I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN :
1. Nama (Inisial) : Ny. S
2. Tempat tanggal lahir/Umur : Tarakan, 11 Oktober 1981
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status perkawinan : Menikah
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Alamat : Tanjung Pasir RT 08 Mamburungan
8. Tanggal masuk RS : 13 Juli 2022
9. Tanggal pengkajian : 14 Juli 2022
10. Diagnosa medik : CA Mamae Dextra
11. Golongan darah : A+
12. Rencana therapy : -
B. IDENTITAS PENANGGUNG :
1. Nama (Inisial) : Tn. M
2. Tempat tanggal lahir/Umur : Tarakan 11 Januari 1983
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Hubungan dgn klien : Suami
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
8. Alamat : Tanjung Pasir RT 0 Mamburungan
II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT :
Klien Mengatakan terdapat benjolan pada payudara sebelah kanan
Pasien mengatakan nyeri pada area payudara sebelah kanan sampai ke lengan bagian atas
Keterangan Gambar
= Tinggal Serumah
= pasien
= Wanita
= Pria
II. CAIRAN
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT INI
1. Jenis minuman Minum air putih 5-6 gelas Pasien minum air putih 2-3
2. Frekuensi minum perhari pada saat setelah gelas perhari saat setelah
3. Kebutuhan cairan makan dan minum makan atau sewaktu-waktu
4. Cara pemenuhan
V. OLAH RAGA
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT INI
1. Program olah raga Klien mengatakan tidak Klen mengatakan tidak
2. Jenis dan pernah olahraga sama sekali bisa berolahraga karena
frekuensi sakit
3. Kondisi setelah
olah raga
3. Dada :
Bentuk dada : terdapat benjolan , Barrel chest tidak,
Pigeon Chest tidak, Funnel Chest tidak
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversal : Normal
Gerakan dada : Simetris : iya Retraksi dinding dada normal, Otot bantu pernapasan tidak ada
Palpasi : Vocal premitus normal, Taktil premitus normal
Bunyi napas : Vesiculer
Bunyi nafas tambahan : Ronchi : tidak ada, Stridor tidak ada, Rales tidak ada
4. Clubbing Finger : normal
E. SISTEM CARDIOVASKULER
1. Conjuctiva : merah muda
2. Bibir : Pucat
3. Arteri carotis : kuat
4. Tekanan vena jugularis : normal
5. Ukuran jantung : Normal, membesar tidak, Ictus cordis tidak ada
6. Suara/bunyi jantung :S1 normal, S2 Normal, Bising aorta…,Murmur….,Gallop…..
7. Capillary refilling tim < 2 detik
F. SISTEM PENCERNAAN
1. Sklera : tidak ikterus,
2. Bibir : lembab iya,
3. Mulut : stomatitis tidak ada,palato skizis ada,jumlah gigi lengap, kemampuan menelan baik
4. Gaster : kembung tidak ada .,nyeri tidak ada,gerakan peristaltic normal,bising usus 6 x
permenit
5. Abdomen ( perkusi dan palpasi) : Hati normal, limpa normal, ginjal normal
6. Anus : Lecet tidak ada, Haemoroid tidak ada
G. SISTEM PENGINDERAAN
1. Mata
a. Kelopak mata simetris bulu mata merata alis tebal
b. Visus hasil visus tidak ada masalah pada pengelihatan
c. Lapang pandang normal
2. Hidung
a. Warna membrane mukosa : merah
b. Fungsi penciuman baik,perih di hidung tidak ada, trauma tidak ada, epistaksis normal
c. Polip : tidak ada
d. Deviasi septum : tidak ada
e. Sekret : tidak
f. Sillia : tidak
3. Telinga
a. Keadaan daun telinga baik, kanal auditorius : bersih, serumen tidak ada
b. Fungsi pendengaran baik
c. Test Fungsi pendengaran : normal tidak menggunakan alat bantu
Weber normal,Schwabach normal
H. SISTEM PERSARAFAN
1. Fungsi cerebral :
a. Status mental : orientasi baik, daya ingat baik perhatian dan perhitungan baik bahasa baik
b. Tingkat kesadaran/GCS : 15
2. Fungsi cranial :
NI : klen tidak mengalami masalah dalam penciuman
N II : tidak mengalami masalah dalam fungsi pengelihatan
N III, IV,VI : kelompak mata klien tidak pitosis, pupil isokor, dan berfungsi dengan baik
N V : tidak ada kesulitan dalam mengunyah
N VII: fungsi pengecapan baik tidak mengalami gangguan
N VIII : Klien tidak mengalami masalah pendengaran
N IX, X : kemampuan menelan baik, kemampuan membuka mulut baik
NXI : fungsi anggota gerak klien baik
N XII : indra pengecapan berfungsi dengan baik
3. Fungsi motorik :Massa otot normal tonus otot baik, kekuatan otot kiri dan kanan 5.
4. Fungsi Sensorik : rasa sakit terasa, sentuhan
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi normal keseimbangan baik
6. Reflex : Bisep normal, Trisep normal, Patella normal, Babinski normal.
7. Iritasi meningen : kaku kuduk normal laseque sign normal, kerniq sign normal,
brudzinski I dan II normal
I. SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Kepala : Bentuk kepala Bulat
2. Vertebrae : normal
Gerakan normal Fungsi gerak baik ROM normal
3. Pelvis : Gaya jalan normal Gerakan normal
4. Lutut : Bengkak tidak bengkak, tidak kaku, Gerakan normal, Mc. Murray Test normal
Ballotement Test normal
5. Kaki : Bengkak tidak bengkak Gerakan normal Kemampuan jalan normal Tanda tarikan tidak
ada
6. Tangan : Bengkak tidak ada Gerakan normal, ROM Normal.
7. Cara berdiri (Normal)
8. 8. Posisi berdiri (Lengkung Spinal,servikal, thorakal) : normal
K. SISTEM PERKEMIHAN
1. Odema palpebra :tidak ada Moon Face
2. Keadaan kandung kemih normal
3. Nocturia tidak ada… Dysuria tidak ada Kencing batu tidak ada
L. SISTEM REPRODUKSI
1. Wanita
Payudara : Putting kiri normal puting kanan tidak Areola mamae Besar terdapat benjolan pada
payudara sebelah kanan
Labia mayora dan minora : Bersih
M.SYSTEM IMUN
1. Alergi : tidak ada alergi
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu
IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG/TEST DIAGNOSTIK
1. Laboratorium :
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12, 7 g/dl
Leukosit 7 10̂3/ul
Eritrosit 4.36 10̂ 6/ul
Hematokrit 36,2 %
Trombosit 255 10̂3/ul
INDEKS ERITROSIT
MCV 83 fl
MCH 29.1pg
MCHC 35.1g/l
Hitungan Jenis
Neutrofil 70.4 %
Limfosit 22.1%
Monosit 7.5 %
Netrofil # 5.0
Limfosit # 1.5
Netrofit Limfosit Rasio 3.5
KOAGULASI
Masa pembekuan darah 1:30 menit
Masa pembekuan 4:30 menit
Kimia darah
GDS 112 mg/dl
IMUNOLOGI
Antigen Covid 19 Negatif
3. CT Scan :
4. MRI, USG, EEG, ECG dll :
5. GDS, HbA1C
X. TERAPI SAAT INI (TULIS DENGAN RINCI)
3. Ranitidine Injeksi 25 mg 3 x 1 IV
4. Infus RL 24 Tpm
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
PRE OPERASI
NO Tanggal ANALISA DATA MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 13 Juli 2022 Data subjektif Nyeri akut Agen pencedera
08.00 - Klien mengatakan fisiologis
WITA nyeri pada perut kanan
bawah dan terdapat
benjolan
- Klien mengatakan
nyeri yang
dirasakan seperti
ditusuk – tusuk dan
hilang timbul.
Data objektif :
- Skala nyeri 5 - 6
- Pasien tampak
mengerutkan dahinya
ketika nyeri muncul
• Suhu :36,3 oC
• Nadi : 70 x/menit
• Respirasi : 18 x/menit
• TD : 149/95 mmHg
2 13 Juli 2022 Ansietas Krisis situasional
08.00 Data subjektif :
WITA - Klienmengatakan
gugup, takut dan
khawatir operasi karena
pertam kalinya.
Data objektif :
- Klien tampak tegang
- Klien lebih banyak diam
- Klien tidak fokus
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ( D.0077 )
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
No Diagnosa Tujuan & kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
berhubungan keperawatan selama 1 x 60 (D.l.08238)
dengan agen menit diharapkan nyeri Obsevasi
pencedera menurun dengan Kriteris Identifikasi lokasi,
fisiologis hasil (D.L.08066) : karakteristik, durasi,
(Mis.Neoplasma) ( 1) Keluhan nyeri menurun
frekuensi, kualitas,
D.0077 ) 2) Pasien tampak meringis intensitas nyeri
menurun Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri
non verbal
Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
Monitor efek
samping penggunaan
analgesic
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. hypnosis,
akupresur, terapi music,
Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain).
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas (l.09314)
berhubungan tindakan keperawatan Obeservasi
dengan krisis selama Identifikasi saat tingkat
situasional 1 x 30 menit diharapkan ansietas berubah (mis.
(D.0080) pasien tidak cemas dengan Kondisi,waktu, stresor)
kriteria hasil (L09093): identifikasi kemampuan
1) Perilaku gelisah mengambil mengambil
menurun keputusan
2) Perilaku tegang monitor tanda-tanda
menurun ansietas ( verbal dan
nonverbal)
Terapeutik
ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan.
Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
Jika memungkinkan
gunakan pendekatan yang
tenangn dan meyakinkan
Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
Anjurkan
mengungkapkan perasaan
dan presepsi
Latih Teknik relaksasi
Anjurkan keluarga untuk
tetap Bersama pasien, jika
perlu
Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat
kolaborasi
kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
INTRA OPERASI
Diagnosa keperawatan:
1. Risiko hypovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.(D.0034)
2. Risiko hipotermia berhubungan dengan prosedur pembedahan.(D.0140)
Intervensi keperawatan perioperatif
No Diagnosa Tujuan & kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko hypovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipovolemi
berhubungan dengan keperawatan 1 x 2 jam Observasi
kehilangan cairan diharapkan status cairan - Periksa tanda dan
aktif.(D.0034) membaik dengan kriteria gejala hypovolemia
hasil : (mis.
1. Turgor kulit meningkat frekuensi nadi
2. Membran mukosa meningkat, nadi teraba
membaik lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor
kulit menurun,
membran
mukosa, kering,
volume urin menurun,
hematokrit meningkat,
haus, lemah)
- Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik
- Hitung kebutuhan
cairan
- Berikan posisi
modified
trendelenburg
- Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
- Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan IV isotons (mis.
Nacl, RL)
- Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
(mis. glukosa 2,5%,
Nacl 0,4%)
- Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis.
albumin, plasmanate)
- Kolaborasi pemberian
produk darah
2 Risiko hipotermia Tujuan: Setelah dilakukan Manajemen hipotermi
berhubungan dengan tindakan keperawatan 3 x 8 Observasi:
prosedur pembedahan. jam, termoregulasi membaik - Monitor suhu tubuh
(D.0140) dengan kriteria hasil: - Identifikasi penyebab
1. Suhu tubuh membaik hipotermia
2. Pucat menurun
- Monitor tanda dan
3. Menggigil menurun
gejala akibat
hipotermia
Terapeutik:
- Sediakan lingkungan
yang hangat
- Ganti pakaian dana tau
linen yang basah
- Lakukan penghangatan
pasif
- Lakukan penghangatan
aktif eksternal
- Lakukan penghangatan
aktif internal
Edukasi:
- Anjurkan
makan/minum hangat
POST OPERASI
Diagnose keperawatan:
1. Risiko jatuh ditandai dengan kondisi pasca operasi (D.0143)
Intervensi
keperawatan post
operasi
No Diagnosa Tujuan & kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Jatuh
keperawatan 1 x 2 jam Observasi
ditandai dengan
diharapkan tingkat
- identifikasi faktor risiko
kondisi pasca
jatuh (mis, usia > 65
operasi (D.0143) tahun, penurunan
tingkat kesadaran,
defisit kognitif,
hipotensi, dll)
- Identifikasi faktor
lingkungan yang
meningkatkan risiko
jatuh
Terapeutik
- Pastikan roda tempat
tidur selalu dalam
kondisi terkunci
- Pasang handrail
tempat tidur
- Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
- Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan
bantuan untuk
berpindah