Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.S DENGAN POST

OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

Disusun Oleh:
NAMA : Maria Anestesia Putri Purnamasari

NIM : 1490121097

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn. S
Usia : 58 tahun
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 11 Maret 1963
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Lengkong Besar, Kota Bandung, Jawa
Barat
Tanggal masuk RS : 17-11-2021 jam 05.15 WIB
Tanggal operasi : 17-11-2021 jam 13. 00 WIB
No Medrec : 002324
Diagnosa medis : Post Operasi Benigna Prostat Hiperplasia
Tanggal Pengkajian : 18-11-2021 jam 07.30 WIB
b. Identitas penanggung jawab
Nama Penanggung jawab : Ny. Y
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat :Jl. Lengkong Besar, Kota
Bandung, Jawa Barat
2. Riwayat kesehatan klien
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri di luka operasi.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan nyeri pada luka operasi. Klien juga mengatakan
rasa pusing, sering terbangun karena rasa nyeri. nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan pada perut bagian
bawah, sekitar luka operasi. Skala nyeri 8 (nyeri berat) dari interval
1-10. Nyeri dirasakan terus-menerus.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit 2 tahun yang lalu
dengan keluhan yang sama yaitu sering merasa sakit pada saat
buang air kecil akan tetapi belum pernah melakukan tindakan
pembedahan.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengannya, tidak ada yang menderita penyakit
keturunan.
Genogram

Keterangan :

: Laki-laki: Perempuan

: Klien
: Laki-laki sudah meninggal
: Perempuan sudah meninggal
: Tinggal serumah
3. Pola aktivitas sehari-hari

N Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Selama Sakit


o
1. Pola Makan dan Minum
Makan
- Jenis makanan Nasi, ikan, sayur Bubur
- Frekuensi 3 kali/hari 2 kali/hari
- Jumlah Makanan 1 porsi makan dihabiskan 1/3 porsi makan dihabiskan
- Bentuk Makanan Padat Lembek
- Makanan Pantangan Tidak ada Makanan padat
- Gangguan/Keluhan Tidak ada Tidak ada keluhan
Minum
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Frekuensi ±6-8 gelas/hari ±4-5 gelas/hari
- Jumlah Minuman ±1250-1500 cc ±1000-1250 cc
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Pola Eliminasi
BAB Selama menjalani
- Frekuensi 2 kali/hari perawatan di rumah sakit
- Jumlah Tidak terkaji klien belum BAB
- Konsistensi dan Warna Lembek
- Bau Khas
- Gangguan/Keluhan Tidak ada
BAK
- Frekuensi 4-5 kali/hari Terpasang kateter
- Jumlah ±1000 700 ml
- Warna Tidak biasa Kuning pekat
- Bau Berbau Khas
- Gangguan/Keluhan Sulit mengeluarkan air seni,
Tidak bisa sama sekali
3. Pola istirahat/tidur
- Siang : (waktu, lama, 13.00-15.30 Wib (2,5 jam) 12.30-14.00 Wib (1,5 jam)
kualitas/gangguan istirahat & Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
tidur)
- Malam : (waktu, lama, 22.00-05.00 Wib (7 jam) 22.00-01.00 Wib (3 jam)
kualitas/gangguan istirahat & Sering terbangun karena Sering terbangun karena
tidur) adanya nyeri nyeri pada luka post operasi

4. Personal Hygiene
- Mandi 2 kali/hari Hanya dilap basah dibantu
keluarga
- Cuci rambut 3 kali/minggu I kali/minggu dibantu
keluarga/perawat
- Gosok gigi 2 kali/hari 1 kali/hari dibantu keluarga
- Ganti Pakaian 2 kali/hari 1 kali sehari dibantu
- keluarga
- Gunting Kuku Bila panjang Bila panjang
- Gangguan / Masalah Tidak ada Tidak ada
5. Pola Aktifitas/latihan fisik
- Mobilisasi /Jenis aktifitas Biasanya pergi ke sawah Berbaring, aktivitas dibantu
- Waktu/lama/frekuensi ±4 jam keluarga
- Gangguan/masalah Tidak ada
6 Kebiasaan Lain
Merokok Ya Tidak pernah
Alkohol Kadang-kadang Tidak pernah

4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1) Tingkat kesadaran
- Kualitatif : Compos mentis
- Kuantitatif : GCS 15 (E4, M6, V5)
2) Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 150/90 mmHg
- Nadi : 102 kali/menit
- Respirasi : 24 kali/menit
- Suhu : 37,5 °C
b. Data Fisik
1) Sistem pernafasan
Inspeksi : hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pernapasan
cuping hidung, dan tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan.
Palpasi : tidak ada nyeri dada saat bernafas, tidak ada nyeri
tekan, frekuensi nafas 24 kali/menit.
Perkusi : terkesan pekak pada seluruh area lapang paru.
Auskultasi : bunyi napas normal, dan irama napas tidak teratur.
2) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : tidak terjadi distensi vena jugularis baik kanan
maupun kiri dan tidak ada sianosis.
Palpasi : arteri karotis teraba dengan jelas, temperatur kulit
hangat, pengisian kapiler < 0,2 detik, nadi 102
kali/menit.
Perkusi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada edema.
Auskultasi : bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak terdengar
bunyi tambahan, dengan tekanan darah 150/90
mmHg.
3) Sistem persarafan
Inspeksi : kesadaran composmenthis, klien dapat berespon
dengan tepat terhadap stimulus yang diberikan
melalui suara dan visual, dan tidak terdapat
kontraktur pada ekstremitas atas maupun
ekstremitas bawah.
Palpasi : tonus otot cukup baik untuk menahan gravitasi, dan
klien dapat membedakan sensasi tumpul dan tajam.
4) Sistem perkemihan
Inspeksi: terpasang kateter urine dan berwarna kuning pekat,
terdapat luka operasi berukuran 5 cm pada perut
bagian bawah.
Palpasi : Tidak teraba penumpukan urine pada kandung
kemih, ada nyeri tekan
Perkusi :tidak ada pembesaran ginjal.
5) Sistem pencernaan
Inspeksi : bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak
terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengkap,
tidak terpasang gigi palsu, tidak terdapat karies,
Palpasi : tidak teraba pembesaran hepar, tidak kembung.
Perkusi : terdengar tympani.
Auskultasi : bising usus 8 kali/menit (normal 5-12 kali/menit).
6) Sistem muskuloskeletal
Inspeksi :curvature tulang belakang lurus, tidak ada
pembengkakan, tidak ada kemerahan, ROM aktif.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba hangat, dan klien dapat
melakukan tahanan dengan kekuatan penuh.
7) Sistem pancaindra
a) Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda, skelera tidak ikterus,
pupil isokor, tidak terdapat tanda-tanda radang,
reaksi terhadap cahaya baik.
b) Hidung
Inspeksi : fungsi penciuman baik, dan tidak ada sekret.
c) Telinga
Inspeksi : tidak ada serumen, dan fungsi pendengaran baik.
d) Bicara
Inspeksi : klien tidak mengalami gangguan bicara dan
dapat mengungkapkan kata-kata dengan jelas.
8) Sistem integumen
Inspeksi : kulit kepala tampak bersih, rambut berwarna hitam
dan bersih, distribusi rambut merata, tidak mudah
dicabut, kuku tangan pendek, dan kuku kaki pendek.
Palpasi : turgor kulit baik, suhu 37,5ºC, bila dicubit kembali
dalam waktu 2 detik.
9) Sistem endokrin
Inspeksi : tidak terlihat adanya benjolan
Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
10) Sistem imun
Inspeksi sistem imun klien terlihat adekuat terhadap radikal
bebas dari luar.
11) Sistem reproduksi pria
Inspeksi : pemeriksaan penis, uretra, dan skrotum tidak
ditemukan adanya kelainan, bersih, tidak ada
lesi/infeksi/edema, tidak terdapat pembesaran testis
Palpasi : ada nyeri tekan pada daerah batang penis
c. Data psikologis
Klien berperan sebagai kepala keluarga, Klien tidak bisa
menjalankan tugasnya sebagai kepala keluarga dalam mencari
nafkah. Klien mengatakan merasa cemas karena memikirkan
kebutuhan sehari-hari, klien mengatakan semenjak pembedahan
aktivitas klien dibatasi. Klien merasa gelisah karena rasa nyeri
yang dirasakan mengakibatkan klien tidak bisa mencari nafkah
untuk keluarganya. Klien ingin cepat pulang. Klien berharap
penyakitnya cepat sembuh dan kembali berkumpul bersama
keluarga, anak, istrinya.
d. Data sosial
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, hubungan klien
dengan lingkungan sekitar baik.
e. Data spiritual
Klien beragama muslim, klien mengatakan sebelum sakit kegiatan
ibadah sholat 5 waktu dan saat sakit klien tidak sholat hanya selalu
berdoa kepada Allah SWT berharap cepat sembuh
5. Data penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 17 Juni 2021.

Pemeriksaan Hasil Unit Normal Limits


WBC 8,43 10^3/µl 4,0 12,0
LYM 3,28 10^3 1,0 5,0
MON 0,12 10^3 0,1 1,0
GRA 8,6 10^3 2,0 8,0
LYM% 23,9 25,0 50,0
MON% 0,9 2,0 10,0
GRA% 84,7 60,0 80,0

RBC 4,47 10^6/µl 4,00 6,20


HGB 13,8 g/dl 11,0 17,0
HCT 41,6 % 35,0 55,0
MCV 43,2 Hml3 80,0 100,0
MCH 30,9 Pg 36,0 34,0
MCHC 33,2 g/dl 31,0 35,5
RDW 14,7 % 10,0 16,0

PLT 234 10^3/µl 130 400


MPV 4,6 Hml3 7,0 11,0
PCT 0,11 % 0,200 9,500
PDW 9,8 % 10,0 18,0

2. Therapy
Terapi yang diberikan pada tanggal 18 November 2021, berupa :

Nama Kegunaan
Dosis
terapi
IVFD RL 20 tpm Diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
500 cc saat mengalami luka, cedera, atau menjalani operasi
yang menyebabkan kehilangan darah dengan cepat
dalam jumlah yang banyak
Ceftriaxone 1gr/intravena/ 12 Obat antibiotik golongan sefalosporin yang bekerja
jam dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri. Obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah infeksi pada luka operasi
Ketorolac 3 mg/intravena/ 8 Obat anti inflamasi non steroid yang digunakan untuk
jam meredakan peradangan dan rasa nyeri.
Ranitidine 50 mg/intravena/ Merupakan suatu histamin antagonis reseptor H2. Obat
12 jam ini sering digunakan untuk mengatasi radang atau tukak
pada lambung, usus, serta esofagitis.
B. ANALISA DATA

No Tanggal Data Etiologi Masalah


1 18 DS : TURP Nyeri akut
November - Klien mengatakan nyeri pada luka
2021 operasi.
Iritasi mukosa kandung
- Klien mengatakan rasa pusing dan sering kencing
terbangun karena rasa nyeri yang dirasak
an. Terputusnya
- P:Nyeri post operasi jaringan,trauma bekas
insisi
- Q:Seperti ditusuk-tusuk.
- R:Nyeri dirasakan pada perut bagian
bawah, sekitar luka operasi. Rangsangan syaraf
diameter kecil
- S:Skala nyeri 8 (nyeri berat) dari
interval 1-10.
- T:Nyeri dirasakan terus-menerus. Gate control terbuka
DO :
- TTV : TD : 150/90 mmHg Nyeri akut
Nadi : 102 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 37,5ºC
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemas
- Klien terbaring di tempat tidur

2 DS : Peningkatan resistensi Resiko infeksi


Do : leher VU dan daerah VU

- Terdapat luka pada bagian Prostat


- Luka operasi masih tampak basah de Peningkatan ketebalan otot
ngan perban. Destruksor(fasekonpensasi)
- Perban diganti 2-3 hari sekali.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi calor, r
ubor, dolor.
- Tampak terpasang kateter urin di bag Terbentuknya sakula atau
ian alat kelamin (penis). trabekula

Kelemahan otot
dekstruktor

Peningkatan kemampuan
fungsi VU

Residu urine berlebih

Media pertumbuhan kuman

Resiko infeksi
3 Ds: Prostat membesar Resiko
Do: perdarahan
- Klien telah melakukan tindakan pem
TURP
bedahan prostat
- Terdapat luka operasi diperut bagian
bawah Iritasi mukosa kandung
- Klien tampak pucat. kencing, terputusnya
jaringan, trauma bekas
- Terputusnya jaringan insisi

Resiko perdarahan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agent injuri fisik
2. Resiko perdarahan b.d pembedahan
3. Resiko infeksi b.d kerusakan jaringan
D. INTERVENSI
Nama Klien : Tn. S Nama Mahasiswa :
Nomor Medrec : - NPM :

Post operasi
N Diagnosa Rencana Keperawatan
o Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d agen TUPAN : Setelah Manajemen nyeri (SIKI, I.08238)
dilakukan tindakan Observasi Observasi
injury fisik
asuhan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Mengetahui lokasi dankualitas
selama 3x24 jam durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri klien
diharapkan masalah nyeri 2. Mengetahui skala nyeri dan dapat
nyeri klien teratasi. 2. Identifikasi skala nyeri menentukan intervensi selanjutnya
TUPEN : Setelah 3. Untuk mengetahui mimik wajah
dilakukan tindakan 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal klien saat nyeri muncul
asuhan keperawatan 4. Untuk mengetahui apa saja yang
selama 1x24 jam 4. Identifikasi faktor yang memperberat memperburuk dan memperingan
diharapkan tingkat dan memperingan nyeri nyerinya
nyeri klien menurun Terapeutik
Dengan kriteria hasil Terapeutik 1. Untuk mengurangi rasa nyeri yang
(SLKI, L.08066) : 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk dialami klien
1. Keluhan nyeri mengurangi rasa nyeri (mis.hipnosis,
menurun terapi musik, kompres hangat/dingin) 2. Untuk mengurangi rasa nyeri klien
2. Meringis menurun 2. Kontrol lingkungan yang dan memberikan kenyamanan
3. Sikap protektif memperberat rasa nyeri (mis, suhu
menurun ruangan, pencahayaan, kebisingan) Edukasi
4. Gelisah menurun Edukasi 1. Untuk memberikan pemahaman
5. Kesulitan tidur 1. Jelaskan penyebab, periode, dan agar klien tidak gelisah saat nyeri
menurun pemicu nyeri timbul
6. Frekuensi nadi 2. Ajarkan teknik nonfarmakolgi 2. Membantu mengurangi nyeri
membaik Penatalaksanaan medis
7. Pola napas Penatalaksanaan medis 1. Membantu mengurangi nyeri
membaik 1. Berikan analgesik, jika perlu
8. Tekanan darah
membaik
2 Resiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan perdarahan (SIKI, I02067)
bd trauma efek tindakan asuhan Observasi Observasi
samping keperawatan selama 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan 1. Mengetahui apabila terjadi tanda dan
pembedahan 3x24 jam diharapkan 2. Monitor nilai hematokrit dan gejala perdarahan
masalah risiko hemoglobin sebelum dan setelah 2. Hematokrit dan hemoglobin yang
perdarahan teratasi. kehilangan darah rendah dapat menngindikasikan
Setelah dilakukan Terapeutik adanya perdarahan
tindakan asuhan 3. Pertahankan bed rest selama Terapeutik
keperawatan selama perdarahan 3. Mengurangi peningkatan
1x24 diharapkan
risiko tingkat Edukasi metabolisme tubuh
perdarahan menurun. 4. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan Edukasi
Dengan kriteria hasil 5. Anjurkan peningkatan cairan 4. Memberikan informasi mengenai
(SLKI, L.02017) : 6. Anjurkan menghindari aspirin atau tanda dan gejala perdarahan
1. kelembaban antikoagulan 5. Untuk menghindari konstipasi
membran mukosa 7. Anjurkan meningkatkan asupan 6. Aspirin atau koagulan dapat
meningkat makanan dan vitamin K mengencerkan darah
2. keembapan kulit 8. Anjurkan segera melapor jika terjadi 7. Vitamin K membantu pembentukan
meningkat perdarahan pembekuan darah
3. hematuria menurun Penatalaksanaan medis 8. Supaya dapat memberikan intervensi
4. hemoglobin 9. Berikan obat pengontrol perdarahan, yang tepat
membaik jika perlu Penatalaksanaan medis
5. hematokrit 10. Kolaborasi pemberian produk darah,
membaik jika perlu 9. Untuk mengontrol jika terjadi
perdarahan pada klien
10. Membantu menngembalikan darah
yang hilang

3 Resiko infeksi bd TUPAN : Setelah Pencegahan infeksi (SIKI, I14539) Observasi:


dilakukan tindakan Observasi: 1. Menilai kerentangan individu
kerusakan jaringan asuhan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal terhadap infeksi
selama 3x24 jam dan sistemik Terapeutik:
sebagai efek
diharapkan masalah Terapeutik: 2. Mengurangi agen pembawa bakteri
sekunder dari risiko infeksi 2. Berikan perawatan kulit pada area dan mikroorganisme lain
teratasi. TUPEN : edema/luka 3. Meminimalkan penyebaran bakteri
prosedur
Setelah dilakukan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah dari tangan
pembedahan tindakan asuhan kontak dengan pasien dan lingkungan 4. Menjaga tubuh klien dari paparan
keperawatan pasien bakteri
diharapkan tidak 4. Pertahankan teknik aseptik pada Edukasi:
terjadi gejala infeksi pasien berisiko tinggi 5. Tanda dan gejala panas atau
dengan kriteria Edukasi: demam, kulit kemerahan, muncul
hasil : 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi pus
1. Klien terbebas 6. Anjurkan meningkatkan asupan 6. Diet TKTP dapat menguatkan
dari tanda dan nutrisi sistem imun
gejala infeksi Penatalaksanaan medis Penatalaksanaan medis
2. Klien mampu 7. Berikan antibiotik, jika perlu 7. Untuk mengatasi dan mencegah
mendeskripsikan kuman penyebab infeksi
proses penyakit
3. Klien mempunyai
kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi
4. Jumlah leukosite
dalam batas
normal (5.000-
10.000)
5. Menunjukan
perilaku hidup
sehat

E. IMPLEMENTASI
Nama Klien : Tn. S. Nama Mahasiswa :
Nomor Medrec : - NPM :

No Tgl dan Jam Implementasi dan Respon Evaluasi Nama/ Paraf


DX
1. 18-11-2021/ Mengidentifikasi lokasi, S:
07.30 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, - Pasien masih dirasakan dengan skala
kualitas dan intensitas nyeri nyeri 8
- Pasien mengatakan mengerti mengenai
Respon:
penyebab dan tanda perdarahan
- Nyerinya dirasakan terus - Pasien mengatakan mau meningkatkan
menerus asupan makanan dan vitamin K sesuai
- Lokasi pada bagian prostat, yang di anjurkan
luka masih basah, luka ditutup
dengan verban
O:
Mengidentifikasi skala nyeri
08.30 - Pasien tampak gelisah
Respon : - Pasien meringis kesakitan
- Skala nyeri 8 - Pasien tampak mengerti

- Pasien tampak meringis - Perban bersih, tidak terdapat


pembengkakan, tidak terdapat
kesakitan
- ruam kemerahan di sekitar luka

Mengidentifikasi faktor yang operasi.

memperberat dan memperingan


09.45 nyeri A:
- Masalah dx.1 belum teratasi
Respon :
- Masalah dx.2 belum teratasi
- Memperberat nyeri saat - Masalah dx.3 belum teratasi
mengangkat benda yang berat. P:
Dan memperingan nyeri - Dx.1 Lanjutkan intervensi
dengan menonton tv - Dx.2 Lanjutkan intervensi
- Dx.3 Lanjutkan intervensi
Mengajarkan teknik relaksasi napas
: -
dalam
Respon : Dx.1 :
10.20 - Observasi TTV
- Pasien mulai memahami teknik
- Identifikasi skala nyeri
nafas dalam yang telah
- Identifikasi respon nyeri nonverbal
diajarkan oleh perawat.
- Berikan teknik non farmakologis ( nafas
- Pasien sudah melakukannya
dalam)
secara mandiri tetapi, dibantu
- Pemberian obat analgetik
oleh perawat.
Dx.2 :
Melakukan pemberian obat - Observasi TTV klien
analgetik - Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Respon : - Anjurkan peningkatan cairan
13.30 - Anjurkan peningkatan asupan
- Obat yang di berikan :
makanan dan vitamin K
Ketorolac: 3 mg/intravena/ 8
Dx.3 :
jam
- Monitor tanda dan gejala infeksi
Ranitidine: 50 mg/intravena/
- Berikan perawatan kulit pada area
12 jam
edema/luka
Memonitor tanda dan gejala - Cuci tangan sebelum dan sesudah
perdarahan
kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Respon :
15.00 - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Tidak ada tanda-tanda
- Berikan antibiotik, jika perlu
perdarahan

Menjelaskan tanda dan gejala


E:
perdarahan
Dx.1 :
Respon :
15.30 - Skala nyeri berkurang
- Pasien mengerti mengenai - Klien merasa nyaman
penyebab dan tanda Dx.2 :
perdarahan - TTV dalam batas normal
- Pasien tampak memahami apa - Pasien dapat membatasi aktivitas
yang dijelaskan . - Tidak ada hematuria, tidak ada
perdarahan
Menganjurkan peningkatan cairan ( - Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi
Infus dan Minum) Dx 3
Respon : - Tidak adanya tanda- tanda infeksi
16.39 - Terpasang cairan RL 500cc/ 8
jam
- Tetesan infus terlihat lancar

Menganjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin K
18.00
Respon:
- Pasien sudah mengkomsumsi
makanan yang mengandung
vitamin K yaitu ikan, kuning
telur, dan hati ayam

Menganjurkan segera melapor jika


terjadi perdarahan
18.39 Respon :
- Tidak ada laporan adanya
perdarahan

Memonitor tanda dan gejala infeksi


lokal dan sistemik
Respon:
20.50 - Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti, kemerahan,
pembengkakan, dan
peningkatan suhu

Memberikan perawatan kulit pada


area edema/luka
21.19 Respon:

- Lukadibersihkan menggunakan
cairan Nacl, kemudian
dibersihkan dengan betadine
dan ditutup dengan verban
- Luka tampak bersih dan tidak
ada tanda- tanda infeksi

Mempertahankan teknik aseptic


dan mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
21.40 lingkungan pasien
Respon:
- Sebelum dan sesudah bertemu
dengan pasien cuci tangan

Menjelaskan tanda dan gejala


infeksi
Respon:
22.00
- Pasien mengerti tentang
edukasi yang diberikan

Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
23.10 Respon:
- Pasien mengkonsumsi
makanan yang bernutrisi yang
sesuai dengan indikasi

Memberikan antibiotik, jika perlu


Respon :
23.30
- Telah diberikan ceftriaxone 1
gram / IV/12 jam
- Pasien merasa lebih nyaman
setelah diberikan antibiotic
- Tetesan infus terlihat lancar

2. 19-11-2021 S:
09.00 WIB Mengobservasi TTV : - Pasien masih dirasakan dengan skala
TD :130/80 mmHg nyeri 6
Nadi : 96 kali/menit - Pasien mengatakan mengerti mengenai
Respirasi : 22 kali/menit penyebab dan tanda perdarahan
10.15 Suhu : 36,7 °C - Pasien mengatakan mau meningkatkan
asupan makanan dan vitamin K sesuai
Mengidentifikasi skala nyeri yang di anjurkan
Respon: O:
- Skala nyeri dari 8 turun ke 6. - TTV :
TD :130/80 mmHg
Mengidentifikasi respon nyeri Nadi : 96 kali/menit
10.20 nonverbal Respirasi: 22 kali/menit
Respon: Suhu : 36,7 °C
- Pasien sedikit meringis kesakit - Pasien masih merasakan gelisah
an sambil memegang perut bag - Pasien meringis kesakitan
13.45 ian bawahnya - Tidak adanya perdarahan
Memberikan teknik - Tidak adanya infeksi
nonfarmakologis untuk mengurangi - Pasien sudah mengkomsumsi makanan
rasa nyeri (teknik nafas dalam ) yang mengandung vitamin K yaitu
Respon: ikan dan kuning telur.
- Pasien mengatasi rasa nyerinya A:
15.00 dengan teknik nafas dalam yan - Masalah dx.1 belum teratasi
g telah diajarkan - Masalah dx.2 sebagian teratasi
- Pasien melakukan secara mand - Masalah dx.3 sebagian teratasi
iri tanpa bantuan dari perawat P:
- Dx.1 Lanjutkan intervensi
Memberikan analgesik, jika perlu - Dx.2 Lanjutkan intervensi
19.45
Respon: - Dx.3 Lanjutkan intervensi
- Telah diberikan inj ketorolac /8 I: -
jam dan ranitidine /12 jam Dx.1 :
- Tetesan infus terlihat lancar . - Observasi TTV
- Identifikasi skala nyeri
Memonitor tanda dan gejala infeksi - Identifikasi respon nyeri nonverbal
20.20
lokal dan sistemik - Berikan teknik non farmakologis ( nafas
Respon: dalam)
- Tidak ditemukan tanda-tanda i - Pemberian obat analgetik
nfeksi. Dx.2 :
Memberikan perawatan kulit pada - Observasi TTV klien
21.40
area edema/luka - Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
Respon: - Anjurkan peningkatan cairan
- Membersihkan luka dengan cai - Anjurkan peningkatan asupan
ran NaCl, setelah dibersihkan d makanan dan vitamin K
engan NaCl dibalurkan betadin Dx.3 :
kemudian ditutup kembali den - Monitor tanda dan gejala infeksi
22.50 gan verban - Berikan perawatan kulit pada area
Mencuci tangan sebelum dan edema/luka
sesudah kontak dengan pasien dan - Cuci tangan sebelum dan sesudah
lingkungan pasien kontak dengan pasien dan lingkungan
Respon: pasien
- Sebelum dan sesudah kontak d - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
engan pasien dilakukan cuci ta - Berikan antibiotik, jika perlu
ngan dengan 6 langkah dengan
air yang mengalir. E:
Dx.1 :
Menjelaskan tanda dan gejala - Skala nyeri berkurang
infeksi - Klien merasa nyaman
Respon: Dx.2 :
23.00 - Pasien sudah memahami tanda - TTV dalam batas normal
dan gejala dari infeksi dengan - Pasien dapat membatasi aktivitas
cara pada akhir penjelasan klie - Tidak ada hematuria, tidak ada
n bertanya. perdarahan
- - Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi
Memberikan antibiotik, jika perlu Dx 3
Respon: - Tidak adanya tanda- tanda infeksi
Telah diberikan inj ceftriaxone 1 g
00.00 ram/ 8 jam
3. 20-11-2021 Mengidentifikasi skala nyeri S:
Respon :
08.00 - Pasien mengatakan nyeri mulai
- Skala nyeri 4 berkurang dari 6 turun ke 4
- Pasien mengatakan sedikit merasa
Mengidentifikasi respon nyeri
nonverbal nyaman
08.30 Respon :
- Nyeri sedikit berkurang
- pasien tidak memegang perut O:
bagian bawahnya.
- TTV :
- Pasien tidak meringis kesakitan
TD :120/80 mmHg
Memberikan analgesik, jika sperlu
Nadi : 96 kali/menit
10.00 Respon :
Respirasi : 20 kali/menit
- Telah diberikan analgesik inj
Suhu : 36,7 °C
ketrololac /8 jam ranitidine
/12jam
- Pasien tampak terlihat tenang
- Tetesan terlihat lancar
- Pasien tidak meringis kesakitan
- Pasien terpasang infus cairan RL 500
ml/8 jam
Mengobservasi TTV
Respon : - Perban bersih, tidak terdapat
14.30
- TD :120/80 mmHg
pembengkakan, tidak terdapat ruam
- Nadi : 96 kali/menit kemerahan di sekitar luka operasi.

Anda mungkin juga menyukai