Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SCREENING KESEHATAN LANSIA DAN SENAM HIPERTENSI UNTUK


MENURUNKAN TEKANAN DARAH LANSIA DI DUSUN KRAJAN
KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

DISUSUN OLEH:

Ira Ardhiana, S.Kep 2001032023


Ika Norma Yunita, S.Kep 2001032025
Nurul Hidayah Rahmawati, S.Kep 2001032028
Ela Kusuma Wardani, S.Kep 2001032030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pengabdian masyarakat yang berjudul Screening Kesehatan Lansia Dan


Senam Hipertensi Untuk Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Dusun Krajan
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember

NamaKelompok:
1. Ira Ardhiana, S.Kep 2001032023
2. Ika Norma Yunita, S.Kep 2001032025
3. NurulHidayahRahmawati, S.Kep 2001032028
4. ElaKusumaWardani, S.Kep 2001032030

Dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing Departemen Komunitas.

Jember, 6 Mei 2021

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik
Departemen Komunitas

Ners. Sri WahyuniAdriani. M. Kep., Sp. Kom


NPK. 1988030311703821
SCREENING KESEHATAN LANSIA DAN SENAM HIPERTENSI UNTUK
MENURUNKAN TEKANAN DARAH LANSIA DI DUSUN KRAJAN
KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER

Sri WahyuniAdriani(1), Ira Ardhiana(2), Ika Norma Yunita(3),


NurulHidayahRahmawati(4), ElaKusumaWardani(5)

Jl. Karimata 49 Jember.Telp: (0331) 332240 Fax: (0331) 337957 Email:


Fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id Email:
sriwahyuni@unmuhjember.ac.id

ABSTRAK

Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih
dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang
erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values. Lansia ditemukan banyak yang menderita penyakit hipertensi.Tingginya
prevalensi kejadian hipertensi pada lansia di Dusun Krajan Kecamatan
Sukorambi, dimana didapatkan data lansia yang mengalami hipertensi di dusun
Krajan yaitu sebanyak 12 orang (24,5%), kencing manis sebanyak 2 orang (4,1%),
rheumatik sebanyak 2 orang (4,1%), jantung sebanyak 1 orang (2,0%). gastritis
sebanyak 1 orang (2,0%) menuntut perhatian masyarakat terhadap pengendalian
faktor risiko hipertensi. Penelitian ini menggunakan pra experiment design one
group and pretest post test. Lansia yang menjadi responden dilakukan pre test dan
dilakukan pegukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Pada lembar observasi terdapat usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan
HasilUji Paired T – Test PengetahuanLansia, Tekanan Darah Lansia Sebelum dan
Sesudah Tindakan Senam Hipertensi,Responden dalam penelitian ini yaitu lansia
dengan Hipertensi sebanyak 12 Responden yang di lakukan di dusun Krajan
kecamatan Sukorambi

Kata Kunci: Hipertensi, interest,values


ABSTRACT

Community is a group of people who care for each other more than they should,
where in a community there is a close personal relationship between members of
the community because of the same interests or values. Many elderly people
suffer from hypertension. The high prevalence of hypertension in the elderly in
Krajan Hamlet, Sukorambi District, where the data obtained from the elderly who
have hypertension in Krajan hamlet are 12 people (24.5%), 2 people with diabetes
(4.1%), 2 people with rheumatism ( 4.1%), heart as much as 1 person (2.0%).
gastritis as much as 1 person (2.0%) demands public attention to controlling
hypertension risk factors. This study used a pre-experimental design one group
and pretest posttest. Elderly who became respondents were given a pre-test and
blood pressure measurements were carried out before and after the intervention.
On the observation sheet, there are age, gender, latest education, and Paired T Test
Results - Knowledge of the Elderly, Blood Pressure of the Elderly Before and
After the Hypertension Exercise, the respondents in this study were 12 elderly
with hypertension who were conducted in Krajan sub-district, sub-district.
Sukorambi

Keywords: Hypertension, interest, values


PENDAHULUAN

Sebuah komunitas dalam bentuk desa yang terdiri atas beberapa

keluarga sebagai daerah penyokong/hinterland mempunyai peran penting dalam

pembangunan negara. Selain potensi didalamnya, desa juga menyimpan potensi

beberapa masalah kesehatan yang perlu dipecahkan. Sebagai upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat desa dibutuhkan kondisi masyarakat yang sehat dan

terbebas dari masalah kesehatan. Berdasarkan kearifan lokal Indonesia yang

mengedepankan aliran sungai untuk mandi, buang air, dan mencuci. Komunitas

merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang

seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar

para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.

Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-

individu yang kedudukannya setara.Disamping itu secara fisik suatu komunitas

biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing

komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam

menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta

mengembangkan kemampuan kelompok(Mubarak, 2014).

Pelayanan keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat

termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga

penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau

termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronika dkk, 2017).

Setelah dilakukan pengkajian, ternyata di temukan banyak permasalahan pada

agregat lansia. Lansia ditemukan banyak yang menderita penyakit

hipertensi.Tingginya prevalensi kejadian hipertensi pada lansia di Dusun Krajan


Kecamatan Sukorambi, dimana didapatkan data lansia yang mengalami hipertensi

di dusun Krajan yaitu sebanyak 12 orang (24,5%), kencing manis sebanyak 2

orang (4,1%), rheumatik sebanyak 2 orang (4,1%), jantung sebanyak 1 orang

(2,0%). gastritis sebanyak 1 orang (2,0%) menuntut perhatian masyarakat

terhadap pengendalian faktor risiko hipertensi.

Intervensi yang dapat diberikan untuk menurunkan prevalensi

hipertensi adalah dengan menurunkan tekanan dara secara perlahan

melalui terapi non farmakologis. Olahraga yang dianjurkan untuk pasien

hipertensi adalah olahraga yang dilakukan secara khusus, yaitu olahraga

yang dilakukan secara bertahap dan tidak boleh memaksakan diri, antara

lain senam hipertensi. Jika melakukan olahraga secara rutin dan secara

terus menerus, maka pembuluh darah akan lebih elastis dan penurunan

tekanan darah akan berlangsung lebih lama. Sehingga dengan melebarnya

pembuluh darah, tekanan darah akan menurun setelah melakukan aktifitas

olahraga(Badjo, 2020). Sedangkan untuk merubah kebiasaan pola makan

lansia serta unutk memberikan pengetahuan pada lansia tentang hipertensi,

maka intervensi yng dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan

tentang hipertensi pada lansia.Selain itu lansia masih banyak yang

menghabiskan waktu luangnya dengan merokok. Dimana lansia yang

merokok juga rentan terkena penyakit, karena merokok termasuk salah

satu faktor yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang kompleks

pada lansia. Hal ini disebabkan oleh penyebaran informasi yang kurang

merata pada lansia satu dengan yang lain menyebabkan pengetahuan


tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia juga tidak secara

merata didapatkan oleh para lansia.

Berdasarkan uraian permasalahan dan intervensi yang

dilakukan di atas, maka perlu untuk dilakukan Musyawarah Masyarakat

Desa 2 (MMD 2) guna mengavaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan

berdasarkan kesepakatan pada saat Musyawarah Masyarakat Desa I.

Dalam MMD II juga akan diketahui secara jelas hambatan dan dukungan

terkait dengan intervensi yang telah dilakukan, serta diketahui tingkat

pengaruhnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pra experiment design one group

and pretest post test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pendidikan kesehatan dan senam hipertensi terhadap tekanan darah pada

lansia di dusun Krajan kecamatan Sukorambi. Responden dalam penelitian

ini yaitu lansia dengan Hipertensi sebanyak 12 Responden yang di lakukan

di dusun Krajan kecamatan Sukorambi dengan menggunakan Kuesioner

pre test dan post test proses penelitian ini berlangsung selama bulan April

2021 data dianalisis secara univariat dan bivariat.

Lansia yang menjadi responden dilakukan pre test dan

dilakukan pegukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan

intervensi. Pada lembar observasi terdapat usia, jenis kelamin, pendidikan

terakhir, dan Hasil Uji Paired T – Test Pengetahuan Lansia, Tekanan

Darah Lansia Sebelum dan Sesudah Tindakan Senam Hipertensi ,


selanjutnya peneliti melakukan intervensi pada lansia, perlakuan

demontrasi senam hipertensi lansia menggunakan alat bantu Speaker dan

Handphone untuk memutar vidio senam hipertensi (± 5 menit).

HASIL KEGIATAN

a. Usia
Tabel. 1
Usia Frekuensi Presentase (%)
<65 tahun 8 66,7
65 -75 tahun 3 25,0
>75 tahun 1 8,3
Total 12 100.0

b. Jenis Kelamin
Tabel. 2

Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)


Laki-laki 2 16,7
Perempuan 10 83,3
Total 12 100.0

c. Hasil Uji Paired T – Test


Pengetahuan Lansia Dengan Hipertensi di Dusun Krajan Kecamatan
Sukorambi Bulan April 2021
Tabel.3
Pengetahuan Jumlah Z P Value
Pre test 12
0,000
Post test 12

d. Tekanan Darah Lansia Sebelum dan Sesudah Tindakan Senam Hipertensi


Pada Lansia Dengan Hipertensi di Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi
Bulan April 2021
Tabel.4
No TD Sebelum TD Sesudah
Responden (mmHg) (mmHg)
1 170/100 170/95
2 200/110 190/100
3 160/100 150/100
4 180/100 170/95
5 170/70 160/80
6 175/110 163/100
7 180/100 170/90
8 170/80 160/90
9 170/100 160/90
10 180/100 170/100
11 200/120 200/100
12 140/80 140/70

e. Rata – Rata (Mean)


Tekanan Darah Sebelum Intervensi Pada Lansia Dengan Hipertensi di Dusun
Krajan Kecamatan Sukorambi Bulan April 2021.
Tabel.5

TekananDarah Mean StandartDeviasi


Tekanan Darah Sistolik
174,58 16,161
Sebelum Intervensi
Tekanan Darah Diastolik
97,50 14,222
Sebelum Intervensi

f. Rata – Rata (Mean)


Tekanan Darah Setelah Intervensi Pada Lansia Dengan Hipertensi di Dusun
Krajan Kecamatan Sukorambi Bulan April 2021.

TekananDarah Rata - Rata StandartDeviasi


Tekanan Darah Sistolik
166,92 16,054
Setelah Intervensi
Tekanan Darah Diastolik
92,50 9,415
Setelah Intervensi

Berdasarkan tabel data dari tabel menunjukkan bahwa rata – rata (mean)

tekanan darah setelah intervensi pada lansia dengan hipertensi di Dusun

Krajan Kecamatan Sukorambi yaitu tekanan darah sistolik adalah 166,92

mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 92,50 mmHg.


g. Hasil Uji Paired T – Test Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi di
Dusun Krajan Desa Sukorambi Bulan April 2021.

Berdasarkan hasil dari uji paired t – test didapatkan nilai p value <α = 0,005

dengan nilai 0,000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh senam hipertensi

terhadap penurunan tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi di Dusun

Krajan Kecamatan Sukorambi.

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 1 dan 2 pelaksanaan Intervensi yaitu senam hipertensi.
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 3 dan 4 pengukuran tekanan darah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari tabel. 1 diatas dapat dilihat bahwa usia lansia

dengan hipertensi di Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi jumlah terbanyak

adalah berusia < 65 tahun sebanyak 8 (66,7 %). Hasil penelitian sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh (2020) bahwa 68,75% hipertensi

dialami oleh lansia dengan rentang usia 60– 75 tahun. Usia merupakan salah

satu factor yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi. Pada lansia

Peningkatakan usia dapat meningkatkan resiko untuk mengalami komplikasi

dari hipertensi (Imelda, 2020).

Berdasarkan data dari tabel.2 diatas dapat disimpulkan bahwa jenis

kelamin lansia dengan hipertensi di Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi

mayoritas adalah perempuan sebanyak 10 (83,3%). Hasil penelitian sejalan


dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardhiah (2013)Perempuan lebih

beresiko untuk mengalami hipertensi apabila telah menopause yang

berhubungan dengan ketidakstabilan hormon.

Berdasarkan hasil dari tabel.3 uji paired t – test didapatkan nilai p value <α =

0,005 dengan nilai 0,000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh penyuluhan

hipertensi terhadap tingkat pengetahuan lansia yang mengalami hipertensi di

Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi. Hasil penelitian sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningtiar (2019). bahwa sebelum di

berikan penyuluhan, tingkat pengetahuan responden mengenai penyakit

Hipertensi kebanyakan masih baik dan sebagian masih ada yang kurang, nilai

ini kami dapatkan dari hasil jawaban kuisioner yang kita bagikan dimana soal

nya ada 10 poin dan kita memberikan kategori yang berbeda. Kebanyakan

mereka kurang paham di soal bahwa hipertensi itu bisa terjadi karena pola

hidup yang tidak sehat. Mulai dari pola makan yang biasanya mengkonsumsi

makanan bersantan. Berdasarkan hasil dari tabel.4 Tekanan Darah Lansia

Sebelum dan Sesudah Tindakan Senam. Hipertensi Pada Lansia Dengan

Hipertensi mengalami penurunan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Zulaikha(2018) bahwa senam lansia berhasil menurunkan hipertensi di

Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari penelitian ini adalah senam lansia dapat

menurunkan tekanan darah pada lansia. Penelitian lain yang mendukung

yaitu(Gowa, 2020), tentang melakukan tindakan senam untuk melihat

penurunan hipertensi pada lansia, yaitu berupa senam lansia yang dilakukan

selama 40 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu, didapatkan hasil terjadi


penurunan tekanan darah pada 32 responden dengan nilai p value 0,001, <

0,005.

Berdasarkan tabel.5 data dari tabel menunjukkan bahwa rata –rata

(mean) tekanan darah sebelum intervensi pada lansia dengan hipertensi di

Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi yaitu tekanan darah sistolik adalah

174,58 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 97,50 mmHg.

Kegiatan senam hipertensi pada lansia dilakukan di dalam pengabdian

masyarakat bukan tanpa alasan. Alasan yang utama adalah bagaimana

menciptakan suasana senam menjadi hangat. Kader untuk lansia mengatakan

mengenai penyakit hipertensi dan penanganan nya sudah disampaikan kepada

warga lansia yang mengalami hipertensi. Proses menjadi lansia akan

mengalami berbagai kemunduran, termasuk fisik. Keterbatasan fisik

mempengaruhi ruang gerak lansia. Fungsi Senam dapat membantu jika

dilakukan 2-3 kali dalam seminggu (Rokhmiati, et.al 2020).

Senam Hipertensi yang kami terapkan di RW 3 , 3 kali dalam

seminggu (senin, rabu dan Sabtu). Kami lakukan – selang-seling agar lansia

juga dapat melakukan manajemen waktu untuk beristirahat di sela hari saat

tidak senam, dan juga mencegah kebosanan. Penyampaian informasi

disampaikan dengan cara tidak menggurui. Lansia merupakan individu yang

sensitif dan pemberian informasi akan lebih menyenangkan jika di lakukan

secara berkelompok dan aktual. Saat melakukan diskusi kami memberikan

pelayanan chek up kesehatan Tensi darah dan cek KGA. Melihat lansia

tertawa dan tersenyum merupakan aspek non farmakologi menurunkan

hipertensI. Mayoritas peserta dari senam hipertensi ini adalah wanita, hal ini
karena wanita lebih mudah terbuka, gemar bersosialisasi dan memiliki

kualitas hidup yang lebih baik. Terapi kognitif yang kami lakukan, dengan

menanyakan kembali faktor resiko, penyebab, serta aktivitas yang dapat

membantu menurunkan tekanan darah, terapi kognitif ini membantu lansia

mencegah demensia (Rokhmiati et al., 2020).

Kegiatan yang berkelompok seperti senam hipertensi merupakan

kegiatan sosial yang bermanfaat dan disukai oleh lansia, di kegiatan sosial

lansia akan lebih mudah mengingat. Hal ini menyebabkan Lansia merasa

tidak kesepian dan sendiri. Lansia akan menurun minat nya jika kegiatan yang

dilakukan tidak bervariasi, karenanya butuh variasi aktivitas kegiatan untuk

menimbulkan minat lansia datang di kegiatan senam hipertensi yang

merupakan kegiatan posbindu. Posbindu adalah sarana yang tepat untuk

mendapatkan informasi mengenai penyakit kronis yang tidak menular.

Kegiatan yang lansia lakukan tentunya harus mendapat dukungan dari

keluarga sebagai pemberdayaan keluarga pada lansia yang mengalami

hipertensi (Rokhmiati et al., 2020). Kegiatan yang menyenangkan

menyebabkan tekanan darah awal meningkat, lalu kemudian menurun

sesudah dilakukan senam hipertensi diselingi dengan kegiatan diskusi

berkelompok yang difasilitasi PKM wiayah setempat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini disajikan dengan menampilkan karakteristik

responden yang meliputi, usia, jenis kelamin, tekanan darah sebelum

intervensi, dan tekanan darah setelah intervensi. Hasil intervensi dari senam

Hipertensi yang dilakukan pada 12 responden di Dusun Krajan Kecamatan


Sukorambi menunjukkan hasil ada pengaruh dibuktikan dengan turun nya

tekanan darah. Senam ini dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu selama ± 5

menit dengan gerakan yang telah diajarkan. Dan ada pengaruh senam

hipertensi terhadap penurunan tekanan darah lansia yang mengalami

hipertensi di Dusun Krajan Kecamatan Sukorambi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kami sampaikan kepada warga RT 03 RT 02 yang

telahmembantu proses dalam pengabdian kepada masyarakat dan Universitas

Muhammadiyah Jember yang telah memberikan bantuan terselenggaranya

kegiatan pendidikan kesehatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Badjo, Indonesia, S., Fakultas, D., Universitas, K., Indonesia, S., Fakultas, D., …
Indonesia, S. (2020). E-Jurnal Sariputra, Februari 2020, Volume 7. (1). 7(1),
24–29.
Gowa, B. K. (2020). No Title. 3(April), 0–5.
Imelda. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin Lubuk Minturun. Health & Medical
Journal, 2(2), 68–77. https://doi.org/10.33854/heme.v2i2.532
Kusumaningtiar. (2019). IMPLEMENTASI SENAM HIPERTENSI PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELURAHAN PONDOK
RANGGON I JAKARTA TIMUR.
Mardhiah. (2013). Pendidikan Kesehatan Dalam Peningkatan Pengetahuan ,
Sikap Dan Keterampilan Keluarga Dengan Hipertensi - Pilot Study Health
Education in the Improvement of Knowledge , Attitude and Practice in the
Family with Hypertension – a Pilot Study hipertensi Data d.

Mubarak. (2014). ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal


Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & Budianto, A. (2020). Pola Konsumsi
Garam dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Jurnal Wacana Kesehatan,
5(1), 531–542.
Rokhmiati, E., Purnamasari, W., Agustina, M., & Sarwili, I. (2020). Promosi
Kesehatan Senam Hipertensi Pada Pasien Usia Lanjut Di Kelurahan
Srengseng Sawah. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju, 01(02),
62–66.
Veronika dkk. (2017). Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada pralansia dan
lansia di Dusun Tengah , Desa Ulakan , Kecamatan Manggis. E-Jurnal
Medika, 6(8), 1–5.
Zulaikha. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Hipertensi terhadap
Pengetahuan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Manisrenggo Journal of
Community Engagement in Health. 1(2), 25–28.
https://doi.org/10.30994/jceh.v1i2.11

Anda mungkin juga menyukai