jawab untuk Kesehatan anak-anaknya

c. Kepuasan terhadap hubungan dan tanggungjawab : pasien mengatakan hubungan


seksual kurang terpenuhi dengan suami.

7.Pola Koping – Toleransi Stres

a. Kemampuan mengatasi stres : pasien mengatakan setiap hari libur dia dan keluarga
pergi keluar kota untuk pergi refresing

b. Pengetahuan tentang toleransi stres : pasien tidak mengetahui toleransi stres

c. Sumber pendukung klien : keluarga

d. Jumlah peristiwa hidup yang penuh dengan stres dalam satu tahun terakhir : stress
karena belum terbiasa dengan kehidupan pada saat baru menikah

8.POLA KEYAKINAN-NILAI

a. Nilai, tujuan dan keyakinan : pasien percaya dengan adanya Allah Swt, dan menganut
agama islam.

b. Aktivitas spiritual : pasien selalu mengerjakan sholat 5 waktu


c. Konflik nilai yang dirasakan

Agama : tidak ada pantangan dengan nilai agama

Pantangan keagamaan : tidak ada pantangan dengan agama maupun adat

H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum
CM (composmentis)

2. Pemeriksaan Tanda Vital


TD : 120/90 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36ᵒC

3. Pemeriksaan Kepala dan Leher


Kepala
Bentuk dan ukuran kepala mesocepal, wajah simetris tidak ada pembengkakan

Rambut dan kulit kepala


Warna rambut hitam, ikal , tidak bersih, banyak rambut yang rontok.

Mata
•Mata simetris.
•Kelopak mata tidak odem.
•Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor 2mm, iris hitam, reflek cahaya +/+,
strabismus (-)
•Bulu mata tidak rontok

Telinga
•Telinga lengkap dan simetris
•Ada penumpukan serumen
•Bersih dan tidak ada nyeri tekan

Hidung
•Bentuk hidung simetris
•Tidak ada pendarahan
•Tidak ada benjolan
•Tidak ada polip

Mulut
Warna bibir merah dan tidak ada lesi, mulut berbau, bibir tidak pucat dan gigi
tidakbersih ,Tonsil tidak ada

Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfonodus

4. Paru
Inspeksi :Bentuk dada normal, kesimetrisan, Gerakan dada kiri dan kanan, ada retraksi.
Palpasi :Tidak teraba massa, fremitus taktil normal kanan dan kiri.

Perkusi :Resonansi suara (intensitas keras, nada rendah, durasi panjang)/


ada bunyi lain yang mengindikasikan kelainan paru seperti hipersonor, pekak.

Auskultasi : Suara nafas vesicular dan suara nafas tambahan ronki dan mengi.

5. Jantung
Inspeksi : iktus kordis teraba

Palpasi : Berat sebwlah kiri

Perkusi : Bunyi

Auskultasi : Irama Normal/ada bunyi tambahan spt murmur, gallop

6. Abdomen
Inspeksi : Kesimetrisan, acites, keadaan kulit lesi

Auskultasi : Bising usus

Palpasi : Menentukan bagian isi abdomen spt hepar ginjal, menentukan


massa (spt nyeri tekan)

Perkusi : Bunyi abdomen

7. Punggung
Kondisi punggung, tidak ada lesi.

8. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas (Sinistra) : pasien terpasang infus
b. Ekstremitas Bawah : Kekuatan penuh 4

9. Genitalia
Pasien tidak terpasang kateter

10. Integumen
Warna dan perubahan pada kulit, perabaan akral turgor kulit.

Contoh : kulit tubuh kering, bersisik, ikterus didaerah muka, leher dan dada, timbul rash
eritromakulopopular merata diseluruh tubuh.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik :

Laboratorium : 05/11-2023
J. THERAPY
• Azithromycin dan doxycyckine
• ceftria Xone dan gentamicin

DATA FOKUS

Data Subjektif
1. pasien mengatakan mengalami gangguan dalam aktivitas seksualnya
2. pasien selalu merasakan sakit saat melakukan hubungan
3. Pasien mengatakan sudah mengalami gejala ini selama 5 hari setelah hari
pernikahannya,

Data Objektif
1. TD : 120/90 mmHg,
S : 37,0 0C ,
ND : 80x/menit dan
RR : 22x/menit

2. Pasien tampak meringis


3. Pasien tampak lemah dan pucat

ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan

DS : pasien mengeluh adanya


Pola seksual tidak efektif
abnormal aktivitas seksual selalu b.d hambatan hubungan
merasakan sakit saat melakukan dengan pasangan d.d
hubungan dan adanya tidak mengeluh sulit
kepuasan dalam hubungan seksual melakukan aktivitas
yang terjadi sehingga adanya seksual mengungkap kan
konflik terhadap pasangannya dan perilaku aktivitas seksual
berubah.
pasien takut melakukan hubungan
seksual dikarenakan takut terjadi
masalah dalam kesehatan
reproduksinya.

DO : pasien tampak gelisah dan


takut akibat gangguan hubungan
seksualitasnya.

Hasil pemeriksaan fisik TD:


120/90 mmHg, S: 37,0 °C, ND:
80x/menit dan RR: 22x/menit
Gangguan hormona

Pola Seksual Tidak Efektif


Hiposeksualitas

Diagnosis Keperawatan

Pola seksual tidak efektif b.d hambatan hubungan dengan pasangan d.d mengeluh sulit
melakukan aktivitas seksual mengungkap kan perilaku aktivitas seksual berubah.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ruangan:
No MR :

Luaran Keperawatan**
No Diagnosis Keperawatan* Intervensi Keperawatan***
(Tujn dan Kriteria Hasil)

1 DS : pasien mengeluh adanya abnormal Setelah dilakukan intervensi selama Tindakan:


aktivitas seksual selalu merasakan sakit 3 hari maka iden titas seksual
saat melakukan hubungan dan adanya membaik 1. Observasi
tidak kepuasan dalam hubungan seksual Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
yang terjadi sehingga adanya konflik  Menunjukkan pendirian
informasi
terhadap pasangannya dan pasien takut seksual yang jelas
melakukan hubungan seksual meningkat 2. Terapeutik
dikarenakan takut terjadi masalah dalam  Integrasi orientasi seksual
ke dalam kehidupan sehari- -Sediakan matert dan media pendidikan kesehatan
kesehatan reproduksinya.
hari meningkat
-Jadwalkan pendidikan kesehatan sesual
DO : pasien tampak gelisah dan takut  Menyusun batasan-batasan kesepakatan
akibat gangguan hubungan sesuai jenis kelamin
seksualitasnya. meningkat -Berikan kesempatan untuk bertanya
 Pencarian dukungan sosial
Hasil pemeriksaan fisik TD: 120/90 -Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan
Verbalisasi hubungan
mmHg, S: 37,0 °C, ND: 80x/menit dan remaja serta pengaruh media
harmonis meningkat
RR: 22x/menit
 Verbalisasi hubungan 3. Edukasi
Gangguan hormona seksual sehat meningkat
-Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
Pola Seksual Tidak Efektif laki-laki dan perempuan
Hiposeksualitas
-Jelaskan perkembangan sesualitas sepanjang
siklus kehidupan

-Jelaskan perkembangan emosi masa tanak dan


remaja

-Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial


terhadap aktivitas seksual

-Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada


usia dini (mis, kemiskinan, kehllar karir dan
pendidikan)

-Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual


dan AIDS akibat seks bebas

-Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas


bagi anak-anaknya

-Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas


seksual di luar nikah

Ket : mengacu pada buku SDKI*, SLKI**, SIKI***


IMPLEMENTASI

Nama : Ruangan :
No MR :

No Diagnosis Keperawatan Hari/Tanggal/jam Implementasi Paraf

DS : pasien mengeluh adanya -Menyediakan matert dan media pendidikan kesehatan


abnormal aktivitas seksual
selalu merasakan sakit saat -Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesual kesepakatan
melakukan hubungan dan -Memberikan kesempatan untuk bertanya
adanya tidak kepuasan dalam
hubungan seksual yang terjadi -Memfasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan
sehingga adanya konflik remaja serta pengaruh media
terhadap pasangannya dan
-Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
pasien takut melakukan
laki-laki dan perempuan
hubungan seksual dikarenakan
takut terjadi masalah dalam -Menjelaskan perkembangan sesualitas sepanjang siklus
kesehatan reproduksinya. kehidupan
DO : pasien tampak gelisah dan -Menjelaskan perkembangan emosi masa tanak dan
takut akibat gangguan hubungan remaja
seksualitasnya.
-Menjelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial
Hasil pemeriksaan fisik TD: terhadap aktivitas seksual
120/90 mmHg, S: 37,0 °C, ND:
80x/menit dan RR: 22x/menit -Menjelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada
usia dini (mis, kemiskinan, kehllar karir dan pendidikan)
Gangguan hormona
-Menjelaskan risiko tertular penyakit menular seksual
Pola Seksual Tidak Efektif dan AIDS akibat seks bebas
Hiposeksualitas
-menganjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas
bagi anak-anaknya

-Menganjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas


seksual di luar nikah

EVALUASI

Nama : Ruangan :
No MR :

Diagnosis Hari/Tanggal/
No Evaluasi Paraf
Keperawatan jam

DS : pasien mengeluh S : pasien mengeluh adanya abnormal aktivitas seksual


adanya abnormal selalu merasakan sakit saat melakukan hubungan dan
aktivitas seksual selalu
merasakan sakit saat O : pasien tampak gelisah dan takut akibat gangguan
melakukan hubungan hubungan seksualitasnya.
dan adanya tidak A: masalah teratasi sebagian
kepuasan dalam
hubungan seksual yang P: intervensi dilanjutkan
terjadi sehingga adanya
konflik terhadap
pasangannya dan pasien
takut melakukan
hubungan seksual
dikarenakan takut
terjadi masalah dalam
kesehatan
reproduksinya.

DO : pasien tampak
gelisah dan takut akibat
gangguan hubungan
seksualitasnya.

Hasil pemeriksaan fisik


TD: 120/90 mmHg, S:
37,0 °C, ND: 80x/menit
dan RR: 22x/menit

Gangguan hormona

Pola Seksual Tidak


Efektif Hiposeksualitas

Anda mungkin juga menyukai