Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan Praktek Klinik Keperawatan 1

Di Ruangan Melati
BLUD RSUD DR. BEN MBOI RUTENG

NAMA : OLIVIA FITRI


KELAS : 2021 A
NPM : 21201011

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SISTEMATIKA ISI PRESENTASI

A. Pendahuluan
1. Definisi
berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam serius yang ditularkan oleh
nyamuk betina Aedes aegypti yang menyerang sistem peredaran darah
manusia. Oleh karena itu, penyakit ini bisa menjadi lebih serius jika seseorang
tidak segera mendapat penanganan yang tepat.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus Dengue yang tergolong Arthropoda Borne Virus, genus Flavivirus,
dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat
muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur.
Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat
(Waris, 2013).
2. Etiologi
i. Virus dengue
Deman dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus
merupakan virus dengan diameter 30 mm terdiri dari asam aribonukleat rantai
tunggal dengan berat molekul 4 x 10.Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1.
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam
dengue dan demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di
Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotip terbanyak (Suhendro, 2007:
17Pena09).
Virus Dengue merupakan keluarga Flaviviridae dengan empat serotip (DEN
1, 2, 3, 4). Terdiri dari genom RNA stranded yang dikelilingi oleh nukleokapsid.
Virus Dengue memerlukan asam nukleat untuk bereplikasi, sehingga mengganggu
sintesis protein sel pejamu.Kapasitas virus untuk
Mengakibatkan penyakit pada pajamu disebut virulensi. Virulensi virus. Berperan
melalui kemampuan virus untuk:
a. Menginfeksi lebih banyak sel.
b. Membentuk virus piogenik,
c. Menyebabkan reaksi inflamasi hebat,
d. Menghindari respon imun mekanisme efektor
ii. Vektor

Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk aedes
aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain
merupakan vektor yang kurang berperan. Infeksi dengan salah satu serotipe akan
menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer & Suprohaita; 2006;
420).
Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor penularan virus
dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes Aegyeti
merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah pedesaan
(rural) kedua nyamuk tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes berkembang
biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana-bejana yang terdapat di dalam
rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang-lubang pohon di
dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya (Aedes
Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang
hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 2006; 37).
iii. Host

Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih
mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus
dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika
seseorang yang pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu
mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula
Terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya
jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta.
(Soedarto, 2006; 38).
3. Patofisiologi Penyakit
Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah kompleks
virus-antibody. Dalam asirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen
(Suriadi & Yuliani, 2006). Penyakit DBD ini ditularkan orang yang dalam
darahnya terdapat virus dengue. Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit,
tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai kekebalan yang cukup
terhadap virus dengue. Jika orang digigit nyamuk Aedes Aegypti maka virus
dengue masuk bersama darah yang dihisapnya. Di dalam tubuh nyamuk itu,
virus dengue akan berkembang biak dengan cara membelah diri dan menyebar
di seluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus itu berada dalam
kelenjar liur nyamuk. Sebagian besar virus itu berada dalam kelenjar liur
nyamuk. Dalam tempo 1 minggu jumlahnya dapat mencapai puluhan atau
bahkan ratusan ribu sehingga siap untuk ditukarkan/dipindahkan kepada orang
lain. Selanjutnya pada waktu nyamuk itu menggigit orang lain, maka setelah
alat tusuk nyamuk (probosis) menemukan kapiler darah, sebelum darah itu
dihisap. Terlebih dahulu dikeluarkan air liur dari kelenjar liurnya agar darah
yang dihisap tidak membeku. Bersama dengan liur nyamuk inilah, virus
dengue dipindahkan kepada orang lain (Irawan, 2007).
Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan
infeksi pertama kali menyebabkan demam dengue. Reaksi tubuh merupakan
reaksi yang biasa terlihat pada infeksi oleh virus. Reaksi yang amat berbeda
akan tampak, bila seseorang mendapat infeksi berulang dengan tipe virus
dengue yang berlainan. Dan DHF dapat terjadi bila seseorang setelah
terinfeksi pertama kali, mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya. Re-
infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi, sehingga
menimbulkan konsentrasi kompleks antigen-antibodi (kompleks virus-
antibodi) yang tinggi.
4. Tanda dan Gejala Penyakit
Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi demam berdarah
dengue. Ketika gejala benar-benar terjadi, mereka disalah artikan sebagai
penyakit lain, seperti flu. Biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10
hari setelah kamu digigit nyamuk.
Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.
Selain itu, beberapa gejala lainnya, antara lain:

• Sakit kepala.
• Nyeri otot, tulang atau sendi.
• Mual dan muntah.
• Sakit di belakang mata
• Kelenjar bengkak
• Ruam.
Kebanyakan orang bisa pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus,
gejalanya memburuk dan dapat mengancam jiwa. Ini disebut demam berdarah parah, demam
berdarah dengue atau sindrom syok dengue. Demam berdarah yang parah terjadi ketika
pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel
pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun. Hal ini dapat menyebabkan syok,
perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian.
Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah dan merupakan keadaan darurat dapat
berkembang dengan cepat. Tanda peringatan biasanya dimulai satu atau dua hari pertama
setelah demam hilang < termasuk:
• Sakit perut parah.
• Muntah terus-menerus.
• Perdarahan dari gusi atau hidung.
• Darah dalam urine, tinja, atau muntahan.
• Pendarahan di bawah kulit, yang terlihat seperti memar.
• Pernapasan yang sulit atau cepat.
• Kelelahan.
• Iritabilitas atau kegelisahan.
5. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis penyakit Demam Berdarah Dengue adalah Tirah baring,
Pemberian makanan lunak, Pemberian cairan melalui infus, Pemberian obat-obatan:
antibiotik, antipiretik, Anti konvulsi jika terjadi kejang Monitor tanda-tanda vital
(T,S,N.RR), Monitor adanya tanda-tanda renjatan, Monitor tanda-tanda perdarahan
lebih lanjut, Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari. Pemberian cairan intra vena
(biasanya ringer lactat, nacl) ringer lactate merupakan cairan intra vena yang paling sering
digunakan, mengandung Na+ 130 mEq/liter, K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter. Cl
109 mEq/liter dan Ca= 3 mEq/liter.
6. Diagnosa Penyakit
Diagnosis demam dengue atau dengue fever (DF) ditegakkan berdasarkan anamnesis
perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik termasuk tanda vital dan tanda perdarahan,
serta pemeriksaan penunjang konfirmasi diagnosis gold standard. Tingkat keparahan
penyakit juga harus ditentukan, apakah DF yang self limited disease atau pasien
mengalami gejala berat, baik demam berdarah dengue atau dengue haemorrhagic
fever (DHF) maupun dengue shock syndrome (DSS) yang mengancam nyawa.

Anda mungkin juga menyukai