Demam berdarah menjadi salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti karena penularannya
yang terbilang cepat dan dapat berujung pada kematian. Mengingat penyakit ini memang
kerap mewabah di wilayah tropis seperti Indonesia. Ditambah dengan minimnya kesadaran
masyarakat kita dalam menjaga kebersihan, wajar rasanya jika penyebaran penyakit ini
menjadi tak terelakkan.
Gejala demam berdarah biasanya baru dirasakan setelah 4-7 hari sejak virus masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk. Gejala-gejalanya ini ditandai dengan:
Nyamuk Aedes aegypti ini dapat dikenali dengan melihat ciri khasnya berupa bercak-bercak
putih di sekujur tubuh dan kakinya. Nyamuk ini dapat terbang tanpa henti hingga 4 jam
dengan jarak tempuhnya yang dapat mencapai 5 km dalam sekali perjalanannya. Nyamuk
betina bertanggung jawab terhadap penularan virus dengue karena bersifat antrofilik dan
memerlukan darah untuk memproduksi telurnya. Berbeda dengan nyamuk jantan yang
biasanya hanya berumur seminggu dan hidup dengan menghisap nektar. Virus dengue yang
dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini didapatkan dari seseorang yang sebelumnya
telah terjangkiti DBD atau seseorang yang tidak terkena DBD namun terdapat virus dengue
di dalam darahnya. Di dalam tubuh nyamuk, virus ini pun akan masuk dan berkembang biak
di dalam usus halusnya. Setelah melewati fase perkembangbiakkan di usus halus nyamuk,
virus dengue yang terdiri dari empat tipe yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 ini
kemudian akan berpindah tempat menuju ke kelenjar saliva atau kelenjar ludah nyamuk dan
siap ditularkan lagi ke manusia lewat gigitannya. Proses pengigitan nyamuk betina biasanya
berlangsung pada siang dan sore hari. Ketika nyamuk betina menggigit manusia, kelenjar
saliva yang telah terinfeksi virus dengue tersebut kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan
mulai menginfeksi.
Untungnya penyakit DBD ini dapat dicegah, baik melalui vaksinasi ataupun penerapan pola
hidup sehat dengan memperhatikan kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M+. Vaksin
bernama dengvaxia ini diproduksi oleh Sanofi Pasteur, perusahaan asal Perancis, setelah
melewati penelitian selama 20 tahun dan studi klinis terhadap 30 ribu orang di seluruh
dunia. Vaksin ini terbukti efektif untuk digunakan pada anak berusia 9-16 tahun dan orang
dewasa. Pemberian vaksin dengvaxia sendiri dilakukan bertahap sebanyak 3 kali suntikan
dengan jarak waktu 6 bulan. Di mana setiap suntikannya mengandung vaksin untuk 4 tipe
virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4). Meski begitu, tindakan vaksinasi ini tak
menjamin seseorang akan 100% terbebas dari infeksi virus dengue. Kemungkinan terinfeksi
masih ada, meski dengan peluang yang lebih kecil dan gejala yang lebih ringan. Untuk itu,
menjaga kebersihan lingkungan tetaplah menjadi prioritas utama yang harus dilakukan guna
mencegah perkembangbiakkan nyamuk pembawa virus penyebab demam berdarah
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah yakni dengan
melakukan vaksin dengvaxia dan menjaga kebersihan sekitar dengan menerapkan gerakan
3M yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang tak lagi terpakai. Selain itu,
ada beberapa tips lain (+) yang dapat diterapkan untuk meminimalisir penularan penyakit
demam berdarah diantaranya sebagai berikut:
Usahakan untuk tidak tinggal di daerah padat penduduk dan menjauhi daerah kumuh.
Gunakan selalu obat nyamuk baik semprot maupun oles saat berada di dalam ruangan.
Ketika berada di luar ruangan, usahakan untuk mengenakan pakaian
dengan lengan dan celana panjang.
Pasanglah kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah.
Gunakan kelambu di tempat tidur.
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala yang menunjukkan tanda-
tanda demam berdarah.
Tindakan pencegahan dengan sedini mungkin menumbuhkan kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan, merupakan cara terefektif dalam menekan perkembangbiakkan
nyamuk pembawa virus penyebab demam berdarah. Penting untuk bersegera mungkin
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami beberapa gejala yang dicurigai sebagai
gejala demam berdarah.