Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H DENGAN GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN DAN IMUNITAS AKIBAT HERPES ZOSTER DI
RUANG PENYAKIT DALAM RSUP HASAN SADIKIN
Diajukan untuk memenuhi Ujian Praktikum mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen Pengampu: Ibu Hj. Sukarni, S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes

DISUSUN OLEH :
Fadhilah Muayyidatul Millah
NIM P17320120027

TINGKAT 2A
D3 KEPERAWATAN BANDUNG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK
KESEHATAN BANDUNG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H DENGAN GANGGUAN SISTEM
INTEGUMEN DAN IMUNITAS AKIBAT HERPES ZOSTER DI RUANG
PENYAKIT DALAM RSUP HASAN SADIKIN

I. Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Pasien/klien
1) Nama : Ny. H
2) Tanggal Lahir/Umur : 53 tahun
3) No Rekam Medis : 980005
4) Pekerjaan : IRT
5) Status perkawinan : Sudah kawin
6) Agama : Islam
7) Alamat : Sukajadi, Bandung
8) No. Hp : 087855123456
9) Diagnosa Medis : Herpes Zoster Optalmikus
10) Tanggal Masuk RS : 3 April 2022, 23.14 WIB
11) Tanggal Pengkajian : 4 April 2022, 04.00 WIB
12) Rujukan :-
13) Pemberi jaminan : BPJS
14) Sumber informasi :-

b. Identitas Penanggung Jawab


1) Nama : Tn. N
2) Umur : 56 tahun
3) Hubungan dengan pasien: Suami
4) Pekerjaan : PNS
5) Agama / suku bangsa : Islam/Sunda
6) Alamat : Sukajadi, Bandung
7) No telpon / Hp : 087855123456

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri di sekitar dahi kanan.
2) Keluhan Masuk Rumah Sakit
Pasien masuk RSUP Dr. Hasan Sadikin dibawa oleh suaminya karena ada
lesi di daerah dahi kanan yang melebar ke daerah kelopak mata. Pasien
mengeluh daerah yang terasa sakit terasa panas dan sakit sekali yang
menyebar ke area mata dan matanya susah untuk dibuka.
3) Keluhan Saat Dikaji
Pada saat dikaji, tampak lesi berbentuk bula yang konfluen, sebagian sudah
ada yang pecah di daerah frontal dan kelopak mata. Pasien dan suaminya
mengatakan di rumah juga ada yang menderita sakit yang sama, tapi
sekarang sudah sembuh, yaitu cucunya, lesi serupa neneknya ada dibagian
leher. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan TD: 140/90 mmHg, N 88 x/menit,
RR 20 x/menit, S 37°C.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu

 Penyakit pada masa kanak-kanak : Tidak ada

 Penyakit akut/kronik yang diderita : Tidak ada

 Trauma : Tidak ada

 Riwayat pernah dirawat : Tidak ada

 Riwayat Operasi : Tidak ada

 Allergi : Tidak ada

 Immunisasi : Lengkap

 Pengobatan/transfusi darah : Tidak ada

 Kebiasaan :  merokok minum alcohol

 obat keras

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Riwayat penyakit menular : Tidak ada
Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
3. Pola Aktivitas Sehari-hari
No. Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Nutrisi
 Makan
Nasi, lauk pauk, sayur Nasi/Tim, lauk pauk, sayur
- Jenis
3x/hari 3x/hari
- Frekuensi
1 porsi (habis) ½ porsi habis
- Porsi
Jarang makan buah Tidak ada keluhan
- Keluhan

 Minum
Air putih, teh, kopi Air putih
- Jenis
8 – 9 gelas/hari 8-9 gelas/hari
- Frekuensi
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Keluhan
2. Eliminasi
 BAK
7-8 x/hari 7-8 cc/hari
- Frekuensi
Kuning Kuning pekat
- Warna
Tidak ada Tidak ada
- Keluhan
 BAB
1-2 x/hari 1x/1 hari
- Frekuensi
Lembek Lembek
- Konsistensi
Kuning khas feses Kuning khas feses
- Warna
Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Keluhan
3. Personal Hygine
 Mandi
2x/hari Pasien belum mandi
- Frekuensi
Tidak ada keluhan semenjak masuk RS
- Keluhan

 Keramas
3x/minggu Pasien belum keramas
- Frekuensi
Tidak ada keluhan semenjak masuk RS
- Keluhan

 Gosok Gigi 3x/hari 1x/hari


- Frekuensi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Keluhan

 Gunting Kuku 1x/minggu Tidak gunting kuku

- Frekuensi Tidak ada keluhan tidak ada keluhan

- Keluhan
4. Tidur dan Istirahat
 Siang
Nyenyak Tidak nyenyak
- Kualitas
1-2 jam 1 jam
- Waktu
Tidak ada keluhan Sering terbangun karena
- Keluhan
nyeri

 Malam
Nyenyak Tidak nyenyak
- Kualitas
8 jam 6-7 jam
- Waktu
Tidak ada keluhan Sering terbangung karena
- Keluhan
nyeri
5. Aktitas Lain
 Olahraga
Jalan ringan keliling Pasien tidak dapat
- Jenis
rumah melakukan aktivitas

- Frekuensi 1x/hari olahraga semenjak sakit.

- Durasi 30 menit

- Keluhan Tidak ada

 Gaya Hidup Tidak ada


Tidak ada
- Merokok Tidak ada
Tidak ada
- Alcohol Tidak ada
Tidak ada
- Obat terlarang

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran : Composmentis, GCS 15 E4, V5, M6
b. Penampilan Secara Umum
Berat Badan : Sebelum sakit 50 kg, saat sakit 50 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Tanda-Tanda Vital : TD : 140/90 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit
S : 37°C
c. Sistem Pernapasan
Hidung simetris, tampak bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, lesi tidak
ada. Dada simetris, pergerakan dinding dada kanan dan kiri sama, retraksi
dinding dada tidak ada, perkusi sonor.
d. Sistem Kardiovaskuler
Ictus cordis terlihat, ictus cordis teraba, perkusi resonan, irama teratur, N: 90
x/menit, TD : 120/70 mmHg.
e. Sistem Pencernaan
Mukosa mulut sianosis, abdomen simetris kanan kiri, bising usus 10x/menit,
pasien makan habis ½ porsi, tidak terdapat keluhan, tidak ada nyeri tekan
abdomen.
f. Sistem Persyarafan
Pasien tampak tidur, kesadaran pasien CM, GCS 15 E4, V5, M6, wajah tampak
memar pada bagian dahi kanan dan terdapat lesi, pasien dapat merespon dengan
baik.
g. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, terdapat luka pada wajah bagian dahi
kanan dan terdapat lesi.
h. Sistem Genitourinaria
Warna urin kuning, output urin 1000cc, tidak terdapat distensi kandung kemih,
tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat luka atau edema, tidak terdapat pembesaran
ginjal.
i. Sistem Muskuloskeletal
- Ektremitas Atas : Bentuk tangan kanan dan kiri simetris, jumlah jari 10,
CRT kembali <2 detik, tidak ada lesi atau luka, tidak terdapat edema pada
tangan kanan dan kiri, kekuatan otot lengan kanan dan kiri adalah 5/5, kulit
teraba hangat, terpasang IVFD NaCl 0,9% 28tpm pada tangan kanan.
- Ektremitas Bawah : Bentuk kaki simetris, jumlah jari 10, CRT kembali <2
detik, tidak ada lesi dan edema, kekuatan otot kaki 5/5, kulit teraba hangat.
j. Sistem Integumen dan Imunitas
Akral teraba hangat, S 37 °C, wajah tampak pucat, turgor kulit kering, CRT 2
detik, terdapat lesi pada dahi kanan dan menyebar ke kelopak mata, pasien
tampak kesulitan membuka matanya.
k. Wicara dan THT
Pasien dapat berbicara dengan baik, pendengaran baik, tidak ada luka/lesi pada
telinga, hidung, mulut tampak kering.
l. Sistem Penglihatan
Konjungtiva tidak anemis, respon pupil isokor, sklera putih, penglihatan pasien
baik, pasien tampak kesulitan membuka matanya karena nyeri lesi.

5. Data Psikologis
a. Status Emosi
Emosi pasien tampak kurang stabil, namun pasien dapat mengontrol emosinya.
b. Kecemasan
Pasien tampak cemas dengan keluhan yang dialaminya.
c. Pola Koping
Keluarga pasien mengatakan, pasien selalu bercerita kepada keluarga atau
temannya ketika terdapat masalah.
d. Gaya Komunikasi
Pasien dapat berbicara dengan baik.

6. Data Sosial
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga sangat baik. Pasien
juga selalu berkomunikasi dengan tetangga di sekitar rumahnya.

7. Data Spiritual
Keluarga pasien mengatakan pasien rajin beribadah sholat wajib di masjid dan suka
menjalankan ibadah sunah.

8. Data Pengetahuan
Keluarga pasien mengatakan kejadian ini baru pertama kali sehingga keluarga tidak
mengetahui tindakan seperti apa yang harus dilakukan sebelum ke rumah sakit.
9. Data Penunjang
 Hasil Laboratorium
29 Maret 2022, 05.00 WIB
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
 Hemoglobin 15,4 g/dL 14 – 18
Leukosit 4.000 u/L 5.000-10.000
Hematocrit 40 % 40 – 48
Eritrosit 4,8 10^6/uL 4,5 – 5,5
Trombosit 160.000 10^3/uL 150.000 – 450.000
Gula darah sewaktu 161 mg/dL <200
Ureum darah 43 mg/dL 10,0 – 50,0
Kreatinin darah 1,1 mg/dL 0,6 – 1,1
Natrium 129 mmol/L 136 – 145
Kalium 3,7 mmol/L 3,5 – 5,1
Klorida serum 96 mmo/L

Pemeriksaan C
10. Therapy

Nama obat Dosis Rute Waktu


Dexametason 3x0,75 Oral PSM
mg/hari
Omeprazol 3x20 mg/hari Oral PSM
Kompres 3x/hari Topikal PSM
terbuka dengan
NaCl 0.9%

B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS: Pasien mengeluh nyeri Proses peradangan Virus Nyeri Akut
yang sangat pada dahi kanan, Herpes Zoster
sampai kelopak mata, dan
sulit membuka mata ↓
kanannya. Infeksi primer
DO: ↓
 Tampak lesi di dahi Respon inflamasi local
kanan yang menyebar ↓
ke kelopak mata Kerusakan saraf perifer
pasien ↓
 Pasien tampak Nyeri akut
meringis kesakitan
DS: pasien mengeluh adanya Proses peradangan Virus Gangguan
lesi di dahi yang terasa sakit Herpes Zoster integritas
dan panas. ↓ kulit/jaringan
DO: Infeksi primer
 Terdapat lesi di dahi ↓
kanan Respon inflamasi local
 Tampak lesi berbentuk ↓
bula yang konfluen, Kerusakan saraf perifer
sebagian sudah ada ↓
yang pecah di daerah Terjadi lesi pada kulit
frontal dan kelopak ↓
mata. Gangguan integritas
 S: 37°C kulit/jaringan
DS: - Proses peradangan Virus Resiko infeksi
DO: Herpes Zoster
 Tampak lesi berbentuk ↓
bula yang konfluen, Infeksi primer
sebagian sudah ada ↓
yang pecah di daerah Respon inflamasi local
frontal dan kelopak ↓
mata. Kerusakan saraf perifer

Terjadi lesi pada kulit

Kurangnya pengetahuan

Terjadinya garukan pada lesi

Port de entrée kuman

Resiko infeksi

II. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut b.d reaksi inflamasi d.d pasien mengeluh nyeri, pasien tampak kesakitan.
2. Gangguan integritas kulit/jaringan d.d reaksi inflamasi d.d adanya lesi berbentuk bula
yang konfluen di dahi kanan dan menyebar ke kelopak mata.
3. Resiko infeksi d.d adanya lesi di dahi kanan dan menyebar ke kelopak mata, sebagian
sudah ada yang pecah di daerah frontal dan kelopak mata.

III.Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Tingkatan nyeri
reaksi inflamasi d.d tindakan nyeri, frekuensi, dapat
pasien mengeluh keperawatan 1x24 dan reaksi nyeri menginformasikan
nyeri, pasien jam, nyeri yang dialami berat nyeri yang
tampak kesakitan berkurang dengan pasien dialami pasien
kriteria hasil: 2. Observasi TTV 2. Tanda-tanda vital
- Skala nyeri 3. Ajarkan teknik menjadi acuan
berkurang (1-5) relaksasi non kondisi pasien
- Pasien tampak farmakologis yang stabil
nyaman pada pasien 3. Relaksasi napas
- Kebutuhan (seperti nafas dalam atau
tidur tercukupi dalam, distraksi, distraksi dapat
dll) membantu
4. Ciptakan mengurangi rasa
lingkungan yang nyeri yang di
nyaman dan rasakan pasien
tenang 4. Lingkungan yang
5. Kolaborasi nyaman dan tenang
dalam pemberian membantu pasien
analgetik sesuai untuk relaksasi dan
dengan kondisi membantu
pasien mengurangi nyeri
5. Analgetik dapat
mengurangi rasa
nyeri.

2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji system 1. Mengetahui


integritas tindakan integumen dan kondisi pasien
kulit/jaringan d.d keperawatan 1x24 imunitas terutama pada
reaksi inflamasi d.d jam, integritas kulit 2. Monitor system integumen
adanya lesi membaik, dengan integritas kulit dan imunitas
berbentuk bula kriteria hasil: pasien 2. Integritas kulit
yang konfluen di - Nyeri 3. Berikan sebagai acuan
dahi kanan dan berkurang kompres basah keadaan kulit
menyebar ke - Leukosit terbuka dengan pasien baik atau
kelopak mata. normal (4.000 NaCl 0,9% tidak
– 12.000) 4. Berikan 3. Kompres basah
- Suhu tubuh perawatan luka terbuka dengan
dalam batas 5. Anjurkan pasien NaCl 0,9%
normal (36,5 - untuk menjaga membantu
37,5°C) kebersihan kulit mengurangi rasa
agar tetap gatal dan nyeri,
bersih dan mempercepat
proses
penyembuhan
4. Perawatan luka
dapat mencegah
dari terjadinya
infeksi
5. Kebersihan kulit
dapat mencegah
dan mengurangi
masuknya bakteri
dan mencegah
infeksi.
3 Resiko infeksi d.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda 1. Rubor, kalor,
adanya lesi di dahi tindakan dan gelaja tumor dan fungsio
kanan dan keperawatan 1x24 infeksi pada laisa merupakan
menyebar ke jam, tidak terjadi pasien tanda terjadinya
kelopak mata, tanda-tanda infeksi, 2. Pertahankan infeksi
sebagian sudah ada dengan kriteria Teknik isolasi 2. Memberikan ruang
yang pecah di hasil: 3. Lakukan yang nyaman
daerah frontal dan - Pasien bebas perawatan luka untuk pasien dan
kelopak mata. dari tanda dan pasien meminimalisisr
gejala infeksi 4. Instruksikan terjadinya infeksi
- Menunjukkan pada keluarga 3. Luka yang tidak
kemampuan untuk mencuci dibersihkan dapat
untuk tangan sebelum menjadi tempat
mencegah mengunjungi berkembang biak
timbulnya pasien kuman dan
infeksi 5. Anjurkan mengakibatkan
Jumlah leukosit keluarga untuk terjadinya infeksi
dalam batas menjaga 4. Cuci tangan
normal kebersihan dengan sabun
lingkungan dan dapat
kebersihan meminimalisir
pasien masuknya bakteri
6. Kolaborasi 5. Kebersihan
dengan dokter lingkungan
dalam sebagai cara untuk
pemberian mencegah adanya
antibiotic bakteri
7. Kolaborasi 6. Antibiotic dapat
dengan petugas membunuh bakteri
lab untuk gram positif dan
mengobservasi negative
leukosit 7. Leukosit yang
tinggi atau rendah
dapat menjadi
tanda terjadinya
infeksi

IV. Implementasi Keperawatan

Tanggal/Waktu D.Kep Pelaksanaan Paraf Pelaksana

Meng-observasi TTV
E/
TD : 140/90 mmHg
RR : 21 x/menit
N : 90 x/menit
1 S : 36.8°C
4 April 2022 Mengkaji tingkat nyeri, frekuensi, dan reaksi
07.00 nyeri yang dialami pasien
E/ skala nyeri 4, pasien mengatakan nyeri dan
panas yang di rasakan, pasien tampak
kesakitan
Mengkaji system integument dan imunitas
2 E/ didapatkan hasil integritas kulit pasien
buruk, terdapat lesi di dahi kanan,
Melakukan perawatan luka
3 E/ luka bersih dan tidak ada tanda-tanda
08.00 infeksi
Memberikan kompres basah terbuka dengan
2
NaCl 0,9
E/ pasien mengatakan gatal dan nyeri
berkurang setelah di kompres
Mengajarkan teknik relaksasi non-
farmakologis
2
E/ Mengubah posisi pasien miring kiri, dan
10.30 nafas dalam, pasien tampak nyaman
Mengajarkan keluarga untuk cuci tangan
3 sebelum dan setelah kontak dengan pasien
E/ Keluarga dapat bekerja sama dengan baik
Memberikan obat sesuai indikasi
12.30 1,2 E/ memberikan obat dexametason 3x0,75mg
dan Omeprazol 3x20mg
Meng-observasi TTV
E/
RR: 22x/menit
1
N: 92x/menit
TD: 140/80 mmHg
14.00
S: 37°C
Memonitor tanda dan gelaja infeksi pada
pasien
3
E/ lesi tampak basah, dan menyebar ke
kelopak mata, terdapat tanda infeksi
Memberikan kompres basah terbuka dengan
NaCl 0,9
15.30 2
E/ pasien mengatakan sakit dan perih namun
merasa nyaman setelah diberi kompres
Monitor integritas kulit pasien
17.00 2
E/ integritas kulit pasien belum membaik
Memberikan obat sesuai indikasi
E/ Memberikan obat sesuai indikasi
18.30 1,2
E/ memberikan obat dexametason 3x0,75mg
dan Omeprazol 3x20mg

21.00 2 Memberikan kompres basah terbuka dengan


NaCl 0,9
E/ pasien mengatakan merasa nyaman setelah
diberi kompres dan dapat tidur nyenyak

V. Catatan Perkembangan

Tanggal/Waktu D.Kep Perkembangan

S:

Pasien mengatakan masih terasa nyeri dan perih pada


dahi nya.

O:

- Skala nyeri 3

- Pasien tampak meringis

A:

4 April 2022 Masalah belum teratasi


1
22.00 P:

Intervensi dilanjutkan

I:

- Monitor tanda-tanda nyeri

- Berikan analgetik sesuai indikasi

E:

- Pasien mengatakan masih terasa sakit dan perih

- Pasien masih tampak lemas

2 S:

Pasien mengatakan masih terasa sakit dan panas pada


daerah dahi dan kelopak matanya

O:

- Integritas kulit pasien masih buruk


- Lesi tampak basah dan mengecil

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

I:

- Berikan kompres basah terbuka dengan NaCl


0,9%

- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan


tubuh

- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat


sesuai indikasi

E:

- Pasien merasa nyaman ketika diberi kompres

- Memberikan obat dexametason 3x0,75mg dan


Omeprazol 3x20mg

3 S:

Pasien mengatakan tidak merasa sakit di area lain

O:

- Lesi basah, tidak ada tanda-tanda infeksi

A:

Masalah belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

I:

- Berikan perawatan luka

- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan


tindakan

E:

- Luka tampak bersih, dan tidak terjadi infeksi

Anda mungkin juga menyukai