ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Fibrosa
Inisial : Ny. HN
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Suku : Jawa
Keluhan Utama : klien mengeluh nyeri pada daerah paha kiri. Menurut klien
paha patah karena saat akan bangun dari tidur terdengar bunyi
“krek”
Diagnosa medik :
Riwayat penyakit dahulu : tidak ada riwayat penyakit hipertensi, DM, stroke, ginjal
1. Pola Nutrisi
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji Sebelum sakit / sebelum di
Saat di RS
RS
Frekuensi makan 3x/ hari 3x/ hari
Nafsu makan Baik Baik
Porsi makanan yang 1 porsi 1 porsi
dihabiskan
Makanan yang tidak disukai Susu Susu
Makanan yang membuat Tidak ada Tidak ada
alergi
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Makanan diet Tidak ada Tidak ada
Penggunaan obat-obatan Tidak ada Tidak ada
sebelum makan
Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
2. Pola Eliminasi
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji Sebelum sakit / sebelum di Saat di RS
RS
a. BAK
Frekuensi 5x/ hari 5x/ hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
b. BAB
Frekuensi 1x /hari 1x/ hari
Waktu Pagi Pagi
Warna Coklat Coklat
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Padat/lunak Padat/lunak
Penggunaan laksatif Tidak Tidak
3. Pola Personal Hygiene
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji Sebelum sakit / sebelum di Saat di RS
RS
a. Mandi
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Waktu Pagi dan Sore Pagi dan Sore
b. Oral Hygiene
Frekuensi 2x/hari 2x/hari
Waktu Pagi dan Malam Pagi dan Malam
c. Cuci Rambut
Frekuensi 1x/ 2 hari 1x/ 2 hari
Pola Kebiasaan
Hal yang Dikaji Sebelum sakit / sebelum di Saat di RS
RS
Lama Tidur Siang 1 jam 1-2 jam
Lama Tidur Malam 6 jam 7 jam
Kebiasaan Sebelum Tidur Berdzikir, berdoa Berdzikir, berdoa
V. Riwayat Keluarga
Genogram
22
Tidak ada riwayat penyakit DM, Hipertensi, Stroke, Fraktur di keluarga klien
24 jam, tidak rawan jatuh, rumah tertata rapi, lantai tidak licin.
Polusi : rumah klien tidak dekat dengan pabrik atau tempat keramaian lainnya
VII. Aspek Psikososial
2. Persepsi Diri
a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini : klien mengatakan ingin tulang paha kiri yang
patah segera di operasi
b. Harapan setelah menjalani perawatan : klien mengatakan ingin segera sembuh, bisa
beraktivitas kembali, dan tidak sering patah
tulang lagi
c. Perubahan yang dirasa setelah sakit : tidak bisa bertemu dengan anak, aktivitas
terbatas
5. Hubungan / Komunikasi
b. Tempat Tinggal : Klien tinggal bersama suami, anak, dan orang tua
c. Kehidupan keluarga
Keuangan : Memadai
7. Pertahanan Koping
b. Yang disukai tentang diri sendiri: tidak ada yang tidak disukai
d.Yang dilakukan jika stress: klien mengatakan jika ada masalah klien berusaha
e. Yang dilakukan perawat agar pasien merasa aman dan nyaman: Memberikan intervensi
untuk mengurangi gejala atau keluhan yang dirasakan dengan
memberikan posisi nyaman.
8. Aspek Spiritual
a. Sumber kekuatan : klien mengatakan bahwa sumber kekuatan klien adalah Allah
b. Nilai kepercayaan : Tuhan, agama dan kepercayaan merupakan hal yang penting
bagi klien
d. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit adalah
sholat
9. Tingkat Perkembangan
Usia : 23 tahun
Berat badan : 50 Kg
Nadi : 86 x/menit
2. Sistem Penglihatan
Konjungtiva : ananemis
Kornea : normal
Sclera : anikterik
Pupil : isokor
3. Sistem Pendengaran
4. Sistem Wicara
normal
5. Sistem Pernapasan
Frekuensi : 20x/menit
Irama : teratur
Kedalaman : dalam
Palpasi dada : tidak ada nyeri, tidak ada fraktur, tidak ada massa
6. Sistem Kardiovaskular
a. Sirkulasi perifer
Denyut : kuat
Distensi vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis pada kanan dan kiri
b. Sirkulasi Jantung
Irama : teratur
7. Sistem Hematologi
Pucat : tidak
Perdarahan : tidak
8. Sistem Saraf Pusat
Tanda-tanda peningkatan TIK : tidak ada nyeri kepala, tidak ada edema palpebra,
tidak ada mual muntah
9. Sistem Pencernaan
Gigi : tidak
Stomatitis :tidak
Saliva : Normal
Abdomen : supel
Fraktur : Ya
Klien sejak kecil riwayat sering jatuh dan patah tulang tetapi hanya berobat ke tukang urut
saja. Klien mengetahui bahwa keadaan tulang rapuh atau ada kelainan.
Data Penunjang
terlampir
a. Ketorolac 3x 30 mg (IV)
b. Ranitidine 2x 50 mg (IV)
c. Diet: NB 1700 kkal protein 55 gr
Resume (ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum pengkajian dilakukan
meliputi: data fokus, masalah keperawatan, tindakan keperawatan mandiri serta kolaborasi
dan evaluasi secara umum)
Klien masuk RS tanggal 13 Desember 2015 dengan keluhan nyeri pada tulang paha,
dicuragai patah oleh klien karena saat akan bangun dari tidur terdengar bunyi “krek”.
Sebelumnya tulang tibia sinistra patah karena terpeleset dan telah dilakukan penatalaksanaan
ORIF. Diagnosa medis: Fraktur patologis proksimal femur sinistra.
ANALISA DATA
Data Objektif:
Klien membatasi gerakan kaki yang
fraktur
Klien meringis saat kaki digerakan
ketika sedang ganti laken
Klien melindungi kaki yang fraktur
TD: 120/90 mmHg
N: 86x/m
RR: 20x/m
S: 36.8 0C
Data subjektif: Hambatan mobilitas Gangguan
Klien mengatakan kaki kiri tidak bisa fisik muskuloskeletal
digerakan
Klien mengatakan aktivitas seperti
makan, BAK, dan BAB di tempat
tidur
Data objektif:
Klien terpasang skin traksi 4 kg
Klien fraktur pada femur sinistra
Klien bed rest
Kekuatan otot: TKa: 5555
TKi: 5555
KKa: 5555
Kki: tidak bisa dikaji
Hasil CT Scan Femur (15/12/15): lesi
primer pada tulang, sugestif gambaran
polyostotik displasia disertai fraktur
patologik 1/3 proksimal diafisis os
femur sinistra
Data objektif:
Klien fraktur pada kaki kiri
Klien aktivitas di tempat tidur
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa
Tanggal Implementasi Paraf
Keperawatan
17-12-2015 1 1. melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
R/ P: nyeri pada kaki kiri
Q: nyeri seperti ngilu
R: lokasi di kaki kiri
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul
2. mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
R/ klien meringis saat kaki disentuh
3. mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
R/ pencahayaan cukup, tidak bising
4. berkolaborasi pemberian analgesik:
ketorolac 1x 30 mg via IV
R/ obat dimasukkan via bolus, plebitis tidak
ada
5. mengukur TTV
H/ TD: 120/90 mmHg
N: 86x/m
RR: 20x/m
S: 36.80C
17-12-2015 2 1. mengkaji kemampuan mobilisasi klien
R/ klien tirah baring, ADL dibantu, klien
terpasang skin traksi 4 kg
17-12-2015 3 1. mengidentifikasi defisit fisik klien yang
dapat meningkatkan potensi jatuh
R/ klien fraktur pada kaki kiri
2. memasang bed side rail dan tanda resiko
jatuh
H/ bed side rail dan tanda resiko jatuh telah
terpasang
3. mengajari keluarga untuk meminimalkan
resiko jatuh
R/ keluarga diajarkan bagaimana mencegah
resiko jatuh seperti memasang bed side rail
jika tidak ada yang menunggu,
mendekatkan barang-barang klien,
menemani saat klien aktivitas
IMPLEMENTASI
No. Diagnosa
Tanggal Implementasi Paraf
Keperawatan
18-12-2015 1 1. melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
R/ P: nyeri sudah mulai berkurang
Q: nyeri jika kaki digerakan
R: lokasi nyeri kaki kiri
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul
2. mengobservasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
R/ klien tenang, wajah rileks
3. mengajarkan teknik relaksasi tarik napas
dalam
R/ klien mampu mempraktikan dengan baik
4. berkolaborasi pemberian anlgesik: ketorolac
1 x 30 mg via IV
R/ tidak ada plebitis
18-12-2015 2 1. mengkaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
R/ klien sudah mampu duduk dengan
dibantu
2. melatih klien dalam memenuhi ADL
R/ klien mampu makan sendiri, BAK dan
BAB dibantu
IMPLEMENTASI
No. Diagnosa
Tanggal Implementasi Paraf
Keperawatan
19-12-2015 1 1. mengkaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
R/ klien bisa duduk, tangan dan kaki kanan
bebas bergerak, tangan kiri bebas bergerak
2. mengajarkan klien dan keluarga latihan
ROM
R/ klien mampu melakukan kembali ROM,
keluarga mampu menyebutkan tujuan dan
pengertian ROM dan mempraktikkan
kembali
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Diagnosa
Tanggal SOAP Paraf
Keperawatan
17-12-2015 1 S:
P: nyeri kaki kiri yang patah
Q: nyeri seperti ngilu jika digerakkan
R: nyeri di kaki kiri
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul
O:
klien meringis ketika kaki digerakkan
TD: 120/90 mmHg, N: 86x/m, RR:
20x/m, S: 36.80C
Lingkungan tidak bising, pencahayaan
cukup
Obat ketorolac telah diberikan
A: nyeri akut belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Pemantauan TTV setiap 8 jam
Kolaborasi pemberian analgetik
Ajarkan teknik relaksasi
17-12-2015 2 S: - klien mengatakan aktivitas di tempat tidur
O:
Klien tirah baring
ADL dibantu
Klien terpasang sking traksi 4 kg
Kekuatan otot: Tki: 5555, Tka: 5555,
Kka: 5555, Kki: tidak terkaji
A: hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Latih klien memenuhi ADL
17-12-2015 3 S: -
O:
Bed side rail terpasang
Kancing resiko jatuh terpasang
Barang-barang didekatkan
Keluarga telah diajarkan cara mencegah
resiko jatuh
A: resiko jatuh teratasi
P : Intervensi dihentikan
18-12-15 1 S:
P: nyeri berkurang
Q: nyeri jika digerakkan
R: nyeri di kaki kiri
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang saat istirahat
O:
klien tenang
wajah rileks
TD: 110/80 mmHg, N: 88x/m, RR:
19x/m, S: 36.60C
Lingkungan tidak bising, pencahayaan
cukup
Obat ketorolac telah diberikan
Teknik relaksasi telah diajarkan
A: nyeri akut teratasi
P: intervensi dihentikan
Kolaborasi pemberian analgetik
18-12-15 2 S: - klien mengatakan sudah bisa duduk
O:
Klien mampu duduk
ADL dibantu sebagian
Klien terpasang sking traksi 4 kg
Kekuatan otot: Tki: 5555, Tka: 5555,
Kka: 5555, Kki: tidak terkaji
A: hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Latih klien memenuhi ADL
Latih ROM
19-12-2015 2 S: - klien mengatakan sudah mulai latihan gerak
O:
Klien mampu melakukan latihan ROM
Keluarga mampu dan mengerti
melakukan ROM, tujuan ROM
Klien terpasang sking traksi 4 kg
Kekuatan otot: Tki: 5555, Tka: 5555,
Kka: 5555, Kki: tidak terkaji