Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ANEMIA

BANGSAL SADEWA 2 RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO SEMARANG

Asuhan Keperawatan ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik


Keperawatan Medikal Bedah di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang

Disusun Oleh :

Suzahra Khoirunisya

P27220019183

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN BERLANJUT NERS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2021
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian: 30 September 2021
Ruang : Sadewa 2

A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 38 tahun
c. Alamat : Pati, Jawa Tengah
d. Pekerjaan : Swasta
e. Tanggal Masuk : 24 September 2021
f. Diagnosa Medis : Anemia
g. Nomor Register : 548XXX
2. Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Ny. T
b. Umur : 39 tahun
c. Alamat : Pati, Jawa Tengah
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan : SLTA
f. No. HP :-
g. Hubungan dengan klien: Suami

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh lemas, pusing.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Saat tiba di IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro klien mengeluh sesak
nafas, pusing, lemas,dan nyeri pada pinggang, serta kakinya
membengkak kanan dan kiri sudah 1 bulan. Klien juga mudah sekali
lelah. Klien kemudian dibawa ke rumah sakit oleh suaminya untuk
mendapatkan penanganan. Pada tanggal 24 September pukul 20.00
WIB. Post OP pengangkatan tumor di femur sebelah kiri pada bulan
agustus. Hasil pemerikasaan TD:110/76 mmHg, Nadi: 98x/menit,
Frekuensi Napas: 26x/menit, Suhu: 36,5oC, SPO2: 98%, GCS:
E4V5M6 (15) dan Hemoglobin 8.1 g/dl. Klien telah diberikan terapi
Infus RL 20 tpm dan Ranitidin 150 mg IV. Kemudian klien dipindah
ke ruang perawatan sadewa 2 untuk pemulihan kondisi.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak memiliki Riwayat penyakit Hipertensi, jantung, DM dan
TBC.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit, hipertensi,
jantung, DM maupun penyakit menular seperti TBC.
4. Riwayat Alergi
Keluarga mengatakan tidak memiliki alergi pada makanan maupun
obat-obatan
5. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : perempuan
: Laki-laki Meninggal
: klien
: Hubungan
: tinggal satu rumah : perempuan
meninggal

A. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Klien mengatakan saat sakit akan segera berobat ke klinik maupun
fasilitas kesehatan seperti puskesmas agar bisa segera ditangani.
2. Pola nutrisi dan metabolism
a. Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit makan
teratur, 3 kali sehari, makan dengan porsi cukup dan menu nasi,
lauk, sayur dan kadang-kadang buah.
b. Saat sakit : klien mengatakan nafsu makan klien
menurun, tidak mengalami mual muntah, diet yang diberikan oleh
ahli gizi hanya dimakan separuh, dan tidak ada penurunan berat
badan.
Antropometri
Berat Badan: 50 kg
Tinggi Badan: 150 cm
IMT: 23.4
Biochemical
Hemoglobin: 8.1 g/dl (Rendah)
Hematokrit: 25.70 % (Rendah)
Trombosit: 413 u/L (tinggi)
Leukosit: 11,9 (tinggi)
Clinical Sign
Tanda umum : turgor kulit baik dan kembali dengan cepat <3
detik, bibir lembab, tidak ada stomatitis, conjunctiva anemis,
sklera tidak ikterik.
Dietary
Klien diet yang diberikan oleh ahli gizi hanya dimakan ½ saja.
3. Pola eliminasi
a. Sebelum sakit : klien BAB 1x/ hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning dengan bau khas. Pasien BAK 4-5 x/ hari dengan
warna kuning jernih.
b. Saat sakit : klien BAB 1 x/hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning dengan bau khas. Pasien BAK 4-5 x/hari dengan
warna kuning jernih. Tidak ada edema ekstremitas.
Balancae cairan:
Input:
- Makan/minum: 1300 cc
- Obat: 15 cc
- Infus: 420 cc
Output:
- Urin: 1100
- IWL: 253,75
BC: Input-Output
= 1735 cc – 1353,75 cc
= +381,25

I. POLA AKTIVITAS – LATIHAN


NO Aktivitas SMRS MRS
1 Makan/Minum Mandiri Dengan bantuan orang
lain
2 Mandi Mandiri Dengan bantuan orang
lain
3 Berpakaian/Berdandan Mandiri Dengan bantuan orang
lain
4 Toileting Mandiri Dengan bantuan orang
lain
5 Berpindah Mandiri Dengan bantuan orang
lain
6 Berjalan Mandiri Dengan bantuan orang
lain
II.POLA NUTRISI-METABOLIK
NO SMRS MRS

1 Jenis Makanan tinggi zat besi,


TKTP
seperti: bayam dan hati ayam
makanan/diet
2 Frekuensi 3 x sehari teratur 3 x sehari teratur

3 Porsi yang Normal, banyak Sesuai porsi RS

Dihabiskan
4 Nafsu makan Normal/ meningkat/ Normal/ meningkat/

Turun Turun
5 Sukar menelan Ya / tidak, Ya / tidak,

III. POLA ELIMINASI


NO SMRS MRS
Buang Air Besar (BAB)
1. Frekuensi 3x/Hari/Minggu/Bulan 2x/Hari/Minggu/Bulan
2. Konsistensi feces Lunak/Keras/..... Lunak/Keras/....
3. Warna Kuning/Coklat/Hitam Kuning/Coklat/Hitam
4. Bau
5. Kesulitan Ya/Tidak Ya/Tidak
6. Upaya Mengatasi - -
Buang Air Kecil (BAK)
1. Frekuensi 3x/Hari/Minggu/Bulan 3x/Hari/Minggu/Bulan
2. Jumlah ±1.500 cc ±1.500 cc
3. Warna Kuning/Coklat/Hitam Kuning/Coklat/Hitam
4. Bau - -
5. Kesulitan Ya/Tidak Ya/Tidak
6. Upaya Mengatasi - -

IV. POLA TIDUR-ISTIRAHAT

Pasein dapat tidur dengan nyenyak dan terkadang mengalami gangguansesak napas
V. POLA KEBERSIHAN DIRI

Pasien mandi dengan sibin dan dengan bantuan keluarga.

4. Pola istirahat dan tidur


Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit Saat sakit

Jumlah tidur siang Tidak tidur siang

Jumlah tidur malam 7 jam 9 jam

Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada

Terbangun jika
Gangguan tidur Tidak
merasa pusing

Peraasaan waktu bangun Segar Lemas

5. Pola aktifitas dan Latihan


a. Sebelum sakit : klien dapat melakukan aktifitas secara mandiri saat bekerja
maupun di rumah
b. Saat sakit : Klien melakukan aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga seperti
mandi dan BAB/BAK
Sebelum sakit :

aktivitas 0 1 2 3 4

Toileting √

berpakaian √

Makan √
mobilisasi √

Saat sakit :

aktivitas 0 1 2 3 4

Toileting √

Berpakaian √

Makan √

Berpindah √

Keterangan :

0 : Mandiri

1 : dibantu sebagian

2 : perlu bantuan

3 : dibantu alat

4 : dibantu perawat

6. Pola peran dan hubungan


Klien adalah seorang Istri dan Ibu dari anak-anaknya.
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit, klien dapat menjalankan perannya sebagai Ibu dan istri. Hubungan
klien dengan keluarga harmonis.
b. Saat sakit
Saat sakit klien tidak dapat menajlankan perannya dan membutuhkan bnatuan dari
keluarganya. Klien berhubungan baik dengan seluruh anggota keluarganya.
7. Pola persepsi kognitif dan sensori
a. Sebelum sakit
Keluarga mengtatakan sebelum sakit klien tidak mengalami masalah pada
persepsi, sensori dan kogintifnya.
b. Saat sakit
- Persepsi dan sensori
Penglihatan baik, pendengaran baik, pengecapan baik dan perabaan baik.
Tidak ada masalah pada indra klien setelah sakit.
- Kognitif
Klien mampu menyebutkan tempat, waktu, jam dan lingkungan. Klien tidak
mengalami disorientasi
8. Pola persepsi diri/konsep diri
1) Body Image : Klien percaya diri dengan seluruh tubuhnya
2) Identitas Diri : Klien adalah seorang perempuan berusia 58 tahun
3) Harga Diri : Klien ingin cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti
biasa
4) Peran Diri : Klien berperan sebagai Istri dan ibu
5) Ideal Diri : Klien tetap yakin akan sembuh dari penyakitnya dan ingin
cepat pulang.
9. Pola seksual dan reproduksi
a. Sebelum sakit
Klien sudah menikah, memiliki 4 orang anak. Klien tidak memiliki penyakit
kelamin dan tidak mengalami gangguan disekitar genitalia, klien sudah
mengalami monopouse
b. Saat sakit
Klien tidak memiliki penyakit kelamin dan tidak mengalami gangguan disekitar
genitalia. klien sudah mengalami monopouse
10. Pola mekanisme koping
a. Sebelum sakit
Keluarga mengatakan klien terbiasa bercerita dengan anak dan suaminya ketika
mengalami masalah.
b. Saat sakit
Klien mengatakan selalu menyampaikan keluhan atau masalah selama sakit kepada
anak yang menungguinya.

11. Pola nilai dan kepercayaan


Klien adalah seorang muslim
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit, klien menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dan
selalu percaya dengan ketentuan Tuhan.
b. Saat sakit
Selama dirawat di RS klien tetap menjalankan kewajiban sholat dengan posisi
tidur namun terkadang tidak solat 5 waktu. Klien percaya akan segera sembuh
jika mengikuti saran dan instruksi dari tenaga kesehatan.
B. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal pengkajian : 30 September 2021
Pukul : 07.30 WIB
1. Keadaan Umum : Lemas
Tingkat Kesadaran : Komposmentis, E: 4, V: 5, M: 6 GCS : 15
Tanda-tanda Vital:
a. Nadi: 114 x/menit
b. Pernapasan : 26 x/menit
c. Tekanan Darah : 110/76 mmHg
d. SPO2: 98%
e. Suhu : 36,5 °C
2. Head to toe
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, rambut hitam, ada beberapa bagian yang sudah
beruban, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
b. Mata
Inspeksi : Simetris, conjungtiva anemis, sklera jernih, pupil isokor dan bermiosis
bila diberi rangsangan cahaya.
c. Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, bersih, fungsi penciuman
baik
d. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, gigi dan mulut bersih, tidak ada gigi palsu dan tidak ada
stomatitis, tidak ada masalah pada indra pengecap
e. Telinga
Inspeksi : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
ada alat bantu pendengaran.
f. Leher
Inspeksi : tidak ada benjolan di leher
Palpasi : Tidak ada peningkatan JVP, trachea di tengah simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena-vena leher.
g. Dada
Paru
Inspeksi : dada simetris, terdapat pengembangan dada.
Palpaasi : pengembangan dada simetris tidak terdapat benjolan
Perkusi : suara sonor di lapang paru
Askultasi : suara veskuler diseluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : tidak terba massa,tidak ada nyeri tekan
Perkusi :tympani
Auskultasi : peristalic 8kali/menit
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi (luka)
Auskultasi : peristaltic 8 kali/menit)
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
i. Integumen
Inspeksi      :  pucat, kering, kulit berwarna sawo matang
Palpasi        :  tidak ada edema di ekstremitas, turgor kulit < 2detik
j. Genitourinaria
Klien tidak terpasang kateter urin
k. Ekstremitas
oedem di ekstremitas bawah
Ekstremitas atas :
Tangan kanan : kekuatan otot 5, terpasang infus RL 20 tpm
Tangan kiri :, kekuatan otot 5
Ekstremitas bawah :
Kaki kanan : kekuatan otot 4,
Kaki kiri : kekuatan otot 4
VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hemoglobin 8,1 g/dL 11,7 – 15,5

Hematokrit 9,5 % 11,35-47

Eritrosit 3,67 / µL 4,2-5,4

Leukosit 11,9 / µL 3,6-11.0

Trombosit 413 / µL 150 – 400

Neutrofil 86,3 50,0 – 70,0

Neutrofil absolut 13 1,8 – 8

Limfosit 6.4 25.0-40.0

Eosinofil 0,5 2–4

VII.TERAPI/ PENGOBATAN

 Infus NaCl 0,9% 20 tpm

 Infus RL 20 tpm

 Ulsafat syrup 2c/8 jam

 Injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam

 Injeksi Ondansetron 4 mg/12 jam

 Injeksi Furosemide 1 ampul

 PRC 1 kolf

 Amlodipin 1 x 10 mg
 Candenseton : 1 x 16 mg
 Injeksi Mecobalami 2 x 500 gram
 Nacl 20 tpm
 Ranitidin 2 x 25 mg
 Ketorolax 3x 30 gram

B. ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


DX

1 Data Subjektif: Perfusi Perifer Penurunan


Tidak Efektif konsentrasi
- Pasien mengeluh lemas dan
hemoglobin
pusing

Data Objektif:

- Tanda-tanda vital:
TD: 110/76 mmHg
HR: 98 x/menit
Suhu: 36,5 ºC
N : 101 x/ mnt
RR: 26x/menit
SPO2 : 98%

- Hb: 8,1 g/dL

- Trombosit: 408 uL

- Hematokrit: 9,5 %

- Terpasang nassal
kanul 3%

- Pasien terlihat lemas

- Kulit pasien berwarna


pucat
- Tangan pasien teraba
dingin dan mudah
merasa dingin

- Odema pada
ekstremitas bawah

- Pinggang terasa sakit


2 Data Subjektif: Pola napas tidak hambatan upaya
efektif napas
- Pasien mengatakan napasnya
sesak
- Pasien mengatakan
pengeluaran dahaknya mudah
namun banyak dan sering

Data Objektif:
- Pasien mengalami takikardi
(N : 101 x/mnt)

- Terdapat secret yang slalu


dibatukkan pasien
3 Data Subjektif: Defisit nutrisi Ketidakmampuan
menelan makanan
- Pasien mengatakan nafsu
makan menurun

- Pasien mengatakan cepat


kenyang setelah makan

- Pasien mengatakan tubuhnya


kurus
Data Objektif:

- Otot mengunyah dan menelan


lemah
- IMT: 23,4

- Mukosa bibir tampak kering

- Sariawan pada rongga mulut

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d penurunan konsentrasi Hb dalam darah d.d odema
2. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d secret berlebih
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d sariawan

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


DX keperawatan hasil

1 Perfusi jaringan I.02079


L.02011
tidak efektif b.d
Perawatan
penurunan Perfusi Perifer
Sirkulasi
konsentrasi Hb Setelah dilakukan
dalam darah Observasi - Untuk
tindakan
keperawatan - Periksa sirkulasi mengetahui
selama 2x 24 jam periver (mis. sirkulasi
Gejala dan tanda
perfusi jaringan Nadi perifer, periver normal
mayor
klien adekuat edema, atau tidak
Subjektif: dengan kriteria : pengisian - Untuk

kapiler, warna, mengetahui


(tidak tersedia) - Denyut nadi
suhu, ankle Identifikasi
perifer
brachial index) faktor resiko
meningkat skala
Objektif: - Identifikasi gangguan
5
faktor resiko sirkulasi pada
1. Nadi perifer
- Warna kulit pasien
gangguan
menurun atau
pucat menurun - Untuk
sirkulasi ( mis.
tidak teraba
2. Akral teraba Diabetes, mengethui
skala 5
dingin perokok, orang keadaan
3. Warna kulit - Pengisian perifer tua hipertensi ekstremitas
pucat meningkat skala dan kadar pasien berfungsi
4. Turgor kulit 5 kolestrol tinggi) baik atu tidak
menurun - Akral membaik - Monitor panas, - agar tidak
skala 5 kemerahan, terjadi
nyeri atau pembengkakan
Gejala dan tanda - Turgor kulit
bengkak pada
minor membaik skala
ekstermitas
5 - untuk menjaga
Subjektif:
kenyamanan
1. Nyeri Teraupetik pasien
ekstremitas
- Hindari
(klaudikasi
pemasangan
intermiten)
infus atau
Objektif: pengambilan

1. Edema darah di daerah


keterbatasan - agar sirkulasi
Indeks anklebrachial
perfusi pasien membaik
- Hindari - untuk
pengukuran menghindari
tekanan darah terjadinya
pada ekstermitas odema
dengan
keterbatasan
perfusi

Edukasi

- Ajarkan
program diet
untuk
memperbaiki
sirkulasi ( mis.
Rendah lemak
jenuh, minyak
ikam omega 3)
2 Pola napas tidak I.01011
L.01004
efektif b.d
Manajemen Jalan
hambatan upaya Pola Napas
Napas
napas d.d secret Setelah dilakukan
berlebih Observasi :
tindakan
keperawatan - Monitor pola - Untuk
Gejala dan Tanda selama 2x 24 jam napas mengetahi
Mayor pola napas (frekuensi, pola napas
Subjektif : membaik dengan kedalaman, pasien normal
1. Dispnea kriteria : usaha napas) atau tidak
- Monitor bunyi - Untuk
1. Dispnea
Objektif :
napas tambahan mengetahui
menurun skala 5
1. Pola napas
(mis. Gurgling, apakah
abnormal d.d 2. Frekuensi napas
mengi, terdapat bunyi
takipnea membaik skala 5
wheezing, napas
3. Kedalaman ronkhi kering) tambahan atau
Gejala dan Tanda
napas membaik - Monitor sputum tidak
Minor :
skala 5 (jumlah, warna, - Untuk
Subjektif :
aroma mengetahui
1. Ortopnea
terdapat
sumbatan jalan
Objektif :
napas atau
1. pernapasan
tidak
cuping hidung
- Untuk
2. kapasitas vital
mengetahui
menurun Jumlah, warna,
bau secret
yang
dikeluarkan
pada pasien

Terapeutik - Untuk

- Posisikan semi- memberikan

fowler posisi yang

- Berikan nyaman pada

minuman pasien dan

hangat meminimalisir

- Berikan rasa sesak

oksigen, jika pada pasien

perlu - Untuk
mempercepat
pengeluaran
dahak/
mempermudah
peluruhan
dahak
- Untuk
memenuhi
kebutuhan
oksigenasi
pasien agar
tidak sesak
napas
Edukasi :
1. Ajarkan batuk - Untuk
efektif menjaga
asupan cairan
pasien
- Untuk
membersihkan
jalan napas
pasien
3 Defisit nutrisi b.d I.03119
L.03030
ketidakmampuan
Manajemen
menelan makanan Status Nutrisi
Nutrisi
Setelah dilakukan
Observasi - Untuk
tindakan
Gejala dan tanda mengetahui
keperawatan - Monitor asupan
minor status nutrisi
selama 2x 24 jam makanan
Subjektif: defisit nutrisi Teraupetik - Untuk

membaik dengan mengetahui


1. Cepat kenyang - Lakukan oral
kriteria : status alergi
setelah makan hygiene sebelum
Porsi makanan yang dan intoleransi
2. Nafsu makan makan, jika
dihabiskan meningkat makanan
menurun perlu
skala 5 - untuk
- Sajikan
mengetahui
Objektif: makanan secara
makanan yang
menarik dan
1. Otot pengunyah disukai pasien
suhu yang sesuai
lemah - untuk
- Berikan
2. Otot menelan menentukan
makanan tinggi
lemah kebutuhan
serat untuk
3. Membran kalori dan jenis
mencegah
mukosa pucat nutrient
konstipasi
4. Sariawan - untuk menjaga
- Berikan
makanan tinggi kebersihan
kalori dan tinggi mulut pasien
protein - untuk
Edukasi meningkatkan
nafsu makan
- Anjurkan posisi
pasien
duduk, jika
- untuk
mampu
meningkatkan
Kolaborasi
kebutuhan
- Kolaborasi kalori dan
dengan ahli gizi protein pasien
menentukan
jenis nutrient
yang
dibutuhkan, jika - untuk melatih

perlu mobilisasi
pasien dan
meringankan
sesak pasien
- menentukan
jenis nutrient
yang
dibutuhkan
pasien

E. IMPLEMENTASI

Waktu No Implementasi Respon TTD


DX

Kamis, 1,2,3 Monitoring TTV DS : zahra


30
September Pasien mengatakan bersedia
2021 untuk diukur TTV

DO :
TD :110/76 mmHg
Nadi : 101x/menit
RR: 26x/menit
Suhu: 36,5oC
SPO2: 98%
GCS : E4V5M6

1 Mengidentifikasi faktor DS : zahra


resiko gangguan sirkulasi - Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan sedikit
pusing

DO :

- Hb : 8,1 g/dL
- Pasien tampak lemah
- Ekstremitas bawah (kanan &
kiri) bengkak

1 Pemberian obat DS : pasien mengatakan bersedia zahra


untuk dilakukan injeksi

DO :
- Injeksi Furosemide 1 ampul
- Injeksi Mecobalami 2 x 500
gram
- Nacl 20 tpm
- Ranitidin 2 x 25 mg
- Ketorolax 3x 30 gram

3 Mengkaji asupan makan zahra


DS:
pasien
- Pasien mengatakan tidak nafsu
makan

- Pasien susah menelah karena


sariawan pada bagian lidah
hingga tenggorokan

- Pasien sulit berbisaca karena


sariawan

- DO:

- Pasien dapat makan dengan


bubur nasi, sayur dan teh anget
dibantu keluarga

- makanan habis ¼ makanan


rumah sakit
3 DS : pasien bersedia untuk zahra
Mengganti infus NaCl
diganti

DO : pasien tampak masih lemah

3 zahra
Kolaborasi dengan ahli DS : - Pasien mengatakan
gizi dalam pemberian frekuensi makan sudah sedikit
diet TKTP meningkat dari pada kemarin dan
masih mual

- Pasien mengatakan cepat


kenyang setelah makan
DO : Sulit menelan karena
sariawan.pada lidah, mulut
hingga tenggorokan
2 mengkaji pola napas DS : Pasien mengatakan zahra
napasnya sesak

DO : - RR : 26 x/ menit
- Terpasang infus Nacl 20
tpm
- Terpasang nasal kanul 3
liter

2 Mengkaji suara tabahan DS : Pasien mengatakan zahra


napas dan pengeluaran napasnya agak sesak
sputum Pasien mengatakan
pengeluaran dahaknya
mudah namun banyak dan
sering

DO : - Pasien bisa mengatur


napasnya
- Pasien terpasang nasal
kanul 3 liter
- Sputum berwarna putih
sedikit kental dan tidak
berbau dan lumayan
sering pasien
mengeluarkan dahaknya

2 Memposisikan semi- DS : Pasien dinaikan kasurnya zahra


fowler dan mengatakan sudah
sedikit nyaman setelah
diganjal bantal pinggangnya
karena merasa sakit
DO : Pasien tampak lebih releks
dan tampak mengatur
napasnya

2 Berikan minuman hangat DS : - pasien ingin diajari batuk zahra


dan mengajarkan batuk efektif
efektif - Pasien ingin
mengeluarkan dahaknya
dengan minum air hangat
terlebih dahulu
- Pasien mengatkan lebih
lega setelah dahaknya
keluar

DO : Setelah pasien minum air


hangat dapat meluruhkan
dahaknya dengan dibatukkan
dengan batuk efektif

1 PRC DS : pasien mengatakan lemas zahra

DO : PRC 1 kolf, No kantong :


F619328
Golongan Darah : O
Hb : 8.1 g/ dL

Jumat 1,2,3 Monitor TTV DS : pasien mengatakan bersedia zahra


1 Oktober
2021 DO :
TD : 132/87 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 102
T : 36,8 ° C
GCSE : 4
GCSV : 5
GCSM : 6

1 Mengidentifikasi faktor DS : zahra


resiko gangguan sirkulasi - Pasien mengatakan sudah
tidak tertalu lemas
- Pasien mengatakan sudah
tidak merasakan pusing

DO :

- Hb : 10,2 g/dL
- Ekstremitas bawah (kanan &
kiri) sudah tidak begitu
bengkak, lebih baik dari hari
kemarin

1,2,3 Pemberian obat DS :pasien mengatakan bersedia zahra


DO : - Amlodipin 1 x 10 mg
- Candenseton : 1 x 16 mg
- infus nacl 20 tpm

3 Monitoring asupan zahra


DS:
makan pasien
- Pasien mengatakan nafsu
makan pasien mulai meningkat

- Pasien susah menelah karena


sariawan pada bagian lidah
hingga tenggorokan
- Pasien sulit berbisaca karena
sariawan

- DO:
- Pasien dapat makan dengan
bubur nasi, sayur dan teh anget
dibantu keluarga
- makanan habis ¾ makanan
rumnah sakit

2 Monitor pola napas DS : Pasien mengatakan zahra


napasnya sedikit sesak

DO :
- RR : 20 x/ menit

- Terpasang infus Nacl 20 tpm

- Terpasang nasal kanul 3 liter

2 Mengkaji suara tabahan DS : Pasien mengatakan zahra


napas dan pengeluaran napasnya sudah tdk terlalu sesak
sputum - Pasien mengatakan pengeluaran
dahaknya suda tdk terlalu
sebanyak dan pesien merasa
dahaknya sudah mulai berkurang
DO : - napas pasien sudah teratur
- Sputum berwarna putih
sedikit kental dan tidak
berbau dan tidak banyak

2 Memposisikan semi- DS : Pasien dinaikan kasurnya zahra


fowler dan mengatakan sudah
sedikit nyaman setelah
diganjal bantal pinggangnya
karena merasa sakit
DO : Pasien tampak lebih releks
dan tampak mengatur napasnya

2 Berikan minuman hangat DS : - pasien mengatakan sudah zahra


dan mengajarkan batuk menerapkan batuk efektif
efektif dibantu dengan keluarga

DO : Setelah pasien minum air


hangat dapat meluruhkan
dahaknya dengan dibatukkan
dengan batuk efektif

1 Memonitor Hb pasien DS : - pasien mengatakan sudah zahra


tidak merasa lemas,
pinggangnya sudah tidak
sakit, dan sudah tidak
merasakan pusing
DO :
Hb : 10,2 g/dL
Spo2: 98 %
GCSV : 5
GCSM : 6
GCSE : 4
E. EVALUASI

Tanggal No Dx Evaluasi TTD


Kamis, S:
1 zahra
30 September 2021 - Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan sedikit pusing
- Pasien mengatakan pinggangnya sakit

O:

- Hb : 8,1 g/dL
- Pasien tampak lemah
- Ekstremitas bawah (kanan & kiri) bengkak
- PRC 1 kolf
- Golongan darah O
- Injeksi : Injeksi Furosemide 1 ampul
Injeksi Mecobalami 2 x 500 gram,
Nacl 20 tpm, Ranitidin 2 x 25 mg,
Ketorolax 3x 30 gram
- Odema kaki kanan dan kiri

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor Hb pasien
- Memonitor resiko gangguan sirkulasi
S:
2 zahra
- Pasien mengatakan napasnya sesak
- Pasien mengatakan pengeluaran dahaknya
mudah namun banyak dan sering
- Pasien mengatakan ingin mengeluarkan
dahaknya dengan minum air hangat terlebih
dahulu
- Pasien mengatkan lebih lega setelah
dahaknya keluar

O:
- RR : 26 x/ menit

- Terpasang infus Nacl 20 tpm

- Terpasang nasal kanul 3 liter

- Sputum berwarna putih sedikit kental dan tidak


berbau dan lumayan sering pasien mengeluarkan
dahaknya

- Pasien tampak lebih releks dan tampak


mengatur napasnya pada saat posisi semi fowler

- Setelah pasien minum air hangat dapat


meluruhkan dahaknya dengan dibatukkan
dengan batuk efektif

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
- monitoring batuk efektif

- Monitoring sputum

- Posisikan semi fowler

- Edukasi minum minuman yang hangat

3 S: Zahra
- Pasien mengatakan frekuensi makan
sudah sedikit meningkat dari pada
kemarin dan masih mual

- Pasien mengatakan cepat kenyang


setelah makan

- Pasien mengatakan tidak nafsu


makan

- Pasien susah menelah karena


sariawan pada bagian lidah hingga
tenggorokan

- Pasien sulit berbisaca karena


sariawan
O : Sulit menelan karena sariawan.pada lidah,
mulut hingga tenggorokan

- Pasien dapat makan dengan bubur nasi, sayur


dan teh anget dibantu keluarga
- makanan habis ¼ makanan rumah sakit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Melakukan oral hygiene


- Anjurkan untuk duduk
- Anjurkan mengkonsumsi tinggi serat tinggi
protein

Jumat S:
1 zahra
- Pasien mengatakan sudah tidak tertalu lemas
1 Oktober 2021
- Pasien mengatakan sudah tidak merasakan
pusing

O:

- Hb : 10,2 g/dL
- Ekstremitas bawah (kanan & kiri) sudah
tidak begitu bengkak, lebih baik dari hari
kemarin

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi dihentikan

DS :
2 zahra
- Pasien mengatakan setelah dinaikan kasurnya
dan mengatakan sudah sedikit nyaman setelah
diganjal bantal pinggangnya karena merasa
sakit
- Pasien mengatakan pengeluaran dahaknya suda
tdk terlalu sebanyak dan pesien merasa dahaknya
sudah mulai berkurang

- pasien mengatakan sudah menerapkan batuk


efektif dibantu dengan keluarga

- Pasien mengatakan napasnya sudah tdk terlalu


sesak

O : - napas pasien sudah teratur


- Sputum berwarna putih sedikit kental dan
tidak berbau dan tidak banyak
- RR : 20 X/menit
- Setelah pasien minum air hangat dapat
meluruhkan dahaknya dengan dibatukkan
dengan batuk efektif
- Pasien tampak lebih releks dan tampak
mengatur napasnya

A : Maslah teratasi sebagian

p : Intervensi dilanjutkan

- monitoring batuk efektif

- Monitoring sputum

- Posisikan semi fowler

- Edukasi minum minuman yang hangat

3 S: zahra

- Pasien mengatakan nafsu makan pasien mulai


meningkat

- Pasien susah menelah karena sariawan pada


bagian lidah hingga tenggorokan

- Pasien sulit berbisaca karena sariawan

O:
- Pasien dapat makan dengan bubur nasi, sayur
dan teh anget dibantu keluarga
- makanan habis ¾ makanan rumnah sakit

A : Masalah teratasi sebagianp


P : Intervensi dilanjutkan
- melakukan oral hygiene
- Anjurkan untuk duduk
- Anjurkan mengkonsumsi tinggi
serat tinggi protein

Anda mungkin juga menyukai