Anda di halaman 1dari 4

FOGGING

Fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk
membunuh nyamuk secara luas. Tetapi fogging hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa
tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk. Indikasi dilakukan fogging adalah ketika
ditemukan 1 kasus positif Demam Berdarah, ada penderita panas yang lain, dan ditemukan
jentik. Ini menunjukkan bahwa fogging bisa memutuskan mata rantai penularan, jika ada laporan
DBD tetapi pasien datang dari luar kota dan ternyata tidak ada kasus panas lain dan tidak
ditemukan jentik maka fogging tidak efektif dilakukan. Pada prinsipnya fogging menggunakan
pestisida dimana efek negatiif dan resistensi akan terjadi jika dilakukan terus menerus dan tidak
sesuai indikasi. Pelaksanaan fogging harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu sekitar pukul
07.00 – 10.00 dan pukul 14.00 – 17.00. Dikarenakan pada waktu itulah nyamuk Aedes aktif dan
beraksi menggigit manusia. Menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu lebih mudah
daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa. Untuk itu masyarakat dihimbau
untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar mereka dengan
menerapkan 3M Plus.

Jika membandingkan sisi efektif dan efisien dalam pengendalian vektor nyamuk
penyebab DBD antara Fogging dan PSN, tentunya akan merujuk pada PSN, karena PSN tidak
membutuhkan persyaratan harus ada DBD dalam pelaksanaannya. Justru melaksanakan PSN
secara rutin, merata dan berkesinambungan, akan menyebabkan lingkungan aman dari vektor
penyebab DBD. Sedangkan Fogging dalam pelaksanaannya butuh persyaratan harus ada 3 kasus
DBD dalam radius 100 m2 dan proporsi jentik nyamuk hasil PE (Pemeriksaan Epidemiologi)
adalah 20%. Fogging butuh biaya besar dalam pengadaan baik alat maupun bahan insetisidanya,
sedangkan PSN hanya membutuhkan menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaannya.
Disamping efek samping dari bahan kimia insektisida, dalam pemakaian fogging harus dilakukan
oleh tenaga teknis yang sudah terlatih, sedangkan kegiatan PSN bisa dilaksankan oleh siapapun
tanpa membutuhkan keahlian tertentu .

Fogging umumnya menggunakan racun insektisida jenis piretroid sintetis. Zat kimia ini
juga terkandung dalam semprotan antinyamuk yang banyak dijual di pasaran. Namun, berbeda
dengan produk pembasmi nyamuk rumahan, asap fogging biasanya tidak menimbulkan bau yang
menyengat. Tak hanya nyamuk, berbagai jenis serangga dan hama lain juga bisa diusir dengan
fogging.

Dampak Negatif Fogging Nyamuk

Kabut fogging dibentuk dengan mengubah campuran insektisida dan air menjadi asap melalui
mesin. Takaran insektisida yang terdapat dalam asap fogging sangat kecil, tetapi cukup
untuk membunuh nyamuk.

Dalam jumlah kecil, asap yang terhirup tidak menimbulkan efek samping pada manusia. Akan
tetapi, jika terhirup dalam jumlah besar, asap fogging bisa mengganggu kesehatan manusia.

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul jika seseorang terpapar asap
fogging dalam jumlah besar:

 Mata perih dan berair


 Batuk-batuk
 Sulit bernapas
 Sakit kepala
 Iritasi kulit
 Lemas

Selain itu, dampak negatif fogging juga bisa dialami jika cairan racun mengenai kulit atau tidak
sengaja tertelan.

Tak hanya beberapa gejala di atas, paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat
menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala, yaitu:

 Gangguan penglihatan
 Keringat berlebih
 Produksi air liur berlebih
 Muntah
 Sesak napas
 Sakit perut
 Detak jantung dan tekanan darah menurun
Untuk kondisi yang cukup parah, keracunan insektisida dapat menyebabkan penderitanya kejang
hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini tergolong berbahaya dan harus segera ditangani oleh
dokter.

Tips Mencegah Paparan Racun Fogging Nyamuk

Untuk mencegah dampak negatif fogging, hindarilah area penyemprotan. Jika terpapar dan
mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan di atas, segera bilas bagian tubuh yang
terkena asap fogging dengan air bersih, kemudian ganti dan cuci pakaian yang terpapar asap
tersebut.

Apabila fogging dilakukan di dalam atau area sekitar rumah Anda, lakukan langkah-langkah
berikut untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi:

 Kosongkan bak mandi atau wadah penampungan air sebelum penyemprotan dilakukan.
 Tutupi barang-barang di rumah dengan koran dan simpan benda-benda, seperti alat
makan, baju, atau handuk, di tempat yang rapat.
 Jangan biarkan ada makanan atau bahan makanan yang diletakkan di tempat terbuka.
 Gunakan masker selama fogging dilakukan dan beberapa saat setelahnya.
 Bukalah jendela lebar-lebar agar terjadi pertukaran udara.
 Bersihkan permukaan furnitur atau perabot rumah tangga yang terkena asap.

Fogging bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk, sehingga risiko penularan penyakit
akibat gigitan nyamuk pun dapat ditekan. Namun, cara ini bukan satu-satunya upaya
untuk memberantas nyamuk.

Kegiatan pencegahan yang disebut 3M Plus juga dianjurkan untuk dilakukan, karena dinilai lebih
efektif dibandingkan hanya fogging saja. Gerakan 3M Plus meliputi menguras bak dan tempat
penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-
barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Prosedur Pelaksanaan Fogging  focus :

1. Adanya laporan penderita DBD dari Rumah Sakit/Puskesmas.


2. Petugas puskesmas melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lingkungan penderita DBD
untuk mengetahui adakah penderita DBD lainnya dan penderita demam dalam kurun waktu 1
minggu sebelumnya.
3. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas pada saat itu ditemukan pemeriksaan di
kulit dan dilakukan uji Tourniquet.
4. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-tempat lain
yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty baik didalam maupun di
luar rumah/bangunan pada radius 100 meter dari lokasi tepat tinggal penderita.
5. Hasil pemeriksan adanya penderita DBD lainnya dan hasil pemeriksaan terhadap penderita
demam (tersangka DBD) dan pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE.
6. Hasil PE dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
7. Berdasarkan hasil PE dilakukan penanggulangan focus, sebagai berikut :
8. Bila ditemukan penderita DBD lainnya (1 atau lebih) atau ditemukan 3 atau lebih tersangka DBD
dan ditemukan jentik (≥5%) dari rumah/bangunan yang diperiksa, maka dilakukan penggerakan
masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD, larvasidasi, penyuluhan dan
pengasapan dengan insektisida di rumah penderita DBD dan rumah/bangunan sekitarnya dalam
radius 200 meter.
9. Bila tidak ditemukan penderita lainnya tetapi ditemukan jentik, maka dilakukan penggerakan
masyarakat dalam PSN DBD, larvasidasi dan penyuluhan.
10. Bila tidak ditemukan penderita lainnya dan tidak ditemukan jentik, maka dilakukan penyuluhan
kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai