Anda di halaman 1dari 10

Demam Berdarah Dengue

(DBD)
Definisi
Dengue Hemmorhagic Fever adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan
nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir.
Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama
dari spesies aedes aegypti dan pada tingkat lebih
rendah, A. albopictus. Penyakit ini tersebar luas di
seluruh daerah tropis, dengan variasi lokal dalam
risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan (WHO,
2015).
Prevalensi
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), jumlah kasus DBD kumulatif tercatat
sebanyak 13.776 kasus DBD hingga 20 Februari 2022.
Sementara, jumlah kematian akibat DBD sebanyak 145
kasus. Kabupaten/kota yang melaporkan kasus DBD
tertinggi adalah Kota Bandung dengan 598 kasus.
Disusul Kota Depok sebanyak 394 kasus. Kemudian,
kasusnya di Kabupaten Bogor dan Sumedang sama-sama
sebanyak 347 kasus. Adapun di Kabupaten Cirebon
dilaporkan sebanyak 317 kasus.
Etiologi
Empat virus dengue yang berbeda diketahui
menyebabkan demam berdarah. Demam berdarah terjadi
ketika seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi
virus. Nyamuk Aedes aegypti adalah spesies utama yang
menyebar penyakit ini. Ada lebih dari 100 juta kasus baru
demam berdarah setiap tahun di seluruh dunia. Sejumlah
kecil ini berkembang menjadi demam berdarah.
Kebanyakan infeksi di Amerika Serikat yang dibawa dari
negara lain. Faktor risiko untuk demam berdarah
termasuk memiliki antibodi terhadap virus demam
berdarah dari infeksi sebelumnya (Vyas, et al, 2014).
Tanda dan Gejala
Masa inkubasi virus dengue bisa berlangsung sekitar empat hingga tujuh hari. Masa inkubasi
adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul.
Gejala demam berdarah atau DBD umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari
setelah masa inkubasi tersebut dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai
suhu 41 derajat celsius. Beberapa tanda dan gejala DBD lainnya adalah:
• Tubuh menggigil
• Sakit kepala parah
• Munculnya bintik-bintik merah pada kulit
• Sakit tenggorokan
• Hilang nafsu makan
• Nyeri pada perut dan mual-mual
• Wajah yang berwarna kemerahan
• Nyeri hebat pada otot-otot punggung bawah, lengan, hingga kaki
• Rasa sakit bagian belakang mata
Pencegahan

01 02 03 04
Mensterilkan rumah Membersihkan bak Menutup, membalik, Memasang kawat
atau lingkungan di mandi dan atau jika perlu anti nyamuk di
sekitar rumah Anda, menaburkan serbuk menyingkirkan media- seluruh ventilasi
misalnya dengan abate agar jentik- media kecil rumah Anda
penyemprotan jentik nyamuk mati penampung air lainnya
pembasmi nyamuk yang ada di rumah
(fogging) Anda
Pencegahan

05 06 07
Memakai losion anti nyamuk,
Memasang Mengenakan pakaian
terutama yang mengandung N-
kelambu di ranjang yang cukup bisa
diethylmetatoluamide (DEET)
tidur Anda melindungi Anda dari
yang terbukti efektif. Namun
gigitan nyamuk
jangan gunakan produk ini pada
bayi yang masih berusia di bawah
dua tahun.
PE DBD

Tujuan
1. Sebagai acuan dalam
pelacakan kasus DBD
2. Menurunkan angka
Pengertian kejadian dan kematian Peralatan
Penyelidikan epidemiologi karena penyakit DBD
adalah penyelidikan yang Stetoskop, tensimeter,
dilakukan untuk mengenal termometer, senter,
sifat-sifat penyebab, sumber larvasida, abate
dan cara penularan serta faktor
yang dapat mempengaruhi
timbulnya wabah
Prosedur
1. Petugas menerima laporan dari pelapor tentang adanya kasus DBD
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat tugas
3. Petugas mendatangi lokasi penderita
4. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik penderita bila perlu dilakukan Rumple leed
5. Petugas memeriksa jentik dan kasus panas lain di rumah penderita dan pada 20 rumah sekitar
rumah penderita dengan radius 100 meter serta melakukan larvasidasi (bila perlu)
6. Petugas mengisi formulir penyelidikan epidemiologi DBD
7. Petugas melapor ke Dinas Kesehatan dengan menyertakan formulir PE DBD serta hasil
pemeriksaan laboratorium darah penderita (bila ada)
8. Pasien kasus panas lain dirujuk ke puskesmas dan atau rumah sakit untuk penanggulangan lebih
lanjut
9. Petugas melakukan koordinasi lintas sector untuk rencana tindak lanjut untuk penanganan kasus
DBD
10. Rencana tindak lanjut dapat berupa penyuluhan, PSN, dan atau pengasapan/fogging dengan
aturan pakai
11. Data pasien dicatat dalam register DBD
12. Dilakukan dalam kurun waktu 1x24 jam setelah laporan diterima
Hatur Nuhun…

Anda mungkin juga menyukai