dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan, hematomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue ) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian. Virus Penyebab DBD adalah Flavivirus, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Wadah air seperti bak mandi, drum, tempayan, vas bunga, talang air, ban bekas, kaleng bekas, wadah air AC, wadah air lemari es, lubang batang pohon dll yang menampung air didalam dan diluar bangunan yang tidak terkontaminasi dengan tanah. Telur akan menetas 2 – 24 jam menjadi jentik ( larva ) yang perkembangannya melalui 4 tahapan waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan jentik adalah 6 – 7 hari. Telur nyamuk ini dapat tahan kering selama 3 ( tiga ) bulan dan melekat pada dinding bagian dalam wadah air. Berhubung sampai sekarang belum ada obat atau vaksin untuk penyakit Demam Berdarah Dengue ini, sehingga satu – satunya cara untuk mencegah atau mengendalikan penularan penyakit ini hanya dengan program pengendalian nyamuk dan jentik aedes. Gejala penyakit Demam DBD adalah demam mendadak, berlangsung 2 – 7 hari, wajah kemerahan, nyeri kepala, punggung dan ulu hati. Perkembangan klinis seperti ini dapat sangat cepat, yaitu dengan disertai perdarahan bawah kulit dan mukosa hidung dan usus dengan komplikasi renjatan, dan bisa berakhir fatal. Demam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab munculnya demam berdarah hanya dapat ditularkan melalui nyamuk ( Aedes Aegypti ) Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi dengue, yaitu manusia, virus dan vektor perantara. Pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, kemudian virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang infeksius. Seseorang yang didalam darahnya memiliki virus dengue merupakan sumber penular gejala demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4 – 7 hari mulai 1 – 2 hari sebelum demam ( masa inkubasi intrinsik ). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh bagian tubuh nyamuk, dan juga dalam kelenjar saliva. Kira – kira satu minggu setelah menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Nyamuk betina sangat menyukai darah manusia dari pada darah binatang. Kebiasaan menghisap darah terutama pagi hari jam 08.00 s/d 10.00 dan sore hari jam 16.00 s/d 18.00. Pemberantasan Nyamuk dewasa dilakukan dengan cara penyemprotan ( Pengasapan = Fogging ) dengan insektisida, hal ini dilakukan mengingat kebiasaan nyamuk yang hinggap pada benda – benda tergantung. penyemprotan ( pengasapan = fogging ini dalam waktu singkat dapat membatasi penularan, akan tetapi tindakan ini perlu diikuti dengan pemberantasan jentiknya agar populasi nyamuk penulardapat ditekan. Pemberantasan Jentik ( PSN ) 1. Kimia : cara memberantas jentik dengan menggunakan insektisida pembasmi jentik ( Larvasida ) ini dikenal dengan Abatisasi. 2. Biologi : memelihara ikan pemakan jentik 3. Fisika : ini dikenal dengan 3M ( Menguras, Menutup, Mengubur ) yaitu menguras bak mandi, bak wc, menutup tempat penampungan air rumah tangga, serta mengubur atau memusnahkan barang – barang bekas. TERIMA KASIH