A. Identitas Klien
Nama : Ny. S Suami / Istri / Orang tua :
Umur : 65 tahun Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Basuki Rahmat, Jember
Suku / Bangsa : Madura/Indonesia
Bahasa : Madura
Pendidikan : SD Penanggung Jawab :-
Pekerjaan : IRT Nama :-
Status : Menikah Alamat :-
Alamat : Basuki Rahmat, Jember
70 65
49 45 28
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Garis perkawainan
: Garis keturunan
: Pasien
: Tinggal satu rumah
3. Pola eleminasi
Eliminasi Uri
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi ± 3-4 x/hari ± 4-5 x/hari
Pancaran kuat kuat
Jumlah Banyak, , tidak tidak Banyak, klien
diukur menggunakan pampers
Bau Bau khas urine Bau khas urine
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Perasaan setelah BAK Klien mengatakan Klien mengatakan
terasa lega terasa lega
Total produksi Urin Banyak tidak dikaji Banyak tidak di gaji
Eliminasi Alvi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi ± 1-2 x/hari 1x/hari
Konsistensi Lunak Lunak
Bau Khas feses Khas feses
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
4. Pola aktivitas dan kebersihan diri
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Mobilitas rutin Melakukan aktivitas Dibantu suami da
mandiri keluarga
Waktu senggang Menonton TV, Klien bedrest
terkadang jalan-jalan
Mandi Mandi 2x/hari, mandiri Klien mandi dibantu
suami, 2x/hari
Berpakaian Mengganti pakaian 1-2 Mengganti 1x sehari,
x/hari dibantu suami
Berhias Berhias saat keluar Klien hanya
rumah atau jalan-jalan menggunakan bedak
baby secara mandiri,
terkadang dibantu
suami
Toileting Mandiri Menggunakan pampers
dibantu suami
Makan minum Mandiri Dibantu keluarga
Tingkat Mandiri Parsial
ketergantungan
H. Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
Keadaaan / penampilan umum : Cukup baik
Kesadaran : composmentis, GCS: E4 , V5 , M6
BB sebelum sakit : 80 kg
BB saat ini : 48 kg
BB ideal : 49,5 kg
Perkembangan BB : BB klien menurun
Status gizi : IMT= 20 kg/m2 (normal)
Status hidrasi : turgor kulit lembab,
TTV:
Tensi darah : 155/ 100 mmHg
Nadi : 102 x/mnt
Suhu : 37,1º C
RR : 19 x / menit, regular.
2. Kepala
Kepala:
a. Inspeksi: simetris, beruban, bersih, tidak ada lesi,
b. Palpasi: tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan
Wajah:
a. Inspeksi:simetris, tidak lesi, tidak oedem,
b. Palpasi: tidak nyeri tekan
Mata:
a. Inspeksi: simetris, tidak ada lesi, tidak oedem, sklera putih, konjungtiva merah
mudah, reflek pupil positif, isokor, pengelihatan normal
b. Palpasi: tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan
Hidung:
a. Inspeksi: simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada polip,
b. Palpasi: tidak nyeri tekan
Telinga:
a. Inspeksi: simetris, ada sedikit serumen, tidak ada lesi, tidak ada sekret,
pendengaran normal
b. Palpasi:tidak ada nyeri tekan
Mulut:
a. Inspeksi:simetris, mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak ada keries gigi, tidak
pembesaran tonsil
3. Leher
a. Inspeksi:simetris, tidak ada lesi, tidak ada JVP, tidak nyeri telan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Palpasi:tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan.
4. Dada
Inspeksi :
- Bentuk dada : simetris, tidak ada lesi,
- Payudara : simetris, tidak ada lesi, puting menonjol,
- Ictus cordis : tidak tampak
- Retraksi : tidak ada
Palpasi :
- Fokal fremitus : simetris
- Ekspansi dada : simetris
- Ictus cordis : tidak terkaji
- Krepitasi : tidak ada
Perkusi :
- Suara ketuk : paru: sonor, jantung; pekak
Auskultasi :
- Suara nafas : vesikuler
- Suara nafas tambahan : tidak ada suara wheezing da ronkhi
- Suara jantung : S1 dan S2 tunggal
5. Abdomen
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
- Auskultasi : bising usus 15x/menit
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada
dintensi abdomen
- Perkusi : tympani
6. Ekstermitas ( atas / bawah )
Ekstremitas atas: tidak ada lesi, tidak eodem, nyeri pada tangan kanan bagian
pergelangan sampai jari-jari tidak, tidak kontraktur.
Ekstremitas bawah: tidak ada lesi, tidak eodem, nyeri pada kaki kanan dari betis
sampai jari-jari, sulit digerakkan, tidak kontraktur.
Kekuatan otot 4 5
4 5
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
Tanggal 21 Mei 2017
Hemoglobin : 12,1 gr%
Hematokrit : 46%
Eritrosit : 4,7 %
Trombosit : 399 103/µ
MCV : 86,40 fl
MCH :27,60 pg
Leukosit :12,00 103/µ
Kreatinin : 0,81 mg/dL
Ureum : 34 mg/dL
SGOT : 19 U/I
SGPT : 31 U/I
Albumin : 3,5 gr/dL
Asam urat : 6,80 mg/dL
Kolesterol : 242 mg/dL
GDA : 109 mg/dL
Tanggal/Ja Kemungkinan
Pengelompokan Data Masalah
m Penyebab
Jumat, 11 DS: Nyeri Akut Inflamasi
Oktobber “Klien mengatakan merasa
2019 bengkak dan nyeri pada
kaki kanan dari betis sampai
Pukul: 18.35 jari-jari dan tangan kanan
WIB dari pergelangan sampai
jari-jarinya, nyeri cekot-
cekot, bertambah nyeri saat
dipegang dan bergerak,
skala nyeri 6, dan nyeri
berkurang saat tidur ”.
DO:
1. Klien tampak meringis
menahan sakit saat
dipegang
2. Tensi 155/100 MmHg
3. Nadi 102x/menit
4. RR 19x/menit
DO:
1. Atropometri:
BB sebelum sakit 80
kg, BB saat sakit 48 kg,
IMT 20 (normal)
BBI : 49,5 kg
2. Biokimia:
Hb: 12,1gr%
Hematokrit: 46%
Trombosit: 399 103/µ
Albumin 3,5 gr/dL
3. Clinical: terjadi
penurunan berat badan
karena anoreksia
4. Diet: hanya
menghabiskan ¼ porsi
5. Muntah 1-2x/hari saat
makan
6. Turgor kulit lembab
7. Rambut sedikit rontok
Jumat, 11 DS: Hambatan Gangguan
Oktobber “Klien mengatakan sulit Mobilitas Fisik neuromuskuler
2019 menggerakkan kaki dan
tangan kanan”
Pukul: 18.35 “Klien mengatakan nyeri
WIB saat bergerak”
DO:
1. Kekuatan otot 4 5
4 5
2. Rentang gerak ROM
menurun
3. Aktivitas klien dibantu
keluarga
4. Riwayat penyakit
stroke dan hemiparesis
DO:
1. Saat komunikasi
kontak mata negatif
2. Sulit diajak berbicara
3. Klien mengalami
hemiperesis dan stroke
DO:
1. Riwayat jatuh di kamar
mandi 2 minggu
sebelum sakit
2. Menggunakan alat
bantu tongkat tripot
3. Kekuatan otot 4 5
4 5
4. Usia 65 tahun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
. Keperawatan
1. Nyeri Akut Tujuan: 1. Lakukan monitoring dan observasi 1. Pemantauan yang kontinue
Nyeri akut klien dapat teratasi terhadap nyeri: memberikan informasi
dalam 3x24 jam. a. Tingkat nyeri secara komprehensif perkembangan pasien:
b. Tensi
a. Identifikasi tingkat nyeri
KH: c. Nadi
1. Nyeri berkurang d. RR merupakan suatu hal yang
2. Wajah tampak rileks e. Observasi reaksi nonverbal dari amat penting untuk memilih
3. Nadi 60-100x/menit ketidaknyamanan nyeri intervensi yang cocok untuk
4. Tensi 100-120 mmHg klien
5. RR 16-20x/menit 2. Lakukan manajemen nyeri: b. Nyeri akan menurunkan
6. Keluarga mampu a. Ajarkan teknik distraksi/relaksasi resistensi perifer saraf otonom
menjelaskan kembali b. Kontrol lingkungan yang dapat
yang akan menyebabkan
perawatan nyeri mempengaruhi nyeri
vasokontriksi pembuluh darah
3. Lakukan edukasi perawatan nyeri yang bisa menaikkan tekanan
darah
4. Laksanakan hasil kolaborasi: c. Peningkatan sistem saraf
Ibuprofen, 3x 400 mg tab/ hari, oral simpatik timbul sebagai respon
Allupurinol, 1x 100 mg tab/hari, oral terhadap nyeri yang
Amlodipin, 1x 5 mg tab/hari, oral
mengakibatkan peningkatan
denyut nadi
d. Peningkatan sistem saraf
simpatik timbul sebagai respon
terhadap nyeri yang
mengakibatkan peningkatan
pernapasan
e. respon nyeri dapat
mengakibatkan perilaku yang
maladaptif
2. Ketidakseimbangan Tujuan: 1. Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap 1. Progres keseimbangan nutrisi
nutrisi kurang dari Nutrisi klien tercukupi dalam nutrisi: diketahui dengan monev yang
kebutuhan tubuh waktu 1 minggu. a. BB kontinue:
b. Muntah a. BB mencerminkan status
KH: c. Porsi makan nutrisi
1. BB meningkat dalam d. Kelembaban kulit, kekuatan otot b. Pengosongan lambung
waktu 1 minggu distribusi rambut, diidentifikasi dari muntah
2. Tidak muntah e. Pengetahuan keluarga tentang c. Nafsu makan yang baik
3. Porsi makan habis, perawatan nutrisi dicerminkan dari porsi makan
frekuensi 3 kali sehari yang dihabiskan
4. Kulit lembab, kekuatan 2. Lakukan manajemen nutrisi kurang dari d. Perbaikan status nutrisi dapat
otot mampu melawan kebutuhan tubuh: diketahui dengan tanda
gravitasi dan tahanan a. Hitung kebutuhan kalori sehari malnutrisi
b. Berikan makanan sedikit tapi sering e. Partisipasi dapat ditingkatkan
penuh, rambut tidak
c. Lakukan oral hygiene dengan pengetahuan keluarga
rontok yang baik
5. Keluarga mampu 3. Berikan edukasi perawatan nutrisi kurang
menjelaskan kembali dari kebutuhan 2. Pemenuhan nutrisi dilakukan
perawatan nutrisi bertahap sesuai dengan manajemen
4. Lakukan hasil kolaborasi: nutrisi:
a. Tim gizi: pemberian makanan sesuai a. Menentukan status nutrisi
dengan diit klien secara klinis
b. Makan dengan volume besar
cenderung menyebabkan
distensi lambung dan muntah
c. Kebersihan mulut mendorong
nafsu makan
3. Hambatan Tujuan: 1. Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap 1. Perkembangan mobilitas fisik
Mobilitas Fisik Mobilitas fisik klien meningkat mobilitas fisik: dapat diketahui melalui:
dalam 3x24 jam. a. Penyakit a. Penyakit mempengaruhi
b. Nyeri kemampuan mobilisasi karena
KH: mempengaruhi fungsi sitem
1. Kekuatan otot meningkat 2. Lakukan manajemen mobilitas fisik: tubuh
2. Klien mampu dalam a. Latih kekuatan otot klien b. Nyeri dapat menyebabkan
pemenuhan ADL secara b. Lakukan ROM pada klien klien enggan melakukan
mandiri c. Latih kemampuan klien dalam mobilitas fisik
3. Rentang gerak ROM pemenuhan ADL secara mandiri
meningkat d. Beri alat bantu berjalan 2. Manajemen yang baik dapat
4. Keluarga mampu meningkatakan mobilitas fisik:
menjelaskan kembali 3. Berikan edukasi perawatan mobilitas fisik a. Bertambahnya kekuatan otot
perawatan mobilitas fisik dapat meningkatkan mobilitas
fisik
b. Sirkulasi darah yang tidak baik
menyebabkan iskemia jaringan
c. Imobilitas dapat
mengakibatkan klien enggak
melakukan aktivitas
d. Alat bantu berjalan dapat
meningkatkan mobilitas fisik
4. Gangguan citra Tujuan: 1. Lakukan monitoring dan evaluasi: 1. Perkembangan citra tubuh harus
tubuh Citra tubuh pasien positif a. Penerimaan dan adaptasi terhadap dievaluasi secara berkelanjutan:
dalam 3x24 jam. keadaan tubuhnya a. Penerimaan dan adaptasi
b. Kontak mata ketika diajak bicara memberikan informasi
KH: peningkatan citra tubuh
1. Pasien dapat menerima 2. Lakukan manajemen citra tubuh: b. Kontak mata saat berbicara
keadaan tubuhnya a. Terapkan komunikasi terapeutik menggambarkan rasa percaya
2. Pasien dapat beradaptasi dengan nada rendah saat berbicara diri
dengan keadaan tubuhnya dengan klien
3. Kontak mata positif b. Terapkan family centered care 2. Citra tubuh titumbuhkan dengan
manajemen yang baik:
3. Berikan edukasi tentang perawatan citra a. Rasa takut pada klien
tubuh diturunkan dengan komunikasi
terapeutik
b. Keluarga merupakan pusat
asuhan pada klien
1 08.20 Memberikan obat oral ibuprofen 400 mg dan allopurinol 100 mg: Veliyana
Respon:
“Klien tidak memuntahkan obat yang diminum”
1,3 08.30 Melakukan monitoring dan evaluasi tingkat nyeri secara komprehensif dan Veliyana
mobilitas fisik: (mengukur tingkat nyeri dengan PQRST)
Respon:
“Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan dari betis sampai jari-jari dan tangan
kanan dari pergelangan tangan sampai jari-jari, nyeri seperti cekot-cekot,
nyeri terasa saat dipegang dan bergerak, skala nyeri 6, dan nyeri berkurang
saat tidur”, klien tampak meringis menahan sakit saat dipegang disekitas
nyeri, klien mengeluh sulit menggerakkan kaki dan tangan kanan
1 08.40 Menjelaskan kepada keluarga penyebab nyeri, cara perawatan nyeri yaitu Veliyana
dengan cara mengompres dengan air hangat dibagian nyeri:
Respon:
“Keluarga mampu menjelaskan kembali penyebab nyeri klien cara perawatan
nyeri’.
1,5 08.50 Memodifikasi dan mengontol lingkungan klien yang dapat mempengaruhi Veliyana
nyeri dan agar lingkungan nyaman dan aman (memberi penerangan yang
cukup, bersihkan tempat tidur klien, memindahkan barang-barang yang tidak
dipakai serta menyarankan klien tidur tidak terlalu ke pinggir )
Respon:
“Klien mengatakan merasa nyaman, aman, dan tidak terjatuh”
3,4,5 09.00 Menerapkan komunikasi terapeutik dengan nada rendah saat berbicara Veliyana
dengan klien:
Respon:
“Klien sulit diajak berbicara (kurang kooperatif), namun klien dapat
mengikuti perintah, kontak mata negatif”
“Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya yang berjalan dengan
tongkat atau kursi roda, terkadang menangis saat mengingat penyakitnya”
3 09.30 Melatih kekuatan otot dan melakukan ROM pasif dan aktif: (berlatih Veliyana
mengerakkan kaki dan tangan, serta berjalan menggunakan alat bantu jalan,
menganjurkan menggunakan sandal anti slip saat berjalan):
Respon:
“Klien mengikuti sebagian perintah dengan baik, terkadang kurang
kooperatif”
3 09.45 Melatih kemampuan klien dalam pemenuhan ADL secara mandiri: (memberi Veliyana
kesempatan klien untuk melakukan aktivitas yang dapat dilakukan)
Respon:
“Pasien memakai bedak baby sendiri, mencoba mengambil air di dekat kasur
tidurnya”
“Keluarga mengatakan terkadang klien mencoba memakan sendiri”
5 09.48 Melakukan observasi penilaian resiko jatuh: (menggunakan skala morse) Veliyana
Respon:
Skala resiko jatuh 75 (resiko tinggi)
3,5 09.50 Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan mobilitas fisik dan resiko Veliyana
jatuh klien (dengan sering sering melatih kekuatan otot klien, melatih klien
untuk melakukan aktifitas secara mandiri, mencoba menemani saat klien
melakukan aktivitas, menjauhkan benda tajam disekitar klien ):
Respon:
“Keluarga mampu memahami penjelasan perawat, dan mampu menjelaskan
kembali perawatan mobilitas fisik dan resiko jatuh”.
2 10.30 Menjelaskan kepada keluarga tentang penyebab nutrisi kurang dari kebutuhan Veliyana
tubuh, melakukan perawatan nutrisi dengan memberi makan klien sedikit
demi sedikit tapi sering, memberi atau menawarkan makanan kesukaan klien:
Respon:
“Keluarga memahami, mampu menjelaskan kembali penyebab, dan cara
perawatan nutrisi klien”
O:
1. Klien tampak meringis menahan sakit saat dipegang
2. Tensi 140/95 MmHg
3. Nadi 97x/menit
4. RR 17x/menit
5. Keluarga mampu mejelaskan kembali perawatan nyeri