A. Identitas klien
Nama : By. Ny S No. Register : 11408xxx
Usia : 3 hari Tanggal Masuk : 29/09/2018
Jenis kelamin : Laki-Laki Tanggal Pengkajian : 01/10/2017
Alamat : Lawang
Nama orang tua : Ny. S
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : Tidak sekolah
Agama : Islam
Suku : Jawa
An S
3 hari
: Laki-laki
H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : Bersih
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada risiko kecelakaan
3. Polusi : Tidak dekat dengan pabrik, sedikit polusi
4. Ventilasi : Baik
5. Pencahayaan : Terang
I. Pola aktifitas
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum - ASI/SF
Mandi - Diseka
Berpakaian - Pempers
Toileting - Pempers
Mobilitas di tempat tidur - Dibantu total
Bermain - Dibantu total
J. Pola nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan - ASI/SF
Frekuensi makan - Tiap 3 jam
Porsi yang dihabiskan - Habis
Nafsu makan - ASI/SF
Pantangan - Tidak ada
Kesulitan - Baik, tidak muntah
Jenis minuman - ASI/SF
Frekuensi minum - 3 jam
Jumlah minuman - 8x20 cc (160 cc/hari,
50cc/Kg/hari)
K. Pola eliminasi
1. BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi - 2 kali
Konsistensi - Lembek
Warna/bau - Kuning kecoklatan
Kesulitan - -
Upaya menangani - -
2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi - 3-4 kali ganti pempers
Warna/bau - Kuning jernih
Kesulitan - -
Upaya menangani - -
2. Tidur malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur - ± 8,5 jam
Kenyamanan setelah tidur - Tidak rewel
Kebiasaan sebelum tidur - -
Kesulitan - -
Upaya mengatasi - -
O. Konsep diri
1. Gambaran diri :-
2. Ideal diri :-
3. Harga diri :-
4. Peran :-
5. Identitas diri :-
Q. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : gerak tangis bayi lemah, terpasang OGT dan O2 CPAP PEEP 7
cmH2O FlO2 30%, IVFD D10% 100cc/ hari (4cc/ jam), bayi tampak sesak, irama
nafas ireguler, retraksi (+) subcostal.
Kesadaran : 456, compos mentis
Tanda-tanda vital
o Tekanan darah :-
o Nadi : 138x/menit
o Suhu : 36,5 C
o RR : 66x/menit
o Sat O2 : 96%
Panjang badan : 47 cm BBL: 2800 gr BBS: 2800gr
2. Kepala & leher
a. Kepala
Inspeksi : Bulat, Ceptal hematome (-), Caput (-), persebaran rambut
merata dan tipis-tipis, warna rambut hitam, tidak ada luka,
pasien terpasang penutup kepala (kupluk) yang merekatkan
CPAP agar terfiksasi dengan baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : Mata simetris, tidak anemis, sklera tidak ikterik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada devisiasi septum nasal, tidak ada
Polip, terpasang CPAP PEEP 7 cmH2O FIO2 30%
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan,
Simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak ada memar, tali pusat terbungkus kassa, tali
pusat masih basah, dan tidak ada omfalitis
Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada distensi otot abdomen, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada asites
Perkusi : pekak pada hepar, timpani pada regio abdomen
Auskultasi : bising usus normal, 15x/menit
8. Ekstremitas
Atas : tidak terdapat lesi, kekuatan otot kaki kanan : 5, kiri :5, tidak terdapat
edema, bergerak aktif
Bawah : terpasang plug di di tangan kanan, terdapat luka, kekuatan otot
kanan: 4, otot kiri: 5, CRT < 2 detik, dan terpasang infus D10%
9. Sistem neurologi
Tidak ada reflek patologis, reflek normal, reflek fisiologis +/+
Sucking (Menghisap) : Positif (lemah)
Rooting (Sentuhan pipi) : Positif (kuat)
Grasping (mengenggam) : Positif (kuat)
Tonic neck (saat menoleh bayi memanjangkan sisi yang sama dan menekuk
sisi berlawanan) : Positif
Moro (terkejut lalu memanjangkan lengan dan menekuk kaki) : Positif
Babinski (Menggaruk telapak kaki bayi, lalu jempol akan mengarah keatas
dan jari-jari terbuka : Positif
T. Pemeriksaan Radiologi
Foto thoraks: Tampak gambaran pneumonia neonatus berupa bercak infiltrat alveolar
U. Down Score
RR 66 x/ menit skor 1
Sianosis hilang dengan O2 skor 1
Retraksi ringan skor 1
Penurunan ringan udara masuk 1
Sedikit merintih dengan skor 1
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1 S: - Saluran napas bawah terinfeksi Gangguan
bakteri pertukaran gas
O: ↓
- Irama pernapasan Pelepasan mediator
ireguler peradangan
- Penggunaan otot bantu ↓
napas terlihat saat Degranulasi sel mast
inspirasi
↓
- bayi tampak sesak
Jalur komplemen aktif dan
- Retraksi (+) subcostal.
- HR 138 x/menit bekerjasama dengan histamin
- RR 66x/menit dan prostaglandin
- Suhu Axilla: 36,5 C ↓
- SaO2: 96% Permeabilitas kapiler paru
Analisis Gas Darah ↓
(29/9/2018) Perpindahan eksudat ke ruang
- pH : 7,25 (7,35-7,45) intersitium
- pCO2 : 33,4 mmHg (35- ↓
Pembengkakan kapiler dan
45)
alveolus
- pO2 : 31,8 mmHg (80- ↓
100) Jarak yang ditempuh O2 & CO2
↓
- HCO3 : 14,8 mmol (21-
Difusi gas terganggu
28) ↓
- Hasil foto thoraks Penurunan saturasi O2
↓
menunjukkan gambaran
Gangguan pertukaran gas
pneumonia neonatus
- Pasien terpasang O2
CPAP PEEP 7 cmH2O
FIO2 30%
- Down score 5
2 S: -
Saluran napas bawah terinfeksi Risiko infeksi
O: bakteri (bronkus)
- RR : 66 x/menit ↓
- N: 138x/menit Pelepasan mediator
- Suhu tubuh 36,5 C peradangan
- Gerak tangis klien lemah ↓
- Penggunaan otot bantu Degranulasi sel mast
napas terlihat saat
↓
inspirasi
- Retraksi (+) subcostal Akumulasi sekret
- Pasien lahir dengan ↓
sectio caesaria rujukan Resiko infeksi
dari RS TNI AD lawang
- Tali pusat masih basah
Hematologi (29/9/2018)
Hemoglobin: 12,7 g/dl (13,4-
17,7)
Eritrosit : 3,61 106µL
(4,0-5,5)
Leukosit : 15,93 106µL
(4,3-10,3)
3. S: - Invasi mikroba Risiko
↓ Ketidakseimbangan
O: Reaksi inflamasi nutrisi: kurang dari
↓ kebutuhan tubuh
- BBL : 2800 gram Membran paru-paru meradang
- BBS : 2800 gram ↓
- Kebutuhan nutrisi dengan RBC, WBC dan cairan keluar
bantuan pemakaian OGT masuk
- Gerak tangis bayi lemah ↓
- Pasien lemah dalam Ke alveoli sekresi
menyedot dot atau ↓
menetek Reaksi sistemis
- Reflek menelan lemah ↓
- Intake pasien kurang Peningkatan laju metabolisme
apabila tidak dipasang tubuh
OGT ↓
- BAK 4 kali ganti pampers Pasien lemah dalam menyedot
- BAB 2 kali dot, menetek, dan reflek
- Pasien terpasang infus menelan lemah
D10% ↓
Risiko ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
Ruang : 11 (Peronatologi)
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 3x4 jam klien menunjukkan hasil
pemeriksaan gas darah dalam batas normal dan pola pernapasan normal secara bertahap.
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. pH arteri
* Keterangan Penilaian
a. pH arteri
1. < 7,26 4. 7,32 - 7,34
2. 7,26 - 7,28 5. 7,35 - 7,45
3. 7,29 - 7,31
b. PaO2
1. < 40 mmHg 4. 70 – 79 mmHg
2. 40 – 60 mmHg 5. 80 -100 mmHg
3. 60 – 70 mmHg
No. Indikator 1 2 3 4 5
3. Kedalaman inspirasi
Keterangan Penilaian :
Tujuan :
Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama 3x24 jam klien terpenuhi kebutuhan
nutrisinya
Kriteria Hasil :
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Intake Nutrisi
4. Toleransi cairan
Keterangan Penilaian :
Risiko infeksi berhubungan dengan sepsis pada paru-paru yang ditandai dengan
peningkatan leukosit
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien dapat terhindar dari risiko
infeksi.
No. Indikator 1 2 3 4 5
2. Ketidakstabilan suhu
Keterangan Penilaian :
1. Berat 4. Ringan
2. Cukup berat 5. Tidak ada
3. sedang
Ruang : 11 perinatologi
O:
Memastikan selang OGT sebagian besar kosong
- Pada selang OGT terlihat ASI mengalir, menandakan ASI
dan masuk ke lambung bayi
masuk dan tidak ada tahanan
O:
Memposisikan bayi miring ke kanan setelah
- Bayi miring ke kanan
diberikan ASI melalui OGT dan membersihkan
mulut bayi - Bayi tidak muntah
O:
Monitor respon bayi setelah diberikan ASI 40 cc
melalui OGT - Bayi terlihat tenang dan tertidur
PO Nistatin 4 x 1 cc
- Bayi menangis
- S: 36,5oC
- Tidak terdapat perubahan warna pada kulit bayi, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi
Membersihkan genitalia dan anus, mengganti
pempers O:
S O A P I E
- Tidak Keadaan umum : Risiko Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan Mengobservasi S:-
selama 3x24 jam klien terpenuhi kebutuhan cairan yang
terkaji lemah ketidakseimbangan
nutrisinya. terpasang IVFD
BB : 2800 gram nutrisi:kurang dari
CN10%+ Ca O:
NOC : “Nutrition Status: Infant”
kebutuhan tubuh Indikator 1 2 3 4 5 Glukonas 10% Keadaan umum : lemah
Kebutuhan
(2,8cc) + KCl Klien menangis sebelum
nutrisi dengan Intake nutrisi 7,4(2,8cc) diberikan ASI
bantuan Intake makanan lewat selang Kebutuhan cairan: Klien terlihat dan terdengar
pemakaian OGT 100cc/kg/hari menelan saat dimasukkan ASI
Intake cairan intravena (280cc/hari, melalui OGT secara perlahan\
Toleransi pada makanan/ 12cc/jam) Tidak terlihat ada muntah pada
cairan Melakukan bayi setelah diberikan minum
monitoring intake ASI melalui OGT
nutrisi/cairan bayi Pada selang OGT terlihat ASI
NIC : “Nutrition Therapy, Therapy Tube Memberikan ASI mengalir, menandakan ASI
Feeding”
melalui OGT 25 cc masuk dan tidak ada tahanan
1. Berikan suplemen nutrisi yang dibutuhkan setiap 3 jam Bayi miring ke kanan
2. Pemberian minuman pada bayi perhari Bayi tidak muntah
menggunakan OGT sesuai dengan indikasi Memastikan Bayi terlihat tenang dan tertidur
3. Tentukan kebutuhan untuk tabung makanan selang OGT Ikterik tidak ada, anemis tidak
4. Lanjutkan penggunaan OGT dan lanjutkan sebagian besar ada
secara oral jika sudah dapat ditoleransi kosong dan
5. Check sisa makanan sebelumnya, sebelum masuk ke NOC : “Nutrition Status: Infant”
memberikan makanan menggunakan OGT Indikator Awl Tgt Akr
lambung bayi
6. Monitor sensasi mual, muntah yang
dirasakan klien Memposisikan
Intake nutrisi 4 5 5
bayi miring ke
7. Monitor input dan output dan kanan setelah Intake makanan 4 5 5
dokumentasikan diberikan ASI lewat selang
8. Kolaborasi pemberian terapi cairan melalui OGT dan Intake cairan 4 5 5
membersihkan intravena
Toleransi pada 4 5 5
mulut bayi
makanan/ cairan
Monitor respon
bayi setelah
diberikan ASI 25 A : Masalah belum teratasi
cc melalui OGT P : Intervensi dilanjutkan dan
Pemberian didelegasikan
sangobion 2 x 1 cc
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN : By. S TANGGAL : 2 / 10 / 2018
DX. MEDIS : Neonatus Pneumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- Tidak Keadaan umum : Risiko Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan Mengobservasi S:-
selama 3x24 jam klien terpenuhi kebutuhan cairan yang
terkaji lemah Ketidakseimbangan
nutrisinya. terpasang IVFD
BB : 2800 gram nutrisi:kurang dari
CN10%+ Ca O:
NOC : “Nutrition Status: Infant”
kebutuhan tubuh Indikator 1 2 3 4 5 Glukonas 10% Keadaan umum : lemah
Kebutuhan
(2,8cc) + KCl Klien menangis sebelum
nutrisi dengan Intake nutrisi 7,4(2,8cc) diberikan ASI
bantuan Intake makanan lewat selang Kebutuhan cairan: Klien terlihat dan terdengar
pemakaian OGT 100cc/kg/hari menelan saat dimasukkan ASI
Intake cairan intravena (280cc/hari, melalui OGT secara perlahan\
Toleransi pada makanan/ 12cc/jam) Tidak terlihat ada muntah pada
cairan Melakukan bayi setelah diberikan minum
monitoring intake ASI melalui OGT
nutrisi/cairan bayi Pada selang OGT terlihat ASI
NIC : “Nutrition Therapy, Therapy Tube Memberikan ASI mengalir, menandakan ASI
Feeding”
melalui OGT 25 cc masuk dan tidak ada tahanan
1. Berikan suplemen nutrisi yang dibutuhkan setiap 3 jam Bayi miring ke kanan
2.Pemberian minuman pada bayi menggunakan perhari Bayi tidak muntah
OGT sesuai dengan indikasi Memastikan Bayi terlihat tenang dan tertidur
3.Tentukan kebutuhan untuk tabung makanan selang OGT
4.Lanjutkan penggunaan OGT dan lanjutkan Ikterik tidak ada, anemis tidak
sebagian besar ada
secara oral jika sudah dapat ditoleransi
5.Check sisa makanan sebelumnya, sebelum kosong dan
memberikan makanan menggunakan OGT masuk ke NOC : “Nutrition Status: Infant”
6.Monitor sensasi mual, muntah yang dirasakan lambung bayi Indikator Awl Tgt Akr
klien Memposisikan
7.Monitor input dan output dan dokumentasikan Intake nutrisi 5 5 5
bayi miring ke
8.Kolaborasi pemberian terapi cairan
kanan setelah Intake makanan 5 5 5
diberikan ASI lewat selang
melalui OGT dan Intake cairan 5 5 5
membersihkan intravena
Toleransi pada 5 5 5
mulut bayi
makanan/ cairan
Monitor respon
bayi setelah
diberikan ASI 25 A : Masalah belum teratasi
cc melalui OGT P : Intervensi dilanjutkan dan
Pemberian didelegasikan
sangobion 2 x 1 cc
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN : By. S TANGGAL : 3 / 10 / 2018
DX. MEDIS : Neonatus Pneumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- Tidak Keadaan umum : Risiko Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan Mengobservasi S:-
selama 3x24 jam klien terpenuhi kebutuhan cairan yang
terkaji lemah ketidakseimbangan
nutrisinya. terpasang IVFD
BB : 2800 gram nutrisi:kurang dari
CN10%+ Ca O:
NOC : “Nutrition Status: Infant”
kebutuhan tubuh Indikator 1 2 3 4 5 Glukonas 10% Keadaan umum : lemah
Kebutuhan
(2,8cc) + KCl Klien menangis sebelum
nutrisi dengan Intake nutrisi 7,4(2,8cc) diberikan ASI
bantuan Intake makanan lewat selang Kebutuhan cairan: Klien terlihat dan terdengar
pemakaian OGT 100cc/kg/hari menelan saat dimasukkan ASI
Intake cairan intravena (280cc/hari, melalui dot secara perlahan
Toleransi pada makanan/ 12cc/jam) Tidak terlihat ada muntah pada
cairan Melakukan bayi setelah diberikan minum
monitoring intake ASI melalui dot
nutrisi/cairan bayi Pada dot terlihat bayi menelan
NIC : “Nutrition Therapy, Therapy Tube Melepas OGT secara lemah
Feeding”
Memberikan ASI Bayi miring ke kanan
2. Berikan suplemen nutrisi yang dibutuhkan melalui dot 25 cc Bayi tidak muntah
3. Pemberian minuman pada bayi setiap 3 jam Bayi terlihat tenang dan tertidur
menggunakan OGT sesuai dengan indikasi perhari Ikterik tidak ada, anemis tidak
4. Tentukan kebutuhan untuk tabung makanan Memposisikan ada
5. Lanjutkan penggunaan OGT dan lanjutkan bayi miring ke
secara oral jika sudah dapat ditoleransi kanan setelah
6. Check sisa makanan sebelumnya, sebelum diberikan ASI
memberikan makanan menggunakan OGT
melalui dot dan
7. Monitor sensasi mual, muntah yang membersihkan NOC : “Nutrition Status: Infant”
dirasakan klien mulut bayi Indikator Awl Tgt Akr
8. Monitor input dan output dan Monitor respon
dokumentasikan Intake nutrisi 5 5 5
bayi setelah
9. Kolaborasi pemberian terapi cairan diberikan ASI 25 Intake makanan 5 5 5
cc melalui dot lewat selang
Pemberian Intake cairan 5 5 5
intravena
sangobion 2 x 1 cc
Toleransi pada 5 5 5
makanan/ cairan
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan pemberian ASI/
susu formula melalui dot
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN : By. S TANGGAL : 1 / 10 / 2018
DX. MEDIS : Neonatus Pneumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- Tidak Keadaan umum : Risiko infeksi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor hasil lab -S:-
terkaji lemah selama 3x24 jam, klien dapat terhindar dari risiko (leukosit) -O
infeksi. Menggunakan
N : 138 x/m
teknik aseptik Bayi menangis
RR : 66 x/m NOC : “Infection Severity” saat memegang N: 124x/menit
Indikator 1 2 3 4 5
S : 36,50C dan ke RR : 64x/menit
Peningkatan jumlah sel darah lingkungan bayi S: 36,3 C
Klien lemah dan putih Menyeka bayi Tidak terdapat perubahan
pucat Ketidakstabilan suhu dengan air warna pada kulit bayi, tidak
Penggunaan otot hangat dan
Kolonisasi kultur darah terdapat tanda-tanda infeksi
bantu napas lactacid
terlihat saat BAK berwarna kuning bening
Membersihkan BAB konsistensi lembek warna
inspirasi genitalia dan
Hematologi kuning kecoklatan
anus,mengganti Tidak ada perubahan warna
Hemoglobin: NIC : “Infection Protection” pempers pada genitalia
12,7 g/dl (13,4- Monitor suhu Bayi tampak gelisah
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi baik bayi
17,7)
lokal maupun sistemik Monitor kondisi NOC : “Infection Severity”
Eritrosit : 2. Monitor tanda-tanda vital umum bayi di
3,61 106µL (4,0- 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi dalam Indikator Awl Tgt Akr
4. Monitor WBC dan hasil hasil diferensial inkubator,
5,5) 5. Melakukan tindakan perawatan secara Peningkatan 4 5 4
pertahankan
asepsis dan antisepsis
Leukosit : suhu inkubator jumlah sel
6. Membersihkan genitalia dan ganti diapers darah putih
15,93 106µL (4,3- setiap 3-5 jam dan suhu bayi
Ketidakstabila 4 5 5
10,3)
7. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup Injeksi n suhu
Gentamisin
1x15 mg Kolonisasi 4 5 5
(5mg/kg/hari) kultur darah
Injeksi Ampisilin
Sulbactam A : Masalah belum teratasi
3x100mg
P : Intervensi dilanjutkan dan
(100mg/kg/hari)
PO Nistatin 4 x didelegasikan
1 cc
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN : By. S TANGGAL : 2 / 10 / 2018
DX. MEDIS : Neonatus Pneumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- Tidak Keadaan umum : Risiko infeksi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor hasil lab -S:-
terkaji lemah selama 3x24 jam, klien dapat terhindar dari risiko (leukosit) -O
infeksi. Menggunakan
N: 130x/menit
teknik aseptik Bayi menangis
RR : 63x/menit NOC : “Infection Severity” saat memegang
S: 36,4 C Indikator 1 2 3 4 5
dan ke N:138x/menit
Peningkatan jumlah sel darah lingkungan bayi RR : 45x/menit
Klien lemah dan
putih Menyeka bayi S:37 C
pucat √
Ketidakstabilan suhu dengan air Tidak terdapat perubahan
Penggunaan otot
Kolonisasi kultur darah √ hangat dan warna pada kulit bayi, tidak
bantu napas
lactacid terdapat tanda-tanda infeksi
terlihat saat
Membersihkan BAK berwarna kuning bening
inspirasi
genitalia dan BAB konsistensi lembek warna
Hematologi NIC : “Infection Protection”
anus,mengganti kuning kecoklatan
Hemoglobin: pempers Tidak ada perubahan warna
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi baik
12,7 g/dl (13,4- Monitor suhu pada genitalia
lokal maupun sistemik
17,7) 2. Monitor tanda-tanda vital bayi Bayi tampak gelisah
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi Monitor kondisi
Eritrosit : 4. Monitor WBC dan hasil hasil diferensial umum bayi di
3,61 106µL (4,0- 5. Melakukan tindakan perawatan secara dalam Indikator Awl Tgt Akr
asepsis dan antisepsis inkubator,
5,5) 6. Membersihkan genitalia dan ganti diapers pertahankan Peningkatan 4 5 4
setiap 3-5 jam 4 jumlah sel
suhu inkubator
7. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup darah putih
dan suhu bayi
Leukosit : Injeksi Ketidakstabila 5 5 4
Gentamisin n suhu
15,93 106µL (4,3-
1x15 mg Kolonisasi 5 5 5
10,3) kultur darah
(5mg/kg/hari)
Injeksi Ampisilin
Sulbactam - A : Masalah belum teratasi
3x100mg - P : Intervensi dilanjutkan dan
(100mg/kg/hari)
didelegasikan
PO Nistatin 4 x
1 cc
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN : By. S TANGGAL : 3 / 10 / 2018
DX. MEDIS : Neonatus Pneumonia RUANG : R. 11 Perinatologi RSSA
S O A P I E
- Tidak - Keadaan Risiko infeksi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor hasil lab -S:-
terkaji umum : selama 3x24 jam, klien dapat terhindar dari risiko (leukosit) -O
infeksi. Menggunakan
lemah
teknik aseptik Bayi menangis
- N:130x/menit NOC : “Infection Severity” saat memegang
- RR : Indikator 1 2 3 4 5 N:130x/menit
dan ke
60x/menit Peningkatan jumlah sel darah lingkungan bayi RR : 59x/menit
- S:36,6 C putih Menyeka bayi S:36,4 C
Ketidakstabilan suhu √ dengan air Tidak terdapat perubahan
- Klien lemah
Kolonisasi kultur darah √ hangat dan warna pada kulit bayi, tidak
dan pucat
lactacid terdapat tanda-tanda infeksi
- Penggunaan
Membersihkan BAK berwarna kuning bening
otot bantu
genitalia dan BAB konsistensi lembek warna
napas terlihat NIC : “Infection Protection”
anus,mengganti kuning kecoklatan
saat inspirasi
- Hematologi
pempers Tidak ada perubahan warna
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi baik
Monitor suhu pada genitalia
Tanggal lokal maupun sistemik
2. Monitor tanda-tanda vital bayi Bayi tampak gelisah
29/9/2018 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi Monitor kondisi Hb:13,7 g/dL
Hemoglobin: 4. Monitor WBC dan hasil hasil diferensial umum bayi di Eritrosit: 3,64 106/uL
5. Melakukan tindakan perawatan secara dalam Leukosit: 9,90 106µL
12,7 g/dl (13,4- asepsis dan antisepsis inkubator,
17,7) 6. Membersihkan genitalia dan ganti diapers pertahankan
setiap 3-5 jam
suhu inkubator
7. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
dan suhu bayi
- Eritrosit : Injeksi Indikator Awl Tgt Akr
3,61 106µL Gentamisin
Peningkatan 4 5 5
1x15 mg
(4,0-5,5) jumlah sel
(5mg/kg/hari) darah putih
- Leukosit: Injeksi Ampisilin Ketidakstabila 5 5 5
15,93 106µL Sulbactam n suhu
3x100mg Kolonisasi 5 5 5
(4,3-10,3) kultur darah
(100mg/kg/hari)
PO Nistatin 4 x
1 cc A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dan
didelegasikan
Ruang : 11 RSSA Perinatologi
Nama Pasien : By. M
Diagnosa : Neonatus Pneumonia
EVALUASI
Hari/ No
Tanda
Tanggal/ Dx Evaluasi
Tangan
Jam Kep
O:
pH arteri 1 5 5
pO2 1 5 5
Dispneu saat 4 4 4
istirahat
NOC : “Respiratory Status : Ventilation
Indikator Awl Tgt Akr
Frekuensi 4 4 5
pernapasan
Irama 4 5 5
pernapasan
Kedalaman 4 5 5
inspirasi
Penggunaan 3 4 5
otot bantu
napas
A: Masalah sesuai dengan NOC sudah teratasi/belum teratasi
Sebagian
EVALUASI
Hari/ No
Tanda
Tanggal/ Dx Evaluasi
Tangan
Jam Kep
O:
Keadaan umum : lemah
Klien menangis sebelum diberikan ASI
Klien terlihat dan terdengar menelan saat dimasukkan ASI
melalui dot secara perlahan
Dilakukan pelepasan OGT
Tidak terlihat ada muntah pada bayi setelah diberikan minum
ASI melalui dot
Pada dot, bay terlihat minum dengan lemah
Bayi miring ke kanan
Bayi tidak muntah
Bayi terlihat tenang dan tertidur
Ikterik tidak ada, anemis tidak ada
Intake nutrisi 5 5 5
Intake makanan 5 5 5
lewat selang
Intake cairan 5 5 5
intravena
Toleransi pada 5 5 5
makanan/ cairan
Sebagian
No
Tanggal/ Tanda
Dx Evaluasi
Jam Tangan
Kep
Bayi menangis
N:130x/menit
RR : 59x/menit
S:36,4 C
Tidak terdapat perubahan warna pada kulit bayi, tidak terdapat
tanda-tanda infeksi
BAK berwarna kuning bening
BAB konsistensi lembek warna kuning kecoklatan
Tidak ada perubahan warna pada genitalia
Bayi tampak gelisah
Hb:13,7 g/dL
Eritrosit: 3,64 106/uL
Leukosit: 9,90 106µL
Peningkatan 4 5 5
jumlah sel
darah putih
Ketidakstabila 5 5 5
n suhu
Kolonisasi 5 5 5
kultur darah
SARAN
Mengingat pneumonia adalah penyakit yang menyerang salah satu sistem vital tubuh
yaitu sistem respirasi, maka penting untuk diberikan penanganan sesegera mungkin dan
setepat mungkin untuk menghindari keadaan fatal pada pasien pneumonia. Pendidikan
kesehatan juga penting untuk diberikan kepada pasien maupun keluarganya untuk
menghindari komplikasi dan terulangnya kejadian yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Niluh Gede Yasmin. 2003. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Ditjen P2PL Depkes RI 2007.Bimbingan penatalaksanaan pneumonia balita.
Kemenkes RI. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi Volume 3. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Khairuddin. 2009. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Pneumonia yang
Dirawat pada Bangsal Penyakit Dalam di RSUP dr. Kariadi Semarang Tahun
2008. Semarang: FKUNDIP.
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia pada Anak,Orang Dewasa,
Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Morgan, Geri. 2009. Obstetri & Ginekologi: Panduan Praktik Edisi 2. Jakarta: EGC
Muscari, M.E. 2005. Panduan Belajar : Keperawatan Pediatrik. Eds : 3. Jakarta : EGC
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Pneumonia di Indonesia. Jakarta.
Setyoningrum, R.A. 2006. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak XXXVI : Pneumonia.
FK Unair RSUD Dr. Soetomo. Surabaya)
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.
Jakarta: EGC
Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika
Syahrir, Muhammad, dkk., 2008. Guideline Ilmu Penyakit Paru.Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.