TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Cavernous Sinus
bed 07
No. RM : 0001503992
1. Biodata
a. Identitas Klien
2) Umur : 50 tahun
4) Status : Menikah
5) Agama : Islam
6) Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
8) Pendidikan Terakhir : SD
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 70 tahun
4) Status : Menikah
5) Agama : Islam
6) Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
7) Pendidikan : SD
8) Pekerjaan : Swasta
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit (03 Mei 2016/10.00 WIB)
2 tahun yang lalu SMRS pasien mengeluh sakit kepala yang dirasakan
hilang timbul, dan dapat hilang dengan diberikan obat anti nyeri.
didalam keluarganya baik-baik saja, dari pihak ayah ataupun ibu tidak
pernah ada yang mengaalmi penyakit yang sama seperti yang diderita
e. Susunan Keluarga
Genogram
70 50
40 20
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan/hubungan
: Garis keturunan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
f. Riwayat alergi
bergerak dan ada penekanan dan nyeri berkurang saat istirahat, nyeri
kemasyarakatan.
ini.
anaknya lagi.
g. Kegiatan keagamaan
Tabel 1
Pola kebiasaan sehari-hari Ny. A
2. Cairan:
a. Jenis minuman Air putih Air putih
b. Frekuensi 6-8 gelas sehari 6-8 gelas sehari
c. Jumlah ±2000 ml sehari ± 2000 cc sehari
d. Minuman yang disukai Tidak ada Tidak ada
e. Minuman pantangan Tidak ada Tidak ada
f. Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Pola eliminasi:
a. BAK:
1) Frekuensi 4-5x sehari 4-5x sehari
2) Waktu Tidak tentu Tidak tentu
3) Jumlah ±2000 ml sehari ±2000 ml sehari
4) Warna Kuning jernih Kuning
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB:
1) Frekuensi 2x sehari 1x sehari
2) Waktu Pagi dan sore hari Tidak tentu
3) Konsistensi Setengah padat Setengah padat
4) Warna Kuning Kuning
5) Keluhan Tidakada Tidak ada
Pasien mengatakan hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus
anaknya di rumah, namun selama sakit pasien tidak dapat melakukan semua
itu. Pasien mengatakan hubungan dengan perawat dan keluarga baik, terlihat
a. Pemeriksaan Fisik
mentis berat badan pasien saat sakit yaitu 85 kg, berat badan pasien
sebelum sakit 86 kg, tinggi badan pasien 155 cm, eksspresi wajah
pasien tampak cemas dan postur tubuh pasien tampak gemuk (berisi).
22x/menit, suhu tubuh pasien 36,7 ºC, TD pasien 110/80 mmHg dan
b. Sistem Penglihatan
muda, sklera anikterik, pupil isokor, mata kanan pasien sudah agak
kabur, tampak ada reflek cahaya, dan apabila diberikan cahaya pupil
c. Sistem Pendengaran
Telinga simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada sekret, tidak ada
d. Sistem Wicara
pasien bernafas dengan normal dan bisa membedakan bau minyak kayu
putih dan minyak wangi yang diberikan oleh perawat pada saat
Pergerakan kedua dada simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara
napas tambahan, tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada dada.
f. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi Jantung
tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, bunyi jantung pasien
normal yaitu lup dub, lup dub dan tidak ada bunyi jantung
tambahan.
2. Sirkulasi Perifer
oedema.
g. Sistem Hematologi
Coma Scale: E: 4, M: 6, V: 5.
1. Pemeriksaan Refleks:
Tabel 2
Pengkajian Saraf Kranial Ny.A
i. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut pasien baik, gigi pasien asli tidak ada penggunaan
gigi palsu, tidak ada stomatitis dan saliva normal, tidak ada keluhan
tampak ada benjolan tidak ada nyeri tekan abdomen dan perut teraba
lunak.
j. Sistem Endokrin
pembesaran kelenjar tyroid, bau nafas pasien tidak berbau keton dan
k. Sistem Integumen
Pada saat dikaji, turgor kulit pasien baik, temperatur kulit pasien
hangat.
l. Sistem Muskuloskeletal
Sendi mampu untuk bergerak, tidak ada oedema, tidak ada tanda-
5 5
5 5
Tabel 3
Pengkajian Resiko Jatuh Ny. A.
Total Skor 30
m. Sistem Reproduksi
Saat dikaji dan dilakukan pemeriksaan pada sistem reproduksi
pasien tidak terdapat kelainan bentuk dan tidak terdapat benjolan massa
maupun oedema.
6. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Ny. A
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
PT INR:
Masa Prothombin (PT) 10,2 9,2 – 13,2 Detik
INR 0,95 0,83 – 1,16
APTT 27,3 12,7 – 32,7 Detik
Hematologi 8 parameter:
Hemoglobin 13,6 12,0 – 16,0 g/dl
Hematokrit 40 35 – 47
Leukosit 14.800 4.400 – 11.300 /mm³
Eritrosit 4,75 3-6 ̴ 5-8 Juta/Ul
Trombosit 479.000 150.000 – 450.000 /mm³
Index Eritrosit:
MCV 84,2 80 – 100 fL
MCH 28,6 26 – 34 pg
MCHC 34,0 32 – 36
1. Massa batas tegas, tapi regular didaerah sella yang meluas ke suprasela
sphenoidalis ec DD/meningioma
3. Mastoiditis kanan
c. Terapi
B. Klasifikasi Data
Nama pasien : Ny. A
Tabel 5
Klasifikasi Data
C. Prioritas Masalah
1. Nyeri kronik berhubungan dengan penekanan massa.
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan.
3. Risiko jatuh faktor risiko: penurunan penglihatan.
D. Analisa Data
Nama Pasien : Ny. A
Tabel 6
Analisa Data
Risiko jatuh
E. Asuhan Keprawatn (Nursing care Plan)
Ruangan : Lantai II Gedung Kemunig, No 2.09, bed 07 Tanggal Pengkajian : 03 Mei 2016
Tabel 7
Asuhan Keperawatan pada Ny. A
HARI KE - 1
Tabel 8
Catatan Perkembangan Hari Pertama
e. Menganjurkan pasien
agar selalu menggunakan
alas kaki seperti sendal
maupun sepatu yang
tidak licin.
Hasil: pasien
mengatakan tidak akan
menggunakan sendal
maupun sepatu yang
liicin, karena sendal atau
sepatu yang licin dapat
menyebabkan pasien
terjatuh.
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE - 2
Tabel 9
Catatan Perkembangan Hari Kedua
b. Menganjurkan pasien A:
agar selalu menggunakan Resiko jatuh belum
pagar samping tempat teratasi.
tidur.
Hasil: pasien P: Lanjutkan intervensi
mengatakan akan selalu a. Anjurkan pada
menggunakan pagar keluarga pasien untuk
tempat tidur, demi selalu menggunakan
keselamatannya. lampu pada malam
hari, terutama pada
c. Menganjurkan pada malam hari.
pasien untuk b. Anjurkan pada pasien
menggunakan alat bantu untuk selalu
jalan,seperti tongkat agar menggunakan pagar
memudahkan pasien samping tempat
dalam berjalan. tidur/blankar.
Hasil: pasien c. Anjurkan pasien
mengatakan akan untuk memakai alat
menggunakan tongkat bantu berjalan.
apabila hendak berjalan
atau melakukan
aktivitas.
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE - 3
Tabel 10
Catatan Perkembangan Hari Ketiga
b. Menganjurkan pasien A:
agar selalu menggunakan Resiko jatuh belum
pagar samping tempat teratasi.
tidur.
Hasil: pasien P:
mengatakan akan selalu Lanjutkan intervensi
menggunakan pagar a. Anjurkan pada
tempat tidur, demi keluarga pasien untuk
keselamatannya. selalu menggunakan
lampu pada malam
c. Menganjurkan pada hari, terutama pada
pasien untuk malam hari.
menggunakan alat bantu b. Anjurkan pada pasien
jalan,seperti tongkat agar untuk selalu
memudahkan pasien menggunakan pagar
dalam berjalan. samping tempat
tidur/blankar.
Hasil: pasien c. Anjurkan pasien untuk
mengatakan akan memakai alat bantu
menggunakan tongkat berjalan.
apabila hendak berjalan
atau melakukan
aktivitas.