Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Nyamuk dalam kehidupan sehari hari keberadaan nyamuk sangat
dekat dengan manusia. Nyamuk tinggal dan berkembang biak disekitar
lingkungan hidup manusia, dekat penampungan air, dibawah daun, baju yang
tergantung, dalam botol bekas, pot bunga, saluran air dan lain lain. Secara
umum nyamuk dikenal dalam tiga kelompok: Aedes, Culex, Anopheles.
Nyamuk sebagai penyebab demam berdarah dan juga malaria, oleh karena itu
harus ada upaya yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit tersebut.
Metode yang digunakan dalam pengendalian nyamuk adalah dengan
memutus sirkulasi hidup nyamuk, dengan membasmi nyamuk dewasa dan
menghambat perkembangan larva menjadi nyamuk. Teknis pengendalian
yang dilakukan meliputi fogging mesin (pengasapan), spraying
(penyemprotan), mist blower, ultra light fogger (pengkabutan) dan abatesasi
(penaburan bubuk abate).
1. Fogging (Pengasapan)
Fogging (pengasapan) adalah salah satu teknis pengendalian nyamuk
yang dilakukan diluar ruangan. Alat yang digunakan adalah mesin
fogging (Termal Fogger). Target dari cara pengendalian ini adalah
nyamuk dewasa yang berada diluar gedung. Area yang biasa dilakukan
pengasapan antara lain Garbage Area (tempat sampah), drainage (STP),
pengasapan tebal pada seluruh jalur got (drainage) yang tertutup
treatment dengan insektisida khusus termal fogger.
2. Dynafog (pengembunan)
Dinafog adalah salah satu teknis pengendalian kuman udara yang
dilakukan didalam ruangan. Target dari penggunaan alat ini adalah
1
kuman udara yang berada didalam ruangan. Tempat yang biasa
dilakukan desinfeksi ini adalah ruang operasi,isolasi dan ruangan rawat
inap. Bisa juga digunakan dalam rumah tangga dan ruang perkantoran.

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasionalkan alat fogging
dan dynafog dengan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui formulasi yang dipakai untuk alat
fogging dan dynafog.

C. Manfaat
1. Mahasiswa mempunyai ketrampilan dalam menggunakan alat fogging dan
dynafog.
2. Mahasiswa mengetahui formulasi yang dipakai dalam alat fogging dan
dynafog.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
A. Pengertian Penyemprotan Nyamuk
Penyemprotan Nyamuk adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh
operator pest kontrol yang sistem pekerjaannya adalah dengan melakukan
Fogging (pengasapan) disekitar lingkungan yang sudah ada manusia kena
gigitan nyamuk demam berdarah dan mengakibatkan manusia tersebut menjadi
sakit. Untuk menghindari agar nyamuk demam berdarah tidah bersarang
dilingkungan anda diutamakan kebersihan daripada lingkungan dan disarankan
dilakukan Fogging (pengasapan) yang dikerjakan oleh badan usaha yang
profesional. prima professional siap untuk membantu anda apabila ada
terindikasi menderita demam berdarah.

B. Alat-alat Penyemprotan
Nyamuk memang menyebalkan. Disamping sebagai vektor penular
penyakit, nyamuk juga menimbulkan suara kurang nyaman di pinggir telinga
ketika tidur dan rasa gatal yang menggangu ketika digigitnya. Terkadang
bingung bagaimana cara efektif dalam memberantasnya. Ada alternatif dalam
memberantasnya yaitu dengan cara penyemprotan.
Sering kita menggunakan alat penyemprot nyamuk rumahan yang
sangat familiar dengan kita. Alat yang sederhana berisi racun nyamuk yang
langsung disemprotkan ke udara atau ke kolong tempat tidur. Tetapi tahukah
anda ada beberapa macam alat dan metode dalam hal penyemprotan nyamuk.
Berikut ini beberapa macam peralatan tersebut. Mungkin dapat anda jadikan
referensi dalam pemberantasan nyamuk di sekitar anda.

1. Swingfog
Swingfog adalah pengasapan menggunakan insektisida dengan mesin
swingfog dilaksanakan dengan cara menyemprotkan insektisida ke dalam
3
bangunan rumah atau lingkungan sekitar rumah diharapkan nyamuk yang
berada dihalaman maupun didalam rumah terpapar dengan isektisida dan
dapat dibasmi. Upaya untuk menekan laju penularan penyakit DBD salah
satunya ditunjukkan untuk mengurangi kepadatan vektor DBD secara
kimiawi yang dikenal dengan istilah pengasapan (fogging) yaitu
menggunakan alat yang diberi nama swingfog. Fogging adalah untuk
membunuh sebagian besar vektor infektif dengan cepat, sehingga rantai
penularan segera dapat diputuskan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan
untuk menekan kepadatan vektor selama waktu yang cukup  sampai
dimana pembawa virus tumbuh sendiri.
Fogging yang efektif dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00
sampai dengan 10.00 dan sore hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila
dilakukan pada siang hari nyamuk sudah tidak beraktiftas dan asap fogging
mudah menguap karena udara terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan
dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia saja melakukan pengasapan.
Fogging dapat memutuskan rantai penularan DBD dengan membunuh
nyamuk dewasa yang mengandung virus . namun, fogging hanya efektif
selama dua hari. Selain itu, jenis insektisida yang digunakan untuk fogging
ini juga harus ganti-ganti untuk menghindari resistensi dari nyamuk.
Demikan halnya dengan hal tersebut, fogging juga dapat mempunyai efek
sampingnya, diantaranya : dapat mengganggu saluran pernapasan, bila
dilakukan fogging terus menurun nyamuk dapat kebal terhadap bahan
kimia, dan dapat mengakibatkan keracunan terhadap makanan yang 
terkena asap fogging.
Selama ini masyarakat begitu mengandalkan fogging untuk menekan
laju penularan penyakit DBD. Karena itu ada beberapa hal penting yang
perlu kita ketahui mengenai fogging  antara lain sebagai berikut:
1. Bahwa fogging efektif untuk membasmi vektor  atau nyamuk Aedes
agyepti  dewasa saja karena itu upaya fogging saja tidaklah terlal efekif
4
untuk menekan laju penularan DBD  dimasyarakat meski tidak berarti
upaya melakuka fogging sia-sia.
2. Efek fogging hanya efektif bertahan selama dua hari.
3. Selain itu, jenis insektisida yang dipergunnakan mesti diganti secara
periodik untuk menghindari kekebalan (resistensi nyamuk Aedes)
Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan
swingfog untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah sebagai berikut:
1. Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion,
konsentrasi larutan adalah 4-5%.
2. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan
dan debit keluaraan yang diinginkan.
3. Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.
4. Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih
500 m2 atau 2/3 menit untuk satu rumah dan halamnnya.
5. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari
nyamuk, yaitu 06.00 sampai 10.00.
Mesin pengabut Swing Fog dengan bahan bakar bensin yang
dikembangkan oleh motan, bekerja berdasarkan prinsip semburan berpulsa.
Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar dalam
ruang pembakaran yang berbentuk khusus pada getaran sekitar 90 pulsa per
detik. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari ruang
pembakaran. Larutan bahan kimia diujung resonator, lewat arus pulsa gas,
kemudian pecah menjadi jutaan partikel kecil, dihembuskan ke udara
dalam bentuk kabut tebal. Temperatur diujung resonator, tempat cairan
bahan kimia mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa
mengurai komposisi bahan aktif, larutan bahan kimia yang terkena panas
disini, tidak lebih dari 4 sampai 5 mili detik. Oleh sebab itu bahan kimia
yang peka terhadap panas dapat dipakai.

5
Pada sistem kerja mesin pengabut ini, tidak ada bagian bagian suku
cadang yang bergerak. Tenaga listrik yang berasal dari 4 buah batu baterai
biasa, hanya digunakan untuk menghidupkan mesin.

2. Penyemprot biasa dan Hand Auto Maizer(dynafog)


Ini sering kita gunakan dirumah tangga. Dan banyak dijual di pasaran.
Cara kerjanya hanya menyemprotkan bahan aktif racun nya ke udara.
Output yang dikeluarkannya adalah berbentuk cairan. Digunakan untuk
salah satu menurunkan angka kuman udara pada ruangan. Dalam rumah
sakit biasa dilakukan 2 kali dalam seminggu agar kuman tidak berkembang
biak dan bahkan tidak ada pada ruangan.
Adalah alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi ruangan
dengan cara penyemprotan pada ruangan yang melayang maupun yang ada
pada lantai,alat yang mempunyai kapasitas tangki 3,8 liter dan nozel 3.
Penyemprotan dilakukan dengan bahan campuran insektisida yang
dilarutkan dengan air,desinfeksi ruangan dilakukan bertujuan agar terhindar
dari virus,bakteri dan kuman(mikroorganisme) yang ada pada ruangan serta
pencegahan terjadinya penyakit. Penggunaan dynafog saat penyemprotan
dengan berjalan mundur agar pekerja tidak terpapar dengan bahan
insektisida yang di semprotkan sampai pada pintu keluar ruangan.
Sterilisasi ruangan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
menghilangkan dan membebaskan semua alat dan media dari gangguan
organisme mikrobia, termasuk virus, bakteria dan spora dan fungi beserta
sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang digunakan
untuk mengeliminasi semua mikroorganisme. Semua bahan dan alat dalam
media kultur maupun dalam kegiatan praktikum harus dalam keadaan
steril. Termasuk dengan media yang penting dalam kultur dan juga alat-alat
yang menunjang seperti pipet, tabung, jarum inokulasi dan peralatan

6
lainnya serta area kerja. Sterilisasi umumnya dilakukan menggunakan
autoklaf untuk yang menggunakan Panas bertekanan.

BAB III
PEMBAHASAN

7
Praktikum ini kami lakukan pada tanggal 5 Desember 2014, bertempat di
Kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Laboratorium Rekayasa dan Vektor Lantai
3.
A. Praktikum SwingFog.
a. Cara kerja alat
1. Memeriksa terlebih dahulu batu batere apakah masih bagus atau
tidak.
2. Memastikan bensin harus penuh
3. Memastikan membran penghidup mesin yang berbentuk bundar
harus kering
4. Memastikan dipastikan hidup (api busi biru)
5. Mengisikan bahan insektisida dengan campuran solar.
6. Memompa mesin agar mesin fogging hidup.
7. Mengangkat mesin fogging dan membuka saluran insektisida.
8. Pada saat melakukan fogging moncong alat lebih rendah dari
mesin dan tidak melawan arah angin dan memakai alat pelindung
diri (APD).
9. Melakukan fogging pada pagi hari saat tidak ada angin.
10. Melakukan penyemprotan dengan berjalan mundur atau
menyamping.
11. Sebelum mematikan mesin, saluran insektisida di tutup terlebih
dahulu dan ditunggu 1 menit lalu putar tombol off kearah kanan.

b. Pemisalan peracikan bahan insektisida.


Aplikator Swingfog
Untuk contoh insektisida merk Icon, mempunyai formulasi dosis 40
mL / 2-5 Lt Solar / Luasan 1 Hektar. Maka, jika diketahui untuk

8
luasan 2000 m2 dan Output Capacity Swingfog ialah 1 jam = 10 Lt,
berapa besar formulasinya ?
Jawab :
1 Ha = 10.000 m2, maka untuk 2000 m2 = 0,2 Ha
Untuk kapasitas penyemprotan ruangan 2000 m2 maka :
0,2 Ha x 10 Lt = 2 Lt
Untuk takaran insektisida kapasitas ruangan 2000 m2 maka :
0,2 Ha x 40 mL = 8 mL
Untuk takaran banyaknya pelarut jika penyemprotan dilakukan
selama 10 menit, maka :
10 menit / 60 menit x 10 Lt = 1,67 Lt
Jadi, besaran formulasinya ialah 8 mL Insektisida Icon
dilarutkan dengan solar sebanyak 1,67 Lt yang disemprotkan selama
10 menit.

B. Praktikum Dyna fog.


a. Cara kerja alat.
1. Mengukur terlebih dahulu luas ruangan.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Menimbang insektisida yang akan digunakan.
9
4. Mencampurkan bahan insektisida dengan air.jika diperlukan 1 gr
insektisida maka air sebagai pelarut adalah 1 liter.
5. Mengisi tabung penampung larutan insektisida pada dynafog.
6. Menghubungkan kabel penghubung kemesin dynafog di dengan
listrik.
7. Menghidupkan dynafog dengan menekan tombol ON.
8. Mengangkat mesin dan berjalan mundur mengarah ke pintu keluar
dan memerlukan asisten untuk menarik kabel saat berjalan
mundur.
9. Melakukan penyemprotan dengan merata pada seluruh ruangan.
10. Pada saat melakukan penyemprotan harus menggunakan APD
(masker, sarung tangan dan pelindung mata).
11. Jika penyemprotan selesai alat dimatikan dengan menekan tombol
off.

b. Pemisalan peracikan bahan insektisida


Aplikator DynaFog
Untuk contoh insektisida merk Mustang, mempunyai formulasi dosis
12 mL / 1 Lt Solar / m2 50 mL. Maka, jika diketahui untuk luasan
2000 m2 dan Output Capacity Swingfog ialah 1 jam = 8 Lt, berapa
besar formulasinya ?
10
Jawab :
Untuk kapasitas penyemprotan ruangan 2000 m2 maka :
2000 m2 x 50 mL = 100.000 mL = 100 Lt
Untuk takaran insektisida kapasitas ruangan 2000 m2 maka :
12 mL x 100 L = 1200 mL = 1,2 Lt
Untuk takaran banyaknya pelarut jika penyemprotan dilakukan
selama 10 menit, maka :
10 menit / 60 menit x 8 Lt = 1,33 Lt
Jadi, besaran formulasinya ialah 1,2 Lt Insektisida Mustang
dilarutkan dengan solar sebanyak 1,67 Lt yang disemprotkan selama
10 menit.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

11
Dari praktikum penggunaan alat fogging dan dynafog dapat disimpulkan
bahwa :

1. Mahasiswa dapat menggunakan dan mengoperasionalkan alat fogging


dan dynafog dengan benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui formulasi yang dipakai untuk alat fogging
dan dynafog.

B. Saran
1. Sebaiknya pelaksanaan foging dilakukan pada pagi hari.
2. Bagi Mahasiswa Kesehatan Lingkungan
Sebaiknya Mahasiswa Kesehatan Lingkungan mampu dan terampil
mengoperasikan alat swingfog dan dynafog untuk menekan penyebaran
kuman udara dan nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD).
3. Bagi masyarakat
Sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M + untuk
mencegah terjadinya penyakit yang di akibat dari udara dan penyebaran
nyamuk penyebab DBD.

12

Anda mungkin juga menyukai